Fic pertama saya, jadi maklum aja kalo ceritanya jelek, abal, dan OOC X"D

Disini saya buat si Nigou (anjingnya Kuroko) jadi versi manusia (human!Nigou) dan Kuroko nya jadi bisa masak heuheu- dan ceritanya disini semua chara di kurobasu udah lulus SMA

Fic ini terinspirasi dari RP-an parody di twitter, cuman awal2nya doang sih yang ada di RP-annya nanti kelanjutannya sesuai sama otak saya heheh XDD

Oke deh daripada kelamaan, mending langsung baca aja ya~ :3/


Disclaimer:

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

"I'm Happy If You're Happy"

Warning: OOC, typo, sho-ai (a bit), alur /kayaknya/ cepat, gaje, AkaKuro numpang lewat.


Pagi yang cerah dengan ditemani oleh suara burung-burung yang berkicau dengan riangnya. Di suatu rumah yang dihuni oleh 2 orang, eh ralat. Dihuni oleh 1 orang dan 1 hewan peliharaan yang sekarang berubah menjadi manusia. Bagaimana bisa? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu (?).

"Nah, letakkan pancinya di atas meja ya, Nigou. Sekalian letakin kain biar mejanya nggak melepuh kena panasnya panci." kata seorang pemuda yang berambut biru dan berkulit putih pucat. Ia bernama Kuroko Tetsuya.

"Baik, Master!" jawab Nigou, hewan peliharaannya Kuroko yang sekarang berubah menjadi manusia. Lalu ia pun mengambil kain dan meletakkannya di meja, kemudian mengambil panci dengan kain dan meletakkannya di atas kain yang diletakkan di meja tadi.

"Kerja bagus, Nigou." kata Kuroko sambil tersenyum. Nigou pun hanya meringis sambil tersenyum. "Nah, ayo kita makan, Nigou." kata Kuroko sambil duduk di kursi. Nigou pun mengangguk dan ikut duduk di depan Kuroko.

"Itadakimasu!" seru Kuroko dan Nigou bersamaan. Mereka pun memakan sarapan buatan mereka.

"Wah, supnya enak, Nigou. Kau pintar, ya..." puji Kuroko sambil memakan sup miso buatan Nigou.

"Terima kasih, Master. Dagingnya juga enak. Master masakannya tambah enak, ya." kata Nigou sambil memakan daging masakannya Kuroko.

"Sama-sama dan terima kasih, Nigou. Ayo dihabiskan makanannya." kata Kuroko. Nigou pun hanya mengangguk sambil melanjutkan memakan sarapannya.


"Terima kasih untuk makanannya." kata Nigou yang sudah menghabiskan makanannya.

"Sama-sama, Nigou." kata Kuroko sambil berdiri dari kursi lalu mengambil piringnya dan piring Nigou. "Biar aku saja yang mencuci piring-piringnya, Nigou." ujar Kuroko sambil melangkah pergi ke dapur. Nigou pun hanya mengangguk saja. Lalu ia beranjak dari kursinya menuju sofa dan duduk disitu.

Nigou mendengar Kuroko yang bernyanyi dengan senangnya. Ia bingung kenapa Master-nya itu hari ini bahagia sekali? Ia pun terus melihat Kuroko dengan bingungnya. Kuroko selesai mencuci piring lalu melihat Nigou yang melihatnya dengan tatapan yang tajam.

"Nigou ... kenapa kau melihatku dengan tatapan seperti itu?" tanya Kuroko dengan bingung.

"Ah ... tidak ... aku hanya berpikir kenapa Master begitu bahagia hari ini?" jawab Nigou sambil berhenti menatap Kuroko dengan tatapan yang tajam.

"Ah ... begitu. Ngomong-ngomong ada yang ingin kubicarakan dengan Nigou tentang sesuatu." ucap Kuroko sambil duduk di sebelah Nigou.

"Hm? Tentang apa, Master?" tanya Nigou sambil melihat Kuroko yang berada di sampingnya.

"Etoo ... aku ... mau tinggal serumah sama Akashi. Kamu ... nggak apa-apa kan kalau aku tinggal sendirian disini?" jawab Kuroko dengan gelisah dan sedikit nge-blush.

"... Eh?" Nigou kaget dengan apa yang dibicarakan Kuroko.

Ia jadi teringat dengan Akashi, sang mantan kapten tim basket SMP Teikou, SMP Master-nya dulu dan mantan kapten tim basket SMA Rakuzan di Kyoto. Memang sih, Kuroko sudah lama berpacaran dengan Akashi sejak 6 tahun yang lalu sampai sekarang. Tapi, kenapa tiba-tiba saja Kuroko jadi tinggal seatap dengan Akashi? Dan kenapa Nigou ditinggal sendirian di rumah? Kenapa Kuroko tak mengajaknya tinggal bersama Akashi? Ah, mungkin Nigou bisa mengganggu kebahagian mereka berdua.

"Nigou? Kau tak apa-apa?" kata Kuroko yang membuyarkan lamunan Nigou.

"Eh ... ah ... iya aku tak apa-apa, Master." jawab Nigou dengan berbohong.

"Kau bisa kan hidup mandiri disini? Kalau ada apa-apa telfon saja ke handphone-ku, ya. Lalu jangan lupa bersihin rumah, kau juga tak boleh telat makan lho, Nigou!" ucap Kuroko.

"Iya-iya, Master. Tenang saja, aku bisa menjaga diriku sendiri. Master tak usah khawatir! Aku tak akan membuat Master khawatir terus-terusan padaku!" kata Nigou sambil tersenyum.

"Terima kasih, Nigou. Kau anjing yang baik." ucap Kuroko sambil memeluk Nigou.

"Sa ... sama-sama, Master." kata Nigou sambil pelan-pelan memeluk balik Kuroko.

Lalu Kuroko melepas pelukannya dan berdiri dari sofa. Ia pergi ke kamarnya mengambil tas-tasnya yang berisi semua pakaiannya yang sudah ia siapkan kemarin malam. Lalu ia keluar dan menutup pintu kamarnya, berjalan ke pintu rumah. Nigou pun beranjak dari sofa ke tempat Kuroko berada. Kuroko sedang memakai sepatu, kemudian ia berdiri.

"Nah, aku pergi dulu ya, Nigou." kata Kuroko sambil mengelus-elus rambut Nigou. Nigou pun jadi senang, ia paling senang rambutnya dielus-elus. "Jaga diri baik-baik ya, Nigou. Aku pasti akan merindukanmu. Dan kalau mau ke rumah Akashi, datang saja ya." lanjut Kuroko sambil berhenti mengelus Nigou lalu berjalan membuka pintu.

"Sampai jumpa, Nigou." ucap Kuroko untuk terakhir kalinya sambil melambai-lambai ke arah Nigou dan menutup pintu. Nigou pun membalas lambaian Kuroko sebelum ia menutup pintu. Lalu Nigou pun ambruk.

"Hah ... hahaha. Masa aku udah sedih dan merasa sepi di awal-awal, sih. Kan nggak lucu ha ... haha ..." ucap Nigou dengan memegang rambutnya sendiri. Air matanya perlahan-lahan mulai jatuh. "Maaf, Master ... aku sebenarnya bohong." lanjut Nigou lagi dengan air mata yang semakin banyak berjatuhan.


"Hmmm ... jam berapa sekarang?" kata Nigou yang baru bangun. Ia bahkan tidak sadar kalau dirinya tiba-tiba tidur. Ia bahkan tak ingat kenapa ia tidur di sofa.

Lalu ia pun melihat ke arah jam dinding di depannya. Jam 15.30 p.m. Nigou pun bangun dan duduk di sofa.

"Hmm ... aku harus beli makanan untuk makan malam nanti sekalian bahan-bahan buat masak untuk besok." ucap Nigou pada dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. "Ah ... tapi, aku jadi ingin menjenguk Master." kata Nigou sambil berpikir.

Ia pun beranjak dari sofa menuju kamarnya. Sebelum masuk kamarnya, ia melihat kamar Master-nya sebentar. Lalu ia pun masuk ke kamarnya dan berganti baju. Nigou pun keluar dari rumah dan mengunci pintu rumah setelah ia berganti baju. Ia berjalan ke arah rumah Akashi. Ia pernah diajak sekali oleh Master-nya ke situ.

Sampai di depan rumah Akashi, ia jadi tak berniat untuk masuk ke rumah. Ia pun mengintip ke pagar yang ditutupi semak-semak. Ia melihat sedikit ke jendela, di jendela itu ada Akashi dan Kuroko yang sedang menonton TV dengan tenang tapi terlihat mesra. Mereka bersandar pada bahu pasangannya.

Nigou pun diam, ia merasa salah arah telah datang ke situ. Akhirnya ia pun beranjak pergi dari tempat itu dan berjalan menuju supermarket yang dekat dari rumahnya dimana ia dan Master-nya biasa berbelanja disitu.

Sampai di supermarket, ia membeli bahan-bahan untuk memasak makanan selama seminggu lalu membayarnya di kasir. Kemudian ia pergi ke minimarket untuk membeli makanan yang sudah siap disantap. Ia jadi malas pulang ke rumah, ia pun pergi ke taman.

Disana ia mengayunkan dirinya di ayunan sambil makan roti yang ia beli di minimarket tadi.

"Oh, Nigoucchii? Sedang apa kau disini ssu?" seru seseorang yang berambut blonde pirang sambil menghampiri Nigou. Nigou pun menengok ke arah sumber suara.

"Oh, Kise-kun ... selamat malam." kata Nigou sambil berhenti mengayunkan dirinya di ayunan. "Kau mau roti?" tanya Nigou kepada Kise.

"Malam juga Nigoucchii. Oh, tidak usah Nigouchii, terima kasih. Kok sendirian? Mana Kurokocchii?" tanya Kise sambil duduk di ayunan sebelah Nigou.

"..." Nigou diam sebentar. "Dia sudah tinggal serumah bersama Akashi, Kise-kun." jawab Nigou sambil memakan rotinya. Kise pun diam sebentar sambil memandang ke muka Nigou.

"Begitu ... lalu nanti kau dapat uang darimana ssu?" tanya Kise lagi.

"Hmm ... mungkin aku akan mulai cari kerja." jawab Nigou sambil berpikir.

"Nigoucchii ... kau kesepian, kan? Aku tau bagaimana rasanya kesepian. Tapi, kau tak kesepian Nigoucchii! Ada kami menemanimu ssu!" kata Kise berusaha menghibur Nigou.

"Kami? Siapa?" kata Nigou bingung sambil memandang Kise.

"Tentu saja aku, Aominecchii, Midorimacchii, Momoichii, dan Murasakibarachii! Kau tak akan kesepian. Kau kan teman kami, Nigoucchii." kata Kise sambil tersenyum. Nigou diam sebentar, lalu dia pun tersenyum kecil.

"Terima kasih, Kise-kun..." kata Nigou sambil masih tersenyum kecil

"Sama-sama, Nigoucchii." ucap Kise sambil mengelus-elus rambut Nigou. Nigou pun jadi merasa senang. "Hahaha kamu lucu, Nigoucchi." kata Kise sambil tertawa kecil. Nigou hanya tersenyum kecil.

Lalu Nigou mengobrol banyak hal dan bercanda bersama Kise. Setelah itu, mereka makan malam bersama di sebuah restoran, Kise mentraktir Nigou karena ia tau bahwa uang Nigou tidaklah banyak.

Setelah selesai makan, Nigou membungkuk menyatakan terima kasih karena sudah di traktir makan malam. Lalu mereka pun berpisah. Sampai di rumah, Nigou langsung tidur, ia tak lupa mengunci semua pintu (kecuali kamar mandi dan kamarnya) dan jendela-jendela.


yak chapter 1 selesai~ chapter 2 silakan ditunggu ya XD

gimana? gaje ya? haha maaf ya...

Yak, silakan kritik dan saran nya di kotak review berhubung saya masih newbie

Sekian~ *kabur lanjutin buat chapter 2 nya*