"I don't really like my power, because it's makes the world such a boring place"

—Ishikawa Megumi


Let me tell you story about a young girl,

-A story about girl who can read you-

Name : Ishikawa (石川), Megumi (恵). Ishikawa berarti sungai berbatu, dan Megumi berarti dewi. Singkatnya, dewi di sungai berbatu.

Age : Sama dengan Shintaro sekarang, 18 tahun.

Appearance : Megumi adalah perempuan berambut coklat sepanjang bahu yang bagian sampingnya dikuncir sebagian dan mempunyai mata ungu terang. Dia biasa memakai jaket berwarna abu-abu. Di dalamnya, dia memakai kaos putih dengan tulisan 赤 (aka/merah) berwarna hitam. Dia juga memakai denim sepanjang lutut dan sepatu high tops berwarna merah.

Height : 165 cm.

Species : Manusia.

Occupation : Teman sekelas Shintaro dan Ayano, anggota Mekakushi-dan?

Personality : Megumi adalah orang yang suka berpikir, dan mengamati orang lain. Dia juga orang yang santai, tidak suka terlibat dengan sesuatu yang rumit. Tapi tentu saja, jika ada orang yang butuh bantuan, dia akan menawarkan diri.

Songs : - Main; Children Record, Summertime Record - Cameo; Ayano's Theory of Happiness, Toumei Answer, Kisaragi Attention, Lost Time Memory, Outer Science

Eye Ability : Kekuatan mata Megumi dikenal sebagai "Reading Eyes", yang bisa membaca orang mulai dari pikiran, gerakan, perasaan, kebiasaan, dan lainnya. Hal ini membuat Megumi bisa memprediksi apa yang akan mereka lakukan selanjutnya, hampir mirip dengan melihat masa depan.

Trivia : Megumi senang mengamati orang lain, dan dia bertemu Ayano karna Megumi 'tidak sengaja' menggunakan kekuatannya, membuat dia membaca Ayano dan tertarik dengannya. Makanan kesukaan Megumi adalah takoyaki dan strawberry cheese cake.


Shall we start her story?

"Ayano-chan..."

"Hm? Ada apa, Megu-chan?"

"...Adik-adikmu benar-benar menarik"

"Iya kan?! Terutama Tsu-chan, dia paling sulit didekati! Saat aku ingin mendekatinya, dia selalu menghilang!"

"Dan kamu menganggap itu menarik?"

"Mm.."

"Hah.. Aku tidak akan pernah mengerti kamu, Ayano-chan... Sepertinya hanya Shintaro yang bisa mendampingimu sampai akhir"

"E-Eeh? A-Apa yang kamu maksud dengan itu, Megu-chan?!"

"Tidak ada maksud tertentu..."

"Aah! Sudahlah, jangan berbicara seperti itu!"

"Yah, aku akan pergi ke rumahmu lagi akhir pekan"

"Kamu tertarik dengan adikku?"

"Sudah kubilang aku tertarik, dan aku benar-benar tertarik"

"Ahahaha.. Siapa yang bisa mengira kalau Megu-chan akan tertarik?"

"Kamu tidak membahas adikmu untuk membuatku tertarik?"

"Eeh? Bukan begitu.. Mmm.. Ah! Sulit dijelaskan! Tapi aku lega kalau Megu-chan mau datang ke rumahku!"

"Ya...", Aku juga lega kalau kamu senang, Ayano-chan..


"Sekarang, dimana kamu Ayano-chan? Apa kamu senang disana? Atau kamu masih menjalankan misimu sendirian?", aku memikirkan misi yang dilakukannya. Ayano-chan benar-benar harus memikirkan dirinya sendiri sebelum orang lain. Aku benar-benar khawatir saat dia jatuh sakit, dan tentu saja Shintaro tetap pura-pura tidak peduli seperti biasanya, tapi ekspresinya bisa memperlihatkan kalau dia khawatir dengan Ayano-chan.

"Oy, Megumi. Apa yang kamu pikirkan?", pertanyaan Shintaro membuatku sadar dari pikiran.

"Master! Tidak baik mengganggu orang yang sedang berpikir!", Ene berteriak kepada 'master'-nya.

"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan seseorang", aku menjawab sambil tersenyum kecil.

"Hmm...", Shintaro tidak bertanya apa-apa setelah itu. Kurasa dia paham tentang siapa yang kupikirkan.

Setelah Ayano-chan menjalankan misinya, aku selalu bersama Shintaro. Dulu aku sering menemani Kido, Kano, dan Seto bermain saat Ayano-chan tidak ada, tapi sejak saat itu aku tidak pernah pergi ke rumah Ayano-chan lagi. Aku mendengar kalau mereka bertiga tidak tinggal lagi disana, dan aku juga tidak mau berurusan dengan Kenjiro-sensei.

Shintaro terlihat seperti membutuhkan seseorang, dan aku ada disampingnya. Kadang aku datang berkunjung ke rumahnya karna dia menolak keluar kamar. Bagaimana bisa orangtuanya membolehkan dia untuk menjadi NEET? Yah, aku bukan orang yang pas untuk bicara...

Aku tinggal sendiri di apartemen yang kubayar setiap bulan. Aku mengambil part-time job di sebuah cafe, jadi aku selalu punya uang (walaupun tidak banyak). Paling tidak aku lebih baik dari NEET yang selalu tinggal di kamarnya dan tidak pernah menghasilkan uang. Bahkan Momo-chan bisa menghasilkan uang dari pekerjaannya sebagai seorang idol! Apa yang Shintaro lakukan di kamarnya setiap hari? Aku tidak akan pernah bisa tahan di kamar selama 2 tahun. Walaupun Shintaro selalu terganggu oleh ulah Ene, paling tidak dia tidak sendirian. Ayano-chan, apa kamu kesepian sekarang?

Hah, aku mulai bicara pada diri sendiri. Apa ini sebuah langkah menuju kegilaan? Yah, tidak seperti ada orang yang bisa bicara denganku dan memahaminya. Ayano-chan.. Aku butuh kamu. Kamu selalu mendengarkan omonganku dan bahkan menjawab dengan antusias yang sama. Walaupun bodoh (jangan tersinggung Ayano-chan, ini fakta), paling tidak kamu mengerti aku lebih dari orang lain.

Aku juga penasaran dengan apa yang terjadi dengan Haruka-san. Takane-san? Aku sudah tau tentang Ene, karna dia menjelaskan situasinya sendiri. Tentu saja aku percaya, karna apa lagi yang harus kulakukan? Menyangkalnya? Yang terjadi sudah terjadi, dan tidak bisa dicegah lagi. Aku masih tidak percaya kalau Kenjiro-sensei bisa melakukan sesuatu seperti eksperimen itu dengan mereka berdua. Apa dia sebegitu penasarannya dengan Azami? Kalau begitu, matilah saja sendiri dan temui dia.

Ya, aku tau tentang Azami dan kekuatan mata, karna aku sendiri punya kekuatan mata itu. Aku hanya jarang menggunakannya, karna.. Yah, begitulah.. Dan juga aku tidak ingin orang lain melihatku dengan aneh karna mata merahku. Aku mendapatkan kekuatan berumur 10 tahun. Kenapa aku bisa mendapatkannya? Ah, kalau aku berbicara tentang itu, nanti bisa menjadi spoiler. Saat aku membuka mata, aku bertemu dengan tatapan mata Azami di Heat-Haze, atau seperti yang Azami sebutkan, dunia abadi miliknya.

"Manusia, apa yang kamu lakukan disini?"

"Yah, dari kata-katamu yang menyebutkan aku sebagai manusia, kamu bukan manusia?"

Azami tersenyum dan menjelaskan kalau dia adalah seorang Medusa. Aku hanya menggangguk mengerti mendengar penjelasannya. Azami tersenyum tertarik akan ceritaku dan aku menceritakan kejadian itu. Menurutku, cerita itu tidak terlalu menarik dibandingkan cerita Azami. Azami berkata kalau dia telah mengambil ketertarikan denganku, dan memberikanku kekuatan mata. Hm? Apa kekuatan mataku? ...Kita bahas itu lain waktu, itu kalau ada waktu yang lain.

"Megu-chan? Meeguu-chan..?"

"Ah, maaf. Aku sedang memikirkan sesuatu. Ada apa, Ene?", panggilan Ene membuatku tersadar dari pikiran, lagi. Aku harus berhenti berpikir dan lebih memperhatikan sekitar. Aku menjawab Ene dengan tenang, mengesampingkan fakta kalau dia sudah masuk ke dalam ponselku dan berbicara melalui headphone yang kupakai.

Kami sudah menyetujui kalau aku akan memanggil Takane-san, Ene. Karna kalau aku memanggilnya sebagai Takane-san, Shintaro akan curiga. Dia tidak punya IQ tinggi hanya untuk panjangan kan? Tapi aku tidak mengerti kenapa Ene merahasiakan fakta kalau dia sebenarnya Enomoto Takane dari Shintaro, tapi tidak dari aku. Apa dia percaya denganku untuk menjaga rahasianya? Itu membuatku sedikit senang...

"Apa menurutmu Master akan marah jika aku mengupload folder ini?", Ene tersenyum senang sambil menunjukkan folder berjudul "Sekolah", dan aku ikut tersenyum saat melihat folder itu.

"Menurutku dia akan malu seumur hidup jika itu masuk ke internet"


Author's Note : Ahaha, karna cerita 10th Member of Mekakushi-dan ditulis sembarangan, Ayame tidak tau mau menulis apa lagi, maka dari itu di tulis ulang menjadi Heat-Haze Project!

(Mohon ampun kepada semuanya yang telah memberi review dan membaca cerita ini *bow*)

Tolong jangan berhenti membaca cerita ini! #plakk!

Terima kasih atas perhatiannya, dan sampai bertemu lagi di chapter selanjutnya!

-harukawaayame