SAVE ME

Main Cast : Guanlin & Seonho

OC : Minhyun, Woojin, Samuel, Daniel

Remake

Warning

Mistery

Yaoi

Tidak bermaksud menyinggung kalangan manapun. Semua hanya untuk kepentingan cerita.

.

.

.

Silent readers bisulan ?

.

.

.

Yoo Seonho tak pernah menyangka nasib sial bertubi tubi menghampirinya. Berawal dari bangkrutnya perusahaan ayahnya yang membuat keluarganya jatuh miskin. Hingga harus terjebak di antara kumpulan orang orang penganut aliran sesat.

.

.

Ditengah derasnya hujan, sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan. Mereka adalah Yoo Seonho dan keluarganya yang terdiri dari ayah Jonghyun, ibu Minki dan adiknya, Yoo Seungho. Keluarga Seonho terpaksa pindah ke daerah pedesaan karena Pabrik Micin ayah Seonho telah bangkrut. Jalanan begitu lenggang. Tak satupun kendaraan melintas. Sampai akhirnya tiba tiba mobil mereka berhenti di tengah jalan.

"Kenapa ayah?" Tanya Seonho pada sang ayah. Dari tadi sih Seonho ngemil micin ditengah keheningan.

"Bannya bocor... " Lirih sang ayah seraya menatap kedua putranya yang berada di bangku belakang. Suasana begitu hening. Hanya terlihat hutan pinus disepanjang mata memandang. Ibu Minki yang matanya fokus kedepan udah ketakutan sambil peluk peluk lengan ayah. Sekitar dua puluh meter dari tempat mereka, tampak siluet beberapa pengendara motor mendekat ke arah mereka. Sudah seperti geng motor, bedanya yang ini lebih serem karena mereka pakek jas hujan serba hitam.

"A..ayah... " Seonho bergetar takut ketika perlahan gerombolan motor itu semakin dekat. Dipeluknya erat adiknya yang juga ketakutan.

"Kalian tetap disini. Jangan buka pintunya." Setelah berujar demikian, ayah Seonho keluar dari mobil menyambut beberapa anak muda yang memarkirkan motor mereka di tepi jalan. Beberapa saat mereka saling bertatapan di tengah derasnya hujan. Jas hujan berwarna hitam membuat beberapa pemuda seusia Seonho tersebut tampak seperti penganut ilmu hitam di film film. Suasana mencair ketika salah satu dari mereka membungkuk sopan pada ayah Seonho.

"Sepertinya mobilmu sedang bermasalah, paman..." pemuda tampan dengan gummy smile menawan berbicara sopan pada ayah Seonho.

'Wah ganteng... ' Batin Seonho yang masih di dalam mobil.

"Ah ya, nak. Kamu tau bengkel di sekitar sini?"

"Kalau bengkel sih tidak ada paman. Tapi kalau paman bawa ban serep, Woojin jagonya ganti ban..." Pemuda tampan tadi menarik temannya yang cuma nyengir mamerin gingsulnya.

Karena ayah Seonho kebetulan bawa ban serep, Woojin pun membantu mengganti bannya.

Tok tok

"EH AYAM AYAN AYAM! " Nah Seonho latahnya kumat. Tapi berhubung yang ngagetin orang ganteng, dia langsung senyum senyum salting sambil buka kaca mobilnya.

"Dek, memangnya mau kemana? Kok jam segini lewat hutan gini? Hati hati lho. Disini sering ditemuin mayat secara misterius." Yah gak elit amat cogan dateng dateng ngomongin mayat. Ngajak kenalan dulu kek.

"Ih mas kok gitu... Seonho kan jadi takut." cowok ganteng tadi sengaja gak jawab dan langsung membuka pintu mobil membuat Seonho mundur mundur takut.

"Mashh mau apa mas? Jangan!" Ok otak micin Seonho kayaknya kudu diruqiyah.

"Mas mas, nama gue Guanlin. Udah cepetan turun!" Cowok yang ngaku namanya Guanlin itu udah langsung aja narik tangan Seonho. Yang ditarik malah teriak teriak kayak perawan mau diperkosa.

"Berisik woy... " Desis Guanlin sambil nutup telinga.

"Mas mau apa?"

"Nurunin lu kampret. Kalo lu gak turun, gimana Woojin mau ganti bannya?" Ya jadinya Seonho nutup muka malu malu najis gitu. Udah mikir yang aneh aneh, taunya otak dia aja yang kotor.

"Mas Guan-"

"Berhenti manggil gue mas. Iritasi kuping gue." Dan ternyata cowok ganteng idaman Seonho itu judes banget.

"Oke oke, Seonho manggil kak Guan aja."

"Humm"

Perlu waktu beberapa menit untuk Woojin mengganti ban mobil mereka. Selagi Woojin alih profesi menjadi tukang ban, Minhyun si tampan yang merupakan ketua geng mulai mengajak Seonho kenalan. Beda banget sama Guanlin. Minhyun orangnya kalem ramah banget, calon suami idaman pokoknya. Tapi sayangnya Seonho udah terlanjur naruh hati ke si judes Guanlin. Loh? Secepet itu, Ho?

"Oh jadi kalian cuma beda satu tahun? Terus rencananya mau lanjut di SMA mana?" Yang dimaksud Minhyun adalah beda umur Seonho dan adiknya. Obrolan mereka udah jauh aja.

"Gak tau kak, buat tidur aja kita gak punya tujuan." Seonho menunduk sedih. Perusahaan ayah Seonho bener bener bangkrut gak nyisain apa apa. Jadilah mereka harus mengungsi ke desa untuk mengurangi biaya hidup yang tinggi.

"Eh, Lin.. Lu kan anak orang tajir. Tampung gih kasian, udah malem juga." Ini saran Daniel yang tiba tiba ikut gabung obrolan.

"A...anu, kok gue sih?"

"Ya masa gue? Lu tau sendiri gue cuma tinggal di flat kecil. Sedangkan Minhyun dan Woojin anak kost." Memang benar, diantara mereka cuma Guanlin yang anak orang kaya. Ayahnya seorang politikus yang sebentar lagi menyalonkan diri sebagai Wali kota.

"Sudah sudah. Bannya sudah selesai. Makasih ya nak Woojin, dan semuanya. Paman sudah punya rencana buat tinggal di salah satu gereja di desa Muji. Pendeta disana sudah mengijinkan kami menumpang." Ayah Jonghyun menengahi perdebatan mereka.

"Muji?"

"Yasudah, kita pamit dulu ya." Mereka semua mulai bubar dan naik motor masing masing. Guanlin sedikit gelisah, setau dia banyak kejadian janggal di sekitar desa Muji. Mayat yang Guanlin ceritakan pada Seonho tadi juga di temukan disana.

...

"Selamat datang, silahkan masuk... " Sambut aspotel Ha Minho dan aspotel Irene ramah. Mereka mempersilahkan keluarga Seonho untuk masuk ke bangunan besar yang dinamakan Guseonwon. Sebuah rumah ibadah atas nama sebuah kultus kerohanian. Mereka bilang gereja ini berbeda dengan gereja lain. Entah apa maksudnya, keluarga Seonho hanya mampu bersyukur bisa ditampung di Guseonwon.

"Selamat datang... " Suara dingin menyapa mereka. Mata pria itu fokus pada Seonho yang berdiri di belakang ibu Minki ketakutan. Menurut Seonho bapak bapak itu seram. Suaranya seperti psychopat.

"Ah, ini adalah bapa rohani kita. Namanya bapa Jaehwan. Bersuka citalah kalian bisa bertemu bapa Jaehwan yang terhormat. Salam sejahtera huahahaha... " Seonho makin ciut mendengar tawa aspotel Ha Minho. Tuh kan, ada yang gak beres disini. Baru lima menit saja Seonho sudah merasakan aura negatif dari tempat ini. Mereka mulai berjabat tangan dengan bapa Jaehwan. Sampai akhirnya tiba giliran Seonho.

"Bapak Jaehwan? "

Grreep

"Kau terlihat tegang, anak manis... " Oh my God! Demi apa pria tua itu meremas bokong Seonho mesum. Benarkah ia akan tinggal di tempat orang mesum ini? Tolong katakan pada Seonho kalau ini semua hanya mimpi.

.

.

.

TBC ?

Guanho shipper mana suaranya ? ゚リツ gak ada? Kalo banyak yang suka, aku lanjut. Kalo gak ada aku delete? ゚リツ

Ff yang lain masih proses ?

Jangan lupa review