Title : Three organizations.

Disclainmer : Ryohgo Narita

Writer in this Story : Rin Kim CM. KL. UT

Genre : Parody, Drama, Supernatural, Friendship, Crime

Anime : Durarara!

Warning! Don't like this story, don't read! I only writer story language Indonesian!

Enjoy!

-0o0-

Di dunia ini, terdapat tiga sekelompok besar yang berlomba-lomba menguasai dunia. Dan semua anggota-anggota kelompok ini berbaur dengan manusia-manusia biasa. Yang cukup mencolok hanyalah satu kelompok, dua kelompok lainnya, memilih sembunyi.

Kelompok pertama, bisa disebut sebagai kelompok biasa, namun memiliki pengaruh lumayan besar, karena siapa tidak disangka, dalam jangka waktu empat tahun, sudah hampir disetiap negara memiliki anggotanya, dan memiliki wakil-wakilnya—walau sang tetua hanya berada di satu negara saja.

Kelompok kedua, cukup unik, karena semua anggotanya berkenalan melewati jejaring sosial yang memakai website buatan sang tetua. Dan kelompok inilah yang akhir-akhir ini sangat banyak dibicarakan. Bisa dibilang, kelompok ini yang memiliki anggota terbanyak, karena sudah mencapai angka satu juta setengah keatas. Well, sama seperti dikelompok pertama, kelompok ini anggota-anggotanya berada di seluruh dunia dan hanya memiliki satu tetua tanpa wakil-wakilnya. Dan sekarang, menurut rumor yang beredar, kelompok ini berkumpul di satu tempat.

Kelompok ketiga, ini cukup misterius. Karena hanya terdengar desas-desusnya, namun masih saja banyak yang percaya. Banyak yang berkata bahwa kelompok ini memiliki satu tetua yang berawal membunuh seorang penduduk, namun penduduk itu hidup kembali dan berada dibawah pengaruh sang tetua itu. Dan begitulah seterusnya hingga merambat diseluruh dunia.

Mereka adalah, Gold Bandannas, The Dollars, dan Saika Army.

.

-0o0-

.

Seorang lelaki berjalan pelan didepan orang-orang yang kepalanya tertunduk, kepalanya tertutup oleh tudung jaket birunya. Sedangkan orang-orang yang sedang menunduk itu terlihat ketakutan.

"Apa maksud kalian? Mission Failed? Jangan membuatku tertawa dan menendang kalian keluar dari gedung ini." cibir lelaki itu.

"Ma—maafkan kami, tetua, ini disebabkan orang-orang dari Gold Bandannas melukai beberapa dari kami dan… menyebabkan kami…"

"Kau tahu? Itu adalah alasan basi. Sudah jutaan kali aku mendengar hal itu."

"Ma—maafkan kami…"

"Sudahlah Taro-san, ini disebabkan oleh Gold Bandannas, bukan kesalahan keseluruhan oleh mereka."

Lelaki berjaket biru itu mendelik, "Monta-san, kau tahu sendiri bukan, sekarang kita tidak menerima satupun kesalahan, walaupun itu disebabkan oleh Gold Bandannas ataupun Saika Army. Dan itu sudah disepakati bersama." Jelasnya.

"Maafkan kami…"

Orang yang dipanggil Monta hanya menghela nafas, "Ini pertama kalinya kesalahan terjadi sejak kesepakatan itu, maka Taro-san, maafkan mereka."

Tetua yang dipanggil 'Taro-san' hanya mendengus, "Untuk kali ini, aku sedikit memaafkan kalian, namun kalian tetap harus menjalankan misi ini…"

Orang-orang itu mengangguk.

"… mencari tahu indentitas asli tetua Gold Bandannas dan Saika Army, lalu membunuh mereka, well, secara berlahan-lahan."

.

-0o0-

.

"Etetto… Ryugamine Mikado, yoroshiku ne."

"Kida Masaomi! Kalian bisa dekat dengan lelaki tertampan disekolah ini secara gratis! Lalu—"

"Sonohara Anri, senang bertemu dengan kalian."

Cukup dengan kalimat itu, naluri ketiganya seakan membuatnya penasaran dengan jati diri masing-masing.

.

-0o0-

.

"Heee? Majii? Kau benar-benar seriuskan..?!"

"Etto… memang benar… Kida-kun…"

Kini ketiganya mulai mengakrabkan diri, dan memilih berdiam diatap sekolah.

"Ano… Ryugamine-kun… Kida-kun… apa yang kalian lakukan…?" tanya Anri, merasa tidak mengerti dengan posisi mereka saat ini.

"Kida-kun, kau terlalu bertanya dengan serius hingga wajahmu terlalu dekat!" gerutu Mikado.

"Hahaha, maafkan aku, tapi aku benar-benar tidak percaya, yaa… walau ini memang hal biasa sih, tapi kau benar-benar baru datang ke Ikebukuro? Dan bahkan sebenarnya kau sempat tersesat menuju kesekolah ini? Hee, bahkan jika aku menjadi dirimu, aku memilih untuk berjalan-jalan terlebih dahulu untuk mengenak kota ini." ujar Masaomi panjang lebar.

"Ahahaha," Mikado tertawa canggung, "aku harus membereskan barang-barang ku terlebih dahulu, maka dari itu kemarin aku tidak sempat untuk melihat sekeliling."

"Ah…" Anri melepas mulutnya dari sedotan minumannya, "secara sekilas, bagaimana tentang kota Ikebukuro ini, Ryugamine-kun?" tanya Anri.

"Menakjubkan!" jawab Mikado cepat, "biasanya aku hanya melihat kota ini dari komik, televise, atau majalah. Sekarang aku berada ditempatnya. Dan kota ini sungguh menakjubkan!"

Masaomi terkekeh, "Kau belum tahu secara keseluruhan, Mikado-kun~ disini banyak legenda-legenda dan orang-orang yang sangat kuat~"

"Aku pernah mendengar… pengendara tanpa kepala dan… si pemenggal?" tanya Mikado.

"A—" Anri terkesiap, "aku pernah melihat keduanya, untung saja aku selamat." Ujar Anri.

"Hee? Anri-chan pernah melihat si pemenggal? Beruntung sekali! Aku dengar, jika dipenggal kepalanya oleh si pemenggal, orang itu akan dikendalikan saat sang pemenggal mau, tapi jika tidak, tetap menjalani kehidupan seperti biasa." Seru Masaomi.

"Hee… aku baru dengar yang seperti itu." Desis Mikado bergidik.

"T—tapi, tenang saja, aku dengar… si pemenggal hanya memenggal orang-orang yang sudah ia targetkan—begitu." Jelas Anri.

"Tapi bagaimana kalau kita yang menjadi incarannya? Aaaa! Sangat menyeramkan." Seru Masaomi.

.

-0o0-

.

"Kita memiliki orang-orang yang tidak biasa. Well, tidak seperti orang-orang di Gold Bandannas ataupun Saika Army."

.

-0o0-

.

"Kalian pernah mendengar cerita tentang tiga kelompok besar didunia ini?" tanya Masaomi, setelah hening melanda mereka cukup lama—dan dia sangat jengah dengan keadaan awkward.

"Eh… seperti… The Dollars…?" tanya Mikado.

"Saika Army…?" tanya Anri.

"Dan Gold Bandannas!" tegas Masaomi, "aku dengar, mereka sedang berperang untuk memperebutkan dunia itu milik siapa."

"Aku pernah mendengarnya… saat aku menjelajahi internet…" ujar Mikado.

"Ya, aku juga. Di grup chat ku juga membicarakan itu…" desis Anri.

"Ck, kalian tidak pernah bertanya kepada orang-orang sekitar," decak Masaomi, "tapi aku dengar, The Dollars yang sekarang punya pengaruh besar didunia ini!"

"Kau terlalu bertanya jauh, Kida-kun." Ucap Mikado datar.

"Ya, terlalu jauh." Lanjut Anri.

"Aaa! Kalian tidak seru!"

.

-0o0-

.

"Kita akan membunuh si Slasher itu—tetua Saika Army, dan setelah itu, kita hancurkan The Dollars sampai akarnya."

.

-0o0-

.

"Saika Army…? Hmm… kita tadi sudah membicarakannya bukan? Walau yang kudengar juga, Saika Army mempunyai ciri khas, yaitu membawa katana panjang. Dan selalu membunuh dimalam hari dengan sinar merah dimatanya." Ujar Mikado.

"Memang kita sudah membicarakannya… hanya saja, Saika Army yang lebih tersembunyi daripada The Dollars." Ucap Masaomi.

"M—mungkin, mereka sedang membuat rencana, it—itu mungkin…" ujar Anri.

"Tapikan yang kudengar, si ketua mereka yang mengendalikan orang-orang bawahannya itu, mungkin saja ketua Saika Army sedang berpikir—seperti yang dikatakan Anri-chan tadi." Balas Masaomi.

"Eeh… banyak yang aku baru tahu sekarang," desis Mikado, "berarti, kita harus berjaga-jaga untuk mempersiapkan diri sebelum perang antar tiga kelompok itu bukan?" tanya Mikado.

.

-0o0-

.

"Sial, mereka hanya mengetahui hal umum, coba saja bisa kukendalikan Orihaya Izaya-san, pasti akan lebih mudah merubek informasi tentang Gold Bandannas ataupun The Dollars untuk menghancurkan mereka."

.

-0o0-

.

"Gold Bandannas…?" Masaomi menghela nafas, "aku mendengar mereka membuat kelompok ini sekitar empat tahun yang lalu, dan langsung mempunyai anggota-anggota diluar negeri. Kudengar lagi, banyak orang-orang yang cukup penting berada disana."

"Hee… aku kira orang-orang penting hanya berada di The Dollars." Desis Mikado.

"Kalian cukup banyak tahu, ya." Puji Anri.

"Aku mengetahui dari teman online ku." Ujar Mikado.

"Kalau aku bertanya dengan cara ekstrim ke orang-orang sekitar." Ujar Masaomi mengedipkan matanya.

"Tapi…" wajah Anri menatap langit biru, "kalian bukan salah satu dari mereka kan?"

Masaomi atau Mikado terdiam.

"I—iya, tentu saja. Aku hanya anak sekolah biasa yang mendengar hal-hal seperti itu." Jawab Mikado.

"Aku juga, hanya pemuda pecinta seluruh wanita!" jawab Masaomi.

"Aku juga…" desis Anri.

.

-0o0-

.

Disaat pulang sekolah, mereka berpisah didepan gerbang. Anri berjalan kekanan, Mikado masuk kedalam mobil, dan Masaomi berlari kearah kiri.

Berbeda jalan.

Mikado duduk dikursi belakang, dan langsung menatap kedepan.

"Kalian hampir telat."

"Maafkan kami Mikado-kun~ tadi ada event manga yang sangat menakjunkan!" ujar Walker.

"Dan~ kami membelikan barang yang kau minta~!" lanjut Erika, memperlihatkan map cokelat.

"Wah, terima kasih."

"Kita langsung kemarkas, Mikado?" Kyouhei melirik kebelakang.

"Well, lebih baik biarkan berjalan-jalan terlebih dahulu, tidak usah terburu-buru. Sekalian melihat anggota-anggota Gold Bandannas dan jika ada, Saika Army itu."

"Kalian semua berkumpul dimarkas?" tanya Masaomi, "bagus, pastikan tidak ada yang keluar, aku merasakan firasat buruk." Lanjut Masaomi.

Telepon ditutup, kaki Masaomi tetap berlari, membiarkan orang-orang menatapnya kesal atau aneh—siapa peduli?

Namun setelah sepuluh langkah berlari, kakinya berhenti melihat toko.

"Well, membelikan mereka minuman tidak ada salahnya—walau menghabiskan uangku." Guman Masaomi.

Anri terus berjalan sambil menatap kebawah. Ia masih memikirkan dan menyaring setiap kata-kata yang dilontarkan kedua teman barunya.

'Sungguh sulit, kata-kata mereka seperti teka-teki sulit dikepalaku.' Pikir Anri.

Namun langkahnya terhenti, melihat kaki yang menghalanginya.

"Haruna-san, ada apa? Apakah ada kemajuan?"

Gadis didepannya menyeringai, "Hanya delapan orang yang kupenggal dan berhasil aku kendalikan—dan kau pun bisa mengendalikannya, tidak apa-apakan? Sungguh sulit untuk memenggal kepala penduduk disini ditempat ramai ataupun sepi."

Anri tersenyum samar, "Baiklah, terima kasih."

.

.

.

|TBC|

Apa ini? QAQ

Maafkan saya jika FanFic ini hanya menyampah di fandom ini.

Dikarenakan saya mencari-cari cerita yang kira-kira seperti ini di fandom ini namun tidak ditemukan, akhirnya membuatnya, dengan ide-ide yang sudah dibendung, diambil sedikit-sedikit.

FanFic ini mungkin akan chaptered dan saya tidak begitu yakin sampai chapter berapa. Mungkin akan ada Death Chara, walau saya masih bingung, siapa yang akan mati? Kita lihat saja nanti.

Dan… untuk nama-nama samaran, saya ambil dari , atau dilihat dari anime. Tapi dikarenakan ada sebagian anggota Dollars yang tidak diketahui penname nya, saya akan mengarangnya, tidak apa-apa bukan?

Baiklah, karena saya masih terlalu baru di fandom ini, saya minta untuk menghargai FanFic ini, walau sebenarnya ini sangat menahan hak untuk reader, tapi saya sedikit sensitive dengan flame semacam itu.

Mind to Review?