A/N: Yai, Saia kembali. Dan kini dengan judul baru. Sebenarnya fanfic ini saia persembahkan buat teman saia. Kisahnya juga dari dia. Walau rada umum, tapi ini kisah nyata kok. Yah, gak pake lama, So enjoy this fic... And RnR pleace all...
Pairing: Deidara (female version) X Sasori.
Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto...
Genre: Romance, Angst.
Warning: OOC AND AU.
-------------
SUMMARY; Eventhough our meets is very short. But all of accident we cross will be the sweets memory is will be in my mind 4ever and never after, until me die. My love.
-----------
Deidara P.O.V
Hangat cahaya mentari menyusup lembut ke dalam kamarku. Membangunkanku yang tengah terbuai indahnya mimpi. Perlahan aku membuka mataku yang mulai silau oleh sinar keemasan itu. Dan, tanpa melirik jam di dinding, aku segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi. Sebab, aku tidak ingin telat pergi ke sekolah dihari yang cerah dan damai ini.
XoX
Setelah berbenah dan mengganti piyama motif micky mouse-ku menjadi seragam yang lengkap dengan atributnya, aku mengambil tas sekolahku. Lalu bersiap untuk mengunci rapat pintu kamarku, karena aku tidak ingin ada seseorang yang membuat ruangan pribadiku berantakan. Tapi, belum selesai aku mengunci kamar, seseorang muncul dan menyapaku.
"Selamat pagi, Kak!", sapa adik laki-lakiku, Naruto.
"Hh, Pagi Naruto-kun", jawabku sambil tersenyum.
"Nee-san cantik banget hari ini", pujinya.
Aku hanya tersenyum sambil mengelus rambut kuningnya, ketika ia memujiku. Tanpa membalas ucapannya, aku berjalan menuju meja makan, disusul Naruto dibelakangku.
"Kamu juga...", kataku melanjutkan pembicaraan yang tadi.
"Maksud Nee-san aku ini cantik?", celetuknya yang kini telah menyamai langkahku.
"Haha, Bukan, tapi kamu tetep seperti biasa, tukang ngerayu".
"Hehe, kok kakak tau", nyengir.
"Emang kamu mau nitip apa?", tanyaku yang sudah hafal betul kelekuan Naruto.
"Ice cream".
"Boleh".
"Yess!, Rasa coklat ya Kak! Ee, bukan-bukan, vanilla aja. Uum, Jangan! Tiramissu aja!. Apa coklat ya?!", Naruto nampak kebingungan.
"Gimana kalo blueberry?!", usulku.
"Aa, boleh juga. Tapi 2 ya Kak!."
"Iya, itu aja kalo kakak inget. Tapi, uangnya mana?, godaku.
"Yah, Nee-san pelit", rengeknya.
Nee-san becanda".
Naruto pun tersenyum dan bilang, "makasih Nee-san".
XoX
"Aku berangkat dulu...", ucapku setelah berpamitan dengan Tou-san dan Ka-san.
Dengan langkah riang yang tenang, aku berjalan menuju Sekolah. Konoha High School, tepatnya. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari rumah. Dan perjalananku juga tidak membosankan karena ada teman-teman yang berjalan berdua denganku. Hingga 15 menit perjalanan, terasa begitu singkat bagiku.
XoX
Pelajaran pada hari senin ini adalah, Fisika. Huh, menyebalkan. Bukannya aku tidak suka, tapi aku benci dengan guru cerewet yang tengah berkoor di depan sana.
"Masih 1 jam lagi", pikirku sesaat setelah melirik jam tanganku.
"Padahal aku merasa kalau guru itu sudah berdiri disana berhari-hari",Dengusku kecewa
Deidara P.O.V end...
XoX
Teng. Teng. Teng.
"Deidara, kita pulang bareng Yuk!", ajak seorang gadis berambut ungu pekat itu.
"Ee, maaf Konan, hari ini gue mau mampir ke mini market dulu", jawab Deidara yang tetap konsen memasukkan buku pelajaran ke dalam tas warna hitamnya.
"Yaah", desah gadis itu kecewa.
Dengan nada penuh sesal, Deidara berkata, "Maafin gue".
"Hh?!, ngapain lo minta maaf?", menautkan alisnya.
"Karena kita gak bisa pulang bareng hari ini", jawab Deidara dengan polosnya.
"Siapa bilang kita pulang sendiri-sendiri. Gue, kan mau ikut lo ke mini market. Boleh kan?".
"Oo, boleh kok, kalo lo mau kenapa enggak", kata gadis itu dengan senang hati.
"Nah, Yuk kita berankat!".
"Iya…", diambilnya tas itu dan disampirkan ke bahu kurusnya, sebelum ia dan sahabat baiknya melangkah meninggalkan ruang kelas yang sudah kosong itu.
XoX
Deidara P.O.V
Ice cream pesanan Naruto, sudah ditangan. Kami pun segera meninggalkan minimarket itu.
Seperti biasa, aku dan Konan menyusuri gang-gang kecil di daerah rumah tempat tinggal kami. Meski hanya jalanan kampung yang tidak seberapa besar, lumayan banyak juga kendaraan bermotor yang melewatinya.
"Konan, thanks udah nganterin gue...".
"Yah, jangan sungkan gitu! Kita kan teman".
Aku hanya dapat tersenyum saat mendengar jawaban dari Konan.
XoX
Siang hari, jalanan di tempat kami memang sedikit lengang. Tapi tetap saja kami harus berhati-hati. Begitu juga denganku, namun...
Konan a-
DEIDARA AWAS!!.
Eh?!.
Set.
Cieeet...
Bruk.
Oow...
DEIDARA!!!
XoX
Yah, chapie one owari. Oke para senpai sekalian, jangan lupa review-nya. Ja ne, and Thanks...
