"Huft..."
Aku menghela nafas, sedikit pusing apa yang ingin kutulis dilembaran kertas yang kini tengah berada dibangkuku, mataku sedikit teralihkan saat melihat dari jendela, seekor burung yang kini tengah bertengger dipohon
Yah, guru yang mengajar dikelasku memberikan tugas untuk menulis pendapat dan kesimpulan tentang masa indah SMA
Masa indah? semua orang pasti berpikiran begitu, persahabatan dan kisah cinta yang sudah menjadi hal yang maklum dalam kehidupan sekolah SMA
Tapi, apa itu menyenangkan? Kupikir tidak
Ayolah, bahkan dikelas ini aku seperti orang yang dilupakan, bahkan bangkuku saja berada dipojok belakang tepatnya disebelah kanan didekat jendela. Yah kalau dipikir sih itu merupakan bangku yang spesial, tapi disisi lain, aku seperti siswa yang tersisihkan
Aku juga sering menyendiri bukan karena aku seorang penyendiri, itu karena semua individu yang menetap dikelas ini yang mereka sebut teman itu memiliki nilai yang tinggi dalam hal berteman
Contohnya saja, ada beberapa Ikemen yang berada dikelas ini, mereka selalu menebar pesona pada semua gadis hingga membuat semuanya tertarik pada mereka, tidak peduli walau ada sebuah keburukan dibalik pesona mereka
Ada juga sekelompok Otaku yang ada dikelas ini, mereka selalu membicarakan hal-hal berbau Anime, Manga, Novel, Game, bahkan Eroge. Kadang juga mereka memperdebatkan salah satu Heroine dari beberapa Anime, siapa yang menurut mereka paling moe. Terkadang aku berpikir, mereka sepertinya sudah sulit untuk membedakan mana yang 2D dan asli
Dan yang sedikit membuatku kesal adalah beberapa kelompok gadis dikelas ini yang merupakan kumpulan para Gyaru, mereka selalu berpenampilan mewah, rambut yang indah dengan riasan yang memenuhi wajah mereka memberikan kesan cantik. yah bisa dibilang mereka adalah sekelompok individu yang mementingkan Fashion mereka
Dan setiap aku berpapasan dengan para Gyaru itu. Mereka selalu menatapku dengan tatapan menjijikkan. Ayolah! Aku tak membuat mereka risih bukan? penampilanku yang sopan walau rambut pirang jabrik ini yang terkadang sedikit mengganggu
Dan ada pula yang menjalani kehidupan mereka seperti biasanya, bercengkrama dan bersahabat dengan sesama, kadang mojok di ujung kelas dengan siswi lain yang entah apa yang mereka bicarakan. Yang jelas mereka kelompok orang yang biasa saja
Dan aku? Aku bahkan dikelas ini tak pernah dianggap, eksistensiku sebagai siswa biasa yang mengikuti jam pelajaran seperti biasanya dianggap kutu kecil yang tak terlihat. Terkadang mereka menjauhiku hanya karena sesuatu yang bahkan tak kutahu
Ayolah! Kalian tahu kalau aku tidak menggigit bukan?
Aku juga tidak mengerti apa yang salah dari diriku ini, ucapanku tidak sepedas Hikigaya Hachiman yang selalu membantu orang lain dengan menyakiti dirinya sendiri, aku juga bukan siswa nakal seperti Yamada-kun yang mencium seluruh penyihir disekolahnya, aku juga bukan seperti Tanaka-kun yang selalu mengantuk dan tidur dikelas
Meskipun begitu, setidaknya hawa keberadaanku tidaklah kecil seperti Kuroko Tetsuya-kun
Yah walaupun aku merupakan siswa yang tak beruntung dikehidupan SMA, setidaknya aku pernah berharap menjadi siswa yang terkenal disekolah seperti Handa-kun. Hanya saja, aku tidak ingin menjadi kaligrafer sepertinya, aku lebih suka menjadi diriku sendiri
"Hmm... Kurasa aku mendapat ide!"
Ucapku dalam diam, lalu menuliskan apa yang ada didalam pikiranku lalu kutuangkan dalam kertas putih yang kini berada dibangkuku. Mungkin aku perlu menuliskan pendapatku tentang masa indah SMA menurut sudut pandangku
::
::
::
::
::
::
:: Disclaimer ::
NarutoMasashi Kishimoto
:: Genre :: School, Comedy, Friendship, Parody(?)
:: Rating :: T+ for Story and Language
:: Warning :: OOC, Typo, Miss-typo, Gaje, Humor!Fail, And more!
Terinspirasi dari anime Oregairu
Dan juga Fanfic milik para Author lain yang lebih hebat dari saya tentunya!
A/N : Saya memang tidak memaksa Reader-san untuk membaca hasil jerih payah saya ini, namun jika Reader-san tidak suka apa yang saya buat, kalian bisa menekan tombol back pada Device yang kalian pakai saat ini, dan tidak perlu menjelek-jelekkan/Flame hasil dari tulisan saya ini
::
::
::
::
::
Terkadang aku berpikir masa SMA adalah masa yang indah
Mereka yang selalu menjalani kehidupan masa SMA yang indah adalah mereka yang selalu berangkat pagi dengan wajah yang cerah. Bersemangat pergi kesekolah walau tujuannya bukanlah untuk belajar melainkan hal yang lain
Dan masa SMA adalah ladang untuk melakukan Sosialisasi. Maksudku, kau bisa mendapatkan banyak teman disekolah. Mengobrol, bercanda, ataupun hal yang lain. Namun ada juga yang bahkan memanfaatkan teman mereka sendiri hanya untuk keegoisan tersendiri
Selain teman, kau bisa mendapatkan hati seorang gadis disekolah, atau dengan kata lain kau boleh berpacaran. Kau bisa bersenang-senang dengan pacarmu, jalan-jalan, ke bioskop, atau mungkin pergi ke karaoke
Kau bebas bisa pergi kemana saja dengan pacarmu selagi ia mau, dan jika kau memang bisa, kau bisa mengambil First Kiss miliknya, dan atau mungkin keperawanannya? Oke lupakan hal tadi! Kurasa pikiranku sedikit liar
Namun berbeda dengan para Ikemen yang kubicarakan tadi, mereka memang selalu dikelilingi oleh gadis gadis polos yang selalu mencintai mereka, hanya saja mereka tak pernah pacaran. Aku tak tahu kenapa yang jelas aku tidak peduli dengan hal itu
"Uzumaki Naruto-kun..."
Aku terkesiap saat guru yang mengajar dikelasku memanggil namaku, tangannya sedikit terkepal erat sambil memegangi kertas putih yang merupakan tugas yang ia berikan tadi
Aku tahu kalau kertas yang kini ia pegang adalah kertas tugasku, lagipula, tidak mungkin kan jika ia memegang kertas milik orang lain sementara ia memanggil namaku?
"Jam istirahat nanti tolong temui aku diruanganku"
"Eh?"
Aku terkejut, pasalnya guru yang tengah mengajar dikelasku ini adalah guru konseling, dan katanya jika guru konseling memanggilmu untuk datang keruangannya, maka akan terjadi suatu permasalahan yang merepotkan
"Ada apa dengan Uzuki yang aneh itu?"
"Sudah kuduga si Uzumi itu pasti siswa yang bermasalah!"
Rasa kesal menjalar dihatiku saat siswa siswa brengsek mulai membicarakan diriku, dan juga...
Siapa itu Uzuki dan Uzumi? Namaku itu Uzumaki bodoh!
Aku lalu menatap mereka yang membicarakanku, sekilas tatapan kami beradu sebelum mereka membuang wajah mereka kearah lain
Aku tahu kalau kehidupan SMA ku sedikit menyedihkan, tapi setidaknya aku tidak ingin mendapatkan masalah hanya karena aku mengisi tugas yang menyuruhku untuk memberikan pendapat tentang masa indah SMA. Aku mengisi tugasnya dengan jujur dan murni dari dalam pikiranku, walau aku tak tahu apa yang salah dengan apa yang aku tulis disana
::
::
::
"Jadi..."
"Huh?"
Saat ini aku berada di ruang Konseling, duduk diatas kursi yang berhadapan langsung dengan guru yang mengajarku tadi, yaitu guru konseling itu sendiri
Mataku mencoba menatap matanya, kupikir dengan menatap matanya, aku bisa mencari apa yang dipikirkannya. Bukankah beberapa film dan Anime seperti itu?
"Kenapa kau menulis surat menyedihkan seperti ini?"
Sudah kuduga sebelumnya bahwa ia pasti mengungkit tugas yang kubuat sebelumnya. Memangnya apa yang salah dengan pendapatku? Semua orang punya hak untuk berpendapat bukan?
"Memangnya kenapa, Tsunade-sensei?"
Didepanku ini adalah Tsunade Senju, guru disekolahku sekaligus guru yang juga menjadi guru konseling, ia bisa dibilang cantik walaupun umurnya yang hampir mencapai setengah abad. Namun sayangnya, sampai saat ini ia masih menjadi perawan tua
Kadang aku berpikir, akankah ada yang masih mau menikahinya mengingat usianya yang tak muda lagi? Yah kalau memang ada yang mau, mungkin mereka mengincar tubuhnya, mengingat Tsunade-sensei memiliki tubuh yang indah untuk dipandang
Dan juga, apa tulisanku sebegitu menyedihkan dimatamu? Aku tahu kalau kehidupanku ini memang menyedihkan, tapi setidaknya kau tidak mengejekku secara frontal seperti itu bukan?
Kupikir lain kali aku harus belajar kaligrafi seperti Handa-kun, mengingat seorang kaligrafer lebih suka menulis, dan sering menulis maka tulisanmu akan semakin baik dan bagus
"Naruto! Kau menulis tugas seperti ini menurut pendapatmu bukan? Aku bukan menyuruhmu untuk menulis kehidupan suram masa sekolahmu dan pandangan negatif tentang masa SMA"
Sebelumnya aku katakan, Tsunade-sensei ini adalah teman dari ibuku, jadi ia memang kenal denganku, makanya ia memanggil namaku dengan nama depan
Dan juga, apa aku menulis hal-hal yang menyedihkan dikertas itu? Aku hanya menulis kehidupan SMA ku dikertas itu menurut sudut pandangku, apa itu salah?
"Begini Sensei, aku menulis tugas itu menurut apa yang aku alami, lagipula tidak semua orang memiliki masa SMA yang indah, sebagai contoh, aku dan Sensei tidak berpikiran yang sama bukan?"
Maksudku, disekolah itu tak semuanya siswa bahagia dalam menjalani kehidupan sekolahnya, mereka yang biasanya menikmati masa sekolahnya adalah para Ikemen, siswa-siswa yang suka menindas yang lemah, dan lain sebagainya
Sedangkan siswa yang tak menikmati masa sekolahnya adalah siswa yang sering ditindas, siswa yang selalu diejek, atau siswa yang terpaksa menjadi penyendiri sepertiku
Ya, aku memang salah satu siswa yang tak terlalu menikmati apa itu masa indah SMA. Kehidupan sekolahku berlangsung seperti biasa. belajar, mencari tempat yang tenang untuk membaca manga yang kubawa, lalu pulang dan menonton Anime yang belum sempat kutonton
Beberapa orang mungkin berpikir kehidupanku terlalu monoton, tapi bagiku itu tidak, karena hal seperti itu sudah terbiasa bagiku, jadi apa yang menurutku biasa akan menjadi biasa dan akan selamanya menjadi biasa
Lagipula hidupku tidak terlalu monoton, kadang aku mempunyai dunia tersendiri saat aku membaca manga ataupun menonton Anime, terlebih saat aku membaca koleksi Light Novel yang kubeli, rasanya aku menjadi Karakter utama dalam alur cerita yang ada di Light Novel itu
Sedikit kuberi tambahan, jika kau tidak ingin kehidupan sekolahmu menjadi monoton, setidaknya kau perlu sedikit berimprovisasi dalam kehidupan sekolahmu. Mungkin menjadi pintar, atau yang lebih ekstrim yaitu menjadi berandalan disekolah, hal itu akan memberikan nilai tersendiri dalam kehidupan sekolahmu
Tapi nyatanya, aku yang memberi tambahan tapi aku tidak melakukannya, menyebalkan bukan?
"Jadi, apa yang kau pikirkan sekarang?"
Sesaat Tsunade-sensei menanyakanku apa yang aku pikirkan, mataku tertuju pada dua asset yang empuk didada Tsunade-sensei
*Plaak!*
"Dilarang memikirkan hal cabul pada gurumu sendiri!"
Sedikit mengaduh kesakitan saat pipi kananku ditampar oleh Tsunade-sensei. Hei! Aku tidak berpikir mesum padamu, yah walaupun mata ini sedikit menyusahkan, tapi jujur! Aku tak memikirkan hal yang mesum
Jadi jangan samakan aku dengan Issei-kun yang memiliki sifat super mesum itu. Yah walau terkadang aku sedikit iri dengannya, bagaimana tidak? Baru bangun tidur saja sudah melihat Oppai super besar didepan matanya, aku tahu kalau itu anime Ecchi, tapi tidakkah kalian berpikir itu sedikit berlebihan?
"Aku tidak semesum yang Sensei pikirkan! Aku hanya berpikir apa Sensei tak berminat untuk menikah?"
Itulah pertanyaan yang ada dipikiranku, aku tahu wanita yang hampir setengah abad didepanku ini belum menikah, apa menurutnya menjadi perawan tua itu menyenangkan? Kupikir para wanita akan senang saat mereka menikah dan mempunyai seorang anak
Berpikir tentang masa depan, aku berharap kisah cintaku tidak seperti anime Romance yang begitu-begitu saja, aku lebih menginginkan kisah cinta yang indah yang berbeda dengan orang lain
Sebagai contoh, Nishimura Hideki-kun mendapatkan seorang istri di sebuah game MMORPG, dan didunia nyata ia selalu dipeluk dan disayang oleh seorang gadis yang mengaku sebagai istrinya yang tidak lain adalah istrinya di dalam game itu sendiri
Kupikir kisah cinta seperti itu sedikit lebih menyenangkan!
Hanya saja, aku tidak ingin kisah cinta seperti Arima Kousei-kun yang ditinggal mati oleh sang pujaan, menonton animenya saja sudah membuat hatiku sesak, apalagi mengalaminya sendiri!
"Dengar Naruto, aku mempunyai kriteria tinggi dalam memilih pasangan!"
Jadi begitukah? Kalau begitu terserah kau saja, kau tahu Sensei? Ketika kau memiliki kriteria yang amat tinggi untuk kau jadikan pasangan, maka pasangan yang kau nanti-nantikan tidak akan pernah terwujudkan! Mereka yang termasuk dalam kriteria itu hanya akan menjadi angan-anganmu dalam kehidupan ini
Pada dasarnya, Tuhan menciptakan manusia itu dengan tidak sempurna, Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai ragam. Jika ada yang tampan maka ada yang jelek, jika ada yang kaya maka pasti ada yang miskin, karena jika tidak begitu, bumi yang diisi oleh manusia ini akan menjadi membosankan
Kupikir kata-kataku tadi lumayan keren! Aku harus menulis dalam buku catatanku nanti!
"Ha'i Ha'i, lupakan tentang pasangan, jadi apa permasalahanku sekarang?"
"Tunggu! Bukankah seharusnya aku yang berkata seperti itu?"
Entah kenapa aku sedikit kesal dengan Sensei didepanku ini. Dia yang membawaku kemari dan membicarakan tentang permasalahanku, dan sekarang dia yang melenceng dari pembahasan utama tentang masalahku dan berbicara seperti itu
Lagipula apa hubungannya Masalah tugas tentang masa indah SMA dengan pasangan hidup? Kau tahu kalau itu sudah jauh melenceng bukan?
"Aku tahu kalau kehidupan sekolahmu sedikit suram, jadi kupikir aku perlu memasukkanmu kedalam klub?"
"Huh?"
Klub adalah salah satu unsur yang mempengaruhi masa indah sekolah, mereka yang yang merupakan anggota klub memiliki pikiran yang sama dengan tujuan yang sama, terlebih saat mereka menjalin hubungan sebagai sahabat yang saling mendukung satu sama lain
Dan juga, Klub merupakan salah satu alur cerita yang lumayan penting didalam Anime maupun manga, beberapa diantaranya adalah mereka yang mengaku sebagai klub yang meneliti ilmu gaib walaupun tujuannya sangat melenceng jauh dari nama klub itu sendiri
Bagaimana tidak? Saat kutonton Anime itu, klub yang meneliti ilmu gaib itu hampir semuanya diisi oleh perempuan walaupun diantaranya ada yang laki-laki, anggotanya ada gadis cantik yang memiliki tubuh aduhai, gadis Loli yang amat imut berbanding terbalik dengan sifatnya yang Kuudere, Ikemen yang wajahnya hampir mirip seperti perempuan, dan bahkan yang mengerikan, anggotanya ada yang suka Cross-dresser
Dan tujuan mereka adalah menjaga wilayah teritorial mereka dari musuh dan mencari budak yang bisa mereka rekrut
Itu sudah jauh melenceng dari tujuan klub mereka bukan?
"Gomen Sensei, bukannya aku tidak mau, tapi sampai saat ini aku belum berminat dengan itu"
Pada dasarnya, aku memang tidak pernah ikut klub apapun sejak SMP, menjadi penyendiri adalah kebiasaanku sehingga membuatku terbiasa dengan kesendirian
Lagipula aku tidak tertarik untuk berkelompok layaknya ikan-ikan dilaut, malah aku berpikir akan menjadi keren seperti sesosok beruang, mereka selalu sendiri, mencari makan sendiri, berusaha sendiri, maka itu akan membuatmu menjadi seorang yang mandiri
"Dengar Naruto, aku hanya ingin membantumu mencari seorang teman"
Kau tahu apa yang kau ucapkan itu sedikit sakit Sensei? Kau bicara seolah aku tak punya seorang teman satupun!
Seorang penyendiri bukanlah orang yang tidak memiliki teman, hanya saja mereka sedikit memiliki teman, itu pun teman yang mereka bisa percayakan sepenuhnya
Dan terkadang, mereka yang memiliki banyak teman bahkan lebih licik dari seorang penyendiri yang memiliki sedikit teman
Maksudku, mereka yang memiliki banyak teman akan sering memanfaatkan temannya hanya untuk tujuan pribadi. Dan saat teman yang ia manfaatkan mulai marah padanya, ia pasti akan berbicara
Terserah kau mau marah padaku, lagipula aku mempunyai banyak teman!
Mungkin itulah yang mereka ucapkan, jadi mereka yang termasuk seperti itu adalah mereka yang brengsek yang menyalahi aturan dalam berteman
Tunggu! Apakah memang ada peraturan dalam pertemanan?
"Kau tak perlu repot membantuku Sensei, menjadi diriku yang seperti ini sudah cukup bagiku"
Bagiku sudah cukup menjadi diriku yang apa adanya. Seperti yang kukatakan tadi, aku ingin menjadi sosok Beruang, berusaha sendiri, menjalani kehidupan dengan sendiri, dan lambat laun akan membuatku menjadi seorang remaja yang mandiri
Lagipula banyak orang yang membantu orang lain hanya untuk mengharapkan pamrih, atau mereka yang suka membantu agar supaya orang yang dibantu bisa membantu dirinya suatu saat nanti, atau mungkin mereka yang suka membantu hanya ingin mendapatkan sebuah pujian dari banyak orang
Menurutku yang terakhir tadi adalah hal yang menyebalkan!
Aku tahu kalau manusia memang menyukai pujian yang terus diberikan padanya. Tapi apakah kau tahu? Pujian terkadang akan membuatmu meninggikan dirimu sendiri dan akan membuatmu malas dalam hal berkembang
Daripada pujian, aku lebih menyukai kritikan, karena sebuah kritikan akan membuat dirimu menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan hidupmu akan menjadi lebih berkembang
Tapi jika memang aku harus diberi sebuah pujian, aku pasti menerimanya dengan senang hati kok!
"Baiklah kalau itu maumu, namun pikirkan tawaranku ini dengan baik nantinya"
Ucap Tsunade-sensei mengakhiri percakapan pendek ini, aku lalu beranjak dari tempat dudukku dan berjalan keluar ruangan, entah kenapa aku sedikit merinding saat sekilas menatap senyumnya yang misterius, apakah ada sebuah rencana dibalik senyumnya itu?
::
::
::
Saat ini aku berada diatap sekolah, duduk dibangku sambil mengeluarkan manga milikku dari saku celanaku, membacanya lalu menikmati nyamannya kedamaian yang kurasakan saat ini
Yah, menurutku tidak ada hal yang lebih menyenangkan dibanding menenangkan diri diatas atap sekolah. Langit biru muda yang cerah, awan awan yang berbentuk abstrak yang indah, serta angin sejuk yang menerpa tubuhmu seolah memberitahu bahwa dunia itu indah
Yah jika dipikir sih, alasanku kesini adalah menghindari siswa-siswa dikelasku yang jika aku kembali nanti, mereka pasti bisik-bisik tentang diriku seolah diriku ini siswa yang tidak berguna
Siswa-siswa brengsek yang kumaksud adalah mereka yang menyukai gosip-gosip yang menyebar di sekolah dan terus membicarakan orang-orang. Tapi apa kau tahu? Katanya sih jika kau membicarakan keburukan orang lain, itu berarti kau iri dengan orang yang kau bicarakan itu
Pada dasarnya, semua siswa yang masih dalam ruang lingkup sekolah adalah mereka yang masih memiliki ego yang tinggi, mental mereka masih bisa dibilang labil, dan akupun menyadari hal itu karena aku juga merupakan siswa yang masih bersekolah
Sebagai contoh, mungkin saat ini hubungan pertemanan mereka agak renggang karena suatu hal yang membuat mereka berbeda pendapat, namun keesokan harinya, mereka pasti akan bisa menjadi akur kembali seolah kemarin tidak terjadi hal yang begitu berarti
Kalian mengerti bukan? jika tidak mengerti yasudah! Aku juga tidak peduli
*Kriieet*
Aku tahu kalau suara itu adalah suara pintu menuju atap sekolah, mengingat pintu itu yang sudah usang dan sedikit berkarat dibagian engselnya
Aku lalu menoleh kebelakang, ditangkapnya dengan mataku sesosok remaja yang kini tengah berjalan kearahku, penampilannya agak aneh, rambutnya yang diikat seperti nanas namun berwarna hitam, serta ekspresinya seperti orang yang tidak memiliki semangat untuk hidup
"Oh... Shikamaru-san..."
Dia adalah Nara Shikamaru, seorang siswa yang berbeda kelas denganku namun satu angkatan denganku. Bisa dibilang ia merupakan siswa jenius yang memasuki sepuluh besar siswa yang pintar disekolah
Aku memang mengenalnya dalam waktu yang cukup lama, karena itulah aku memberanikan diri untuk memanggil nama depannya. Aku tahu kalau itu memang tidak sopan, tapi kupikir ia tidak peduli dengan hal seperti itu?
Namun masalahnya, ia sama sepertiku, seorang penyendiri yang menikmati indahnya kedamaian, serta sikapnya seperti Tanaka-kun yang selalu mengantuk dan memiliki ekspresi wajah yang sama dengannya
Ia hanya menatapku datar, berjalan kearah bangku yang berbeda denganku lalu tidur diatas bangku itu
"Lanjutkan saja membacamu dan tak usah pedulikan aku, anggap saja aku ini angin yang baru saja lewat"
Aku tidak mengerti apa yang ada dipikiran si nanas berjalan itu, aku tahu kalau kehidupannya memang menyedihkan untuk seorang penyendiri, namun apa ia memang suka mengejek dirinya sendiri seperti itu?
Kudengar dari siswa-siswa brengsek yang suka gosip itu, Shikamaru ini menjadi seorang penyendiri karena teman sekelasnya tidak suka padanya karena kepintarannya yang melebihi mereka semua. Yah sudah kuduga, siswa-siswa SMA itu memang merepotkan
Padahal menurutku, untuk apa mereka membenci orang yang pintar? Toh mereka juga tidak akan menjadi pintar hanya karena membenci seseorang, jadi untuk menyelesaikan masalahnya adalah terus belajar agar menjadi pintar dan bisa mengalahkan orang yang pintar tersebut
Tunggu! Apakah hal yang kupikirkan ini sedikit membingungkan? Biarlah! Toh aku juga bukan siswa pintar seperti Shikamaru-san
Aku lalu melanjutkan acara membaca manga milikku, sedikit kesal dan sedih saat alur cerita Manga yang kubaca ini berbeda dengan apa yang kupikirkan, pasalnya, saat aku membaca halaman selanjutnya, Aku tak menyangka jika Fuuka-chan akan tewas ditabrak Truk, kampret!
Aku lalu menutup manga milikku dan menyimpannya kedalam sakuku, entah kenapa aku sedikit kesal saat ini, bagaimana tidak? Apa memang seharusnya seorang Heroine mati dalam cerita? kupikir jika memang seperti itu maka kau akan mengecewakan pada fans yang menyukai Heroine yang kau buat
Cerita yang ada didalam manga yang kubaca tadi mengingatkanku tentang kisah Kousei-kun yang ditinggal mati oleh sang pujaan. Hanya saja sang pujaan bukan mati ditabrak truk, melainkan mati karena penyakit yang tidak ingin kutahu apa penyakit yang dideritanya
Sial! Mengingat hal itu saja sudah membuat hatiku nyesek!
*Kriieet*
Kembali kudengar suara pintu berkarat itu dibuka oleh seeorang, aku lalu menoleh kebelakang, kali ini bukan seorang remaja laki-laki yang membuka pintu karatan itu, melainkan seorang gadis yang bisa dikatakan manis
"Uchiha-san?"
Gadis yang kumakud itu adalah Uchiha Satsuki, adik dari salah satu Ikemen yang ada dikelasku yaitu Uchiha Sasuke, gadis ini adalah Kouhai-ku
Soal dirinya yang manis, itu memang benar, rambut raven yang dibiarkan bebas tergerai, iris mata onyx-nya yang indah, serta tubuhnya yang dibalut seragam sekolah itu memberikan kesan yang amat imut padanya, hanya saja tatapannya tidak sedingin kakaknya, tatapannya lebih hangat dari kakaknya yang tampan itu
"Uzuki-senpai!"
Aku memang kenal dengannya karena suatu alasan yang belum bisa kukatakan, mungkin lain kali bisa kuceritakan. Ia berjalan santai kearahku dengan anggunnya berbeda dengan ekspresi wajahnya yang kali ini seperti ingin mengatakan sesuatu padaku
Dan juga...
Sudah kubilang namaku itu bukan Uzuki!, tapi Uzumaki!, lain kali ingatlah nama seseorang dengan baik!
"Ada apa, Uchiha-san?"
"Kau dipanggil oleh Tsunade-Sensei!"
"Huh?"
Ayolah! Apa permasalahanku dengan perawan tua itu masih belum juga selesai? lagipula itu bukanlah hal yang pantas untuk disebut sebagai masalah, pasalnya aku mengerjakan tugas yang diberikan olehnya namun aku malah dipanggil karena tugas yang kubuat
Dan juga, aku berada disini belum sampai sepuluh menit, jadi bisa dikatakan aku belum seberapa menikmati ketenangan dan kedamaian diatap sekolah ini
"Kau serius, Uchiha-san?"
"Untuk apa aku berbohong padamu, Uzuki-senpai?"
Yah walaupun sedikit kesal saat kembali ia salah mengucapkan namaku, rasa kesalku sedikit terbayarkan saat menatap ekspresinya yang amat manis yang kini tengah menatapku
Oh Tuhan~! Rasanya aku ingin menjaga ekspresi polosnya yang manis ini selamanya!
"Baiklah kalau begitu, aku akan menemuinya"
Aku lalu beranjak berdiri dari bangku yang kududuki, berjalan kearah pintu keluar bersama Uchiha Satsuki yang kini berada disampingku, lalu berjalan menuruni anak tangga
Tapi tunggu, sepertinya aku melupakan sesuatu?
Oh iya! Aku melupakan Shikamaru yang masih asik berada didunia mimpi itu, toh biarlah, lagipula ia sendiri yang bilang padaku bahwa tak usah peduli dengan dirinya
Yah, kadang aku sedikit prihatin dengan Shikamaru, bukan karena wajahnya yang tak memiliki niat untuk hidup, melainkan kebiasaannya yaitu tidur diatap tenggelam dalam mimpinya dan dipaksa untuk menjadi seorang penyendiri karena bakat alaminya
Ia sama sepertiku, mempunyai dunia tersendiri, hanya saja jika aku mempunyai dunia tersendiri saat membaca Manga maupun Anime, Shikamaru memiliki dunianya sendiri saat ia tengah tertidur
Apakah ia bisa melakukan Lucid Dream?
Atau mungkin ia memang ingin tidur selamanya?
Entahlah, lagipula aku tidak peduli dengan hal itu!
::
::
::
::
::
::
:: To Be Continued ::
A/N : Entah kenapa saya malah bikin Fanfic gaje seperti ini, serius! Gaya penulisan saya di Fic ini berbeda dengan Fic saya yang lainnya
Inspirasi didapat dari Anime Oregairu, yah bisa dibilang saya suka sifat si Hachiman yang penyendiri itu, bahkan Animenya sering saya tonton berulang-ulang. Dan inspirasi lain didapatkan dari fiksi buatan Author lain yang lebih hebat dari saya tentunya!
Beberapa Scene diambil dari pengalaman saya, yah mengingat disekolah saya juga seorang penyendiri, bukan karena gak punya teman sih, cuma pas saya kumpul atau ngobrol dengan teman kelas, gak ada hal yang pas untuk saya bicarakan, hobi saya dengan hobi mereka berbeda, makanya saya lebih suka sendirian daripada ngerusak suasana. Tunggu! Kok malah curhat sih?
Soal Parody dari beberapa Anime diatas, kuharap itu bisa membuat Reader-san terhibur!
Dan sedikit penjelasan...
Ikemen : Setahu saya sih, Ikemen itu artinya cowok tampan, Cuma kalau saya salah, tolong beritahu ya!
Gyaru : Kalo gak salah artinya Cewek jepang yang Fashionable, atau cewek yang mengikuti trend (CMIIW)
Cross-dresser : Cowok yang suka pake pakaian cewek, dan sebaliknya (CMIIW)
Kuudere : berasal dari kata Cool (Atau dalam bahasa jepang yaitu Kuuru) yang artinya Keren, dan Dere-dere. Karakter yang memiliki sifat Kuudere biasanya memiliki tatapan yang tajam dan sedikit lebih kaku, juga sedikit emosi dan gaya berbicara yang cenderung formal, yah pokoknya begitu deh!
Lucid Dream : adalah dimana keadaan saat kamu tersadar bahwa kamu sedang berada dialam mimpi, yah bisa dibilang cara untuk mengendalikan mimpi gitu..
Dan untuk yang lainnya kalian bisa mencarinya di Bang Google, kenapa Abang?, yah menurutku sih kata Mbah Google itu sudah terlalu mainstream...
Untuk pertemuan pertama ini, saya harap Reader-san bisa memberikan beberapa Review dan Kritikan, karena benar apa yang dikatakan Naruto tadi, Kritikan akan membuat seseorang akan menjadi lebih berkembang!
See You in Next Chapter!
:: Kurosaki Kitahara Has Been Logged Out! ::
