Untuk Kyuhyun
Cerita punya saya, cast punya masing-masing, dibuat dalam rangka ulangtahun Cho Kyuhyun –Super Junior-
Semoga menghibur dan banyak yang suka hehe
Newbie dan bukan author/eonni :)))
.
.
Kyuhyun berlari menembus hujan deras yang kini tengah mengguyur daerah tempat tinggalnya, ia berlari merunduk agar sesuatu yang dibawanya tidak basah, ia menyembunyikan bawaannya dibawah dada bidangnya, mata kyuhyun sudah memerah akibat terkena air hujan, sudah tak terhitung berapa kali ia mengusap kasar wajahnya untuk menghalau air hujan yang mengganggu penglihatannya, keringat yang kini bercampur dengan air hujan tak dirasa oleh kyuhyun, ia terus berlari-berlari dan berlari, ia hanya ingin cepat-cepat sampai rumah karena ada seseorang yang menunggunya, kakaknya ...
Setelah melalui perjuangan menembus hujan, kyuhyun sampai dirumahnya, sederhana, hanya ada 1 kamar dan dari luar terkesan biasa, kyuhyun mulai memasuki rumah itu, air menetes dari bajunya yang basah dan sedikit membasahi lantai, kyuhyun segera menuju ke kamar mandi setelah sebelumnya menaruh bawaannya di dapur kecil miliknya.
"aaahh, kata radio kalau kehujanan sebaiknya keramas" ucap kyuhyun ceria walaupun badannya sudah menggigil, dan apa dia bilang? Radio? Aahh, kyuhyun memang punya kebiasaan mendengarkan radio bersama kakaknya, tetapi sekarang mereka sudah tidak bisa lagi mendengarkan radio bersama karena radio itu rusak dan dibuang.
Setelah selesai mandi, kyuhyun bergegas masuk ke kamarnya yang tak kalah sederhana, hanya ada satu ranjang ukuran sedang, 1 almari semi mini dan 1 meja kecil, sepertinya meja belajar.
"hyung, aku sudah pulang, maaf tadi aku mandi dulu, kata radio kalau kehujanan sebaiknya mandi, itu akan menghangatkan badanmu, hehe" ucap kyuhyun cengengesan sambil memakai baju yang dia ambil dari almari tadi.
Tidak ada jawaban...
"hyung, aku buatkan bubur dulu ya, setelah itu kau minum obat" kyuhyun keluar kamar menuju dapur, katanya dia sangat payah dalam urusan masak-memasak, tapi demi hyungnya dia berusaha keras memahami setiap kata di balik kemasan bubur instan yang tadi sempat ia beli.
Setengah jam kemudian...
"assa..! aku berhasil...!" seru kyuhyun girang sambil mengangkat mangkuk buburnya, ia berlari kecil menuju kamar yang tadi ada hyungnya
"eh, sebentar" kyuhyun berlari ke dapur lagi, ada yang ketinggalan, bawaan kyuhyun tadi yang ternyata adalah obat lupa dia bawa, kkkkk.
"eung" lenguhan lemah terdengar didalam kamar minimalis tersebut, sosok yang sedari tadi bergelung dengan selimut kini mulai menampakkan dirinya, mengerjap sebentar dan...
Sret..buk..!
"huwekk...huwekk..uhuk..uhuk...!"
"hyung!" kyuhyun terkejut mendengar hyungnya muntah-muntah di kamar mandi, setelah mengerjap hyung kyuhyun langsung berlari ke kamar mandi karena perutnya terasa mual.
"hyung, gwaenchana?" tanya kyuhyun khawatir
"eum,, uhuk" gumaman yang kyuhyun dapatkan sebagai jawaban "aku tidak apa-apa kyu" lanjut hyung kyuhyun itu.
"kajja, kita ke kamar dan minum obat" kyuhyun memapah hyungnya menuju kamar lagi, dengan pelan dan hati-hati kyuhyun merebahkan hyungnya di kasur.
"jja makan ini dulu hyung" kyuhyun mengangkat 1 suapan bubur
"eung, aku mual kyu, lagipula rasanya juga pasti pahit" keluh hyung kyuhyun
"alaa hyung, ayolah biar kau cepat sembuh" rengek kyuhyun
"tapi aku benar-benar mual kyu" ucap hyungnya lagi, emang kalo orang sakit gak doyan makan ya? Aku doyan
Kyuhyun menghela nafas "aku kan sudah susah-susah mendapatkannya hyung, bahkan aku sampai kehujanan" kyuhyun menundukkan wajahnya
"apa? Kau kehujanan?" hyung kyuhyun bangkit dengan perlahan, kyuhyun menyeringai
"yasudah kalau hyung tidak mau memakannya" ucap kyuhyun disertai nada kekecewaan buatannya, kkkkk
"arasseo arasseo, hyung makan" hyung kyuhyun akhirnya mau memakan bubur itu, tentu saja hyungnya tidak tega adiknya sudah susah payah mendapatkan makanan dan obat tapi ia tidak mau memakannya.
"kenapa kau hujan-hujanan kyu? Kalau kau juga sakit sepertiku bagaimana? besok jangan diulangi lagi, awas saja kalau sampai kau mengulanginya" cerocos hyung kyuhyun, elah sakit juga masih sempet-sempetnya ngomelin kyuhyun kkkkkk.
"arasseo hyung" jawab kyuhyun dengan cengiran lebarnya, ia memperhatikan hyungnya tanpa berpaling ke arah manapun.
"kenapa menatapku seperti itu kyu?" tanya hyung kyuhyun, kikuk juga ditatap macam begitu
"hyung tampan" jawab kyuhyun memuji ketampanan hyungnya yang memang, aahh you will know that tomorrow, haha.
"kau juga tampan kyu" balas hyung kyuhyun memuji kyuhyun yang memang juga tampan, kyuhyun malah jadi malu-malu kucing gitu.
"ah, kalau sudah selesai makan, hyung minum ini ya?" kyuhyun mengambil obat yang tadi juga dibeli kyuhyun
"eum" hyung kyuhyun hanya bisa mengangguk karena makanan yang ada didalam mulutnya belum tertelan, dengan susah payah hyung kyuhyun mencoba menelannya meskipun perutnya terasa mual dan makanan itu dilidah rasanya sangat pahit, namun dia tidak mau kyuhyun kecewa.
Hyung kyuhyun itu sakit sudah dua hari, ia masuk angin karena sepulang kerja paruh waktu ia kehujanan. Kyuhyun hanya tinggal berdua dengan hyungnya, mereka bersekolah disekolah biasa, tentu saja dengan mengandalkan kecerdasan masing-masing dan mendapatkan beasiswa. Kyuhyun sangat senang dengan hari ulangtahun, katanya dia akan mendapat banyak hadiah dari teman-temannya, kkkkk. Berbeda dengan hyung atau kembaran kyuhyun, dia merasa ulangtahun itu hal biasa, hadiah dari teman-teman yang dia dapatkan dia berikan kepada kyuhyun, hanya beberapa saja yang menurutnya menarik baginya yang ia ambil, catat hanya beberapa. Sudah menjadi hal biasa jika mereka mendapat banyak kado, disekolah mereka mempunyai banyak penggemar karena ketampanan yang sudah disebut diatas. Kyuhyun dan hyungnya hanya terpaut 1 tahun.
Sore harinya...
Kyuhyun mengambil spidol merah dan melingkari satu tanggal di kalender rumahnya
"kau sedang apa kyu?" tanya hyung kyuhyun, sejak minum obat tadi siang, ia sudah agak baikan
"ah, hyung, aku sedang melingkari tanggal ulangtahunku dan ulangtahunmu" jawab kyuhyun ceria
"kan ulangtahunmu tinggal besok pagi? apa kau berharap ada yang memberimu hadiah lagi seperti tahun kemarin dan kemarinnya lagi terus kemarinnya lagi?" tanya hyung kyuhyun
"a-eh, tidak usah berharapun sudah pasti akan ada yang memberiku kado" jawab kyuhyun bercanda
"tapi kan besok masih libur kyu" ucap hyung kyuhyun, ia mendudukan dirinya dikursi ruang tengah
"oh iya" kyuhyun reflek meletakkan telunjuknya dibibir "yhaaa, tidak ada kado" desah kyuhyun kecewa
"apa kau benar-benar menginginkan hadiah?" tanya hyung kyuhyun tersenyum
"euuumm, tidak sih hyung, sebenarnya aku tidak menginginkan apa-apa, aku malah merasa tidak enak dengan mereka yang memberiku hadiah, apa tidak sebaiknya menggunakannya saja untuk keperluan mereka sendiri?" jawab kyuhyun jujur
"jadi, apa kau masih menginginkan hadiah?" tanya hyung kyuhyun lagi seperti menggoda
"ani, kalau hyung?" jawab dan tanya kyuhyun
"sebenarnya aku sudah sangat lama menginginkan hadiah ini" jawab hyung kyuhyun
"jinjja? Kau menginginkan hadiah? Katakan apa itu hyung!" seru kyuhyun penasaran karena belum pernah hyungnya ini mengatakan ia ingin sesuatu.
"ah, nanti saja, ulangtahunku juga masih lama" jawab hyung kyuhyun semakin membuat kyuhyun penasaran
"hyuuung, ayolah, katakan saja" rengek kyuhyun
"apakah jika aku menyebutkannya kau akan membelikannya untukku?" tanya hyung kyuhyun
"tentu saja!" jawab kyuhyun pasti
"tidak, aku tidak mau tabunganmu habis hanya untuk membelikan barang untukku" balas hyung kyuhyun serius
"ck, selalu seperti itu" kyuhyun mengerucutkan bibirnya
"tadikan kau sudah membelikan hyung obat kyu" hyung kyuhyun mengusap rambut kyuhyun
"iya-iya, hoaaaammm, hyung aku ngantuk" ucap kyuhyun manja sambil mengucek matanya yang mengantuk
"yasudah, sana kau tidur saja" jawab hyung kyuhyun
"eungg, sama hyung ya?" kyuhyun bergelayut manja dilengan hyungnya
"iya-iya, kajja"
Keduanya bergegas menuju kamar, tak butuh waktu lama kyuhyun sudah tertidur pulas, mungkin dia kelelahan dan efek kehujanan tadi membuatnya mengantuk.
Perlahan-lahan hyung kyuhyun yang memang tidak berniat tidur bangun dari ranjang, membenarkan letak selimut kyuhyun dan kemudian mengambil salah satu pakaian di lemari. Ia sepertinya ingin pergi, tapikan dia masih sakit?
Untuk berjaga-jaga, hyung kyuhyun membawa payung, tak lupa ia memakai jaket mengingat dia belum sehat betul.
"semoga masih ada" gumam hyung kyuhyun mulai melangkah keluar rumah, tak lupa ia menutup pintu
sebenarnya apa yang dimaksud hyung kyuhyun dengan –semoga masih ada?-
beberapa minggu yang lalu, saat ia pulang kerja paruh waktu, ia mampir kesebuah toko karena ada satu barang yang terlihat dari dinding kaca toko itu menarik perhatiannya.
Flashback...
"ada yang bisa saya bantu nak?" tanya pemilik toko pada hyung kyuhyun
"ah, paman, aku mau itu, berapa harganya?" tanya hyung kyuhyun menunjuk satu barang yang menarik baginya tadi
"harganya - nak" jawab paman toko (diisi sendiri aja ya stripnya, hehehe pokoknya mahal banget, soalnya saya gak tahu mahalnya uang won itu seberapa,kkkkkk)
"aah, eumm, boleh saya lihat dulu?" tanya hyung kyuhyun
"tentu saja" jawab pemilik toko dan mengambil barang tersebut "ini, silahkan"
"eum" hyung kyuhyun mengamati barang tersebut, memang bagus
"bagaimana? jadi beli?" tanya pemilik toko
"eummm, bisakah paman menyimpannya untukku? Aku akan kembali sebelum tanggal 3" jawab hyung kyuhyun. Pemilik toko itu berfikir sebentar.
"ah, baiklah, akan kusimpankan untukmu, memangnya untuk siapa kau membelinya?" tanya pemilik toko
"untuk adikku, dia pasti akan senang jika memilikinya" jawab hyung kyuhyun ceria
"aah, kau kakak yang baik" puji pemilik toko dan hyung kyuhyun semakin tersenyum lebar
Flashback end...
Hyung kyuhyun terus berjalan, dan hari yang memang sudah gelap karena mendung sekarang benar-benar gelap karena sudah pukul 18.00 KST. hembusan nafas disertai uap sudah menunjukkan betapa dinginnya cuaca malam ini, banyak pejalan kaki yang masih berlalu lalang, mungkin karena tidak turunnya hujan saat ini. hyung kyuhyun mendudukkan dirinya disebuah bangku pinggir jalan yang khusus untuk pejalan kaki.
"hoooohhh, sedikit lagi" pening sedikit mengganggu perjalanan hyung kyuhyun, untuk mengantisipasi hal-hal buruk agar tidak terjadi padanya, akhirnya ia memutuskan untuk membeli makanan, sedikit mengambil uang yang ia kumpulkan untuk hari ini tidak masalah, toh ia mengumpulkannya juga lebih.
Hyung kyuhyun masuk ke kedai ramen, sesuatu yang pas dimakan saat cuaca dingin seperti ini. tak butuh waktu lama, hyung kyuhyun sudah mendapatkan ramennya. Ia mulai menyumpit dan memakan ramen enak itu #hmm jadi pengen
"yak!" pekik seseorang dibelakang hyung kyuhyun, sontak semua mengalihkan pandangan ke sumber pekikan tak terkecuali hyung kyuhyun
"apa-apaan kau? Apa kau tidak bisa melihat, huh?" seorang namja berbadan besar mencengkeram kerah namja lain yang berperawakan kecil tapi imut
"mi-mianhamnida, ak-aku tidak sengaja, su-sungguh" jawab namja kecil itu terbata-bata
"apa? Tidak sengaja? Jelas-jelas kau menumpahkan ramenmu di bajuku, ini panas, babo!" marahnya pada namja kecil yang sudah mengkerut ketakutan
"ak-aku tersandung payung, payung ini" tunjuk namja kecil pada sebuah payung
Mendengar kata payung, hyung kyuhyun reflek mencari keberadaan payungnya, dan benar saja, payung yang ia letakkan bersandar di kursi duduknya kini sudah berubah posisi menjadi tergeletak, dan namja kecil itu menunjuk payung milik hyung kyuhyun.
"huh" namja berperawakan besar melepas kasar cengkeramannya pada namja kecil dan beralih memungut payung milik hyung kyuhyun
"siapa pemilik payung sialan ini?" tanyanya garang dan mengangkat payung itu tinggi
"itu milikku" jawab hyung kyuhyun, ia berdiri didepan namja besar tanpa ekspresi takut sedikitpun 'kata radio kita tidak boleh jadi pengecut' batin hyung kyuhyun
"jadi kau bocah" namja besar itu menepuk-nepuk payung hyung kyuhyun dg telapak tangannya
"ah-ani, itu punya adikku" ralat hyung kyuhyun
"aku tidak peduli, mau milik adikmu mau milik kakakmu yang jelas benda ini sudah-"
"yak kau, yang membawa payung!" suara seseorang dipintu kedai ramen itu menginterupsi kegiatan namja besar yang sepertinya ingin memakan payung itu hidup-hidup, kkkkkk, payung mah gak ada yg idup ya?
"jangan membuat keributan!" seseorang yang ternyata polisi itu sudah mengunci tangan namja berbadan besar itu.
"yak, aku tidak salah, aku disini yang korban" elak namja besar namun tidak digubris oleh polisi, ia tetap menyeret namja besar itu
"jelaskan nanti dikantor" ucap polisi itu sebelum menghilang dibalik pintu kedai
"ini" namja kecil tadi mengambil payung hyung kyuhyun dan menyerahkannya pada yang punya "lain kali letakkan payungmu ditempatnya" ucapnya sinis kemudian beranjak pergi
"hey, tunggu!" hyung kyuhyun mengejar namja kecil nan imut tersebut, tenang aja, bayar ramennya udah didepan tadi kok, kkkkk
"hey, berhenti!" hyung kyuhyun berhasil meraih lengan namja kecil
"apaan sih?" namja kecil itu malah mengibaskan tangannya kasar membuat tangan hyung kyuhyun terpaksa terlepas
"maaf, maafkan aku yang ceroboh ini" hyung kyuhyun sedikit membungkuk untuk minta maaf atas kejadian yang diakibatkan gara-gara payungnya.
"untuk apa kau minta maaf, yang salah kan payungmu, sudah aku tidak punya banyak waktu" namja kecil itu kembali beranjak
"apa maksudnya?" gumam hyung kyuhyun "heeyy, apakah itu artinya kau tidak marah padaku?! Terimakasih! Ah, namamu siapaa?!" hyung kyuhyun teriak-teriak tidak peduli tatapan-tatapan aneh tertuju padanya
"panggil aku Ryeowook!" teriakan balasan dari namja kecil bernama ryeowook, ia berbalik dan tersenyum, setelahnya ia kembali berbalik dan berjalan lagi
"aahh, gomawo ryeowook-ssi..!" teriak hyung kyuhyun sambil melambai. Ryeowook senyum-senyum gaje, ia berbalik dan melambaikan tangan
"cheon-" ucapan ryeowook terhenti karena hyung kyuhyun sudah tidak ada ditempatnya "manaeyo" lanjutnya lirih dan berbalik dengan wajah menunduk.
Sementara itu, hyung kyuhyun sudah melesat menuju toko yang tadi ingin ditujunya
"aisshh, semoga belum tutup" harapnya sambil melangkah seribu, sedikit terengah-engah karena berteriak-teriak dalam kondisi yang belum fit dan ditambah ia berjalan dicuaca dingin, untung saja dia sudah makan ramen tadi.
.
.
Ryeowook berjalan sambil tersenyum-senyum ala yeoja lagi kasmaran. Sebentar-sebentar tersenyum, sebentar-sebentar cemberut..
"ish..! kenapa aku tidak menanyakan namanya tadi? Kurasa dia orang baik" gumamnya berkali-kali
"ryeowook-ah..!" suara seorang yeoja menginterupsi khayalan-rutukan ryeowook
"eomma?" gumamnya mendapati eommanya telah memanggil
"darimana saja kau heum? Palli kajja, jangan keluar malam seperti ini, angin malam tidak bagus ryeowook-ah" ucap eomma ryeowook mengusap rambut ryeowook berkali-kali.
"eomma, aku namja, namja mana yang takut dengan angin malam?" jawab ryeowook mengerucut
"haigoo, siapa yang mengajarimu berkata seperti itu?" tanya eomma ryeowook
"eomma, aku tidak punya teman, aku dapatkan sendiri kata-kata itu" jawab ryeowook "ah, eomma, aku barusaja bertemu seseorang, kurasa dia orang baik, bolehkan aku berteman dengannya?" tanya ryeowook ceria dan bergelayut manja dilengan eommanya sambil keduanya berjalan pulang
"tidak, bagaimana jika dia hanya pura-pura baik saja ryeowook-ah?"
"aniii, dia baik eomma, bolehkan aku berteman dengannya, tapi aku tidak tahu namanya"
"namanya saja kau tidak tahu, bagaimana kau mau menjadikannya teman?"
"ah yasudah, kujadikan dia adikku saja, kurasa dia lebih muda dariku"
"ryeowook-ah"
"eomma~"
Dan rengekan serta bantahan dari anak dan eomma diatas larut bersama angin dingin malam ini. ryeowook memang anak tunggal, makannya eomma dan appanya sangat ketat sekali menjaga ryeowook.
Sesampainya ryeowook dan eomma dirumah..
"appa? Kau sudah pulang?" tanya ryeowook ceria melihat appa nya sudah berada dirumah
"ah, ryeowook-ah, kemari nak, appa ada sesuatu untukmu" titah appa yang langsung dituruti ryeowook
"igeo" appa memberikan sebuah kotak pada ryeowook
"appa, igeo mwoya?" tanya ryeowook menerima kado itu
"buka saja, kau pasti suka" jawab appa
Dan dengan ceria ryeowook membuka kado itu
1...
2...
3...
Jeng..jeng...
"appa, kenapa membelikanku seperti ini?" ryeowook tampak tidak suka dengan kadonya bulan ini dari appanya "yang seperti ini aku tidak terlalu suka" ryeowook menaruh kado itu diatas meja dan beranjak ke kamarnya
"ryeowook-ah, tapi-ah, baiklah bulan depan akan appa belikan yang lebih bagus" ralat appa "heu, padahal aku sudah susah payah mendapatkannya, bahkan aku bela-belakan membelinya dengan harga tinggi, lebih tinggi dari harga sebenarnya" keluh appa
"sudahlah yeobo, nanti kau berikan saja pada siapa yang mau kalau ryeowook benar-benar tidak suka, lagipula dirumah ini sudah terlalu banyak barang-barang, takutnya hanya membuat penuh saja" saran eomma
"hhhhaaah, arasseo" jawab appa
Sementara itu, hyung kyuhyun..
"a-paman!" panggil hyung kyuhyun, ia sedikit mengatur nafasnya sebentar "untung belum tutup" lanjutnya
"ini sudah mau tutup, ada apa nak?" tanya pemilik toko
"aah, paman ini aku, masih ingat kan?" tanya hyung kyuhyun
Pemilik toko memperhatikan hyung kyuhyun dari bawah hingga atas, hyung kyuhyun Cuma nyengir aja diperhatiin kayak gitu
"bagaimana? ingat?" tanya hyung kyuhyun
Gelengan pelan 2 kali sebagai jawaban dari pertanyaan hyung kyuhyun, hyung kyuhyun sweatdrop ditempat, sudah mati-matian mempertahankan cengiran anehnya yang ia pelajari dari kyuhyun, eh paman toko tidak ingat padanya.
"yasudah, aku yang pernah berpesan pada paman agar menyimpan dulu barang yang akan kubeli sebelum tanggal 3" hyung kyuhyun tersenyum dan menaik turunkan alisnya
Pemilik toko garuk-garuk kepala
"aaah, yayaya aku ingat, kau si sayang adik itu kan?" pemilik toko tepuk jidat setelah bersusah payah mengingat-ingat
"yup! Seratus buat paman, sekarang mana barangnya paman, aku sudah bawa uangnya" hyung kyuhyun tersenyum bangga
Pemilik toko menghela nafas "barangnya sudah laku, baru saja" jawabnya menyesal
"APA?!" pekik hyung kyuhyun "bag-bagaimana bisa? paman sudah berjanji menyimpannya untukku kan?" tanya hyung kyuhyun protes
"awalnya aku tidak mau meberikannya, tapi dia menawar dengan harga yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari harga sebenarnya" jawab pemilik toko
"apa, paman masih ada lagi stok didalam mungkin?" harap hyung kyuhyun
"ani, stoknya baru datang minggu depan" jawab pemilik toko
Hyung kyuhyun menghela nafas panjang
"yasudah paman, terimakasih" hyung kyuhyun beranjak dari toko yang hampir tutup itu dengan raut lesu "eoteohkae?" desahnya
.
.
