Yahahahahaha! Hitsukiro kembali lagi! Kiro-chan kan cewek nih, pasti dong Kiro suka sama cowok. Sekarang Kiro suka sekali sama YAOI! Sekarang Kiro jadi Fujoshi! Yahahahahha!

Ini fic Kiro persembahkan buat Fujoshi semuanya! Selamat membaca! =D

Normal atau Enggak, Sih?

Disclaimer : TITE KUBO

Pairing : GrimmHitsu

Rate : T

Warning : Gaje, Yaoi, shonen-ai, typo, abal-abal, dan sebagainya

Happy reading, everyone!

Minggu yang indah itu...

"Oi! Toushiro!" Teriak cowok berambut Aqua dari kejauhan. Cowok mungil yang duduk di taman pusat kota itu mendengus pelan, terlambat lagi! Batinnya.

"Sori Gue terlambat, Gue ngurusin Nnoitra dulu! Daritadi Nel dikejar-kejar terus gara-gara pakai bikini buat renang sama temen-temen ceweknya, sori ya.. oi, Toushiro?" cowok bernama Grimmjow Jeagerjaques bengong melihat kekasihnya Hitsugaya melamun.

"Oi, Toushiro? Lo ga apa, kan?" Grimmjow mendekati cowok mungil bernama Hitsugaya Toushiro itu, berhadapan, sampai jarak bibir mereka sudah tak ada.

CUP~

"Hyaaaa! Apaan sih! Grimmjow! Jangan sembarangan dong! Ini kan tempat umum?" Hitsugaya yang kaget dengan perbuatan Grimmjow segera mendorong Grimmjow jauh-jauh. Dadanya naik turun saking kagetnya.

"Habisnya, Elo melamun saat Gue ajak ngomong, ada apa sih?" Grimmjow mengernyutkan alisnya, Hitsugaya langsung menggeleng pelan.

"Tidak ada apa-apa, kok! Hahaha, sudahlah, ayo! Kita beli es saja!" Grimmjow mulai mengerti maksud Hitsugaya sampai salah tingkah begitu. Ditariknya lengan Hitsugaya sampai terduduk keras lagi dikursi taman itu.

"Beneran Elo ga apa? Jangan pernah tutup-tutupin apapun dari Gue? Elo tahu itu, kan? Gue pacar Elo. Atau jangan-jangan... Elo selingkuh ya?" Hitsugaya terbelalak dengan kata-kata Pacarnya, Grimmjow Jeagerjaques ini, bagaimana bisa dia menuduh dengan tidak-tidak?

"Enggak lah! Baka!" Hitsugaya mendorong Grimmjow lagi, lalu berjalan. Grimmjow tersenyum tipis, lalu mengejar Hitsugaya.

"Eh, jangan marah dong, Elo jadi keliatan tambah manis lho.." Grimmjow menggoda Hitsugaya, tentu Hitsugaya jadi salah tingkah dan blushing.

"Habis... Kamu duluan sih, Grimmjow.. kamu nuduh aku yang enggak-enggak... aku kan jadi males... aku mau pulang aja deh.. nggak dianggap gini..." Grimmjow terpana. Tumben amat Hitsugaya minta pulang saat diajak jalan-jalan.

"Udahlah... ayo jalan sama Gue.. sori... Gue tahu Elo ga mungkin begitu.. maaf ya?" Hitsugaya terpana. Tatapan iris aqua Grimmjow menatap lekat iris Emerald Hitsugaya. Rasanya Hitsugaya tidak rela bila harus meninggalkan Grimmjow.

Heh? Meninggalkan? Apa maksudnya? Hah! Sudahlah! Tak mungkin! Tapi, aku takut hubungan ini mungkin dilarang oleh Hinamori, sepupu satu-satunya atau keluarga satu-satunya yang ada. Pasti ga akan boleh hubungan ini berlanjut, masalahnya gara-gara dulu Hinamori putus cinta gara-gara orang yang sangat dikasihinya yaitu guru les nya Aizen Sousuke ternyata seorang YAOI. Senseinya ini pacaran dengan cowok. batin Hitsugaya.

"Toushiro? Melamun lagi?" kata-kata dari Grimmjow sukses membuat Hitsugaya jadi salah tingkah.

"Hah? Eng.. enggak kok! Udah! Aku mau pulang!" Hitsugaya segera berlari tapi sialnya ditarik oleh Grimmjow lagi. Grimmjow langsung membawa Hitsugaya kedalam pelukannya. Hitsugaya kaget, namun tetap tidak bergeming, rasanya hangat. Dia tak ingin melepasnya, cukup begini saja membuat Hitsugaya tenang.

"Kalau ada apa-apa ceritain ke Gue, ya?" Grimmjow mengelus rambut silver Hitsugaya, membuatnya kembali blushing.

"Iya, sori ya, Grimmjow..." Hitsugaya mengeratkan pelukannya pada Grimmjow. Grimmjow pun membalasnya erat dengan senyuman tipis. Tapi Grimmjow merasa, sekilas dia akan kehilangan kekasih mungilnya ini. pelukan Grimmjow semakin kencang.

"Ukh,Grimm-jow... sa.. kit..." Hitsugaya yang kelihatan mulai tak bisa bernapas karena pelukan kencang Grimmjow segera memukul punggung Grimmjow pelan. Grimmjow segera melepas pelukan itu.

"Eh, sori, Toushiro! Gue ga tau kalo itu kekencengan! Hahaha, sudahlah, ayo! Jalan-jalan! Tadi katanya mau es semangka kan? Disana ada es yang enak sekali, ayo!" Grimmjow segera menarik Hitsugaya keluar dari taman itu, segera menaiki motor ninja ocean blue nya, lalu dengan sekejap sudah melaju.

...

..

.

"Hah! Grimmjow! Es nya enak sekali!" Hitsugaya tersenyum innocent. Grimmjow yang melihat senyuman kekasihnya itu pipinya memerah, manis banget! Gile! Anak siapa sih! Kok cakep banget! Batin Grimmjow. Rasanya tak ingin melepasnya. Namun, perasaan yang Ia rasakan tadi rasanya muncul dalam sekejap. Grimmjow semakin resah.

"Iya." Balas Grimmjow singkat.

"Jadi, mau kemana lagi nih?" Hitsugaya menanyakan pertanyaan itu pada kekasihnya yang ternyata malah melamun.

"Oi, Grimmjow?" Tak ada balasan.

"Grimmjow?" masih juga tak ada balasan. Hitsugaya makin sebal. Dia tarik napas dalam-dalam, lalu segera berteriak.

"GRIMMJOW!" sang pemilik nama langsung terlonjak kaget begitu juga pedagang es dan sebagian pembeli lain disitu. Hitsugaya menundukkan kepalanya sambil meminta maaf. Grimmjow yang bingung Cuma ber Hahaha-ria.

"Ada apa? Kok sampai teriak-teriak? Elo ga apa, kan? Toushiro?" Grimmjow yang takut kekasihnya kenapa-napa itu segera memegang pipi Hitsugaya lembut, Hitsugaya kembali blushing.

"Mau kemana lagi!" Hitsugaya sebal. Mulai nggak diperhatikan sama Grimmjow, akhirnya mulai berjalan ke pedagangnya, membayar, lalu melongos. Grimmjow segera pergi mengejar Hitsugaya sambil mengeluarkan uang langsung memberikannya kepada pedagang itu sambil berteriak, "Kembaliannya ambil aja ya, Pak!" Si pedagang bahagia, karena uang yang diberikan itu adalah 100.000! padahal harga es nya Cuma 3000 doang. Lumayan, berkah melimpah! Batin pedagangnya.

"Oi! Toushiro! Elo kenapa sih? Tumben hari ini banyak ngambeknya! Jangan-jangan kamu... lagi ya?" Grimmjow yang pertanyaannya notabene gila dan ga bermutu, dapat tinju penuh cinta dari empunya nama.

"Aku cowok! Grimmjow!" Grimmjow memegang pipinya yang lebam hitam itu sambil mengelus-elusnya, sakit.

"Udah deh, kelihatannya Elo udah capek, mendingan Gue anter pulang ya?" Hitsugaya Cuma mengangguk pelan.

...

..

.

"Makasih ya, Grimmjow.. Gue masuk rumah dulu. Bye.." Hitsugaya melambai-lambaikan tangannya pada kekasihnya Grimmjow.

"Iya, sori ya, bikin Elo marah, tadi?" Hitsugaya tersenyum kecil. Grimmjow membalas senyum, kemudian pergi melongos. Hitsugaya masuk kedalam rumah.

"Aku pulang... Oi! Hinamori? Belum pulang ya.." Hitsugaya melepas sepatunya kemudian masuk kedalam rumah. Hitsugaya segera menaiki tangga kelantai duanya sambil berjalan gontai. Baru kali ini aku kencan dengan Grimmjow tapi wajahnya bengong gitu, terus juga melamun.. apakah dia tahu apa masalah aku tadi ya? Batin Hitsugaya.

Hitsugaya mengambil handuk kemudian memasuki kamar mandinya yang terbilang putih bersih. Warna emeraldnya khas senada dengan warna irisnya. Pintu kamar mandi itu ditutupnya. Suara gemericik air terdengar dari luar kamar mandi, selanjutnya, mari kita tinggal dulu sebelum sang author jadi nosebleed. ( peace! XXD)

20 menit berlalu...

"Wah.. segarnya..." Hitsugaya akhirnya selesai mandi. Kaos dalam yang dia gunakan masih agak basah gara-gara rambutnya yang masih ada air menetes. Celana pendeknya alias boxer yang dia pakai itu 10 cm diatas lutut, waw~ Rambutnya yang basah tergerai jatuh membuatnya seperti cewek yang notabene cute! (author *taboked*)

"Shiro-chan! Aku pulang!" teriak seseorang dari bawah, Hitsugaya turun lalu menyapa orang itu.

"Hinamori? Selamat datang. Tumben banget pulangnya cepet? Emang sambilan mu udah selesai?"Hitsugaya mengernyutkan alisnya.

"Haha, tadi Kira-kun mengantarku pulang, untung aja, o iya, kamu udah punya pacar belum sih? Kalau udah aku mau konsultasi nih?" cewek bermata Hazel itu menarik lengan Hitsugaya sambil berjalan ke dapur.

"Kenapa nanyain itu? Kamu udah punya pacar nih?" Hitsugaya bertanya pada sepupunya ini. Batin Hitsugaya enggak enak, takut hubungannya sama Grimmjow enggak disetujui sama Hinamori. Cewek ber-iris Hazel itu langsung blushing.

"Hah? Kok tahu? Hehehe, iya.. bisa tebak nggak? Siapa yang jadi pacarku?" Hitsugaya tersenyum simpul, saat dia mau menjawab pertanyaan Hinamori, suara seseorang berteriak dari luar.

"Hoi! Hinamori-chan? Ada orang nih!" ternyata Kira berteriak dari luar. Segera Hinamori dan Hitsugaya keluar. Hitsugaya takjub dengan apa yang dilihatnya.

"Grimmjow? Ngapain kamu ke sini? Dan untuk apa tuh mobil streamline kamu bawa kesini? Eh? Tunggu, dulu kamu bilang kamu ga punya mobil kan?" Grimmjow hanya nyengir kuda. Tapi detik berikutnya pipi Grimmjow memerah. Hitsugaya yang tahu itu bingung.

"Ada apa Grimmjow? Kok mukamu merah gitu?" Grimmjow langsung tertawa terbahak-bahak.

"Manis lho, kalau Elo pake boxer! Rambut Elo jatuh gitu! Kayak cewek deh! Cihuy~" Hitsugaya langsung terbelalak dengan kata-kata Grimmjow. Dia lupa kalau dia habis mandi, belum pakai baju luaran alias pakaiannya.

"Wa! Lari!" Hitsugaya langsung berlari secepat kilat menuju kamarnya dilantai 2. Langsung saja dia menggunakan kemeja emerald nya dan celana selutut kesukaannya. Dia langsung menyelinap dibawah selimut dikasurnya, malu.

"Toushiro? Elo ga apa kan?" Hitsugaya kaget. Bisa-bisanya Grimmjow masuk kamarnya.

"Grimmjow! Ngapain kamu ke sini!" Hitsugaya terlihat mundur-mundur berusaha menjauhi Grimmjow. Setelah pengalaman dulu yang pernah mereka lakukan. Astaga! Mengerikan, dulu dengan tiba-tiba saat dirumah Grimmjow nan megah, tepatnya dikamarnya, Hitsugaya diserang Grimmjow mendadak dan ujung-ujungnya kesitu.

"Tenang, Gue ga akan melakukan itu, walau Gue ingin. Masalahnya siapa tuh? Sepupu Elo? Pingsan tuh. Gara-gara tahu hubungan Gue sama Elo sebagai apa.." Grimmjow menggaruk kepalanya bingung. Hitsugaya yang kaget langsung lari kebawah. Dilihatnya Kira membawanya ke kamar Hinamori. Hitsugaya langsung melongos. Dadanya naik turun saking kagetnya, takut Hinamori kenapa-napa. Hinamori bisa asma kalau kaget.

"Hinamori! Hosh.. hosh.. Kamu ga apa kan?" Hitsugaya yang ngos-ngosan setelah masuk ke kamar Hinamori melihat keadaan Hinamori. Kira menatap Hitsugaya sinis. Kira berdiri lalu mencengkram kemeja Hitsugaya dan mengangkatnya ke atas. Hitsugaya sudah melayang, kakinya tidak menapak di tanah.

"Kamu normal ga, sih? Menjalin hubungan sama cowok! Padahal kamu cowok! Dasar gila! Kamu tahu kan? Hinamori pernah depresi gara-gara hubungan orang yang dia cintai dulu! Kamu tahu kan!" Hitsugaya geram, namun dia tak bisa apa-apa. Karena menurutnya perkataan Kira itu benar. Kira lebih geram lagi, Tangan Kira mengepal siap memukul cowok mungil didepannya ini. Satu pukulan mengenai pipi kanan Hitsugaya.

Tiba-tiba pukulan mengenai Kira, dorongan kuat dari Kira membuat Hitsugaya terpental dan kepalanya dan dahinya menatap tembok dengan keras. Seketika Hitsugaya kliyengan. Iris emeraldnya sedikit demi sedikit mulai memburam. Melihat ada Grimmjow yang memukul Kira tadi, Hitsugaya agak terbelalak.

"Apa maksud Elo ngomong gitu ke Dia! Emang apa hak Elo! Dasar! Gue dan Dia melakukan hubungan ini juga bukan urusan Elo! Nor-.." Hitsugaya mulai kehilangan kesadaran. Iris emeraldnya mulai menghilang. Warna emeraldnya memburam, lalu Hitsugaya menutup matanya. Grimmjow yang mengetahui Hitsugaya tergeletak ditanah dengan darah menetes dari kepalanya dan dahinya, menghentikan per-cek-cokannya dengan Kira. Lalu menggendong Hitsugaya dengan gaya bridal style menuju kekamarnya. Grimmjow berhenti dan menatap Kira.

"Sampai ada apa-apa dengan Toushiro, Gue ga segan-segan membunuh Elo, sebelum itu Gue bakal buat Elo menderita... caranya Gue buat Elo putus dengan Hinamori.. karena apa? Gue udah pernah liat Elo ciuman sama cowok! Benar kan? Elo juga YAOI? jadi apa salahnya?" Kira tersentak. Rahasianya bocor seketika. Ternyata Grimmjow pernah melihat Kira dan kekasihnya yang cowok itu berjalan-jalan di taman kota. Tak sengaja Grimmjow melihat Kira dan cowok tadi ciuman dibelakang pohon maple. Grimmjow tak habis pikir, ngejek dan nentang orang padahal dia sendiri pun juga melakukan hal yang sama.

"Aku mohon! Jangan beritahukan pada Hinamori-chan!" Kira memohon. Grimmjow mendengus kesal.

"Lebih baik itu menyakiti Elo daripada itu menyakiti Hinamori dan Toushiro!" Grimmjow yang hendak pergi, berhenti seketika saat mendengar suara Hinamori.

"Kira-kun... Kau..." Hinamori ternyata juga mendengar hal yang dikatakan Grimmjow tadi. Kira kaget se kaget-kagetnya, Grimmjow hanya mendengus.

"Kau.. hiks... hiks.. pergi! Cepat pergi! Aku tak mau bertemu dengan mu! Juga kau! Hua!" Hinamori terlihat depresi. Dia berteriak-teriak tak jelas, Grimmjow mendudukkan Hitsugaya di sofa dekat situ, lalu mendekati Hinamori.

"Hinamori.. Gue mohon.. Gue ga bisa meninggalkan Toushiro dalam keadaan seperti ini... Toushiro terluka gara-gara kekasihmu itu!" Grimmjow melirik Kira yang masih membeku dan syok itu. Hinamori tersentak. Hitsugaya terluka? Dilukai Kira?

"ukh... pergi kau Kira! Pergiiii! Aku mohon! Ugh! Da.. daku..." seketika Hinamori tergetak di tanah. Napasnya tersendak-sendak. Hinamori terlihat ngos-ngosan. Grimmjow langsung bertindak. Mengangkat Hinamori sekaligus Hitsugaya dikanan dan dikiri pundaknya. Dia bawa mereka berdua ke mobil nya lalu segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

...

..

.

"Ungh... Hi..namori?" Cowok mungil itu mengerjapkan mata nya sekali dua kali. Kepalanya serasa pusing sekali. Dahinya pun masih serasa sakit sekali. Cowok mungil itu berusaha duduk, namun gagal. Tubuhnya menolak. Rasanya berat sekali, batinnya.

"Toushiro? Elo siuman... Hinamori... sepupumu udah sadar..." cowok berambut aqua itu memalingkan mukanya kepada cewek disebelahnya, bahasanya dibuat sesopan yang Ia bisa, karena lawan bicaranya cewek.

"Shiro-chan... maaf ya... aku membuatmu khawatir." Hinamori mengelus rambut silver Hitsugaya. Hitsugaya menghela napas, kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Grimmjow dan Hinamori tercenggang.

"Grimm... aku... ingin putus denganmu..." Hitsugaya memejamkan matanya. Grimmjow awalnya kaget, namun akhirnya dia menganggukkan nya. Grimmjow membuka mulutnya sedikit.

"Toushiro..." Grimmjow menutup mulutnya lagi. Hinamori bingung. Hitsugaya hanya tersenyum tipis sambil menatap mata aqua Grimmjow. Grimmjow berjalan menuju pintu. Disaat pintu hampir ditutupnya, Grimmjow mengucapkan kata terakhirnya sambil terus menatap Hitsugaya.

"Terimakasih..." seketika Hitsugaya meneteskan air matanya disaat Grimmjow menutup pintunya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Sial! Ukh..." Grimmjow berjalan meninggalkan lorong itu.

TBC...

Ok! Chapter 1!

Dengan sangat saya mohon beri review ya..

Dengan ini bisa membantu saya untuk membenahi kesalahan-kesalahan yang ada. =)

Terima kasih atas dukungan semuanya. =D