Freaky Orientation Time (?)

Kuroko No Basuke

Dari

Kakak Fujimaki Tadoshi

Ceritanya

Dari

Saya T.T

Warning : kosa kata yang hanya dimengerti orang2 tertentu, para pemain

Yang OOC nya berlebihan, dan para OC yang sangat gila melebihi autor. Silahkan

Siapkan segenggam keripik untuk camilan.

Genre :

School life , Friendship , Humor (garing crispy)

Pairing :

Generation of Miracle , 3 OC , Kagami Taiga

Rated :

K-T

HAPPY READING ^^

Chapter 1 : REUNI

Bulan bersinar terik (?) menyinari gang-gang sempit dikawasan kota Tokyo. Terlihat 2 orang anak manusia tengah duduk cantik dibangku sebuah taman depan gang sambil membaca buku. Satu diantaranya berambut biru secerah langit disiang hari, beliau (?) tengah membaca sebuah buku sejarah yang sangat berguna untuk wawasan anak seumurannya. Dan pemuda satunya lagi berambut biru gelap segelap kulitnya yang bahkan jika dilihat dengan mata telanjang (mata tak berbaju) pemuda ini tidak akan terlihat dikegelapan malam. Ohh berterima kasihlah pada sang bulan yang menyinari malam itu dengan teriknya.

"tetsu.. kenapa Akashi dan yang lainnya lama sekalii?" pemuda gelap *dibakar* itupun buka suara setelah beberapa menit terakhir masuk dalam keheningan.

"entahlah aomine-kun, mungkin mereka ditaburi biji wijen" ujar sang pemuda terang dengan cueknya sambil menyesap botol milkshake disampingnya. Pemuda yang dipanggil aomine itupun bengong.

"nee mine-chin tumben datang tepat waktu krauk.." sesosok tiang listrik berjalan pelan kearah 2 anak adam yang tengah duduk tersebut. Ditangan kanannya terdapat sebuah kantong plastic besar yang author sangat yakin isinya adalah snack.

"diam kau murasakibara." Pemuda bernama aomine itu menyahut ketus disertai desisan dari bibirnya. Mata birunya bergulir kearah tepat disamping tiang listrik berjalan itu. Seonggook wortel raksasa *dimakan* .

"midorima apa yang kau bawa itu?" Tanya aomine dengan heran melihat sebuah kaset ero-game 'homoge' . tungguu homoge? Aomine mempertajam penglihatanya dan berteriak.

"AAAAAAAAAAAAAAA… midorima gue tahu lu 'gitu' tapi gak usah terang2 an napa?" teriaknya nista disertai lompatan kucing menjauh dari sang wortel.

"bukan,nodayo ahomine. Ini lucky item ku hari ini . "ujar si wortel *asah golok buat bacok author*

"ara? Mido-chin dari tadi bawa erogame?" pemuda tiang listrik itu melirik jijik kesampingnya. Menurut pemuda bernama murasakibara ini membawa erogame (terutama homoge) sambil berjalan dikeramaian itu sangat DILARANG (oleh ibunya). Murasakibara adalah anak penurut jadi dia tidak akan pernah membawa erogame bergenre homoge sambil berjalan.

"bukan begitu, nodayo. Murasakibara " pemuda berkepala hijau itu menaikkan kacamatanya pelan. "ini lucky itemku hari ini." Sambungnya lagi sambil mendengus jutek.

"oo hisasiburi-ssu" seseorang mengejutkan mereka berempat. Dengan serentak mereka menoleh kearah sumber suara yang sedang tercengar cengir manis.

"kise-kun" pemuda biru langit bernama kuroko mengeluarkan suara dan disambut peluk cium dari pemuda kuning itu.

"kurokocchhii .. aitakatta desu." Teriaknya cempreng sambil mencium pipi kuroko disertai tatapan jijik dari teman2 nya.

"oy kise jangan kau perlakukan tetsu seperti pacarmu. Dia itu LAKI_LAKI." Aomine sewot tidak terima makhluk manis peliharaannya dicium sama makhluk kuning menjijikkan yang bahkan spesiesnya hampir setara dengan kuning melayang (?).

"aominecchhii hidoi ssu." Kise banjir air mata.

"kudaranai, nodayo" wortel berkomentar sambil melipat tangan didepan dada.

Srek.. srekk…. "golok sudah siap nodayo. "

Ralat….

.

"kudaranai, nodayo" ujar midorima dengan malas sambil melipat tangannya didepan dada.

"kise-chin berhentilah mendramatisir suasana." Murasakibara berkomentar cerdas membuat kuroko mengerjapkan matanya takjub.

"bay the way Akashi lama banget." Aomine buka mulut dia ngomong sambil menguap lebar menyebabkan nyamuk sempat bersarang dimulutnya (untung gak sampai bertelur).

"dia memang seperti itu,nodayo." Midorima kembali bersuara sambil menengadahkan kepalanya menatap hamparan bintang diatas sana yang seolah-olah melambai lambai minta dipetik.

"daiki, shintarou, atsushi, tetsuya, ryota. Aku senang melihat kalian disini." Sebuah suara bass tiba2 terdengar disertai suara ckris ckris yang membuat bulu kuduk author merinding.

"Akashi-kun" sapa kuroko cepat sambil berdiri tegak dihadapan mantan kaptennya saat disekolah menengah pertama.

"ohh tetsuya. Apa kabar?" pemuda tampan berambut merah itu membalas sapaan kuroko dengan seulas senyum tampan diwajah tampannya (kitakoree).

"baik." Jawab kuroko singkat. "kalo kalian apa kabar?" akashi menoleh ke keempat temannya yang menatap opera pendek didepannya dengan bengong.

"baik nodayo.. Akashi."

"ahh seperti yang kau lihat aku baik."

"aree..? aku baik akachhin . akachin mau keripik?"

"aku baik-ssu. Pekerjaanku akhir2 ini banyak. Tapi jangan khawatir-ssu , aku tetap segar bugar dan selalu tampan kok. Kulitku juga semakin halus akashicchii.. oh iya aku-"

"kripik? Ohh tidak terima kasih atsushi." Akashi dengan seenak gigi menyumpal mulut kise dengan bungkus keripik hasil jarahan ditangan murasakibara.

"lalu, apa tujuanmu memanggil kita semua untuk berkumpul disini,nodayo?" Tanya midorima udah gatel-gatel mukanya karena para nyamuk centil sudah dengan nistanya mencium pipi pemuda tampan itu.

"kalian tahu kan bahwa kita sekarang sudah lulus dari SMP teiko, aku ingin kalian besok bersiap2 untuk MOS di SMA ternama kota ini." Akashi menyibakkan poninya cuek sambil menulis sesuatu dibuku catatan kecilnya.

"SMA ternama, nodayo?" midorima mengernyit heran.

"are? Kapan kita daftarnya?" kata murasakibara dengan malas. Seingat otaknya dia tidak pernah mendaftar di SMA manapun, dia hanya menunggu informasi dari Akashi akan masuk SMA mana. Karena dia anak yang penurut , baik, dan tidak sombong.

"aku sudah mendaftarkan kalian semua. SMA ternamanya yaitu SMA Tokyo. Touchan ku adalah dewan tertinggi disekolah itu jadi kalian tenang saja."kata Akashi sambil melihat kearah tetsuyanya.

Akashi tercengang..

Kenapa semakin hari tetsuya semakin imut dan manis. Oh lihat itu ada noda putih dipipinya yang mulus, apa mungkin itu sisa vanilla milkshakenya ? .. ohh andai Akashi bisa mencicipinya.

Lohh kok nglantur?

.

"ciee… akashichi perhatian deh.. ciee.." dengan cemprengnye kise berkomentar dan langsung disambit majalah sama aomine.

"tapi, oy Akashi kita kan belum menyetujui apapun tentang ini?" kata aomine mencoba protes dia terlalu malas bersekolah di SMA Tokyo karena itu SMA favorit dan yang pasti muridnya harus cerdas, pintar, baik, sopan, tidak sombong, dan pandai menabung.

"kau mau menentangku daiki?" Akashi melirik tajam. Aomine langsung tutup mulut takut digarut.

"baiklah hanya itu yang ingin aku sampaikan." Akashi berbalik menuju mobilnya yang menunggu kedatangan tuannya.

"ohh.. iya , kalian tahukan saat MOS biasanya kita dibimbing OSIS. 3 diantara mereka sangat berbahaya bagi shintarou, atsushi, aomine, dan juga aku." Setelah mengatakan itu Akashi segera masuk kedalam mobil dan melaju pulang.

Glek….

'jangan-jangan… masalah itu' ketiga manusia yang disebut oleh malaikat mulai berbaris –hugh

Ketiga manusia berkepala hibiu (hijau biru ungu) menelan ludah takut2.

"neee.. kenapa berbahaya-ssu?" Tanya kise yang emang tidak tahu apa2 (dan tidak akan pernah tahu apa2).

"tidak, nodayo" jawab midorima takut2.

"iee, betsuni." Aomine kembali menguap *lempar bola tenis kemulut sidakian*

Oiii kesini lu, mau gue vacok ha?

Ampun om *ada suaranya gak ada orangnya*

-hoek-

"kaerunee.." murasakibara cuek langsung pergi tanpa menoleh lagi.

"okureshimasu" kuroko membungkuk lalu masuk gang karena memang rumahnya berada dalam gang itu.

Kenapa Akashi memilih didepan gang tempat bertemunya?

Karena Akashi tidak ingin tetsuya tercintanya ini jalan jauh lalu kelelahan terus malem2 lagi kalo nanti diculik orang lalu dibububibap *sensor* gimana donk? Kan jadi gak perawan lagi. Masak Akashi harus menerima barang bekas .. masak akashi ma-

PRANGGG… KLONTANG KLONTANG…

Ohh tidak ada panci berterbangan..

"urusai baka author.. bukoroshite."

Kaburr…

Wusss… wussssssss,,,

Anggap saja angin lalu.

Ditengah semilir angin hanya terdapat 3 ekor pemuda yang saling bertatapan mesra (?)

"kalo gitu jaa naa , nodayo" midorima mengawali dan segera berbalik untuk pulang.

Aomine dan kise mengangguk dan berjalan kerumah masing2 *ehmm.. khusus kise dia merangkak*

Plak..

.

.

Kenapa dengan aomine mukkun dan juga midorin?

Apakah mereka bertabur biji wijen? *pehlis yang ini abaikan*

Saksikan kelanjutannya di chap selanjutnya (kitakore).

Salam tee hee *shizuka*