Rahasia Cinta Wookie

Author : ika zordick

Main cast: kim ryeowook (Suju),

Aaron Yan Ya Lun (Fahrenheit)

Han Sora (OC)

Support cast: All member Suju

Genre : Sad (?), Geje…, Romantic(?), Family

Mian he.. ya,,, kali ini kenapa bisa tiba-tiba anggota Boyband Taiwan jadi ikut-ikutan. Tapi bagus juga sih,,, soalnya si author pengen nengok si Aaron bisa duet bareng ma Anggota Super Junior, penomat *bahasa mana tuh?* sama KRY ja ga papa deh, atau ama wookie aja juga ga papa.

Tapi beneran ya? Si aaron mirip ama kim ryeowook?

Please… jangan di plagiatin ya! Banyak pengorbanan neh buatnya! Happy reading!

Author pov.

TAIPEI, TAIWAN

Nama gadis itu Han Sora, gadis tak diketahui asal-usulnya yang sudah lama berada dalam dekapan cowok ganteng, charming dan bertalenta itu. Dia sendiri tidak tahu dari mana dia berasal. Dalam ingatannya yang kosong, dia hanya tahu dia tak sengaja ditemukan saat si cowok yang selama ini menjaganya itu di jalanan yang sunyi.

Umur mereka terpaut jauh, tapi Aaron tidak pernah membahas soal umur pada gadis yang di jaganya selama ini. Dalam hatinya ia jujur menjaga gadis itu, menyayanginya sepenuh hati. Mungkin karena perasaan inilah, dia tak bisa melihat gadis lain yang jauh lebih cantik dan berkpribadian menarik. Hanya Han Sora.. hanya dia.

Han Sora, nama yang ia berikan saat ia menemukan gadis itu. Tidak jelas dari mana gadis itu berasal. Dia bukan orang Taiwan karena dia tidak tahu bahasa mandarin sama sekali, juga bukan orang Jepang apalagi Korea. Tapi secara fisik ia orang Asia dan ia hanya menguasai Bahasa Inggris.

Aaron tidak pernah mengajarkan gadis itu bahasa asing. Hanya anehnya, han sora tahu dan mengerti setiap perkataan Aaron. Tapi aaron jarang menggunakan bahasa mandarin dengannya, ia lebih memilih bahasa Inggris untuk berbicara dengan gadis ini agar pembicaraan mereka tidak terlalu terkesan tidak menyambung.

Sulit dipercaya memang, cowok yang berkehidupan sempurna seperti Aaron menyimpan skandal bahwa ia menyukai Han Sora yang 9 tahun lebih muda darinya. Cowok yang berhasil memikat wanita hanya dengan suaranya yang khas indahnya. Lain lagi dia tergabung dalam grup boyband terkenal di seluruh dunia yang terdiri dari 4 personil dengan charisma luarbiasa.

*anggap pembicaraan mereka dalam bahasa Inggris ya!. Cape translatenya soalnya, ge-an takut salah*

"aku pulang. Sora kau di dalam?" teriaknya membuka pintu apartemennya. Dia sudah lama tidak tinggal lagi bersama orangtuanya yang bisa dibilang kaya itu.

Padahal boleh dibilang dia ini anak mami banget. Hal ini dikarenakan dia dibesarkan di New York, saat pulang ke Taipei dia dikucilkan oleh orang sebayanya sehingga dia menjadi penyendiri dan penunggu rumah besar orang tuanya.

Tapi sejak bergabung dengan Fahrenheit, dia merubah kebiasaan lamanya dan menjadi lebih mandiri dengan dukungan dari member lain yang baginya adalah kakak-kakak yang baik. Dia adik yang manja bagi member yang lain.

Dan dengan pilihannya yang ingin mandiri itu, dia memelihara seorang gadis di apartemennya. Saat orang-orang datang, dengan sempurnanya dia akan menyelinapkan gadis ini hingga tak bisa ditemukan. Selain tak ingin ibunya syok, karena dia tinggal dengan seorang gadis dia juga tak ingin merepotkan Fahrenheit. Menimbulkan skandal buruk dan menurunkan pamor yang mereka usahakan setengah mati.

"geng…" teriak han sora berlari menuju aaron untuk menyambutnya. "selamat datang"

Aaron tertawa girang. Han sora memang memanggilnya dengan nama aslinya, wu geng lin. Dan dia hanya akan memanggil dengan nama "geng". Sedikit tidak enak sih didengar, tapi sora tidak akan mengubah nama panggilan yang sudah betah ia sebutkan selama lima tahun.

"tidak, hari ini aku tak akan memelukmu! Kau melakukan kesalahan padaku" sora menjauh dari rangkulan aaron

"ada apa? Apa salahku?"

Sora menunjukkan satu set DVD yang covernya foto aaron yang ada ditangannya. "kau mencium gadis lain selain aku"

"i..itu kan hanya acting sora! Tidak sungguhan dari hati"

"kau selalu bilang begitu!"

Sora memasuki kamarnya yang berada di dalam kamar aaron. Menguncinya dari dalam agar lelaki itu tak bisa masuk ke kamarnya. Itu memang kebiasaannya, jika habis melihat video yang diperankan kekasihnya itu.

"sayang… kau suka dengan video soloku?" aaron mengetuk pintu kamar sora.

Dia tahu sekali, sora tipe cewe pemaaf. Apalagi dia cepat lupa soal masalah yang seperti itu. Sudah lima tahun dia merawat gadis ini, dan dia hapal betul dengan kelakuannya.

"ya.. tidak ada wanita di dalamnya" teriak sora dari dalam kamar.

"kau keluarlah sebentar. Kau tidak merindukanku?"

Sora keluar dari kamarnya dengan cepat. Aaron tersenyum. Ia mengganti pakaiannya dengan baju kaos kuning. Sora keluar duluan dan menghidupkan TV. Dia cukup kaget melihat acara yang memberitakan kekasihnya itu.

Meski ia tak terlalu mengerti, apa yang sedang dibicarakan si pembawa acara. Dia mengerti, topic pembicaraan yang sedang diberitakan. Saat aaron keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya, sora segera mematikan TV.

"kenapa dimatikan? Kau bosan? Apa kau mau kubelikan game atau apa?"

Sora menatap lirih lelaki yang sedang berbicara dengannya itu. Ditariknya tangan Aaron agar duduk di sofa depan TV di dekatnya. Dipeluknya lelaki itu, dan aaron meringis kesakitan. Ia melepas pelukannya. "mereka melukaimukan?"marah sora seakan ingin memakan orang-orang yang telah melukai aaron

"tidak apa-apa. Para pudding sudah memarahi mereka" aaron mencoba tetap tersenyum

Ini bukan kali pertama, aaron dilukai oleh fans dua member lainnya dalam Fahrenheit. Mereka menuntut agar lebih baik aaron mengambil debut solo saja. Menurut fansnya aaron mereka itu hanya cemburu dengan kepopularitasan aaron yang melejit jauh lebih tinggi dibanding member lainnya.

"hah… kenapa mereka begitu heboh! Sedangkan kalian saja begitu akur" gerutu sora

"dengarkan aku, sora! Mereka tidak boleh tahu keberadaanmu. Mengerti! Besok kita akan meninggalkan Taipei."

Aaron pov

Keputusanku sudah bulat, lagi pula sora sudah mengetahui masalah yang sedang menghantuiku. Aku tidak bisa menjamin keamanannya disisiku sekarang. Dahulu aku takut para fansku menyerangnya, karena aku begitu dekat dengannya sekarang yang kutakutkan dia menjadi sasaran kesalahpahaman antara aku dan fans Fahrenheit.

Aku mengelus rambutnya yang pendek. Setidaknya aku sangat tahu, dia akan menjadi tenang jika kepalanya dielus seperti ini. Dia mungkin tidak akan menerima bahwa kami akan meninggalkan Taipei. Aku menyadari dia tipe orang yang tidak mudah beradaptasi, dia paranoid terhadap semua yang tidak dikenalinya. Apakah aku terlalu jahat membawanya ke seoul?

"meninggalkan Taipei? Bersamamu kan?" dia terlihat sangat manis jika berwajah polos seperti ini.

"ya… tapi mungkin untuk sementara waktu kita takkan bersama"

"maksudmu?"

"kau akan pergi duluan dan aku akan menyusulmu dipenerbangan selanjutnya. Aku takut mereka akan tahu keberadaanmu" kurasa sora mengerti maksudku. Membiarkan orang melihat kami bersama hanya membahayakannya dan juga karirku.

SEOUL, KORSEL

Han sora pov

Sesuai rencana geng sebelumnya. Aku telah sampai di seoul. Aku hanya perlu duduk di kursi tunggu bandara dan menunggu geng dengan sabar.

Satu jam, dua jam, tiga jam, empat,.. apa ini? Ini bahkan 3 jam lebih lama dari waktu yang dijanjikan geng padaku. Jangan-jangan dia lupa. Dia suka begitu, dia bahkan bisa melupakan waktu makannya.

Aku mencoba menelponnya, tapi hapenya tidak aktif. Sebenarnya ada apa? Kenapa perasaanku jadi tidak enak begini? Suasana bandara juga terkesan agak kacau. Bagaimana ini, aku sudah berjanji pada geng agar tidak berbicara dengan orang asing.

Aku berjalan ke arah seorang satpam bandara. "pesawat dari taipei jam penerbangan yang seharusnya sampai 3 jam lalu mana?"

Satpam ini agak bingung berbicara denganku. Aku berbicara dengan lebih lambat agar dia bisa mengerti bahasa ku. "e.. kau tidak tahu, kalu pesawat itu meledak diudara dan sekarang kami berusaha mencari bangkai pesawat itu"

Tunggu dulu, jadi maksudnya? Geng… meninggal? Geng… aku menangis histeris. Tidak percaya dengan apa yang baru kudengar. Itu tidak mungkin. Aku memperhatikan sekelilingku, mereka melihatku. Mereka seperti sedang ingin membunuhku. Rasa takutku muncul tiba-tiba. Ini keadaan biasa yang kualami, hanya bedanya geng tidak akan menolongku dari keramaian yang mencengkam ini.

aku berlari saking takutnya. Aku tak tahu kearah mana aku sedang berlari. Ini bukan Taipei dan ini bukan tempat geng biasa membawaku. Tanpa sengaja aku melihat sebuah koper besar. Aku tak bisa membaca tulisan yang tertulis diatasnya karena itu bukan huruf alphabet. Aku membuka koper itu. Isinya tidak terlalu banyak, hanya ada beberapa helai pakaian. Ku kosonkan semuanya dan aku masuk kedalam koper itu. Menguncinya dan merasa lebih aman didalam sini.

Ryeowook pov

Huah… senangnya, hari ini aku akan kembali ke dorm dan bertemu dengan para hyung. Aku tidak sabar memasak untuk mereka. Yak.. tidak sia-sia aku bertahan di Beijing bersama kyuhyun. Hahaha… kim ryeowook ternyata tinggal disana tidak terlalu buruk, lihatlah kemampuan memasakmu jadi lebih baik selain itu pekerjaanku juga tidak terbengkalai. Aku kan kesana demi pekerjaan

"hyung.. ayo kita ambil barang-barang kita" kyu menarik tanganku

Kemudian kami keluar dengan barang-barang kami. Aku sedikit bingung sejak kapan koper dorong besarku jadi begitu berat begini? Aku bersusah payah menarik koperku ini.

"kyu.. entah kenapa koperku ini sangat sulit mendorongnya" rengekku pada kyu bermaksud agar dia membantuku mendorongnya

"mungkin kau lupa melumasi rodanya kali hyung? Sudahlah hyung, aku tidak bisa membantumu mendorongnya. Aku sudah banyak berkorban dengan membawa semua oleh-oleh ini" kyu menunjukkan tangannya yang dipenuhi tas oleh-oleh kami untuk para hyung di dorm

Kemudian saat aku tetap bersusah payah dengan koperku dan kyu yang terus mengomel dengan lambatnya aku berjalan. Elf mendatangi kami, meminta foto dan tanda tangan. Yak… kami tersenyum memberikan hal yang bisa kami berikan untuk penggemar tercinta kami ini.

Akhirnya, selesai sudah pertemuan antara fans dan idola mendadak tanpa janji terlebih dahulu. Sungmin hyung dan donghee hyung datang diwaktu yang tepat. Kyu langsung memeluk sungmin hyung dengan mesra. Hmf mereka memang akrab seperti sepasang kekasih. Donghee hyung melirikku yang keringatan.

"kenapa wookie?"

"entah kenapa aku merasa koper ini terlalu berat untukku hyung" ujarku dan donghee hyung langsung membantuku membawanya.

"gommawo hyung" aku memberikan senyuman termanisku untuknya. Dia juga sama mengeluh koper itu keterlaluan beratnya

Akhirnya kami berdua bersamaan menarik koperku itu. Kemudian secara gotong royong menaikkan koper itu ke dalam mobil.

Sesampainya di dorm tepatnya dikamarku, aku menarik nafas lega. Syukurlah… koper ini benar-benar membuatku kesusahan. Aku meninggalkan koper itu dikamar dan kemudian aku membersihkan kamarku dan memasak untuk hyung yang ada di dalam dorm.

Aku mengenakan piyama hijau bergambar bebek. Aku berjalan melewati ruang tengah dan melihat sungmin hyung dan kyuhyun yang sedang mesra-mesraan di depan TV. Huah.. aku cemburu. Kenapa yesung hyung tidak ada disini, kalau tidak akukan bisa bermanja-manja dengannya seperti kyuhyun sekarang ini.

Sesegera mungkin aku memburu kamarku. Ku beri makanan ddangkoma, peliharaan yesung hyung. Yesung hyung sering mengatakan kalau kura-kura imut nan mahal ini adalah anak kami berdua. Hahaha.. dia memang lucu.

"maaf kan eomma ya ddangko… appa mu sedang bekerja beberapa hari kedepan jadi eomma lah yang memberikanmu makan dan mengobrol denganmu" kataku meniru yesung hyung.

Akh.. ok! Wookie.. waktunya bersih-bersih. Aku harus mengeluarkan pakaianku yang sedikit di dalam koper berat itu dan membereskan kamar ini. Ini akan cepat selesai, kurasa.

Kubuka koperku dan HWAAAAAAAAA…. Mahkluk apa yang ada didalam koperku ini?

Sungmin hyung dan kyuhyun masuk kedalam kamarku. "ada apa wookie"

Aku cepat menutup kembali koper itu. Aku menggeleng, "tidak ada hyung, aku hanya sedang mengecek suaraku" aku spontan berbohong. Kenapa aku harus menutupi kebenaran?

"kau ini bikin kaget saja! Heh… wookie jelek! Sudahlah hyung, ayo kita tidur yuk!" kebiasaan menyebalkan si evil kyu kumat lagi

"kau yakin tidak apa-apakan wookie?" hyung memastikan keadaanku sekali lagi

"ya…ya.." jawabku dengan suara bergetar. Aku tidak pernah berbohong sebelumnya.

Setelah mereka pergi, aku mengunci pintu kamarku dari dalam. Membuka koperku sekali lagi. Ternyata yang didalam koperku itu seorang yeoja. Eits.. yeoja? Yang benar saja? Bukankah jika dalam pengelihatan orang yang salah paham aku ini sedang menyeludupku seorang yeoja ke dalam dorm.

"Dilarang keras membawa yeoja kedalam dorm, kecuali eomma mu! Mengerti" aku mengingat pesan teuki hyung. Aku bisa dihukum gantung jika member lain menyadari keberadaan yeoja ini.

Dia tiba-tiba terbangun, dia tampak linglung melihat kesana kemari. Dia kemudian menatapku. Mata kami bertemu, aku sedikit takut karena dia memandangku seperti kyu memandangku. Terasa begitu mengerikan.

Dia mendekatiku berlahan. Dia menyentuh pipiku dengan jemarinya yang gemetar. Dia lalu memelukku dan menangis di pelukanku. "Geng… kau masih hidup? Aku tahu kau akan menemukanku" katanya dalam bahasa inggris. Wee… aku tak mengerti sama sekali.

"kau tahu bahasa korea?" tanyaku

"geng.. kau sedang bicara apa?"

Aku mengambil kamusku, dan aku mengerti yang di katakannya. "kau berasal dari mana?" kataku terbata-bata

"geng kau aneh.."

"aku bukan geng, aku ryeowook.. kim ryeowook"

Dia menatapku dengan lebih tajam, dia meronggoh saku celananya. HWAAA… sebuah pisau serbaguna di todongkannya padaku. Seram banget nih cewek. *author gila,,, ga da yang lebih manis gak di banding dia* *ada..ada.. itu saya*

"kau bukan geng, siapa kau?"

Ya ampun.. kan udah ku bilang my name is kim Ryeowook. "aku wookie"

"jangan mendekat!" dia seperti ketakutan tapi tetap menjaga nada suaranya agar tetap datar dan tidak terdengar menjerit.

Aku membuka lagi kamusku "tidak apa-apa, tenanglah! Aku tidak akan menyakitimu. Namamu siapa? Kau bersama seseorang? Geng itu siapa?"

Dia tidak menjawab satu pun pertanyaanku. Dia masih tetap menodongkan pisaunya padaku. Aku merasa itu hal yang wajar, dia seorang yeoja dan aku namja. Lagi pula umurnya terlihat jauh lebih muda dariku, dia juga bukan orang korea. Kurasa, akupun akan seperti dia jika aku berada di tempat yang sangat asing.

"ya sudah.. kalau kau masih belum bisa bilang tidak apa-apa. Panggil aku wookie. Wookie oppa. Mengerti? Oh iya.. jangan keluar dari kamar ini dan jangan bersuara" bahasa inggris memang sulit.

Malam tiba….

"wookie hyung.. aku lapar! Lapar! Lapar!" aku mendengar suara merengek kyuhyun dari depan kamarku. Aku melirik yeoja ini, dia masih menjaga jarak denganku. Sama sekali tidak melonggarkan kewaspadaannya.

"aku keluar dulu. Akan kubawakan makanan untukmu"

Aish… aku jadi pusing sendiri, apapun tak bisa kulakukan untuk membantu yeoja muda itu. Gimana ya? Apa harus kukatakan pada teuki hyung. Tidak..tidak.. lebih baik kasih tahu sungmin hyung dulu, tapi jika aku kasih tau sungmin hyung, si devil kyu pasti juga tahu dan kacau deh semua.

Han Sora pov

Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan sekarang geng. Aku tidak punya siapapun lagi. Kau telah pergi dan aku…. Hanya sendirian disini. Aku takut sekali geng, ada orang yang tidak kukenal dan dia tidak bisa berbicara dengan baik. Dia bahkan berbicara dengan bahasa yang aneh sebelumnya.

Aku tidak mengerti, aku hampir salah mengenali dia sebagai dirimu. Kalian sangat mirip, dia juga sangat lembut dan perhatian sama seperti dirimu. Tapi apakah dia sungguh sepertimu. Dia tidak akan melukaiku kan? Dia tidak akan membuatku menangis kan? Kenapa aku selamanya harus selalu di sembunyikan? Tidakkah kau berpikir dia sama sepertimu? Dia juga menyembunyikanku dikamarnya.

Hah.. perutku lapar. Biasanya jam segini kau akan memasak untukku. Aku rindu masakanmu yang enak. Senyumanmu yang indah dan pelukanmu yang hangat. Aku juga sangat rindu dengan suara merdumu yang selalu membuatku menangis haru sekaligus bahagia saat mendengarnya. Aku juga sangat rindu saat kau memanggilku, "bidadari yang jatuh dari langit", bukankah itu alasanmu menamaiku dengan nama han sora? *sora=langit*

"maaf… aku masuk ya?" bisik si wookie itu dari pintu

"heh.. wookie kenapa kau makan di dalam kamarmu?" sebuah suara terdengar dari luar

"aku sedang kecapean hyung" si wookie berbicara dengan bahasa aneh itu lagi bersama temannya.

Dia kemudian masuk, dia adalah pria yang cukup sopan yang selalu menjaga jarak denganku. Dia sangat lembut seperti wanita. Tidak seperti kau geng, kau lembut tapi memperlakukanku seolah aku hanya milikmu sendiri.

"ini makanlah!" ujarnya lembut sambil tersenyum menyodorkan makanan kepadaku

Apakah aku harus memakan masakan selain masakanmu geng? Tapi aku lapar. Kau akan memaafkanku kan? Sekali lagi aku mengingkari janji kita. Tidak apalah, bukankah kau yang mengingkari janji duluan, kau pergi meninggalkanku begitu saja.

Aku mengambil makanan yang terlihat enak itu dengan sumpit yang ia berikan padaku. Bagaimana ini, aku tidak tahu caranya makan pakai sumpit. Inilah akibatnya geng terlalu memanjakanku, dia selalu menyediakan sendok dan garpu untukku. Aku mengambil sumpit itu, mencoba beberapa kali, tapi percuma aku tak bisa melakukannya.

Dia tertawa geli melihatku yang berjuang keras demi satu suapan yang dari tadi tak bisa kuperoleh. Dia senang ya, melihatku menderita. Sialan,,, dia mengambil sumpit yang kupegang. Apa dia berubah pikiran untuk tidak memberiku makan. Jahat sekali…

Wookie mengambil makanan yang ada dipiring itu memberikan padaku. Atau bahasa mudahnya, dia menyuapiku. Rasa nyaman dan aman yang ada dari geng seakan terasa darinya. Apakah dia memang menggantikan posisi geng yang sudah tiada. Atau geng memang sengaja mengirimku padanya? Dia tersenyum saat aku mengatakan makanan ini enak. Sekali lagi sangat persis dengan geng.

Aku tak akan menangis, aku hanya menangis di depan geng. Menangis hanya membuatku terlihat lemah dan terus dilukai. Tapi entah kenapa melihatnya membuatku ingin menangis di pelukannya.

"kau sudah makan?" tanyaku

Dia tersenyum. "aku bisa makan nanti"

Aku mengambil sumpit dari tangannya. Ku tusuk makanan yang bentuknya bulat dan berisi daging ayam serta sayuran yang rasanya sangat enak itu. Ku suapi dia, dia tersenyum melihatku, bahkan dia menahan tawanya. Tapi dia tidak menolak saat aku menyuapinya, dia sedang menjaga perasaanku. Dia memakannya dan dia berkata "sangat enak"

Ryeowook pov.

Dia gantian menyuapiku, entahlah.. aku tak bisa menolaknya. Dia begitu polos dan jujur. Aku tidak bisa bayangkan jika aku menolaknya. Mungkinkah dia akan menangis. Aku tidak tahu, mengapa aku begitu takut dia akan menangis. Dia bukan siapapun. Dia hanya seorang yeoja yang tiba-tiba masuk kedalam koperku. Mengganggu hidupku dan menjadikanku seorang criminal yang menyusupkan seorang yeoja ke kamar dorm kami.

Kami terus bergantian saling menyuapi. Rasa makanan ini serasa sangat enak. Apa begini rasanya jika makan bersama yeoja. Kemudian aku menyingkirkan piring kotor itu setelah makanan diatasnya habis. Dia tersenyum padaku setelahnya. Hwa… wajahku serasa panas seketika. Aku mengerti sekarang kenapa para hyungku menasehati agar aku lebih dekat dengan yeoja dan jangan terus selalu nempel sama yesung hyung.

Beginikah rasanya berhubungan dengan seorang yeoja di dalam sebuah kamar yang sama. Begitu dekat seakan tak ada jarak lagi. Tapi aku merasakan sebuah hal berbeda dengan yang dikatakan kyu padaku. Aku tak merasa aku ingin menciumnya, aku merasa aku ingin melindunginya.

"wookie oppa" panggilnya, suaranya membuatku luluh seketika. Suaranya bahkan lebih enak didengar dari suara art of voice (yesung) ataupun suara kyuhyun

"kau memanggilku" aku berusaha berbahasa inggris dengan baik, agar moodnya untuk berbicara denganku tidak berubah

"aku han sora. Kau boleh panggil aku sora."

"sora.. nama yang indah"

"ya.. itu nama yang diberikan geng padaku"

"geng? Siapa itu? Dia orang tuamu?" tanyaku penasaran dengan nama geng yang selalu di ucapkannya.

Sora menggeleng. "dia kekasihku"

Heh… ? kenapa hatiku langsung sakit seperti ini. "tapi dia sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat" horeee… kok aku jadi senang gini? *dasar wookie bedebah*

"apa tidak ada keluarga yang bisa dihubungi? Kau tinggal dimana?"

Matanya mulai berkaca-kaca. Air matanya mulai mengalir deras dipipinya. "di dunia ini, aku hanya kenal geng. Aku tidak tahu apapun. Hanya geng… bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan tanpanya" dia berbicara terlalu cepat, aku sulit menterjemahkan kata-katanya. Tapi aku mengerti, aku tahu apa yang ia katakan.

Aku memeluknya berlahan. Membiarkan dia menangis dipelukanku. Aku tak bisa lakukan apapun untuknya, setidaknya hanya untuk meredakan rasa sepinya karena baru saja kehilangan.

Seminggu ini, aku menyusupkan yeoja dengan sempurna tanpa ketahuan. Hahaha.. sebelumnya aku tak ingin dikatai menyusupkan atau menyeludupkan, karena aku memang tak mengenalnya. Tapi selama seminggu ini, aku serasa sangat mengenalnya. Aku seakan sudah sangat lama bersamanya. Aku tak tahu kenapa bisa seperti itu. Yang jelas aku sangat senang jika dia nyaman dengan segala yang kulakukan untuknya.

Dia juga sangat pintar bersembunyi, saat aku tidak ada di dorm, dia tidak akan membuat gerak-gerik mencurigakan yang membuat penghuni dorm merasakan kehadirannya. Nice…! Ada satu hal lagi yang membuatku merasa senang bersamanya.

Yang pertama,, dia selalu tersenyum saat aku baru pulang dari show atau syuting menyambutku saat aku masuk ke dalam kamarku. Rasa lelahku hilang seketika. Bolehkan jika aku berpikir, aku punya seorang istri. Meskipun dia tidak pernah masak atau mencuci bajuku.

Yang kedua,, dia selalu memegang tanganku dan memberikan rasa nyaman serta tenang padaku. Dia selalu bisa membuatku tidur nyenyak dalam keadaan paling menderita dan lelah sekalipun

Yang ketiga,, tantangan kebohongan. Aku terkadang sangat takut jika malam, ada member yang memintaku untuk memasak. Jadi dengan kebijakan dirinya yang membuat jantungku berdebar dan wajahku memerah. "aku akan tidur dibawah selimutmu, jadi tidak akan ada yang menyadari keberadaanku".

Yang keempat,,, dia sangat manis dan mampu membuat jantungku berdebar kencang.

Oke… oke… aku jadi semakin percaya diri. Tidak ada satupun masalah yang aku alami. Kemungkinan persen aku ketahuan sangat sedikit. Semua tersusun rapi dan baik.

"wookie.. kenapa cucianmu jadi sangat banyak? Kau tahu bisa bangkrut teuki hyung karena bayar laundry yang jadi lebih banyak" donghee menepuk bahuku lalu duduk disofa yang sama denganku. Di depan TV

Sungmin hyung mengganti channelnya secara mendadak. Dia terlihat senang melihat serial TV Drama Oh My Lady, kenapa dia suka melihat Siwon hyung yang bahkan hampir setiap hari dilihatnya di dorm. Akh.. si kyu sibuk dengan PSP kesayangannya. Dia memang tidak punya kegiatan lain selain main game dan mengganggu sungmin hyung.

"maaf donghee hyung, aku suka berkeringat belakangan ini" yak.. aku berbohong lagi. Han sora.. aku jadi tukang bohong berkat kau.

"tenang saja, tidak apa-apa teuki hyung juga tidak terlalu mempersalahkannya"

Benar juga, pakaianku kan dipakai sora juga. Tidak mungkin setelah aku menyeludupkannya untuk mandi aku tidak memberikannya pakaian yang bersih. Hal gila juga, kalau aku harus beli baju cewek untuknya. Bisa di kira maniak aku sama para hyung.

"wookie kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu. Terlihat aneh" yesung hyung dengan wajah kelelelahan melewatiku. "aku ingin segera tidur" ujarnya

Aku tersenyum riang. "iya hyung! Perhatikan langkahmu, jangan sampai nabrak pintu"

"ya.." katanya lemah dan masih terus berjalan

Aku berpikir sejenak. "sungmin hyung, tadi bukannya yesung hyung?" aku mencoba memastikan kembali. Aku takut aku salah orang

Sungmin hyung menatapku bingung. "ne.. tentu saja"

"trus dia mau kemana?" deg..deg… jantungku berdebar kencang

"apa kau sedang mencari perhatian pada hyungku, hyung? Ya tentu saja, couple mu itu kekamar kalian buat istirahat" si kyu langsung ngerocos aja

OH…. NOOOOOO sora… kan…

"kenapa wajahmu pucat begitu wookie, kau sakit?" donghee menatapku khawatir

Aku segera meloncat dari sofa. Semoga hal yang tak ku inginkan tak terjadi. Tapi terlambat, suara merdu nan kencang yesung hyung sudah terdengar. "apha… euni kim ryeowookie ah" bahasanya sudah tak dapat diterjemahkan lagi

Sungmin hyung, donghee hyung dan kyuhyun sudah berlari mendahului aku. Mereka akan melihatnya. Wajah manis sora yang habis mandi dengan rambut basahnya. Eh.. tunggu dulu bukan itu intinya. Mereka akan melihat sora… dan membuatku menjadi pesalah. Bagaimana ini? Entah kenapa aku berharap bisa menjadi kyuhyun yang bisa mengelak dengan semua kejahatan yang telah ia lakukan.

Jangan menangis wookie… kau harus tetap menjaga rasa tenang dalam dirimu. Jangan panic wookie! Semua akan salah paham jika kau begini.

Setibanya di depan pintu kamarku, semua menatap yeoja yang menjadi item objek perhatian.

"kau siapa?" teriak mereka serempak seakan mereka memang sedang menyanyi

Mereka beralih menatapku, mata mereka seolah sedang mencerminkan sebuah rasa tidak percaya. Seorang eternal magnae yang imut dan manis sepertiku yang tanpa dosa dan sangat polos *ampun narsis banget neh ci wookie* menyembunyikan seorang yeoja di kamarnya. Yeoja yang mengenakan kemeja putih miliknya dengan rambut pendek basah terurai dan duduk dengan posisi menggoda di ranjangnya.

Aku memijit dahiku yang pusing mendadak. Kenapa beban mental ini datang begitu mendadak tanpa peringatan terlebih dahulu. "wookie oppa" wajah takut han sora yang menatapku membuat keadaan semakin rumit

"oppa? Ape yang bener aja luh, wookie. Kalau kyu yang ngelakuin ini gua masih yakin! Ini ryeowook?" donghee hyung membulatkan matanya padaku

"kenapa aku?" kyuhyun merasa tidak senang

"itu tidak penting! Wookie kau menghianatiku?" yesung hyung terlihat marah sekali. Aura hitam seperti meloncat dari tubuhnya membuat kami semua merinding

Merasa keamanan dirinya terancam, sora mulai menodongkan kembali pisau serba gunanya. "jangan dekati aku!" katanya. Para hyungku dan kyuhyun mundur dari jangkauan todongan pisaunya.

Aku menerobos masuk. Ku raih pisau yang ada ditangannya, kutatap matanya. "tidak apa-apa, aku ada disini. Tenang…" ku usahakan setenang mungkin

Dia menurut padaku, kemudian dia bersembunyi di belakangku.

"bisa kau jelaskan ini wookie… katakan bahwa kau tidak menyeludupkannya!" sungmin hyung menatapku tetap dengan kelembutannya. Tapi aku agak takut juga, jika dia mulai mengeluarkan jurus material artnya.

Yesung hyung terlihat sangat membenciku. "cukup katakan tidak! Aku tak ingin dengar jawaban lain!" teriaknya

Rasa takutku muncul. Tapi segera ku tepis saat tangan han sora menggenggam erat lenganku dengan gemetar. "Ne… aku menyeludupkan dia hyung" jawabku spontan

"MWO….?" Mereka serempak lagi. Yesung hyung tertunduk lemas tak berdaya. Seakan dia baru saja membiarkan arwahnya pergi meninggalkan jasadnya.

"USIR YEOJA ITU! ATAU AKU AKAN MEMBUNUHNYA" teriak yesung hyung membuatku sangat takut…

Hahaha… si eternal magnae buat kesalahan yang runyam banget nih! Apa yang akan dia lakukan ya? Apakah dia akan mengusir han sora, agar couplenya yang aneh dan menyeramkan itu memaafkannya. Atau dia akan menangis seperti yang biasa ia lakukan untuk meminta pertolongan pada para hyung nya itu.

TBC….

Tolong di review ya!