Kako No Ai (Past Love)

Yunjae couple (always my favorite pairing)

Disclaimer :

They belong to God, their parents and themselves respectively. after all they also have each other but the story is pure mine

About story :

OOC,Yaoi,Mpreg

Warning : ini cerita boy x boy,jadi apabila tidak suka,sebaiknya tidak usah dibaca,jangan bashing pairingnya karena mereka ga tau apapun. Lagi pula saia cinta damai,gasuka war/mengundang war jadi,mari kita hormati dan hargai kesukaan masing-masing.

Happy Reading ^^

"Daddy where we going?,"tanya seorang gadis kecil berumur sekitar 4 tahun. Tangannya memeluk boneka gajah berwarna merah yang warnanya sedikit memudar karena termakan usia. Jung Yunho,ayah si gadis kecil itu hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan putri kesayangannya itu.

Mereka kini berada dibandara. 4 tahun menetap di amerika cukup untuk melupakan semua yang terjadi,kini ayah gadis kecil itu sudah merasa siap untuk kembali ke negara asalnya. Korea Selatan. Negara tercinta yang menyimpan sejuta cerita untuknya dan untuk putri kecilnya. Di genggamnya sebuah majalah fashion ternama dengan cover seorang namja cantik yang sedang memamerkan koleksi busana terbarunya. Gadis kecil itu tampak menyukai suasana airport,beberapa kali gadis kecil itu berceloteh riang melihat pesawat yang lepas landas.

"aigo~ cucuku sudah sebesar ini?! omo~! omo~! kau berat sekali sayang~," ledek dengan berpura-pura tidak kuat menggendong gadis kecil itu.

"huu~ halmoni aku cidak cebelat icu,"keluh gadis kecil itu dengan mengerucutkan ujung bibirnya. Perkataannnya yang masih cadel membuat semua yang ada diruangan itu tertawa. Lalu menarik si gadis kecil itu dan mendudukan dirinya di pangkuannya.

"yaahh~ apa yang dikatakan halmoni benar yoolie-ah,kau semakin berat,"ujar dengan mendekap erat jung jiyool yang dipanggilnya yoolie. Cucu pertama sekaligus kesayangannya.

"aahh halaboji you lied, I'm not as heavy as it! daddy,hueee~,"jiyool berontak dari pangkuan dan berlari menuju kepangkuan ayahnya. Yunho pun membelai rambut hitam putrinya itu dengan sayang.

"Sstt~ uljima baby,halmoni dan haraboji itu bercanda sayang,don't crying okey?,"

"hmm," jiyool mengangguk mengerti,dia mengucek-ucek kedua matanya dengan lucu. Setelah diiming-imingi cokelat,dia pun kembali menghambur ke pelukan halmoni dan harabojinya. Untuk sesaat keluarga ini terlihat sempurna dan bahagia,namun masih ada yang kurang...

"Lalu,apa kau berencana untuk tinggal disini selamanya?,"tanya dengan menyesapkan teh madu hangatnya. Yunho hanya mengangguk kecil seraya tersenyum kecil mengamati tingkah putri kecilnya sedang berkejar-kejaran dengan jihye.

"apa soo jin tau kau sudah kembali?,"tanya lagi.

"ani,kurasa dia belum tau,"jawab yunho datar. Dia memperhatikan jiyool sedang bermain kembang api di taman rumah mereka. Mereka kini sedang bermain ditaman depan rumah keluarga jung. Untuk sementara,yunho akan tinggal bersama orang tuanya sampai menemukan apartemen dan pengasuh untuk putrinya disaat ia bekerja dikantor nanti.

Jaejoong melangkah malas. Semua kekayaan yang ia dapatkan terasa semu dan tak nyata,bukan kebahagiaan palsu seperti ini yang ia mau. Tapi semua ini sudah jalan yang ia pilih,jaejoong memijit keningnya yang mulai terasa penat. Dia butuh udara segar sekarang!.

Dia pun menyetir mobil dengan kecepatan yang cukup kencang,dia pun berjalan dan berjalan tak tentu arah hingga suatu kejadian yang tak terduga terjadi. Sebuah truk dari arah berlawan memaksa jaejoong membanting stir ke kanan dan menabrak pohon besar dengan kencang.

'Brak!'

Sesaat setelah kejadian si supir truk itu pun melarikan diri,dia memilih meninggalkan jaejoong yang tak sadarkan diri dengan darah mengucur dari pelipisnya.

"nngghh~!,"erang jaejoong,dia merasakan pening yang amat sangat.

"aww!,"jaejoong menyentuh keningnya yang berdarah. Dia melihat ke kanan dan ke kiri. Jalanan yang sepi,jauh dari pemukiman penduduk pantas tak ada bantuan yang datang.

Dengan tertatih-tatih jaejoong keluar dari mobilnya yang bagian depannya penyok cukup parah. Jaejoong tak menghiraukan mobilnya,dia berjalan dengan susah payah.

Dengan pandangan yang mulai kabur karena pusing yang semakin menjadi,dia pun tersungkur dan pingsan di depan rumah itu.

"Jihye-ah berhenti memandanginya,cepat sarapan!,"perintah yunho,dia memutar mata bosan melihat jihye terus memandangi seorang namja yang ia tolong tadi pagi.

"ne oppa," dengan langkah malas dan sedikit kesal karena aktivitasnya memandangi namja itu terganggu.

Mereka pun saling beradu pandang dengan tatapan kesal.

"oppa kau menyebalkan!,"gerutu jihye dengan melengos pergi meninggalkan yunho.

"dasar genit! Kau pikir dia akan sembuh jika kau pandangi terus menerus!,"balas yunho dengan sedikit berteriak agar jihye dengar.

Lalu,saat ia hendak menutup pintu kamar yang biasa dipakai untuk tamu. Entah dorongan dari mana ia malah masuk dan melihat namja yang terluka itu.

"wajahmu sangat tidak asing,aku seperti pernah mengenalmu,"gumam yunho dengan membetulkan letak selimut yang sedikit bergeser. Lalu ia kembali memandang wajah namja itu dengan teliti.

'dia memiliki wajah yang cantik untuk seorang namja,dan bibirnya...,'

"Daddy,siapa olang ini," tiba-tiba jiyool masuk dan berjalan mendekati yunho yang kaget karena kehadiran jiyool membuyarkan pikirannya.

"orang ini teman daddy,"jawab yunho dengan menggendong putri kecilnya itu. Dia tersenyum saat jiyool mencium pipinya.

"cha~! Ayo kita sarapan,"ajak yunho,sesaat sebelum menutup pintu kamar ia melirik namja itu yang masih tertidur pulas dengan wajah damai.

Gimana menurut kalian? Apa ff ini layak dilanjut atau cukup sampai disini? Semua tergantung rievew jika ada yang menanti saya akan lanjut,karena satu rievew obat semangat untuk saya hehehe :D

RnR please ^_^