Laki-laki itu membuat ku merasa begitu nyaman,, dengan kata-kata yang ia ucapkan, dengan senyuman yang ia tujukan dan dengan semua perlakuan yang ia berikan.

Aku,,, aku tertipu.. aku merasa begitu tertipu.. ku kira selama ini semua karna adanya rasa itu. Ternyata aku hanya merasa salah paham.

"hei,, kau sudah datang..? aku menunggu mu sejak tadi. Kau ini lama sekali!" ucap pria berambut soft pink dan bertampang cukup keren.

"iyah,, gommen natsu.. aku bangun kesiangan .."

Ini ceritaku, lucy heartfilia. Aku ingin membaginya kepada kalian.

Selamat membaca ^_^

Aku melihatnya dari belakang,, tinggi badannya, bahunya, lebar pundaknya, cara berjalannya dan juga.. langkah kakinya. Aku mengingatnya. Aku melihatnya dari samping, hidungnya, matanya, lengannya.. aku mengingatnya. Aku melihatnya dari hadapannya, tatapan matanya, senyumnya, raut wajahnya, dan aura nya . aku mengingatnya.. aku mengingat itu semua sampai saat ini, tapi kali ini, aku tak melihatnya dari sisinya. Aku melihat dari sudut kejauhan, tangan yang biasa ku kagumi, menggenggam tangan kecil seorang gadis manis berambut pendek.

Sesak,,, aku merasa begitu sesak.. seakan aku ingin berteriak kesakitan dan sulit bernafas .

Aku merasa dia begitu jauh,, dan semakin jauh.

2 bulan yang lalu

"yak,, natsu.. jangan cepat-cepat. Aku lelah bodoh.. "

"hahaha… ayo lah lucy.. bersemangatlah… "

"Ya ya.. oke.. dasar cerewet.."

Kami sama-sama bersepeda ke sekolah dengan semangat di pagi hari .

Saat pulang sekolah

Di taman yang sepi dan luas di musim gugur yang begitu nyaman . aku merasa damai. Di bawah pohon besar dengan daun-daun yang berguguran, semua itu terasa begitu indah dan damai.. apalagi disampingku ada seorang pria tampan yang tersenyum dan bercanda dengan ku,, itu lebih membuat ku merasa nyaman. Senyumnya,, membuat aku begitu blushing.. (tertawa kecil didalam hati)

"natsu, setelah ini kau akan melanjutkan kemana?"

"mm,, entah lah luce,, aku juga belum memikirkan itu. Kalau kau?"

"mm,, aku juga belum memikirkannya, makanya aku tanya padamu. "

"apa kau akan sekolah lagi? Aku rasa, aku ingin bekerja saja, lalu menikah. "

Ekhm.. aku merasa jantungku langsung berdegup kencang. "menikah?" hati ku bertanya-tanya.

"memangnya menikah itu mudah? "

"mungkin,, kalau aku tidak mencobanya. Aku juga tidak akan tahu kan. "

"mm,, yah.. sepertinya aku juga ingin menikah.. "

"kita menikah saja luce,, !" ucap natsu asal

"a.. apa? "

"hehe.. aku hanya bercanda.. hehe"

"hmm,, aku kecewa. Sungguh kecewa "(aku berkata didalam hati)

aku kira semua yang dikatakannya sungguh-sungguh. Tapi selama ini ku pahami ternyata semua yang di katakannya padaku hanyalah candaan. Dia memang suka bercanda. Tapi bagiku, candaannya itu keterlaluan. Mungkin ini salahku yang selalu menggunakan hati saat bersamanya.

" hei natsu, weekend ini kita mau kemana ?"

"mm,, entahlah. Enaknya kemana? "

"mm.. aku,, ingin ketaman hiburan. Apa kau mau?"

"oh,, boleh juga. Kita juga sudah lama tidak kesana."

"baiklah,… "

Saat kita nanti naik gondola, aku ingin mengatakannya. Aku ingin mengatakan semuanya. Aku tidak peduli dengan apa yang akan dia katakana selanjutnya. Yang terpenting, aku bisa mengatakannya.

WEEKEND DATANGG..

GO TO TAMAN BERMAIN

"wah,, akhirnya kita sampai juga.. kau ingin naik apa pertama-tama luce?"

"mm,,, apa yah. Aku ingin naik semuanya. "

"ya,, aku juga ingin naik semuanya. Tapi bagaimana kalo kita naik gondola dulu?"

"a..apa? ja.. jangan.. natsu.. kita naik yang lain saja dulu!"

"kenapa kau gagap begitu? Apa kau takut? Kau takut yah? Hahaha"

"enak saja, aku tidak takut.. aku hanya merasa gondola merupakan wahana menarik yang harus dinikmati akhir-akhir.. "

"masa sih? Ya baiklah. Aku ikut kata mu saja. "

"um.. ayo.. "

Aku dan natsu menaiki wahana satu persatu. Jantung ku sangat berdebar-debar di saat hari menjelang sore. Hingga rasanya dadaku semakin sesak.

"nah lucy.. sekarang tinggal gondola yang terakhir.. ayo naik ituh. "

"um,, apakah benar ini yang terakhir? Baiklah.. ayo .. "

"kau tidak takut kan? "

"tentu saja tidak, kau tidak melihat aku dari tadi bolak-balik naik wahana extreme?"

"ya,, habis, wajahmu tegang begitu.. haahaha.. "

"natsu-kun.. kau disini? "

"wah, lissana-chan. Kebetulan sekali kita bertemu disini. "

" iyah,, kau dengan siapa?"

"ini teman sekelas ku, sahabatku. Luce hearthfilia"

"oh,, yoroshikune lucy-san !"

"um,, ya.. yoroshikune lissana… " dia manis. Manis sekali.

kenapa tiba-tiba aku merasa kalau natsu seperti berbeda. Dia tersenyum dengan berbeda..

aku.. aku.. sepertinya aku merasa … cemburu

"lissana , kita akan naik gondola ini. Ayo ikut.. kita bertiga bisa naik bersama. "

"oh, apakah boleh? "

"tentu saja.. yak kan luce,, ?"

Dengan wajah yang penuh senyum dan semangat ituh, mana mungkin aku bisa menolak permintaannya.. padahal .. saat ini..

"ya tentu saja.. ayo kita naik bersama. Kan lebih asik kalau bersama-sama. " padahal dalam hati terasa nusuk bingit gitu.

Hm.. hari ini rencana ku gagal. Bukannya pemandngan yang manis yang ku lihat. Tapi malah pemandangan yang membuat hati ku sungguh terluka.

Natsu.. kau begitu jahat.. hiks.. tanpa sadar pipi ku basah karna tetesan air mata yang terus mengalir ini..

DISEKOLAH

"luce,, ohayou.. ?"

"oh, natsu.. ohayou.. "

"kau kenapa luce, sepertinya tidak bersemangat hari ini?"

"ah,, tidak. Sepertinya aku hanya kurang enak badan. Mungkin aku kelelahan. "

"oh,, begitu. Apa kau mau istirahat saja di UKS. "

"mm,, tidak. Aku baik-baik saja. "

"baiklah.. pulang sekolah, apa kau mau mampir ke taman biasa?"

"

"mm.. baiklah. Mungkin aku akan merasa lebih baik setelah kesana. "

Sepulang sekolah, aku dan natsu pergi ketaman yang biasa kita datangi. Memang benar, aku merasa jauh lebih baik. Karna aku menemukan kembali natsu yang selama ini bersama ku. Kemarin aku benar-benar merasa kehilangan sosok natsu yang ku kenal. Dia berpaling, atau mungkin hanya karna persaan cemburu padanya. Aku tidak bisa membedakannya. Tapi kemarin misi ku gagal. Apa aku harus melanjutkan dan melakukan misi itu disini, sekarang? Aku bertanya-tanya di dalam pikiranku sendiri. Hingga rasanya kepala ku begitu sakit. Tapi melihat senyumannya, dan candaannya, membuat semua rasa sakit ini hilang.. dia adalah obat yang sangat ampuh untuk ku . .

"luce,, kau sudah lebih baik?"

"ya,, ku rasa begitu. Terima kasih, karna telah mengajakku kesini"

"tak perlu berterima kasih.. kita kan teman. "

"ah,, i.. iya.. kita teman.. "

"luce, kau ingat gadis yang kemarin kan ?"

" iyah , aku ingat. Memangnya kenapa natsu?"

"dia adalah teman ku di rumah yang sebelumnya. Di kota yang dulu. Kami adalah teman baik. "

"oh, lalu kenapa kemarin dia bisa ada di sini. ?"

"dia bilang, dia dan keluarganya pindah kesini seminggu yang lalu. Karena pekerjaan ayahnya yang berpindah-pindah. Jadi mereka semua ikut pindah. "

"oh. Begitu, lalu apa sekarang dia akan menetap di magnolia?"

"entahlah. Aku juga tidak tahu. Tapi aku berharap dia bisa tinggal."

"mm.. "

"kau tau luce,, ?"

"tau apa?"

"dia orang yang membuat jantungku berdebar, dulu aku pernah kehilangannya. Dan aku sangat senang saat ini aku bertemu dengannya lagi. "

"hm,, begitu.. ah. Kurasa aku harus pulang natsu. Aku masih merasa lelah. "

"oh, begitu. Baiklah, biar aku antar ."

"tidak perlu. Aku bisa sendiri koq. Dan aku juga ingin sendiri. "

"mm… oke."

Aku berjalan sendiri sore itu, aku merasa kesakitan. Tapi aku tidak melihat luka sedikitpun. Aku berjalan perlahan, lemas, bagai orang yang tidak bersemangat hidup. Esok hari, hari-hariku mulai berubah menjadi suram, tapi tak ada yang berubah dari natsu. Dia tetap ceria seperti biasa, apalagi sekarang lissana sudah masuk kesekolah yang sama dengan kami. aku merasa sudah tak sanggup melihat mereka.

2 bulan disini begitu menyiksa ku. Hari terakhir aku sekolah, aku melihat mereka pulang bersama. Tangan yang dulu ku kagumi, menggenggam erat tangan seorang gadis manis dihadapan ku.

Selamat tinggal magnolia, selamat tinggal natsu.. aku yakin. Kau tidak akan merindukan aku.