Disclaimer: Katekyo Hitman Reborn by Akira Amano.

Warning: Gaje, OC, Aneh deh!

.ENJOY.


"Hibari Kyoya,"

Sepertinya sang karnivor sudah pernah berkata bahwa suara sepelan apa pun—bahkan kelopak mawar yang gugur pun dapat di tangkap oleh indera pendengarannya dan tentu saja suara ini pun dapat ia dengar. Kyoya membuka matanya, menampakkan sepasang iris berwarna gelap miliknya. Ia menatap tidak suka pada gadis yang berdiri di atasnya. Gadis itu tersenyum kecut. "Kau tidak menghadiri rapat lagi untuk kesekian kalinya, Hibari san,"

"Rambutmu menggelitik wajahku, Ru Adachi," gerutu Hibari Kyoya. "Enyahlah,"

Sang karnivor melayangkan tonfanya tangkas menyerang gadis itu. Sayangnya, gadis itu lebih sigap dan berhasil menghindari 'gigitan' Kyoya.

"Kamikorosu," desisnya.

Hibari Kyoya kembali menyerang gadis itu. Ru Adachi—gadis itu cukup gesit untuk menghindari setiap serangan yang di layangkan oleh Kyoya. Tidak ada perlawanan, hanya serangan sepihak. Ru memang tidak mahir menggunakan senjata apa pun, tetapi ia cukup percaya diri dengan kepalan tangannya. Walau pun ia tampak sangat feminin, sebenarnya ia sudah mendapatkan sabuk hitam karate dan aikidonya sejak dua tahun yang lalu. Setelah mendapatkan sebuah titik yang terbuka dari perlindungan Kyoya, ia segera mengantarkan pukulannya ke arah tersebut dan…

"I-itai," erangnya pelan. Mengalahkan seorang Hibari Kyoya memang mustahil. Ia mampu memblokir serangan Ru dengan kedua tonfanya sehingga yang di pukul oleh gadis itu bukanlah anggota tubuh sang karnivor melainkan batang tonfa yang keras. Ia menyipitkan matanya kesal menatap Kyoya. "Kau ini—"

"Herbivor lemah," tukas Kyoya. Ia membalikkan badannya dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan Ru di atas atap Namimori chu.

Ru cemberut. Ia mengelus pelan punggung tangannya yang memerah. Menyebalkan, batinnya. Benar-benar menyebalkan. Ini bukanlah pertama kalinya ia berkelahi dengan Hibari Kyoya—ini adalah yang kesekian kalinya jika boleh di bilang. Andai bukan karena tugasnya sebagai ketua osis, ia tidak akan mau berurusan dengan seorang Hibari Kyoya.

Ru memang mengakui, Hibari Kyoya—pemuda berambut hitam itu adalah orang yang paling mencintai Namimori chu lebih dari siapa pun bahkan dirinya sendiri, sang kaichou. Hibari Kyoya pun melindungi Namimori chu dengan segenap kekuatannya—meski pun ia tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak kekuatan untuk melindungi Namimori chu karena dengan sedikit kekuatannya saja sudah banyak korban yang bergelimpangan. Para guru tampak begitu takut padanya dan membiarkannya melakukan apa pun, tetapi Ru tidak bisa begitu. Dewan kedisiplinan sekolah adalah bagian dari osis dan setiap anggota osis, terlebih lagi ketua dari setiap dewan seharusnya menghadiri rapat osis dan Ru malah mendapati Hibari Kyoya tidur siang di atas atap. Benar-benar mengesalkan.

Pemuda berjulukan karnivor itu pernah mengatakan bahwa jika Ru bisa mengalahkannya, ia akan datang setiap rapat osis. Sialnya, sampai hari ini pun Ru belum bisa mengalahkannya. Terakhir kali bertarung dengannya, ia harus merelakan tangan kirinya di perban selama seminggu dan sekarang punggung tangannya terasa sangat sakit. Ia berharap tidak ada tulang yang patah atau ia tidak akan bisa mengerjakan tugas osis selama beberapa minggu.

"Kaichou,"

Murid kelas dua, Sasagawa Kyoko—adik dari Sasagawa Ryohei, sang ketua klub tinju adalah orang pertama yang menyambutnya di ruang kesehatan. Wajahnya terlihat khawatir menatap punggung tangan kanan Ru. "Kau terluka, kaichou?"

Ru mengangguk. "Aku baru saja membangunkan harimau tidur. Kenapa kau ada di sini, Sasagawa Kyoko? Apa kau tidak ada kelas?"

"Ah, sebenarnya ada, tetapi dokter Shamal memintaku untuk menjaga ruang kesehatan sebentar sementara ia membeli obat yang habis," jelas Kyoko. Ru menaikkan satu alisnya. Itu bohong sekali. Dokter Shamal bukanlah tipe pria yang akan kembali dalam waktu satu-dua jam jika sudah menginjakkan kakinya keluar dari Namimori chu.

"Kembalilah ke kelasmu. Aku yang akan menjaga ruang kesehatan," tukas Ru.

"Tapi, kaichou. Lukamu apa tidak perlu di obati dulu?" tanya Kyoko khawatir.

Ru menatap lukanya sejenak kemudian tersenyum. "Aku bisa mengurusnya sendiri. Nah, kembalilah ke kelasmu,"

Sasagawa Kyoko pun mengangguk kemudian keluar dari ruang kesehatan dan lagi-lagi Ru di tinggalkan sendiri. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju tempat penyimpanan obat. Perban, obat merah lalu—

"Ciaossu,"

Ru reflek menjatuhkan obat merah dan kotak perban yang baru saja ia keluarkan dari dalam lemari. Sial, umpatnya dalam hati. Ia kaget. Ru membalikkan badannya dan mendapati sosok bayi (?) dengan sebuah kalung dot berwarna kuning cerah berdiri di atas jendela ruang kesehatan. Bayi ini sama sekali tidak asing. "Ciaossu, Ru,"

Ru mengernyitkan dahinya. "Aku pernah melihatmu bersama Kyoya dan anak kelas satu, Sawada Tsunayoshi juga kedua temannya. Ya 'kan?"

"Aku mencari dokter Shamal, tetapi dia tidak ada di sini sepertinya," tukas bayi itu dengan suara yang cukup menggemaskan menghiraukan ucapan gadis itu. Ru mengangkat kedua bahunya.

"Seperti yang bisa kau lihat. Tidak ada dokter Shamal di sini," balas Ru. "Dan kau—"

"Tulang jari tanganmu sepertinya retak," ujar bayi tersebut. "Ciaossu,"

Bayi itu terjun dari jendela ruang kesehatan. Ru mendelik kaget dan segera menghampiri jendela. Bayi itu menghilang begitu meloncat dari jendela. Ru mengernyitkan dahinya bingung. "Siapa bayi itu? Dan, aduh,"

Ru menatap punggung tangannya yang terasa sangat sakit sekarang. "Siapa pun dia, sepertinya ia benar. Tulang jariku retak,"

ooOOOoo

"Herbivor lemah," tukas Hibari Kyoya kemudian ia membalikkan badannya dan beranjak pergi begitu saja meninggalkan gadis itu di atas atap Namimori chu. Ia melangkahkan kakinya pelan menuruni satu persatu anak tangga dan menguap. Ia masih mengantuk. Ia kesal karena tidur siangnya di ganggu. Tidur siang di atap sekolah adalah sebuah kegiatan sakralnya setiap hari yang bahkan Kusakabe, wakilnya sekali pun tidak boleh mengganggunya. Tetapi herbivor itu—Ru Adachi malah sengaja membangunkannya. Kini mood Kyoya benar-benar dalam taraf waspada.

Ini bukan pertama kalinya ia melawan kaichou Namimori chu tersebut dan bukan pertama kalinya juga ia membuatnya terluka. Hibari Kyoya bukanlah orang yang memandang bulu lawannya. Siapa pun yang mengusiknya, tentu saja ia akan menggigitnya sampai mati, tidak terkecuali gadis itu. Lagipula, terlalu cepat sejuta tahun baginya untuk mengalahkan karnivor Namimori chu ini.

Midori tanabiku namimori no. Dai naku shou naku nami ga ii

Terdengar Hibird bersenandung mars Namimori chu dari luar jendela. Hibari memberinya death glare yang berarti 'Aku-sedang-tidak-ingin-di-ganggu'. Tentu saja Hibird yang amat sangat memahami majikannya itu langsung beralih haluan terbang menjauh dari Hibari sambil terus mendendangkan mars Namimori chu.

Itsumo kawaranu. Sukoyaka kenage

"Kyo san,"

Kusakabe Tetsuya, wakilnya berjalan menghampirinya dengan beberapa kertas di tangannya. Sepasang mata Kyoya menatapnya tajam. "Ada apa?"

Kusakabe menelan ludah pahit. Raut itu, ia hafal sekali dengan raut itu. Jika ia tidak ingin mendapatkan 'kamikorosu' dari pemuda yang begitu di hormatinya ini, lebih baik ia diam saja. "Semuanya baik-baik saja,"

Kyoya mengangguk kemudian berjalan melewati Kusakabe masuk ke dalam ruangannya. Sofa panjang itu sangat mengundang Kyoya untuk berbaring di atasnya. Sayang, ia sudah tidak mengantuk. Ia pun berjalan kea rah jendela dan menatap langit biru di atas kota Namimori yang damai. Kyoya memejamkan matanya kemudian menghirup nafas dalam-dalam. Inilah Namimorinya, Namimori yang sangat di cintainya.

"Aduh,"

Suara yang begitu familiar. Membuat status mood Kyoya naik dari taraf waspada menjadi sangat berbahaya. Ia pun menjatuhkan pandangannya pada sosok yang tampak di bawah jendelanya—dari ruangan kesehatan Namimori chu. Ia bisa melihat sekilas siluet gadis itu, Ru Adachi yang melongokkan kepalanya keluar jendela ruangan kesehatan, namun tak lama kemudian ia sudah tidak terlihat lagi. Kyoya menyandarkan tubuhnya pada kusen jendela. Ia kembali memejamkan matanya. Berusaha mendengarkan suara desisan angin—dan jika beruntung ia bisa mendengar suara sang kaichou.

"Ciaossu, Hibari,"

Kyoya membuka matanya cepat. Ia menarik satu sudut bibirnya. "Ah, bayi,"

"Bagaimana latihanmu dengan Dino?"

"Ia beruntung, aku belum sempat menggigitnya sampai mati," sahut Kyoya. "Tapi kupastikan dia akan merasakannya malam ini,"

"Kau memang Cloud Guardian Vongola," ujar Reborn santai. Tanpa berkata apa pun, Kyoya menyerang Reborn dengan santainya dan tentu saja Reborn cukup tanggap. Leon berubah menjadi sebuah tongkat panjang yang menahan setiap serangan Kyoya. Pemuda terus menyerang tanpa jeda. "Aku tidak peduli dengan apa pun yang sedang kau dan Sawada Tsunayoshi lakukan. Aku hanya akan menggigit sampai mati siapa pun yang mengusik Namimori chu,"

"Tampaknya kau begitu bersemangat hari ini, Hibari. Kenapa kau tidak menemui Dino saja di tempat latihan," tukas Reborn. Kyoya menghentikan serangannya. Benar juga, kenapa ia tidak menemui Dino kemudian meng-kamikorosu Haneuma tersebut.

"Aku akan pergi ke sana," gumam Kyoya seraya menggenggam erat sepasang tonfanya.

Reborn mengangguk setuju kemudian ia berkata, "Ah, Hibari. Tulang jari gadis itu retak lho,"

"Oh," sahut Kyoya acuh. Ia pun berjalan keluar dari ruangannya. Ia tidak berbalik atau pun memandang Reborn karena ia tahu bayi ajaib (?) itu pasti sudah menghilang lagi entah kemana. Langkah kakinya begitu cepat—bahkan terlihat seperti terburu-buru melintasi lorong lantai tiga kemudian menuruni satu persatu anak tangga.

"Hm," gumamnya lirih. Ia berpapasan dengan sang kaichou Namimori dengan tangan kanannya yang di perban. Gadis itu menatap bisu Kyoya. Mereka saling berpandangan untuk beberapa saat seolah waktu di dunia ini berhenti sepersekian detik untuk mereka sebelum akhirnya mereka kembali berjalan dan menghiraukan kehadiran satu sama lainnya.

"Lebih baik kau kompres lukamu," ucap Kyoya.

"Aku sudah tahu tanpa harus kau beritahu," sahut Ru.

Satu senyum tipis—sangat tipis sekali sampai hampir tidak terlihat menghiasi wajah kaku Hibari Kyoya. Gadis itu, mungkin dia bukan herbivor seperti yang lainnya. Dia kuat, cukup kuat jika Kyoya boleh mengatakannya. Ru Adachi adalah herbivor yang kuat. Entah mengapa dada Kyoya terasa lebih longgar. Rasanya ia bisa meng-kamikorosu Dino dengan lega kali ini.


Review?