Persona: Lost and found
Chapter 1:
Past
A.N: my second fanfic after persona: resurrection! Yang menunggu fanfic pertama saya maaf ya jika vakum lama.(gara-gara obat sialan! Gua kagak punya ide lagi)
Disclaimer: P3 dan P4 hanya milik ATLUS semata. (nggak tahu juga)
Seorang cowok (baca : cewek) berambut biru, memakai topi polisi duduk dikamarnya menatapi langit yang cerah. Wajahnya terlihat sedih karena suatu hal. Tiba-tiba dia berdiri melihat kalender yang berada di dinding.
"bulan september 2012 ya? Cepat sekali waktu. Tak terasa sudah 13 tahun aku tinggal sendiri." Ucapnya.
Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"nona naoto, kakek anda menunggu dibawah." Ucap pelayanya.
"baiklah, aku akan segera kesana!" jawab naoto.
Naoto mengambil jas h itam dari lemari pakaiannya. Dia akan diajak kakeknya untuk berziarah kemakam keluarganya. Setelah selesai memakai jas, naoto secepatnya turun kebawah tak ingin membuat kakeknya menunggu lebih lama. Sesampainya di bawah dia melihat kakeknya sudah siap berpakaian hitam.
"kau siap naoto?" Tanya kakeknya
"aku siap kek." Jawab naoto dengan berrwajah sedih.
Mereka berdua berjalan ka arah mobil mereka. Kakeknya duduk di depan bersama supir pribadi mereka. Sedangkan naoto duduk sendiri di belakang.
Di perjalanan naoto melihat keluar jendela dengn wajah sedih. Keheningan terasa di mobil itu.
"naoto… apa ada yang kau pikirkan? Tanya kakeknya memecah keheningan.
"…" naoto diam seribu kata sambil melihat kea rah luar.
"tak terasa sudah 13 tahun setelah kematian anakku satu-satunya. Hanya kau yang selamat dari kecelakaan itu. Kakek tak mau sesuatu terjadi kepadamu." Ujar kakeknya dengan nada sedikit bersalah.
13 tahun sudah Naoto tinggal bersama kakeknya. Setelah kecelakaan mobil saat dia berumur 4 tahun yang menyebabkan kematian seluruh keluarganya. Masa lalu yang gelap itu masih menyelimuti dirinya. Hanya berdua saja tinggal di shirogane mansion bersama kakeknya, Naoto masih mengharapkan seorang dari keluarganya datang, kakaknya. Kakak laki-laki yang disayanginya yang berambut biru, bermata abu-abu, dan jarang mengeluarkan ekspresi di wajahnya. Walau hanya samar-samar tetapi ingatannya bersama kakaknya masih hidup. Walau orang-orang bilang bahwa kakaknya ikut meninggal karena kecelakaan, tapi setelah diingat-ingat mungkin saja kakaknya masih hidup.
"lihat! Kita sudah sampai!" ucap kakeknya sambil menunjuk ke pemakaman.
tak sadar bahwa telah sampai di tempat dimana dimakamkan keluarga shirogane (yang meninggal), naoto masih berada di alam pikirannya. Langit berwarna hijau, bulan purnama berwarna kuning-kehijauan, peti mati, seorang wanita yang tak dapat diingatnya, sesuatu berwarna hitam melayang, dan senyuman kakaknya dengan wajah berdarah-darah. Itulah hal-hal yang diingatnya saat kecelakaan tersebut.
"Naoto! Kau tidak apa-apa?" Tanya kakeknya dengan menggoyangkan tubuh naoto.
Naoto lansung berhenti berpikir dan melihat kakeknya yang memasang wajah khwatir.
"ke-kenapa kek?" Tanya noto
"apa yang kau pikirkan? Kita sudah sampai!" bentak kakeknya.
"maaf…" ujar naoto.
Lalu mereka berdua turun dari mobil dan langsung ke kuburan keluarga naoto.
Naoto berdoa agar arwah keluarganya dengan tenang dan dapat mengawasi naoto dengan tenang.
Melihat naoto, kakeknya merasakan kesedihan di hatinya. Perasaaan yang bercampur aduk berada di hatinya. Lalu beberapa menit berlalu, beliau memutuskan sesuatu.
"*sigh* naoto… nanti malam ada yang ingin kubicarakan…" ucap kakek naoto dengan wajah bersalah.
Naoto mengangguk setelah selesai berdoa dan mereka kembali ke mobil untuk perjalanan pulang. Keheningan terasa sekali di saat perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, seorang pelayan membuka pintu mobil dan mempersilahkan naoto turun.
"nona naoto. Tadi ada telepon dari teman nona. Mereka mengajak nona berkumpul di food court junes." Ujar seorang pelayan.
"baiklah aku akan kesana sekarang juga." Jawab naoto kepada pembantunya.
Naoto bergegas keluar dari rumahnya. Sebelum sampai di pagar kakek naoto mengingatkannya untuk pulang sebelum makan malam.
Naoto keluar dari rumahnya dan berjalan kearah junes(rumah naoto-junes 10 menit jalan kaki, kali…).
Tanpa menghiraukan orang-orang yang melewatinya, naoto berjalan. Di pikirannya sekarang aalah mengingat ingatan masa kecilnya dengan kakaknya. Tapi, tetap saja yang terlihat hanyalah bayangan yang menutupi ingatannya itu.
Saat naoto masih berpikir tiba-tiba da menabrak seseorang.
"ah, maafkan saya" ucap naoto yang jatuh tertabrak.
"tidak itu salah saya." Ucap balik orang itu yang jatuh juga.
orang itu berdiri dan membantu naoto berdiri. Naotto menatap wajah orang itu tetapi wajahnya tak terlihat karena sinar matahari. Tapi dia bisa melihat pakaian yang digunakannya. Kemeja putih, jas hitam, celana panjang hitam, dasi hitam, dan ada mp3 player yang dikalungkan di lehernya.
"… kau naoto shirogane kan?" Tanya orang itu dengan nada terkejut.
"ya…anda siapa ya?" Tanya balik naoto yang bingung.
"…" tak menjawab pertanyaan naoto, orang itu memasukkan tangannya dan langsung berjalan melawati naoto.
Aneh? Siapa dia? Pikir naoto. Lalu dia melihat jam ditangannya.
"sudah jam 2. aku harus cepat-cepat ke junes. Aku tak mau mereka menunggu." Ucap naoto sambil melihat jamnya.
Junes- food court area.
Sekumpulan anak sma duduk dimeja menunggu temannya.
"lama sekali naoto! Kemana dia?" gerutu seorang anak laki-laki berambut cokelat dan earphone menggantung di lehernya.
"sabar dikit napa sih Yosuke!" bentak seorang cewek berambut cokelat dan menggunakan jaket hijau sambil meninju perut yosuke.
"senpai… jangan berkelahi terus…" ucap seorang cewek berambut merah (ungu, pink, atau merah sih? Kagak inget gua) yang di twintail dan dari wajahnya terlihat aura selebriti dan kecentilan(R:siapa bilang rise centil!*ngelempar kursi* A:*kena kursi* aduh-duh.. untung gak sakit(gaya terlalu nahan sakit)) .
"benar kata rise. Apa kalian berdua mau berantem terus?" lerai seorang anak perempuan berambut hitam yang panjang, memakai bando, berwatak dewasa, dan menggunakan sweater merah.
"kayaknya mereka tak mungkin dihentikan deh yukiko senpai… tahu sendiri kalau sekali mereka berkelahi susah berhenti. Bener kagak teddie?" ujar seorang anak laki-laki berambut perak dengan wajah garang, memakai tanktop hitam, dan celana panjang.
"iya kanji-kun! Mereka jodoh kali ya! Hahaha!" jawab seorang pemuda berambut blonde kesamping, yang berwajah murah senyum, dan memakai pakaian yang kelihatan mahal.
"berisik lu beruang jelek!" bentak yosuke sambil menendang teddie. Tapi dapat dihindar teddie dan malah kena kanji(nasib lu sial amat).
"eh… maaf ya kanji. Nggak sengaja.. hehe…." Ujar yosuke dengan nada bersalah.
"yosuke-senpai! Mati kau!" teriak kanji sambil ngangkat kursi disebelahnya. Belum sempat menyerang, kanji melihat naoto yang melihat mereka berdua.
"kalian sedang apa?" Tanya naoto sambil sweatdrop.
Fuuh… untung naoto datang… kalau kagak gua udah melayang nih. Pikir yosuke.
"ti-tidak ngapa-ngapain kok naoto." Ucap kanji dengan kursi yang disembunyikan di belakang tubuhnya dengan wajah merah.
"naoto-kun! Kami sudah menunggumu dari tadi!" teriak chie sambil melambaikan tangannya.
"maaf ya aku terlambat.." ucap naoto dengan nada bersalah sambil duduk disebelah kanji.
"tidak apa-apa. Kami tahu kalau kau tadi pergi dengan kakekmu." Ucap yukiko sambil tersenyum.
"ngomong-ngomong kau habis dari mana? Lama sekali." Tanya rise dengan wajah curious.
"tadi… aku pergi berziarah." Jawab naoto dengan wajah menunduk kebawah.
"ma-maaf aku bertanya seperti itu." Ucap rise dengan nada bersalah.
Semua yang mendengar itu ingin bertanya kepada naoto siapa yang meninggal tapi tak berani, kecuali satu orang.
"ngomong-ngomong siapa yang meninggal?" Tanya teddie tanpa nada sedih.
"…" naoto terdiam dan menunduk kebawah.
"TEDDIE!" teriak semua anggota IT kecuali naoto dan souji(kan souji udah pindah).
"tidak apa-apa… mungkin aku harus memberitahukan kepada kalian." Ucap naoto dengan senyuman kecil.
Lalu yosuke memberi naoto kopi hitam yang sudah dipesan oleh naoto.
"baiklah… coba ceritakan kepada kami siapa yang meninggal." Ucap kanji.
"… yang meninggal adalah keluargaku…" jawab naoto.
"benarkah? Maaaf jika kami bertanya sesuatu yang tak boleh diberitahu." Ucap chie dengan nadda bersalah.
"taka apa. sudah saatnya aku memberitahukan ini…" lalu naoto mengambil nafas panjang dan melanjutkan kata-katanya.
"13 tahun yang lalu, aku, kakakku, dan kedua orang tuaku tinggal di port islang. Saat itu bulan September tanggal 4, kedua orang tuaku akan memperingati ulang tahun perkawinan mereka. Aku dan kakakku sudah menabung untuk membeikan mereka berdua hadiah. Setelah kami selesai membeli hadiah, kami berdua berkelahi karena masalah sepele"
"sepele?" potong rise.
"ya, sepele. Kami berdua berkelahi karena siapa yang memberi hadiah duluan. Setelah itu aku berlari tak tahu arah. Aku hanya menangis saat tahu bahwa aku tersesat…" tiba-tiba hujan turun dari langit yang tadinya cerah.
"semua orang mencariku, tapi tak ada yang berhasil menemukanku. Waktu itu juga sudah jam 11. langit gelap tak ada cahaya sama sekali, hanya ada sinar bulan. Aku sudah pasrah bahwa tak ada yang dapat menemukanku. Tiba-tiba dari belakang, terdengar suara langkah kaki. Aku menengok kebelakang dan melihat kakakku yang nafasnya sudah terdengar berat. Lalu dia menjulurkan tangannya dan aku mengambilnya sambil menangis…" ucap naoto dengan mata berkaca-kaca.
Hujan semakin deras seakan mengetahui perasaan naoto yang bercerita. Naoto mengambil kopi yang tadi dipesannya dan meminumnya sedikit.
"wow, sepertinya kau waktu kecil tukang nangis naoto!" ucap yosuke yang dijawab chie dengan langsung meninju perut yosuke.
"haha… memang waktu kecil aku kebalikan dari sekarang. Bolehkah aku melanjutkan ceritaku?" semuanya hanya mengangguk.
"setelah itu orang tua kami marah-marah kepadaku dan menyuruh kami berdua masuk ke mobil. Di perjalanan kami tak berkata apa-apa. Padahal dihatiku ingin sekali berterima kasih kepada kakakku, tapi aku tak bisa berkata apa-apa. Lalu tiba-tiba 'itu' terjadi…"
"'itu'?" Tanya teddie.
"kecelakaan yang meerenggut nyawa orang tuaku dan kakaku…" jawab naoto dengan raut wajah sedih.
Semua orang terkejut mendengarnya.
"pada saat di jembatan, ayahku tak dapat mengontrol mobilnya secara tiba-tiba. Lalu mobil kami menabrak dinding jembatan. Kakakku melindungiku dan menahan benturan yang terjadi. Kami bedua terlempar keluar dari mobil, lalu aku melihat kakaku yang sudah berdarah-darah. Kakakku melihat sesuatu dan aku melihat kearah yang dilihat kakakku. Aku melihat laut berubah menjadi berwarna merah, langit berwarna hijau, darah dimana-mana, dan mobil yang kami tumpangi terbakar…" naoto behenti sebentar dan meminum kopinya.
"lalu bagaimana?" Tanya kanji tak sabar.
"tiba-tiba aku merasakan rasa sakit di kepalaku. Tapi aku mengingat mendengar suara pistol, dan melihat seorang wanita berambut kuning dan mata berwarna biru. Yang sedang melawan sesuatu berwarna hitam dan melayang. Tapi aku melihat kakakku yang sedang berteriak sesuatu. Lalu wanita itu mendekati kami dan melihat keadaanku. Aku tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Kepalaku sakit sekali, aku menyentuh kepalaku dan melihat darah ditanganku…" naoto tiba-tiba berhenti.
"kenapa berhenti naoto?"Tanya yukiko.
Tiba-tiba air mata naoto mengalir dengan deras ke pipinya. Walau ingin diberhentikan tapi tak bisa.
"*sniff* terakhir kalinya saat aku melihat kakakku… *sniff* dia tersenyum kepadaku walau darah mengalir di tubuhnya…*sniff* setelah itu aku pingsan…*sniff* dan terbangun dirumah sakit…*sniff* aku mengetahui klau keluargaku meninggal dari kakekku…*sniff* aku tak sempat berterima kasih kepada kakakku…*sniff* dan meminta maaf kepadanya*sniff* aku sangat menyesali hari itu *sniff* aku ingin bertemu dengannya lagi!" tangisan naoto semakin kencang begitu pula hujan yang turun.
Semua yang ada disitu tak tahu harus melakukan apa. Kanji yang tak tahan mendengarnya langsung memeluk naoto(so sweet… pingin kayak kanji jadinyaT-T).
Several minutes later
Naoto sudah tenang, kanji bajunya jadi basah karena tangisan naoto. Yang lainya memberikan wajah menyesal.(kecuali teddie yang gak punya hati (T:teddie punya hati! A:halah! Biasanya mikirin diri sendiri!))
"maaf jika kami membuatmu mengenang sesuatu yang mebuatmu sedih…" sesal chie.
"tak papa aku yang harusnya meminta maaf karena membuat kalian khawatir" ucap naoto sambil tersenyum.
"teddie mau nanya! Kakaknya naoto kayak apa sih!" Tanya tedde tanpa mikir.
"TEDDIE!" teriak pada anggota IT kecuali naoto.
"kakakku ya… dia lumayan tampan, berambut seperti aku tapi mempunyai poni lebih panjang, baik, pendiam, dan jago segala macam hal." Jawab naoto dengan wajah merah.
Semua cewek IT yang mendengar deskripsi naoto tentang kakak laki-lakinya langsung berpikir bahwa kakaknya cowok idaman wanita(kayak lagu changcuters aja).
"kayaknya dia dapat diandalkan. Pantas kau saying kepadanya!" ujar yosuke. Lalu mereka mengobrol sesuatu yang ringan sebelum mereka pulang.
Hujan masih mengguyur inaba. Mereka bersiap siap untuk pulang kerumah masing-masing. Naoto melihat jamnya yang menunjukkan pukul lima. Naoto berpamitan kepada teman-temannya karena pulan duluan. Naoto keluar dari junes dan segera kerumahnya tanpa menghiraukan hujan yang membasahi tubuhnya.
Untuk orang lain kehujanan itu merepotkan. Tetapi tidak untuk naoto. Dia dapat menndinginkan pikirannya dan enyembunyikan air matanya. Di perjalanan dia menangis di bawah hujan.
"Kakak bodoh! Mengapa ninggalin aku!" teriak naoto dengan nada berguncang di jalan
Sesampainya di gerbang rumahnya, dia melihat laki-laki yang ditabraknya tadi siang berdiri di depan gerbang. Naoto melihat dia basah kuyup. Pakaiannya sudah basah sehingga naoto tahu bahwa dia sudah berdiri lama di situ.
"apa ada yang bisa saya Bantu?" tanya naoto mengagetkan orang itu.
"…" orang itu terkejut melihat naoto tapi tidak terlihat dari wajahnya.
"kau basah sekali… maukah kau masuk dan mengeringkan diri dulu?" Tanya naoto.
"… tidak." Jawab orang itu singkat dan pergi meninggalkan naoto dengan tangan di kantong celananya.
Aneh? Pikir naoto.
Naoto masuk kerumahnya disambut oleh para pelayannya, lalu naoto mengambil pakaian dan handuk untuk mandi. Naoto diguyur oleh shower tanpa bergerak sekalipun. Tiba-tiba dia mendengar suara seseorang.
Apa ada yang kau sesali?
"apa?" naoto melihat kesekelilingnya dan melihat seeekor kupu-kupu terbang.
Semua yang kau sesali akan kau tinggalkan.
Waktu akan berjalan dan kehidupanmu berubah.
Kau akan merasakan penyesalanmu sirna dan kebahagiaan datang.
Tapi dengan satu catatan.
Bersiaplah menghadapi yang terburuk.
naoto terdiam dan melihat kupu-kupu itu menghilang tanpa jejak. Naoto tak dapat mencerna segala ucapan yang diucapkan tadi. Hanya satu kata yang diingat
bersiaplah.
Velvet room
Di ruangan yang aneh yang berwarna biru. Jam besar terlihat maju dengan cepat walau jarum jam yang kecil tetap diarah 12. cermin memantulkan apa saja yang dilihatnya. Sebuah pintu berdiri di depan ruangan itu.
Seorang pria tua dengan hidung yang aneh, menunggu sesuatu. Wanita yang disebelahnya yang berambut perak yang panjang dan memakai pakaian biru ikut menunggu seperti pria tua itu.
Tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka oleh seorang pemuda yang ditemui oleh naoto.
"selamat datang, anakku… sepertinya takdir berkata yang lain… kehidupanmu masih dapat berjalan… bukankah begitu?" kata pak tua itu.
"igor."ucap pemuda itu.
"bukankah hidup sementara? Tapi kau masih mempunyai misi-misi penting anakku… dan semuanya akan berawal lagi…." Ucap pak tua yang disebut igor.
"perkenalkan asistenku yang baru… namanya adalah Margaret… kakak dari Elizabeth." Ucap igor menunju k wanita disebelahnya.
"senang berkenalan dengan anda" ucap Margaret.
"nah… semua compendiummu ada di Margaret, tetapi sepertinya ada beberapa yang terkunci. Kau harus menjalin social link yang baru di daerah ini. Apa kau bisa?" Tanya igor.
Pemuda itu hanya mengangguk dan tiba-tiba sebuah kontrak muncul didepan matanya.
"sekarang isilah namamu lagi… wahai anakku." Ucap igor
dengan ini aku akan menerima semua konsekuensi atas semua tindakanku
yang bertanda tangan dibawah ini
Minato Arisato
TO BE CONTINUE
A.N: WAIIII AKHIRNYA SELESAI! Maaf jika fanfic ini terlalu serius. Maklum gak ide untuk ada joke. :P maaf jika jelek ya! Tunggulah beberapa hari atau minggu! Pasti akan saya update! Maaf jika ada miss type! Dan tolong di read and review!
Little drama:
Naoto: Terima kasih untuk yang membaca!
Kanji: kami akan tetap menulis untuk anda!
Yosule *plaak!* yosuke: dan maaf jika ada kesalahan!
BERSAMA-SAMA: DAN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN!
Minato: untuk spoiler chapter 2! Judulnya Truth!
