Charm chapter 1
rating : M (untuk kedepannya)
disclaimer : Semua Chara yang ada disini bukan milik saya baik Naruto ataupun HSDXD
Note : Ide cerita ini saya claim dan jika ada yang mempunyai ide sama, itu hanya kebetulan semata
SOMEWHERE NOT IN THE EARTH
Disebuah altar peribadatan, terlihat seseorang bertudung sedang bersimpuh melantunkan untaian kata.
[tes] "Aku tak akan lupa" [tes] "Dosa mereka terlampau besar" [tes] "mereka lupa" [tes] "mereka lalim" [tes] "maka aku datang untuk meluruskan mereka" [tes] "dan melindungi daun hijau" [tes] "atas nama suci keadilan" [tes] "dunia fana aku datang"...
Gumam seoarang remaja bertudung itu disela tangisannya. Beberapa saat setelah air matanya berhenti menetes, Dia mulai berjalan keluar dari tempat peribadatan itu.
Disertai hembusan angin yang hangat, sosok remaja itu perlahan mulai memudar dan akhirnya menghilang dengan misterius.
NARUTO'S HOME
Di sebuah bangunan jepang kuno, lebih tepatnya di sebuah kamar sederhana beralaskan tatami.
"eenngh", suara aneh, atau lebih tepatnya erangan dikeluarkan sesosok pemuda pirang, pemuda itu dengan wajah bahagia mulai terbangun dari futonnya dan segera bangkit menuju kamar mandi, untuk melaksanakan urusannya.
SKIP TIME
"uaaaagh segarnya pagi ini", ucap pemuda pirang yang telah selesai dengan urusannya di kamar mandi.
Dia lalu melangkahkan kakinya menuju cermin besar yang berada di sudut kamar. Dia melihat bayangan dirinya di cermin, rambut pirangnya nampak layu basah oleh air, lalu wajahnya yang berwarna tan eksotis berhiaskan sepasang bekas cakaran kucing menambah point plus untuk keseksiannya. Entah apa yang terbesit dalam otaknya, sedetik berikutnya ia lalu tersenyum dan mulai memperagakan gerakan-gerakan yang membuat otot-otot tubuh dan tangannya terlihat membesar.
"hehehe ternyata ada gunanya juga latihanku selama ini",kekeh pemuda pirang itu.
Puas dengan aksinya dia lalu beranjak dari depan cermin ke arah satu setel seragam sekolah yang dapat diindikasikan sebagai seragam dari kuoh akademi. Pemuda pirang itu segera memakai seragam tersebut dengan rapi. Setelah selesai berdandan, akhirnya ia keluar dari kamarnya, dia melangkahkan kakinya dengan santai menuju ruang tengah. Dalam ruangan yang sangat besar itu tergeletak dengan anggunnya seekor rubah.
"hee kyuu, aku titip rumah ini beserta isinya kepadamu, ingaaaat jaga dengan sepenuh jiwa ragamu! Oke?", kata pemuda pirang dengan cengiran khasnya.
"grrrr", hanya erangan malas keluar dari sang lawan bicara.
tapi itu sudah cukup bagi sang majikan.
"yooosh, aku berangkat dulu, kyuu!", ucap pemuda pirang itu dengan berapi-api.
Dengan senyuman menghiasi wajanya, pemuda itu bejalan meninggalkan bangunan jepang kuno itu, dan mulai berjalan dengan santainya menuju kuoh akademi. Perjalanan kecil pun selesai. Ketika dia hampir tiba di gerbang sekolah, matanya menangkap tiga orang lelaki tanggung berlari dengan cepatnya menuju gerbang sekolah. Dalam hatinya ia berkata,'semangat masa muda yaa?'
Dengan senyum lebarnya ia kembali melangkah menuju gerbang sekolah. Akan tetapi... Senyumnya mulai memudar melihat sesosok gadis berkacamata tengah memukuli tiga orang yang tadi sempat berlari di depan gerbang.
KUOH ACADEMY
"ne, trio mesum! kenapa kalian terlambat!", hardik gadis tadi.
"a-ano, sebenarnya kami tadi malam...umm...aaa",lelaki berambut coklat mencoba memberi alasan dengan tergagap.
"ahh hahaha iya tadi malam kami begadang",kali ini temannya yang berkacamata menimpali.
"aha, lalu apa?",gadis itu bertanya lagi.
"iya kami tadi malam begadang untuk menonton EROTIK BANZAI!",seru sibotak dengan gaya autis menunjukkan kepingan dvd por*o.
...
seketika udara menjadi dingin, dengan kejamnya gadis itu merebut dvd itu dan mematahkannya.
ketiga lelaki itu meneguk ludah dan mulai berdo'a. Dengan isyarat tepuk tangan, gadis itu menyuruh anak buahnya untuk menghukum ketiga orang di depannya.
"LUCUTI MEREKA DAN IKAT DI TENGAH LAPANGAN!", perintah gadis itu.
"hai' Sona kaichou",balas lima anak buahnya yang dengan segera menyeret trio mesum.
"dan kau apa alasanmu?",tanya Sona dengan menodongkan boukennya.
"sebenarnya alasanku terlambat adalah, karena aku ingin melihat sona-senpai bertugas!",ucap si pirang sambil tersenyum.
'dug'
Bouken yang semula ditodongkan kini terjatuh. Wajah sona terlihat shock. Melihat adanya kesempatan si pirang pun berjalan masuk dengan santainya untuk segera menuju ruang kelasnya.
"APA-APAAN KAU UZUMAKI NARUTO!",terlihat Sona berteriak.
Pemuda bernama Naruto tadi hanya menengokkan wajahnya dan mengedipkan sebelah mata sapphirenya.
'BLUSH'
Hal itu sukses mengKO Sona yang kini mulai mematung kembali.
Naruto P.O.V.
'hehehe, sepertinya pesona vampire kaa-san sedikit berguna untukku',
Sekarang aku berjalan ke arah kelasku. Ya kalau kuingat lagi, aku memang mempunyai darah vampire di tubuhku, walaupun tidak pureblood mengingat darah itu telah tercampur darah pureangle tou-san...
NARUTO POV END
Naruto kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Senyum di wajahnya mengembang kembali selagi dia melangkah.
Terima kasih kembali pada pesona wajahnya, kali ini Naruto berhasil mengelak dari interogasi guru kelasnya yang terkenal killer
Waktu pelajaran terasa cepat untuk berlalu. Akhirnya setelah lama belajar waktu istirahat pun tiba. Dengan murid-murid yang berjejalan di depan pintu, naruto memilih tetap diam di tempatnya.
Tiba-tiba keadaan kelas menjadi sepi dan murid-murid yang tadi memenuhi pintu kini berjajar rapi seolah akan menyambut sesuatu.
"kyaaa liat itu Akeno onee-sama", kata salah seorang siswi.
"lihat Akeno onee-sama mendekati Naruto", ucap seorang siswa dengan nada iri. Naruto yang merasakan adanya bahaya datang segera bersiap. "Jadi naruto-san apa yang membuatmu tampak istimewa, sehingga kau bisa mengelabuhi sona-chan?", tanya Akeno dengan tersenyum.
Naruto yang mendengar pertanyaan senpainya hanya bisa tersenyum kecut. 'Sudah kuduga pasti cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahuinya',ucap naruto dalam hati.
'Tapi aku harus tetap menjaga identitasku' sambung naruto.
Detik berikutnya Naruto memandang Akeno dengan tatapan mata ke mata, dan tersenyum manis. 'Apa-apaan tatapan matanya itu, tapi aku harus tetap fokus oleh tugasku',ucap Akeno dalam hati. Merasa serangannya hampir berhasil, naruto segera menyiapkan serangan terakhirnya.
Setelah beberapa menit saling pandang naruto mengedipkan sebelah matanya dan menjilat bibirnya.
'BLUSH'
Pertahanan Akeno akhirnya runtuh dalam serangan terakhir tadi, tak hanya dia belasan siswi yang melihat adegan tadi juga ikut terdiam dengan wajah memerah.
Naruto memutuskan untuk keluar kelas dan menuju atap sekolah untuk menikmati istirahat yang sebenarnya tinggal lima menit.
KUOH ACADEMY'S ROOF
Angin sejuk menerpa wajah Naruto. 'Ahh sejuknya~',ucap Naruto dalam hati.
Karena angin yang sangat bersahabat Naruto memutuskan untuk merebahkan dirinya.
'Ugh... Eh dimana aku', ucap Naruto dalam hati. Dia sedang terbaring dan mengerjapkan matanya. "Uooh sial sepertinya aku ketiduran.", Naruto segera bangkit dan berlari menuju kelasnya.
Naruto P.O.V.
'Aneh kenapa sepi sekali?' Aku memberanikan diri melihat jam dinding. Jarum pendek tepat di antara angka lima dan enam, sedangkan jarum panjang ada di angka enam. "Apaaa? Berapa lama aku tertidur?" Tanyaku entah pada siapa. Dengan setengah berlari aku mengambil tas di mejaku dan segera berlari keluar sekolah. 'Huh pantas saja langitnya berwarna oranye',pikirku
END NARUTO P.O.V.
Naruto dengan setengah berlari menelusuri trotoar jalan. Tiba-tiba 'tes' 'tes'
"huh gerimis",umpat Naruto. Matanya menatap langit tetapi kakinya terus berlari mengejar waktu.
'Braak'
Tubuh Naruto menubruk sesosok gadis kecil. Badan Naruto tetap tegap berdiri, sedangkan gadis yang ditabrak sedang terjerembab di genangan air. Tangan Naruto segera terjulur untuk membantu gadis didepannya. Tapi gadis itu tidak menyambut uluran tangan Naruto. Gadis itu hanya mendongakkan kepalanya matanya bertemu dengan wajah Naruto. Tangan Naruto tetap terjulur. Akan tetapi tangan gadis itu berperilaku lain. Tangan kirinya menyiku menutup kedua matanya dia lalu mulai terisak.
'Hiks'
SKIP TIME
NARUTO'S HOME
"Hmmm jadi siapa namamu?", tanya Naruto.
"Huh onii-chan sok akrab", balas gadis berambut hitam tersebut.
'heh dasar anak nakal', batin Naruto.
"Hey ayolah biarkan aku mengetahui namamu anak manis", ucap Naruto disertai senyuman hangat.
'Deg' 'huh perasaan apa ini?', pikir gadis kecil itu. "Baiklah akan kuberi tau namaku tapi setelah kau memberi tahu punyamu.", ucap gadis itu.
Naruto hanya bisa mengangguk. "Namaku adalah Uzumaki Naruto, pewaris tunggal keluarga Uzumaki, dan aku adalah pria seribu pesona!",ucap Naruto berapi-api.
"Huh Onii-chan payah, aku kan hanya bertanya namamu,",balasnya dengan nada childish.
"Hey ayolah, ingat janjimu.",balas Naruto.
"Baik-baik, namaku Ophis. Aku sedang berjalan-jalan sampai ada orang bodoh yang berlari ke arahku." "Dan sekarang penabrak itu menculikku dengan modus mau mengobatiku.",ucapnya dengan nada sarkatis.
SKIP TIME
Kini terlihat berhadap-hadapan sepasang makhluk beda gender. Tubuh mereka hanya terpisahkan oleh meja yang di atasnya tersaji beberapa makanan.
"Hey Ayolah Sampai kapan kau tak mau makan?", ucap Naruto dengan mulut dipenuhi nasi.
"Bagaimana aku tahu kau tidak menambahkan racun kedalam sup itu?", jawab Ophis sambil menunjuk semangkuk sup di hadapannya. "Bagaimana jika kau menambahkan obat tidur kedalamnya dan ketika aku memakan sup itu aku akan tertidur dan ketika itu, kau pasti akan memperkosaku.", tambahnya bersungut-sungut.
"Kau yakin akan pendapatmu nona?", tanya Naruto menyeringai tangannya terjulur membuat posisi seolah akan menyuapi Ophis.
Di depan wajah Ophis kini terjulur sesendok sup dengan aroma yang menggoda. Dengan sedikit ragu-ragu Ophis menyambut sup itu, mulutnya terbuka dan akan segera melahapnya.
'hihihi', kikik Naruto dalam hati. Sesaat sebelum makanan itu masuk kedalam gadis bersurai raven itu, dengan sigap Naruto mengubah direksi sendok dan menyantap sendiri sesendok yang tadi ditawarkan ke Ophis.
'HHmmph' wajah Ophis memerah, menahan marah dan malu. pipinya menggembung dan tangannya mulai meraih semangkuk sup didepannya dan mulai menyantap dengan rakusnya.
TBC
ctt. kalau ada yang mau tanya silahkan pm, dan reviewlah untuk kelanjutan cerita dibuka juga kotak kritik dan saran
