Author : ImHyo

Tittle : Boneka Salju

Genre : Brothership

Rating : Fiction K

Cast : YeWon!Bro

Disclaimer : hanya cerita milik saya, sedangkan castnya saya cuman minjam sebentar.

Warning : Miss Typos, alur kecepatan

A/n : halloooooo! Saya newbie disini, sebenarnya udah lama kenal FFn tapi baru buat akun baru-baru ini. Untuk para sunbae-nim dan readerdeul salam kenal #bow.

fict ini dibuat sudah lama sekali *sekitar 3 bulan yang lalu* tapi baru berani ngepost sekarang :D. Fict ini dibuat gara-gara aku mendadak jatuh cinta sama si Mr. Selca *saya itu Siwonest #nggak ada yg nanya* dan sekarang kangen banget lihat dia apalagi kangen sama gaya selcanya yang khas itu.

Happy Reading untuk semuanya

.

.

.

.

.

.

.

Tuk tuk tuk

Entah sudah berapa kali, Siwon mengetuk-ngetuk crayon berwarna hijau ke sebuah kertas gambar berwarma putih yang kini terlihat abstrak. Yesung, hyungnya sama sekali terlihat tak terganggu, Yesung terkadang memiliki dunia sendiri. Jari-jari kecilnya sibuk menggoreskan crayon yang sejak sejam yang lalu dia pegang.

"hyung, aku bosan".

"eugh". Yesung menggangguk perlahan, seakan tak perduli dengan perkataan adiknya itu. Siwon mendengus kesal, entah sudah berapa kali kata "eugh" keluar dari mulut hyungnya, menanggapi setiap perkataannya.

"hyung, bagaimana kalau kita bermain diluar?". Yesung menggeleng –entah itu artinya tidak atau tidak mengerti-. Siwon meyeringai –sepertinya ide bagus telah berjalan diotaknya-, tangannya kini menyambar dua buah syal diatas sofa tepat dibelakang mereka. Siwon menarik tubuh Yesung untuk menghadapnya lalu memasangkan syal berwarna cokelat dileher Yesung dan memasangkan syal berwarna hitam dilehernya sendiri.

Yesung menyeringitkan dahinya, tak mengerti dengan sikap adik satu-satunya yang berbeda dua tahun darinya. Siwon sendiri, tak memperdulikan wajah bingung hyungnya yang berumur 8 tahun sejak agustus lalu. Dia beranjak dari tempat duduknya, dan menghilang tepat di penghujung tangga yang mengarah ke kamar mereka. Beberapa menit kemudian, dia kembali dengan dua pasang sarung tangan dengan motif yang berbeda, sarung tangan berwarna kuning dengan motif kura-kura dan sarung tangan berwarna hitam dengan motif kuda serta dua buah penutup telinga.

Yesung hanya diam ketika Siwon memakaikan semua barang yang dia bawa.

"hyung, pakai sepatumu". Siwon mendorong sepasang sepatu kearah hyungnya itu. dia sendiri telah sibuk memakai sepatu ke kakinya yang sudah dilapisi kaos kaki.

"kita mau kemana?". Dengan kecepatan kilat, Yesung sudah selesai memakai sepatu sedangkan Siwon masih sibuk dengan tali sepatunya yang "nakal" itu –sepertinya dia lupa lagi cara menyimpulkan tali sepatu-. Yesung yang melihat itu langsung membantu Siwon menyimpulkan tali sepatu. Siwon tersenyum ketika jari-jari hyungnya itu dengan terampil menyimpulkan tali sepatunya.

"main keluar". Siwon langsung menarik tangan Yesung –tentu saja ketika tali sepatunya sudah terikat dengan rapi-.

Tangan kanan Siwon yang bebas segera memutar kenop pintu mahoni rumah mereka. Bunyi kayu yang beradu dengan sepatu terdengar jelas, ketika kedua pasang kaki mereka menuruni tangga kecil. Siwon melepaskan genggaman tangannya, mata obsidiannya terpukau memandang hamparan salju putih yang menutupi seluruh halaman depan rumah mereka yang sebelumnya ditutupi rumput hijau.

Salju pertama tahun ini, turun dengan deras sejak semalam dan menutupi hampir seluruh pekarangan rumah mereka. Siwon jongkok, membuat sebuah bola salju yang cukup besar lalu mendorongnya sehingga ukuran bola salju itu dua kali lipa dari tubuhnya.

"Siwonie, kau sedang apa?"tanya Yesung, mata onixnya melirik Siwon yang kembali membuat bola salju.

"membuat bola salju". Siwon kembali mendorong bola saljunya tetapi kali ini Yesung ikut membantunya. Setelah ukuran bola salju itu sesuai –tak lebih besar dari yang pertama-, mereka berhenti mendorongnya.

"hyung, bagaimana cara kita meletakkan bola salju ini diatas bola salju yang jauh itu".kata Suwon, dia memiring-miringkan kepalanya, seperti sedang berfikir.

"biar hyung saja yang mengangkatnya".kata Yesung, dia merenggangkan ototnya lalu mencoba mengangkat bola salju yang berukuran dua kali lipat dari kepalanya.

Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Yesung berhasil mengangkatnya. Siwon terlihat senang, dirinya berteriak-teriak kecil menyemangati hyung satu-satunya itu.

Brukkkk

Siwon sontak terdiam, kini mata obsidiannya menatap miris dua bola salju yang hancur. Yesung segera berdiri, wajahnya terlihat sangat bersalah walaupun dirinya juga ikut jatuh secara tidak elit, salahkan batu kerikil kecil yang membuatnya terjatuh. Liquid bening sontak sontak jatuh membasahi kedua pipinya, Siwon menepis kasar buliran-buliran airmata, dia berbalik, meninggalkan Yesung yang kini terpaku tak tahu berbuat apa.

"mianhe".kata itu meluncur deras dari kedua bibirnya, tapi dia sadar sang adik tak mendengar.

.

.

.

.

.

Bunyi jarum paling panjang dari jam dinding terus menggema di kamarnya yang cukup senyap itu. siwon sedang duduk di kursi belajar yang berada disudut ruangan. Dirinya terus menggoreskan tinta warna-warni diatas kertas gambarnya, menyelesaikan tugas menggambarnya yang tadi sempat tertunda. Wajah tampannya masih terlihat kesal.

"Siwon-ie". Yesung menyembulkan kepalanya dari balik pintu tanpa berniat masuk kedalam kamar adiknya yang bernuansa baby blue itu. "masih marah sama hyung?" hening, bibirnya itu masih saja membeku. "ada yang ingin hyung tunjukkan padamu". Yesung memberanikan diri masuk lalu menepuk pundak adiknya. Siwon menoleh, matanya langsung membulat ketika melihat Uesing. Muka Yesung dipenuhi butiaran-butiran salju dan ada goresan kecil di pipinya. Leher putihnya itu tidak lagi ditutupi syal dan surai hitamnya itu terlihat acak-acakkan.

"hyung, apa yang terjadi?". Siwon memandang Yesung dengan bingung tapi belum sempat Siwon mendapatkan jawabannya, Yesung langsung menarik tangan Siwon dan membawanya ke halaman depan.

Mereka berdua berhenti disamping sebuah pohon yang kini tak berdaun lagi. Siwon membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dia lihat. Sebuah boneka salju telah berdiri dihadapannya dengan syal berwarna coklat yang merupakan milik Yesung dilehernya, tangan-tangan dari ranting kecil yang pastinya berhasil membuat goresan di pipi Yesung, dua bola mata dari kerikil, topi berwarna merah yang merupakan hadiah ulang tahun Yesung yang ke 7 tahun lalu dan sebuah hidung dari mentimun.

"hidungnya aneh". Siwon terkikih keras, sepertinya ras marahnya telah menguap entah kemana?

"persedian wortel itu habis, semua ini gara-gara Mimi". Yesung merengut kesal, mengingat betapa rakusnya kelinci perliharaan mereka berdua itu. "jadi kau sudah memaafkanku". Siwon mengangguk semangat, kedua dimple itu juga terukir disana.

"hyung, ayo masuk. Disini dingin". Siwon menarik tangan Yesung dan mereka berjalan beriringan menuju rumah rumah mereka yang hangat.

"bagaimana tugas menggambarmu?"tanya Yesung ketika mereka berdua sudah berada di ruang tengah.

"tenang saja sudah selesai".kata Siwon enteng, dia lalu menghempaskan tubuhnya di sofa.

"aku mau lihat".

"besok saja". Yesung tersenyum perlahan lalu ikut duduk di sampiing Siwon, menikmati sisa liburan musim dingin mereka.

"hyung". Tanpa permisi Siwon langsung duduk disamping Yesung. Sang umma menoleh sebentar ketika mendengar suara anak bungsu itu lalu kembali sibuk memasak untuk kedua anaknya dan suaminya yang belum pulang dari kantor. Yesung menoleh, dia melirik kearah tangan Siwon yang memegang buku gambar.

"apakah sudah dinilai?" Siwon hanya mengangguk sebagai jawabannya, Yesung segera menarik buku gambar bercover kartu angry bird itu.

"gambar apa ini?" wajah Yesung terlihat kecewa melihat gambar adiknya, bukan karena jelek tapi aneh.

Ada dua buah boneka salju disampingnya ada sebuah pohon tak berdaun dan kedua boneka salju itu memiliki style yang berbeda, boneka salju pertama memakai syal berwarna hitam dengan topi baseball sedangkan boneka salju kedua dengan syal berwarna coklat, sarung tangan kuning dan rambut yang berantakan seperti mie yang berwarna hitam.

"itu kita berdua hyung. Aku yang pakai topi dan kau yang berambut hitam itu".katanya sambil menunjuk-menunjuk dengan jari telunjuknya.

"mwoya? Kenapa rambutku seperti mie dan acak-acakan".protes Yesung, dia merengut kesal. Siwon tersenyum lalu , mengacak-acakkan rambut hyungnya itu.

"mirip kok hyung". Yesung mendengus kesal, dia segera merapikan rambutny yang acak-acakkan.

"kau tak boleh mengacak-ngacak rambutku. Aku ini lebih tua darimu".

"tapi aku lebih tinggi darimu".kata Siwon, dia menjulurkan lidahnya.

"mwo?"

"kakak itu seharusnya lebih tinggi daripada adiknya. Tapi hyung..". siwon tak melanjutkan perkataannya ketika melihat raut wajah Yesung yang merah menahan marah.

"kyaa, Choi Siwon". Yesung berusaha memukul kepala Siwon, tapi sebelum itu terjadi Siwon berlari menuju kamarnya.

"Yesung hyung pendek".teriak Siwon sebelum terdengar pintu kamar ditutup dengan keras.

"ummmaaaaaaa".

Mind Review?