" That Stupid Feeling "
Vocaloid bukan milik saya
==== Warning! =====
My first Pic, Miss. Typo yang paling cantik dan selalu eksis ditiap sudut fic. Titik,koma,tanda seru dan tanda-tanda lainnya yang tidak beraturan, sangat tidak sesuai dengan EYD
Please give me review, terima saran dan lain-lain lastly happy reading.
Genre : Romance
Main Pair : Len X Luka
Sedikit Kaito x Miku
One side Neru x Len
One side Miku x Len
Cinta apakah itu cinta.
Mereka selalu mengatakan ketika kau menemukan cinta hatimu akan terasa lebih ringan.
Setiap langkah dalam kehidupanmu akan selalu memandang kearah datangnya cinta tersebut.
Tapi mengapa setiap aku bersama dirinya dan memandang dirinya aku tidak pernah merasakan kebahagiaan, apakah ini benar yang dimakan cinta ?.
Ataukah ini hanyalah perasaan yang salah tempat...
Mengapa meskipun aku bersama dirinya, orang yang katanya kucintai atau biasa kusebut pacarku.
Aku tidak pernah tersenyum dari hati yang paling dalam, entah mengapa itu sedikit terasa menyakitkan.
=== That Stupid Feeling ===
Pagi hari yang cerah didalam kediaman keluarga kagamine, dan seperti hari-hari biasanya Len sedang menjalankan tugasnya sebagai seorang adik yang baik. Sudah kewajiban bagi Len untuk membangunkan kakak kembarnya yang memiliki kebiasaan untuk molor dan susah bangun pagi...
" nee-chan, cepat bangun nanti telat loh " ucap Len dengan suara selembut mungkin.
" Len suaramu manis sekali, berikan aku ciuman selamat pagi dong " Rin seperti biasa mengusir Len dengan cara yang agak vulgar itu, tetapi bukan Len namanya kalau karena gertakaan itu saja dia menyerah.
" Kalau Nee-chan tidak bangun aku akan menghabiskan Roti dan Jus jeruk nee-chan "
" APA! " mendengar gertakan Len. Rin langsung melompat dari kasurnya dan akibat kehebohannya dalam bangun itu Rin secara tidak sengaja menabrak Len yang sudah standby didekat kasurnya, nasib naas menimpa Len. Badan Rin yang tidak terlalu berisi ternyata memiliki kekuatan super dalam hal mendorong dan melompat dan tanpa diketahui bagaimana caranya saat ini tubuh seksi Rin sudah berada diatas Len.
" Nee-chan, kalau dieroge yang biasa kumainkan seharusnya aku yang berada diatas nee-chan, bukan nee-chan yang ada diatasku " jawab Len yang dengan tenang mencoba berdiri...
" Len ECHIIII! " Teriak Rin didepan muka Len.
" Makanya cepetan berdiri, kalau aku yang dibawah aku gak bisa berdiri kalau nee-chan ada diatasku" bales Len dengan tenang.
Mendengar pernyataan Len, Rin langsung saja berdiri dan merapihkan keadaan bajunya yang masih berantakan akibat tidur dan lompat indah yang barusan dia jalani.
" Hei Len apa kau tadi menyentuhnya ? "
" Apa? "
" Err. Kau tahukan itu loh.. "
" Nee-chan kalau dieroge yang biasa kumainkan seharusnya kata-kata ini diucapkan oleh seorang nee-san yang memilik dada yang cukup besar sebagai simbol protest kalau-kalau sang protagonist tidak sengaja menyentuhnya "
" Aku tidak mengerti apa maksudmu ? "
" Artinya nee-chan tidak memiliki hak untuk mengatakan hal tersebut karena nee-chan tidak mencukupi persyaratan yang ada "
" Apa kau mengatakan kalau aku ini memiliki dada yang rata? "
" Memangnya nee-chan tidak merasa kalau Nee-chan itu memiliki dada yang rata " jawab Len datar.
" Len apa kau ingin berantem denganku ? "
" Tidak sama sekali, hanya saja dengan memprovokasi Nee-chan, akan lebih efektif untuk membangunkannya daripada hanya memanggil-manggil nama Nee-chan secara terus menerus saat dia tidur "
" err. Kau ini " Rin mulai mengepalkan tangannya
" Cepetan ganti baju dan turun kebawah buat sarapan. Kutunggu 5menit lebih dari itu jus jeruk dan Roti selai jeruknya bakal kuhabisin "
" Len kau curang beraninya kau mengambil sarapanku sebagai tawanan ! "
" Waktu sudah berjalan selama 15 detik "
====That Stupid Feeling====
Jam sudah menunjukan pukul 06:45 yang mana merupakan jadwal bagi seorang Hatsune Miku untuk menjemput Rin didepan rumahnya..
" Rin-chan apa kau sudah siap ? "
" Oh bentar lagi Miku bagaimana kalau kau ikut sarapan bareng dulu aja didalem ? "
" Ah gak usah Rin aku nunggu diluar aja dah "
" Oh ya tunggu bentar ya, bentar lagi aku selesai kok "
" Siapa nee-chan ? " Len yang baru saja mengganti seragam memasaknya kebaju sekolah masuk kemeja makan dan mulai mengambil sepotong pisang goreng.
" Biasa Miku "
" Oh... " setelah itu tidak ada percakapan Lain hanya ada acara makan pagi yang sunyi dimeja makan keluarga Kagamine kalau dulu biasanya mereka akan ditemani Miku yang meramaikan suasana dimeja makan mereka, tapi semenjak kejadian itu jarak mereka agak sedikit memburuk meskipun Rin,Len dan Miku adala teman masa kecil hubungan antara Len dan Miku semenjak kejadian itu menjadi sangatlah dingin.
Beberapa saat kemudian Rin sudah menyelesaikan makannya dan segera berangkat kesekolah bersama Miku, dan Len seperti biasanya menghidupkan tivi dan menonton acara berita pagi yang biasa ditontonnya. Meskipun Len selalu bangun lebih pagi dari Rin dia memiliki sifat yang berbeda dengan Rin yang selalu semangat saat berangkat kesekolahnya, Len adalah tipikal murid yang berangkat telat pulang cepat.
Jam sudah menunjukan pukul 07:25 ketika Len mulai bergegas menuju sekolahya baginya lebih baik dia telat daripada harus bersosialisasi dengan teman-teman dikelasnya...
" Ah moga-moga gurunya udah siap dikelas, males juga kalau nanti ternyata udah telat dan gurunya belum dateng " doa Len dalam hati
- Len P.O.V -
Dengan cepat aku masuk kekelasku. Tapi meskipun aku meyakini kalau aku saat ini sudah telat selama 5 menit aku belum melihat tanda-tanda kehadiran haku-sensei, memangnya kemana dia?
Begitu memasuki kelas aku dapat melihat surat cinta yang bertebaran didalam kolong mejaku.
" Banyak dapet surat cinta lagi Len ? " Ucap teman sebangkuku,sang hideyoshi versi sekolah kami Utatane Piko.
" Yah seperti biasa.. " ucapku dengan senyu pahit
" Sudahlah hal itu tidak usah kamu gubris aja Len, kalau kamu ikutin malah mereka bakal tambah seneng aja "
" Ya, Piko aku mengerti kok, kalau saja kau seorang perempuan pasti akan kujadikan kamu pacarku
" ucapku sambil menggenggam tangan Piko dengan erat.
" Len hentikan hal ini sebenarnya apa yang ingin kau tanyakan ? " Seperti kuduga kalau Piko ini memang sahabat terbaikku, bahkan belum ada niatan aku untuk bertanya dia sudah menanyakan aku duluan. Kalau saja kamu beneran cewek pasti bakal kubawa kerumah ujarku dalam hati.
" Len tatapanmu mengerikan sekali.. "
" Ah maaf Piko, " ujarku sambil tertawa dan melepaskan tangan Piko
" Oh iya emangnya Haku-sensei belum dateng ya ? "
" Er... dia sepertinya tidak masuk, kudengar semalam dia bersama Meiko sensei dan kau tau bagaimana cerita biasanya kalau mereka berdua bertemu kan " ucap Piko dengan muka " You-know-what-happen-next"
" Kalau tahu begini caranya aku lebih baik tidak dateng buru-buru tadi " ucapku dengan nada sangat menyesal.
" Haha sabar aja yah, kayaknya sih hari ini bakal jadi hari yang berat buat kamu Len, tapi tetep semangat ya! " ucap Piko dengan sedikt memberi senyum manisnya.
" Piko kau curang! "
" Apa maksudmu Len? "
" Kalau kau terlalu sering memberikan senyuman manismu itu aku akan terkena diabetes ? "
" EH? " mendengar pernyataanku Piko justru tambah bingung hal itu terlihat jelas dari bola matanya yang memancarkan kebingungan sementara aku hanya tertawa kecil melihat keinnoncentannya...
" Sudah gak usah dipikirin banyak-banyak, tapi terima kasih atas semangatnya ya Piko "
" Sama-sama Len "
===== After school ====
Begitu jam pelajaran terakhir selesai dan aku sedang bersiap-siap untuk pulang.
Aku melihat ketua kelas kami Akita Neru datang kearah mejaku, seorang dengan rambut kuning dan sebuah ponytail yang menjadi trademark miliknya dikeals dan sekolah ini. melihat gelagatnya yang malu-malu seperti orang yang sedang menghadapi pujaan hatinya, aku sudah tahu kalau saat ini dia akan melakukan hal itu kan?
" Len-kun aku menyukaimu! Maukah kau menjadi pacarku "
" Ehh! Apa katamu Neru-san ? " Mendengar pernyataannya yang sangat semangat itu aku tentu saja mengalami apa yang dinamakan kaget secara reflex. Setelah melihat diriku yang kaget itu nampak beberapa orang dibelakang neru tertawa dan saling berbisik..
" Oh... " Aku mengerti sekarang semua ini hanya bagian dari permainan itu kan?
" Er... Maaf Kagamine-kun " ucapnya sambil dengan nada membungkuk begitu dia mengerti kalau aku mengetaui bahwa dia sedang memainkan permainan itu.
" Kau tidak usah perlu minta maaf "
" Len tapi aku ben... "
" Jujur aku selalu mengangap anda sebagai ketua kelas adalah orang yang baik tapi... " aku segera memotong kata-katanya kalau memang dia merasa bersalah bukankah lebih baik kalau dia tidak melakukan hal itu...
" Kurasa kau tidak ada bedanya dengan yang lain ya"
Aku berlari dari tempat itu, yap semenjak kejadian itu aku selalu menjadi bahan hinaan seperti ini.
Karena itulah aku sangatlah membenci untuk pergi kesekolah aku hanya ingin kedamaian, aku tahu kalau aku ini hanya seorang pecundang tetapi haruskah mereka menghinaku seperti ini.
Aku tidak bisa merasakan apa-apa selain perasaan sedih yang menusuk yang datang entah darimana asalnya. Aku ingin sekali menghilang dari dunia ini aku ingin sekali menangis didunia yang terlihat indah tetapi sangatlah menyakitkan ini. Aku ingin sekali mencari tempat lain, tempat yang memperbolehkan aku untuk hidup dengan tenang.
Aku terus mengikuti arah langkah kakiku yang melangkah secara tidak sadar dan tanpa kusadari aku saat ini sudah ada didepan bukit penuh bunga yang terkenal didaerah kami yaitu Rune garden, bukit ini dipenuhi bunga-bunga liar yang terlihat indah. karena penduduk didekat sini menjaganya dengan sangat baik.
Tempat ini merupakan tempat spot yang biasanya digunakan orang-orang yang berpacaran untuk menghabiskan malam minggunya.
Tapi kalau hari-hari biasa tempat ini sangatlah sepi dikarenakan susahnya jalan yang mesti ditempuh untuk sampai disini, karena itu bisa sendirian ditempat ini adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagiku. Terutama untuk menghilangkan rasa pedih ini disini aku bisa merasakan kalau aku sedang berada ditempat lain didunia dimana aku tidak dibenci.
Ketika aku sampai disini aku mencoba merasakan nikmatnya bau rumput dan bunga-bunga yang bertebaran dipadang rumput itu secara tiba-tiba aku mulai merasakan kehadiran orang lain ditempat itu. Perlahan aku mulai menajamkan mata dan pikiranku aku dan didekat tempatku sedang bersantai aku dapat melihat seorang gadis yang sangatlah cantik dengan rambut pinknya yang terurari kebawah, kacamata dimatanya tidak mengurangi kecantikan kulit putih mulus itu, kacamata itu justru memberikan keindahan sendiri bagi diriku yang hanya bisa melihat dirinya dari jarak ini.
Aku menyadari kalau aku hanya bisa mengagumi keindahan dirinya dari tempat ini, tapi entah mengapa aku memiliki perasaan yang tidak enak ketika dia melangkahkan kaki-kaki putihnya itu kearah pinggir bukit.
Gadis itu perlahan menuju kearah pinggir bukit ketika aku melihat raut wajahnya aku langsung saja reflex dan berlari mengejar gadis itu, karna Wajah gadis itu terlihat sangatlah pucat dan dirundung kesedihan jadi aku sangatlah mengerti kalau dia saat ini sedang ingin mencoba untuk bunuh diri.
Belum sempat dia mencapai bibir bukit itu, aku yang berlari dan mencapai gadis itu langsung saja menarik lengannya dan membuat dia menjauh dari pinggir bukit itu...
" Kyaah ! " gadis itu tersentak ketika aku menarik kedua tangannya yang lembut itu.
Perlu beberapa detik agar gadis itu menyadari kalau ternyata ada orang yang mengaggalkan rencananya untuk bunuh diri itu. Begitu dia sadar kalau aku telah menggagalkan rencana bunuh dirinya gadis itu perlahan mengeluarkan air mata dari mata birunya itu dan memulai acara menangisnya.
" Mengapa? Mengapa kau lakukan itu ? Aku ingin mati! Tidak tahukah kau penderitaanku? " ucapnya ditengah-tengah tangisannya
" Baiklah nona, aku tidak tahu apa masalahmu tapi aku melakukan ini karena salahmu sendiri ingin bunuh diri disini. Kalau ada orang lain mungkin aku akan membiarkanmu dan membiarkan orang lain menyelamatkanmu. Tapi masalahnya satu-satunya orang yang ada ditempat ini adalah aku " ucapku panjang lebar
" Lalu apa hubunganya denganmu bukankah kalau aku mati itu tidak akan menjadi masalah buatmu?"
" Kamu mungkin gak ngerti tapi kalau polisi melihat kondisimu aku bakal kena masalah besar pasti dia akan membuat kesimpulan kalau aku memutuskanmu dan membuatmu sedih sehingga kau bunuh diri, atau kesimpulan kedua kau memutuskan aku dan aku mendorongmu karena tidak diterima diputusin olehmu " Well aku mengerti bagi kaum muda diputusin pacar/ditolak oleh orang yang kau kagumi itu menyakitkan tapi kurasa tidak perlu sampai bunuh diri juga kali
" Oh... dengan kata lain kalau ada orang kau akan membiarkanku kan ? " ucap gadis itu pelan
" Tidak juga."
" Ehhh "
" Aku tadi hanya ingin terlihat malas saja, sebenarnya maksudku menyindirmu karena kau mengganggu ketenanganku tidur "
" Jadi jika tadi aku berniat jatuh dan banyak orang disini apakah kau akan menolongku "
" Tentu saja bagaimanapun juga bisa memegang tangan seorang cewek manis adalah salah satu dari sedikit hal yang sangat disenangi seorang laki-laki normal seperti aku " jawabku sambil tertawa untuk sedikit mencairkan suasana.
" Cewek manis ? "
" Well iya manis, emangnya kamu gak sadar kalau kamu itu manis ? "
" Erm.. tapi aku tidak boleh terlihat manis aku harus terlihat bercharisma " ucap gadis itu memerah
" Tapi kurasa gak ada salahnya untuk menjadi manis, dengan begitu selain memiliki kelebihan
dibidang charisma kau juga memiliki keunggulan diwajahmu kalau kau manis "
" Benarkah ? "
" Tentu saja " ucapku meyakinkan kebingungannya
" Oh ya sebelumnya aku mungkin gak bisa terlalu ngebantu tapi boleh kutanya siapa nama nona ? " ucapku mencairkan keadaan yang kelam barusan.
" Erm.. oh iya kita belum kenalan namaku Luka megurine, kau bisa memanggilku Luka "
Megurine kah, entah mengapa aku seperti teringat sesuatu yang sangat penting begitu mendengar nama keluarga ini.
" Erm..,. begitukah tapi memangnya boleh aku memanggil namamu Luka ? "
" Tentu saja! Memangnya ada yang aneh ? "
" Tidak tapi bukankah nama depan seperti itu hanya kau gunakan untuk temed dekat, saudara dan sebagainya gitu ? "
" Memang benar tapi bukankah kamu tadi udah nyelamatin aku? Jadi kurasa gk ada salahnya kan ?"
" Begitukah baiklah kalau begitu perkenalkan namaku Len Kagamine, kau bisa memanggilku dengan panggilan Len atau sebagainya supaya adil dan salam kenal "
" Yap sama-sama " ucap gadis itu dengan sebuah senyum simpul
" Okay setelah perkenalan aku bakal langsung ketopik, karena udah nyelamatin kamu aku mau nanya sekalian kenapa kamu mau bunuh diri ? " Setelah melihat kondisi dia tadi aku mengerti kalau ini mungkin masalah keluarga, atau cinta. Karena dia tidak mengetahui siapa aku sebenarnya mungkin aku bisa membantu dia sedikit,
" ah... itu " dengan kata-kata dari Len tadi gadis itu kembali menjadi bersedih dan terlihat ragu-ragu untuk menceritakan alasannya tadi bunuh diri
" Em ada masalah kah ? "
" Itu kurasa kita belum cukup bagiku untuk menceritakan masalah ini " ujarnya pelan
" Oh kurasa kau belum bisa mempercayaiku ya ? baiklah bagaimana kalau dimulai dariku saja dulu, dengan begitu kau bisa menarik kesimpulan untuk mempercayaiku atau tidak " ujar laki-laki blonde itu dengan muka yang disedih-sedihin.
" memangnya apa yang ingin kau ceritakan ? " tanya gadis pink itu dengan muka yang terlihat serius.
" Well cerita ini terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu, dan sama sepertimu saat itu aku ingin sekali membunuh diriku sendiri karena aku malu sekali saat itu. Tapi buktinya aku masih hidupkan. Karena itu kuharap setelah mendengar cerita ini kau bisa mempercayaiku dan berhenti untuk membunuh dirimu sendiri "
" Baiklah kalau begitu, aku akan mendengarkannya dan kalau aku bisa mempercayaimu aku akan mengatakan masalah yang terjadi padaku" jawab gadis itu cepat
" Well ejadian itu terjadi sekitar beberapa bulan lalu dan saat itu... "
=====TBC=====
Another Fic, entah kenapa ane padahal banyak banget dapet inspirasi tapi karena males jadi gak pernah ditulis-tulis dan entah mengapa pas ide ini muncul keinginan untuk menulis fic ini,
mohon sarannya jangan lupa Review ya XD.
Dan mohon jangan diflame ya...
Soalnya jiwa author kan lemah
#eyaaaa
See you next chapter dan kepada yang nunggu voca yandere mohon kesabarannya.
Ide udah ada untuk storyline tinggal gimana caranya buat nyiksa Len yang lagi buntu ide XD
dan akhir kata ayo kita Ramaikan Fandom VOCALOID indonesia
