MILF Mama

Rating : M for language

Genre : Romance/Family

Pairing: Chanbaek, Slight Hunkai, Chankai, and the others

WARNING : BL, Typos, OOC, Au, Male Lactation, Mpreg, Wildest Imagination, Crack Pair, Bla..bla..bla..bla..

Summary :

Hanya imajinasi liar remaja 17 tahun pada istri tetangga barunya yang sexy dan menggairahkan.

.

.

.

.

"Da, papa...dada.."

Chanyeol hanya memperhatikan keluarga kecil itu dari kamarnya yang terletak di lantai atas.

Sebuah keluarga yang mencerminkan suatu kesempurnaan keluarga yang sering ibunya lihat di drama-drama di tv nasional yang marak sekali tayang akhir-akhir ini.

Keluarga Oh.

Ayahnya bernama Oh Sehun. Seorang namja dewasa bertampang kalem berkulit pucat. Paman Oh orangnya jangkung seperti dirinya. Wajahnya tampan meskipun menurut Chanyeol hanya dirinya saja yang paling tampan.

Ibunya bernama Oh Jongin. Seorang namja berwajah cantik dengan senyum malaikat. Tubuhnya...Alamak, sexy sekali. Namja itu akan menyapanya setiap pagi saat Chanyeol pergi ke sekolah.

Mereka punya dua orang anak. Yang pertama bernama Oh Haowen. Usianya 4 tahun. Sementara si bungsu bernama Oh Taeoh, usianya baru 7 bulan. Masih bayi dan menggemaskan sekali.

Taeoh akan menyusu di dada montok mamanya setiap pagi. Dan anehnya, anak bayi itu akan berhenti menyusu di dada sang mama ketika bibi Oh menyapanya.

Seolah Taeoh kecil menawarinya untuk minum susu di wadah yang sama. Yang kalau saja diizinkan Chanyeol tidak keberatan sama sekali untuk menyusu di sana.

Sedikit cerita saja. Chanyeol alias Wu Chanyeol. Usianya sudah 17, tahun ini. Baru kelas 2 SMU. Sudah punya seorang pacar dan jadi namja paling diminati di sekolahnya.

Ayah dan ibunya sudah bercerai. Dan sejak berusia 5 tahun dia ikut papanya yang sudah menikah lagi dengan seorang yeoja bernama Kim Junmyeon.

Papa dan mama tirinya sedang asyik honeymoon yang entah untuk keberapa kali. Chanyeol tak mau ambil pusing. Padahal hanya alasan saja. Sebenarnya Junmyeon sama sekali belum bisa menerima kehadiran Chanyeol sebagai putra tirinya.

Chanyeol sendiri pun juga begitu. mereka berdua tak pernah bisa akur meski sudah 3 tahun lamanya yeoja itu menikahi papanya.

Berbeda dengan mamanya. Park Kyungsoo adalah yeoja workaholic. Dia belum juga menikah lagi. Chanyeol heran sendiri. Padahal mamanya adalah yeoja cantik meskipun wajahnya kelewat datar sebagai seorang yeoja.

Tapi Chanyeol pernah mendengar kabar jika mamanya punya pacar. Jung Changmin namanya. Putra Jung Yunho, si pemilik Jung's corps yang terkenal dengan kekayaannya itu.

Dia baru 2 minggu tinggal dengan mamanya. Mungkin setelah ini Chanyeol akan tinggal bersama mamanya untuk seterusnya, mengingat rasa tidak sukanya pada Junmyeon noona. well, yeoja itu tak suka jika Chanyeol memanggilnya mama.

Lagipula siapa yang sudi? Chanyeol hanya akan memanggil Kyungsoo mama. Karena memang yeoja itulah yang sudah melahirkan dirinya.

"Kau sudah bangun?" Ibunya menyapa.

Di meja makan sudah tersedia sarapan seperti nasi goreng kimchi kesukaannya. Hal yang tak pernah tersaji di rumah besar ayahnya di Seoul.

"Mama"

"hm?"

Chanyeol mendudukan tubuhnya di salah satu kursi. Ia terus memperhatikan sang mama yang sudah dibalut blus kerjanya. Mama akan bekerja pagi ini.

"Dimana bibi Young?"

"Bibi Young izin dua hari. Ada apa? Tak biasanya kau menanyakan bibi Young"

Chanyeol menggeleng. "Aku hanya malas kalau nanti siang harus makan mie"

"Kau mirip sekali papamu makin lama"

Inilah yang dibenci Chanyeol. Ia tak suka kalau sudah disamakan dengan papanya. Papanya yang playboy dan sok tampan. Ekhem, mungkin hanya tampannya saja yang sama.

Tapi Chanyeol harap dia mirip mamanya. Karena mama punya mata bulat yang indah dan pikiran yang dewasa.

"Mama sudah masak kare. Kau bisa menghangatkannya nanti siang"

"Apa mama lembur nanti malam?"

Kyungsoo mengangguk pelan. Selama putra kandungnya tinggal seatap dengannya tak pernah sekalipun ia lupa menelpon putranya dan memasak sesuatu yang bisa dihangatkan oleh remaja 17 tahun itu.

Chanyeol memakan nasi goreng buatan mamanya. Sementara sang mama yang tengah sibuk menerima telepon. Chanyeol mencuri dengar, ah itu pasti dari papanya yang tengah berlibur dengan istrinya di Skotlandia.

"Dia yang bilang. Kau tak perlu menjemputnya lagi" ucapan terakhir sang mama sebelum mematikan handphone-nya.

"Kau sudah menghubungi Yifan?"

Chanyeol menggeleng pelan. Mulutnya sibuk mengunyah. Untuk apa ia menghubungi papanya? Papanya saja pasti sedang sibuk bermesraan dengan yeoja kesayangannya itu.

"Kau harus menghubunginya"

"Aku tidak mau"

Kyungsoo menghela napas pelan. "Kenapa?" tanyanya. "Kau nyaris saja membuat kami bertengkar hari ini"

"Bukankah mama dan papa memang sering bertengkar?"

"Yeol" Sebut sang mama. "Mama tak mau membicarakan hal itu lagi. Sekarang makan! dan segera berangkat ke sekolah"

...

Pagi yang cerah dan penuh berkah. Kenapa? Lihat saja! Saat ini bibi Oh tampak menyusui putra bungsunya di teras rumah minimalisnya dengan kemeja longgar tipis yang memperlihatkan lekuk indahnya.

Huaahh...Chanyeol bisa-bisa hard kalau begini caranya.

"Selamat pagi, Yeolie"

"Selamat pagi, bibi"

Taeoh kecil menoleh sehingga Chanyeol bisa melihat dada montok mama muda itu dengan sedikit cairan putih yang menetes dari sana.

"yung..na..na..na asdfghjkl" Taeoh menyapanya dengan bahasa bayi.

"Hallo, Taeoh" sapanya. Chanyeol berdiri di depan halaman rumah Jongin. Well, di perumahan ini tidak ada pagarnya.

"Mam..yung..asdfghjkl"

"Iya, Yeol hyung mau berangkat sekolah"

Nyonya Oh tertawa ketika Taeoh kembali menyusu di dadanya.

"Hati-hati, Yeolie"

"Iya, terimakasih, bi" sahut Chanyeol. Wajahnya sudah terlihat mupeng. Ah..Untung saja dia menggunakan celana seragam yang agak longgar. Jadi juniornya yang menegang tidak kelihatan.

...

Yeol's imagination..

"Eungghh"

Chanyeol terus menghisap puting Jongin dan merasakan setiap tetes asi yang keluar dari dada berisi itu.

"Ahnn.. ..terus, yeolieh"

Oh Jongin berbaring di atas ranjang King size-nya dengan kemeja yang tadi pagi ia kenakan. Kemeja tipis itu sudah agak basah karena keringat.

Aroma coklat tercium di tubuh Jongin yang mengkilat keringat. Seolah tubuh tan itu diguyur brendi yang mahal dan menggoda.

"Ohhh ahhhh...iyaaa..hmmm, remash yeol..remas"

Tangan besar Chanyeol menangkup dada Jongin dan memberi remasan di dada yang menganggur. Air susu muncrat dari sana. Dengan gemas Chanyeol menggigiti puting abuse Jongin yang sudah memerah.

"Hmmmpp...Ahh...ahh..Yeolhh"

...

"Wu Chanyeol"

Chanyeol nyaris tersedak susu yang tengah ia minum saat mendengar suara cempreng Jongdae yang menyerukan namanya.

"Cih...Kau ini" sahutnya, kesal.

Namja itu merutuk kesal. Bagaimana bisa Jongdae merusak imajinasi liarnya mengenai MILF mama yang sialnya adalah tetangganya sendiri. Dan Jongin pun juga termasuk ke dalam daftar tetangga dekat ibunya di perumahan Green Ville.

"Kau pasti punya imajinasi mesum ya? Oh god! Yeol, ini masih pagi" ujar Lay hyung. Pacarnya Jongdae duduk di samping sang kekasih.

Jadi dari tadi Chanyeol minum susu sambil membayangkan menyusu di dada Jongin. Oh Tuhan...Ampunilah umatmu yang tampan ini.

"Bagaimana dengan Baekhyun?" Tanya Jongdae.

Ya..Byun Baekhyun, pacarnya Chanyeol yang sedang marah dengannya.

"Ku dengar dia ada kencan dengan Zitao"

"Oh, ya ampun..Yang sabar ya, Yeol" Jongdae mengusap pelan punggung lebar Chanyeol.

Chanyeol hendak menumpukan kepalanya di bahu Jongdae kalau saja Lay tidak langsung menarik Jongdae ke arahnya.

"Eits! Main peluk-peluk saja! Pacar orang nih" Kata Lay.

Chanyeol berdecak pelan. Padahal dulu dia sempat naksir Jongdae. Eh, Jongdae nya malah sudah lebih dulu jadian dengan Lay. Sementara dirinya ditembak oleh seorang namja cantik yang sekarang ini jadi pacarnya.

"Jadi bagaimana tindakanmu sekarang?" Lay bertanya, mulutnya mengunyah apel merah yang ia beli di minimarket tadi pagi.

"Entahlah" sahutnya. "Kalau dia mau putus ya sudah"

"Masa putus begitu saja sih, Yeol" Sahut Jongdae. "Ini kan hanya masalah sepele"

Iya sepele..Baekhyun-nya saja yang terlalu membesar-besarkan. Padahal waktu itu Chanyeol benar-benar tidak sengaja untuk tidak mengangkat telepon dari Baekhyun karena keasyikan mengintip bibi Oh ganti baju di kamarnya yang kebetulan berhadapan dengan kamar Chanyeol.

.

.

.

.

"Kau masih marah padaku?" Tanya Chanyeol.

Byun Baekhyun nampak tidak peduli dan sok sibuk dengan ponselnya.

"Hey"

"Ayolah, Wu Chanyeol" sebut Baekhyun. "Kau sendiri yang memulai"

Namja jangkung itu mendengus pelan. "Terserahlah" tukas Chanyeol. Ia hendak melangkah lagi kalau Baekhyun tidak berteriak dan menuduh Chanyeol selingkuh dengan yang lain.

"Pacarku masih kau kalau mau tahu" kata Chanyeol.

Baekhyun mengerucutkan bibirnya seperti bebek. Masak iya?

"Kau mau memeriksa ponselku? silahkan" Usul Chanyeol.

Dia sudah tak mau ambil pusing. Lagipula siapa yang selingkuh? Ada bukti?

Baekhyun tahu jika hal itu hanya akan jadi omong kosong belaka. Kenyataannya Chanyeol tidak punya ponsel. hanya sebuah iPod saja yang ia miliki.

"Baiklah, aku memaafkanmu" ucap Baekhyun.

Chanyeol mengulum senyum. Ia mendekat ke arah Baekhyun dan mengukung namja cantik itu ke dinding.

"Begitu, dong! Jangan marah-marah terus. Sampai bingung mau bagaimana lagi" Kata Chanyeol. Ia kecupi pipi Baekhyun gemas.

Meski nyatanya yang ada di pikiran Chanyeol adalah ia yang tengah mengecupi pipi gembil bibi Oh dan mengulum mesra bibir plum itu.

"Eunggh, yeolhh" Baekhyun mendesah saat Chanyeol meremasi pantatnya.

Oh..sial..Celananya makin sempit saja kalau begini caranya.

...

"Mama~"

Jongin menoleh, mendapati putra sulungnya yang sedang mencoba mengangkat tubuh montok si bungsu.

"uhhh..Belat sekali"

Sang ibu tertawa pelan. Haowen memang ingin sekali mencoba menggendong adiknya, sebagaimana ayahnya yang selalu dengan mudah menggendong Taeoh.

"Hao harus makan yang banyak supaya bisa menggendong adik" ujar Jongin.

Ketiganya duduk di sofa besar yang terletak di ruang keluarga. Sambil menunggu sang kepala keluarga yang akan pulang pada pukul 7 sore nanti.

"Mi..mi..asdfghjkl"

Taeoh mulai memberontak. Bayi menggemaskan itu membuat sang kakak kewalahan.

"Mama, Taeoh sepeltinya haus"

"Ah iya..Taeoh pasti haus"

Diangkatnya tubuh mungil itu dan merebahkannya di atas karpet bulu domba dengan berbantalkan sebuah bantal yang tadi siang digunakan untuk tidur siang oleh kedua putranya itu.

Haowen ikut merebahkan tubuhnya di samping Taeoh yang asyik menyusu. Balita itu memperhatikan dengan seksama bagaimana sang adik begitu menikmati dada sang mama.

Jongin sedikit heran melihat tingkah si sulung. Ada apa dengan putranya itu? Seperti ada yang dipikirkan.

"Ada apa, sayang?"

"Apa itu enak?"

"Apanya?"

Haowen menunjuk puting yang menganggur dengan telunjuknya. Sedikit menyentuhnya dan tertawa geli saat merasakan teksturnya yang aneh.

"Ihh..lucu" Haowen menoel puting sang mama. Menusuknya pelan dan membuat mamanya mencubit gemas pipi gembul Haowen.

Taeoh berhenti menyusu dan menoleh ke arah sang hyung. "Hung..na..na..na" kepalanya menggeleng lucu. seolah melarang Haowen memainkan puting mamanya yang menurut Taeoh adalah miliknya.

"Ihh..Taeoh, hyung kan juga mau pegang" Wajah Haowen cemberut.

Taeoh kembali menyusu setelah puas memarahi sang kakak dengan bahasa bayinya.

"Mama, Hao juga mau coba~"

Sang mama tertawa. Ia memencet putingnya sedikit sehingga keluar satu tetes asi. Jongin menempelkan telunjuknya di sana, dan menyuruh Haowen untuk mencicipinya.

"Hoekk..Gak enak"

Tapi kenapa Taeoh suka? Haowen bingung sendiri dibuatnya. Bahkan beberapa malam yang lalu papa juga meminum susu dari dada mama.

Kalau semua bayi minum susu di dada mama. Berarti papa juga termasuk bayi. Berarti yang dewasa cuma Haowen dan mama saja di rumah ini, begitulah kiranya pikiran polos Haowen.

...

.

.

.

Baekhyun yang sedang menungging? Tepat sekali!

"Hmmpp" tangannya memegang salah satu pinggiran meja murid ketika Chanyeol mulai memasukan penisnya.

"Arggghhttt...hyaahh"

Jleb...

Chanyeol berhenti sebentar, membiarkan penisnya berada di dalam lubang hangat pacarnya itu.

Sudah dari pukul 2 siang mereka bermain di salah satu ruang kelas. Sekarang sudah menunjukan pukul 7 sore. Itu tandanya sudah 4 jam mereka bermain.

Chanyeol terus menusuk lubang itu dengan penuh gairah. Sementara Baekhyun hanya bisa mendesah pasrah seperti biasanya.

"Ohh yaahhh..Trrushh..hmpp"

plak..

plak...

Bunyi kecipak basah memenuhi ruangan itu. Perpaduan antara paha Chanyeol yang berbenturan dengan bokong Baekhyun atau penis Chanyeol yang menggempur lubang sempitnya.

Chanyeol memelintir puting Baekhyun yang menegang. Membuat pacarnya itu berteriak kesakitan.

"C..chanyeol babbo, sakit tau..uuuhh"

Masa bodo amat, pikir Chanyeol. Sejak melihat Taeoh menyusu di dada Bibi Oh entah kenapa Chanyeol jadi menyukai bagian-bagian puting siapa saja yang tak sengaja ia lihat. Bahkan tak jarang ia sering menggigit puting Baekhyun saat mereka bercinta. Dasar maniak puting.

Tak butuh waktu lama, mereka berdua pun keluar bersamaan. Chanyeol segera mengeluarkan penisnya dan melepas kondom yang ia gunakan sejak bercinta.

Baekhyun berbaring di atas meja dengan kedua kaki mengangkang. Memperlihatkan lubang merahnya yang agak longgar.

Namja cantik itu tertawa saat melihat kondom berwarna pink itu berisi sperma Chanyeol yang kental. Setiap bercinta mereka memang sering menggunakan kondom. Well, mereka tak mau mengambil resiko seperti...Kalian tahukan maksudnya^^

"Kenapa tertawa?" Tanya Chanyeol.

"Lucunya saja. Gajahmu jadi pink"

Chanyeol ikut tertawa. Lagipula biasanya mereka memang menggunakan yang transparan kok. Jadi karena stock yang biasa habis. Chanyeol pakai yang itu deh.

"Pakai celana dulu sana! Aku mau ambil lap pel dulu" Chanyeol berkata seraya memasang sabuk celananya.

"Kenapa memangnya? Aku masih capek tahu"

"Nanti kalau kau diperkosa setan gimana? Kau mau hamil anak setan?"

Baekhyun tertawa terbahak-bahak. "Mana ada yang begitu?"

"Ada saja. Kalau setannya menyamar jadi aku"

"Kenapa harus kau? Kenapa bukan Liam Hemsworth saja"

Chanyeol mendengus pelan. "Ada-ada saja. Aku keluar dulu"

.

.

.

Sehun merebahkan tubuhnya di samping sang istri yang tengah menyusui putra bungsunya. Ia baru saja mendongengi si sulung yang sudah tidur di kamarnya sendiri.

"Hallo, sayang" sapanya. sambil menepuk pelan bokong mungil Taeoh.

Taeoh kecil berhenti menyusu dan membalik tubuhnya. Tangan mungilnya menepuk pelan pipi sang ayah dengan tawa renyahnya.

"Hun, ini sudah malam!" seru Jongin.

Tapi ayah dua orang anak itu malah mengangkat tubuh mungil Taeoh ke udara. Membuat bayi 7 bulan itu tertawa terbahak-bahak.

"Besok hari sabtu, sayang. Aku libur"

Jongin menarik napas pelan. Sehun sedang merebahkan Taeoh di dada bidangnya.

"Iya..Tapi aku ngantuk sekali"

"Yasudah, kau saja yang tidur! Biar aku yang menjaga Taeoh"

Kini beralih mengajak bicara si bungsu. "Main sama papa, ya?"

"Pa..Asdfghjkl"

Sehun tertawa pelan dan mengecupi pipi gembil bayi montok itu.

...

"Sekolahnya lembur?" Tanya Kyungsoo saat mendapati putra semata wayangnya baru saja pulang dengan seorang namja bertubuh mungil di sampingnya.

Chanyeol menjelaskan jika mereka ada kerja kelompok dan baru akan melanjutkan pekerjaan mereka di rumah.

Kyungsoo lantas percaya. Dan menyuruh Chanyeol agar segera masuk.

Yeoja 35 tahun itu sama sekali tidak menaruh curiga. Malahan ia kembali menelpon rekan bisnisnya seolah tidak tahu jika yang terjadi di atas sana adalah Chanyeol yang kembali memainkan lubang Baekhyun dengan jari-jarinya yang kurus dan panjang.

Anak jaman sekarang memang lebih pintar dari ibunya kan ya? hahaha, biarkan saja..Biarkan saja mereka menikmati apa yang mereka anggap wajar diusia muda^^

.

.

.

End For This Chapter

.

.

.

.

A/n :

Jadi ini terinspirasi sama MV Milf$ haha. Jijik sih. Tapi ya entah kenapa jadi ngebayangin Jongin yang jadi Milf mama nya. Hahaha..Intinya juga ada sedikit sindiran buat beberapa yang terlalu menggilai sex bebas sebelum menikah. Meskipun itu hak semua orang. Tapi entah kenapa aku kesel sendiri kalo teman2 ku frontal soal hubungan mereka yg udh lebih dari sekedar ciuman. Ewww, The Purity so easy to break. Aku cuma agak muak kalo diajak curhat seperti. 'Joy, gua sama si *pip* pengen putus. padahal segalanya udh gue kasih buat dia' Siapa suruh lo mau diperawanin? Cinta? Lo bunting juga ditinggalin..Haha..memang agak melenceng sih..Tapi tanpa kekesalanku itu aku gak akan dpt ide cerita Chanbaek yg enaena di usia sekolah kayak gini kan..

A : Joyiee, alurnya gimana sih?

Me: Cuma Imajinasi mesum anak remaja aja sih ya. Jadi Chanyeol itu sering ngebayangin hal yang enggak-enggak soal Jongin.

A: Berarti Chanyeol cuma main-main dong sama Baekhyun.

Me: Gak lah..Dia gak main-main. Dia suka sama Baek. Tapi Dia terobsesi sama tante-tante samping rumahnya yang sexy yang montok yang ajigilee gak tau lagi yang kayak gimana. pokok bahenol lah ya.

A: Chankai alert?

Me: Iyaa..tapi gak jadi pair kok

A: Pedophile?

ME: Stuck di tengah cerita. Maybe next time aku upload ke ffn.

A: Line ku gak dibales

Me: sorry hon..Hp ku error ya..maklum lah ya lagi nabung. Karna aku pecinta games, jadi uangnya harus ke kumpul bener bener byk buat beli hp yg ram nya gede.

A: Beli iPhone joy

Me: No! Aku pecinta samsung. Jadi belinya samsung juga, hahaha..Promosilah ya^^

A: Kenapa seneng bgt pairingin crack pair sih?

Me: Ya suka aja sih..Emangnya gak boleh ya?

A: lanjut

Me: Tembus 20 review aku lanjut..seperti biasa

Spesial buat yg nge Pm wkt itu. Well, emangnya kalo nulis rating M itu tandanya kita pernah ngalamin yg enaena ya? Sorry ya I've got my purity ring from my momma when i was 14. Aku udah 17 tahun ke atas. usiaku udah cukup buat nulis rating M. Aku memang sering nonton JGV. Justice 15 atau apapunlah itu. Tp bukan berarti aku udh pernah ngalamin. Hati-hati kalo bicara!