Triying To Love.
Cast :
Jung Yunho
Choi Siwon
Kim Jaejoong
Etc.
Boyslove,mpreg,typos,alur suka-suka.
This is only a fiction,not real.
FF pertama yang dipublish,jadi sangat diharapkan komentar dan saran yang membangun.
.
.
.
Enjoy!
Jaejoong pagi-pagi sekali sudah bangun untuk menyiapkan sarapan,ia sangat sibuk walau hanya menyiapkan 2 piring. Ya,untuknya dan anaknya. Suaminya Choi Siwon ialah seorang Pilot senior yang tentu saja mempunyai jadwal penerbangan yang padat,bolak-balik dari negera satu ke negara lain. Bisa diketahui bahwa Siwon jarang pulang kerumah walau hanya untuk sarapan bersama keluarganya.
Jaejoong memaklumi itu,dalam hatinya ia memang ingin bertemu dengan suaminya setiap hari. Berlibur ketika weekend tiba atau mungkin piknik ditaman yang sangat diinginkan Jaejoong sejak lama,ia ingin merasakan yang seperti itu,rasanya kehangatan didalam keluarga.
Pekerjaan Siwon lah yang menjadi penghalang,membuat waktu suaminya terkuras habis didepan kemudi pesawat bukan untuknya. Sebelum menikah Siwon memang telah membahas tentang hal ini dengan Jaejoong bahwa ia adalah seorang Pilot yang memiliki jadwal tak teratur dan padat yang membuatnya mau tak mau harus menerimanya demi sikap profesionalitas dalam melayani para penumpang. Dan Jaejoong menyutujui itu semua tanpa tahu bagaimana rasanya kesepian dan rindu pada seorang terkasih.
Hubungannya dengan Siwon memang sangat ditentang oleh kedua belah pihak. Karena pernikahan sesama jenis sangat dilarang dan keluarga Siwon itu sangat taat pada agama. Namun Siwon terus membujuknya dan meyakinkan kedua orang tuanya. Hingga saat inilah mereka bersatu walau sebenarnya masih sering berselisih diantara keduanya.
Jaejoong tersenyum tipis lalu mengusapkan tangannya pada celemek yang terikat dipinggangnya,masakannya sudah selesai dan ia akan bersiap-siap untuk membangunkan jagoan kecilnya Choi Changmin.
Jaejoong berjalan menuju kamar anaknya,membuka pintunya pelan dan tersenyum melihat anaknya yang masih tertidur dengan selimut yang hampir menutupi semua bagian tubuh kecilnya.
"Sayang,ayo bangun" Jaejoong menyibak selimut dan menciumi pipi tembam anaknya.
Awalnya Changmin tak terganggu dengan apa yang dilakukan Jaejoong. Matanya yang besar masih menutup rapat. Jaejoong tersenyum gemas melihat Changmin yang pura-pura tak terganggu olehnya dan semakin menutup rapat matanya. Jaejoong pun mengigit pelan pipi putranya,lagi. Dan menepuk pantat Changmin.
"Umhh" Changmin bergumam pelan sambil menjauhkan pipinya dari gigitan Jaejoong. "Bangun sayang,ayo kita sarapan. Umma sudah menyiapkan makanan pesananmu sayang," Jaejoong masih saja menepuk-nepuk pantat Changmin. Namun kali ini sedikit lebih keras.
"Umma~"
Changmin membuka matanya perlahan dan dihadapkan dengan wajah cerah ummanya. Tangan mungilnya menarik leher Jaejoong membuat wajahnya beradu dengan sang umma. Changmin tertawa pelan,ia pun mengecup pipi Jaejoong. "Umma salanghae~" Jaejoong tertawa mendengar ucapan Changmin yang masih serak,bukankah seharusnya ia mengucapkan selamat pagi?.
Tapi Jaejoong merasa jika anaknya ini sangat romantis ketimbang ayahnya sendiri. Bahkan, Ayahnya saja hanya sesekali mengucapkan itu ketika bangun tidur,karena memang Siwon jika dirumah akan tidur sepuasnya akibat terlalu lelah bekerja dan tak sempat mengucapkan itu pada Jaejoong. Mengucapkan jika ia ingat saja mungkin.
"Umma juga mencintaimu sayang," Jaejoong mengangkat tubuh Changmin dan membawanya ke meja makan. Changmin yang digendong pun kembali menutup matanya dan memeluk Jaejoong erat.
"Buka matamu Minnie-ah" Jaejoong mencubit hidung Changmin dan menariknya sambil mendudukinya dikursi. Changmin membuka matanya malas disertai wajah yang merengut sebal. "Umma masak apa?" Changmin bertanya sambil mengetuk-ngetukan sendok diatas meja makannya.
"Umma memasak nasi goreng kimchi,bukankah semalam kau yang menginginkannya?"
"Umh,akan Minnie habiskan kalau begitu" Changmin menyengir lebar menampilkan gigi susunya yang renggang,membuatnya semakin lucu.
"Arra,nanti siang Umma akan pergi sebentar. Minnie umma titipkan dirumah Kyuhyun. Bagaimana?"
Jaejoong menaruh piring bergambar Robocar Poli didepan Changmin beserta gelas berisi air putih.
Changmin langsung menyantapnya dengan sesendok penuh, "Aku ingin ikut umma" jawabnya dengan mulut penuh makanan. Menatap Jaejoong dengan tatapan memohon.
"Ani,kau tidak boleh ikut sayang. Kau sangat nakal jika umma ajak ke Supermarket. Umma belikan es krim saja ya?"
"Tidak mau!"
Jaejoong menghela nafas kesal,Changmin memang sangat keras kepala. Jaejoong pun berpikir cara lain untuk membujuk anaknya yang nakal ini.
"Dengan robot transformer bagaimana?" Changmin langsung menatap Jaejoong dengan mata berbinar.
"Oke,transfolmel yang besal ne umma. Minnie tidak mau yang kecil," ia mengangkat jempolnya dan tersenyum senang. Jaejoong memutar matanya malas,sangat tahu jika robot itu sangat mahal dan ia harus rela membagi uangnya dengan Changmin. Ia menyesal menawari itu pada Changmin. "Tapi umma jangan lama-lama" ujarnya sambil mengunyah sarapannya. Menatap Jaejoong dengan mata bulatnya. Lalu Jaejoong mengangguk paham.
Tring!
Ringtone handphone Jaejoong berbunyi menandakan ada pesan baru yang masuk. Cepat-cepat Jaejoong bangun dari duduknya dan mengambil handphone nya didekat kulkas. Meraihnya dan mengusapkan jempolnya dilayar.
-You have a new massage!-
From : Loved.
Hai sayangku..
Aku merindukanmu,aku sedang berada di Jepang.
Aku akan pulang lusa nanti
dan bertemu babyboy Chwang.
Tunggu aku.
Saranghaeyo.
Jaejoong tersenyum lebar setelah membaca pesan dari suaminya. Suaminya akan pulang,itulah yang ia tunggu-tunggu. Ia sangat merindukan kekasihnya ini. Pokoknya ia harus mengajak Siwon kencan berdua,dan harus romantis. Oh,lihatlah ia seperti wanita saja.
Jaejoong berlari menghampiri anaknya yang masih mengunyah sarapannya. "Changmin-ah. Appa akan pulang!" Jaejoong berteriak senang sambil memeluk anaknya. Changmin yang memang sangat menempel pada Ayahnya sangat senang ketika mendengar itu.
"Woah!"
Changmin melompat lompat senang diatas kursi meja makan. Ia mengangkat tanganya senang dan berteriak lucu. "Umma umma! Aku ingin belmain dengan Appa!" Changmin berceloteh senang,ia sangat merindukan Ayahnya.
"Hum,tunggu saja ok?" Jaejoong mengusap kepala anaknya. "Arra cepat habiskan sarapan mu sayang,umma akan ganti baju sebentar." Jaejoong mengecup pelan pipi Changmin.
Jaejoong berjalan menuju kamar utama dalam kamar apartment ini meninggalkan Changmin sendirian dengan sarapannya.
Ia membuka lemari pakaiannya dan mulai memilih baju digantungan yang beraneka ragam bentuk dan warna. Walaupun Jaejoong seorang pria tapi ia sangat memperhatikan penampilannya,ya bisa dibilang ia sangat fashionable.
Jangan lupakan juga berbagai perawatan wajah dan tubuhnya yang membuatnya selalu menawan dan mengagumkan. Bisa dibayangkan pengeluaran seorang perbulan dan Bahkan Jaejoong sangat menggilai barang-barang yang terbilang mahal mulai dari sepatu,backpack,aksesoris dan juga boneka gajah.
Karena alasan itulah Siwon sangat bekerja keras dalam mencari uang dan memang Siwon adalah Pilot handal yang bayarannya cukup membuat tabungan tipis. Ia berusaha agar dapat memenuhi sifat matre istri cantiknya ini,jangan sampai Jaejoong mengadu pada Ayahnya bahwa ia tak bisa membiayai Jaejoong bisa saja bukan ia diceraikan mengingat Jaejoong adalah anak kesayangan mertuanya. Oke cukup,ini berlebihan.
Pilihan Jaejoong jatuh pada sweater abu yang cukup tipis dan juga bawahan jeans ketat berwarna hitam,sepatu kets berwarna sama. Lalu aksesoris kalung dan cincin perak. Simpel namun elegan.
Ia merapihkan rambut blonde nya,mengoleskan minyak rambut agar terlihat sedikit mengkilap dan harum. Kemudian memoleskan sedikit lipbalm pada bibirnya yang memang sudah memerah alami.
Jaejoong tersenyum melihat hasilnya,ia memang sangat pintar dalam mepadu-padankan style nya. Dilihat dari penampilan Jaejoong terlihat manis dan tampan secara bersamaan. Oh god he is so perfect!
Setelah selesai dengan acara make up nya ia pun keluar kamar dan menghampiri Changmin yang sedang menonton televisi. Ia mengusap pelan kepala Changmin dan mengecup pipinya "Ayo kita kerumah Kyuhyun," Changmin mengangguk.
Jaejoong mengambil sepatu Changmin dan memakaikannya.
"Umma tellihat cantik," Lagi-lagi Changmin berbicara seperti orang dewasa,membuat Jaejoong senang. Ia mengira jika besar nanti Changmin bisa menjadi pria penakluk wanita.
"Umma tampan sayang~" balas Jaejoong sambil menggandeng tangan mungil Changmin,mematikan tv sebentar dan berjalan beriringan kearah luar.
Changmin mendongak untuk menatap Jaejoong dan berucap "Appa bilang Minnie yang paling tampan,bukankah begitu umma? Atau Appa bohong?" Jaejoong terkekeh pelan mendengar ucapan Changmin,memang benar Changmin itu tampan.
"Arra arra,minnie yang paling tampan."
Mereka memasuki lift dengan Changmin yang berada disamping kirinya mereka turun ke basement,membawa mobil tidak masalah juga. Gumam Jaejoong dalam hati.
Jari telunjuk Jaejoong memencet nomor yang paling bawah. Sesekali ia melihat Changmin yang sedang bernyanyi dengan bibir yang maju kedepan.
Ting!
Lift terbuka,Jaejoong memegang lengan Changmin dan bersiap berjalan. Namun tiba tiba seorang namja tak dikenal menabrak Changmin. Changmin yang sedang bernyanyi pun tergantikan oleh suara tangisannya yang sangat menganggu.
BRAK! -Tabrakan pun tidak bisa terelakan lagi-
Changmin menangis karena kepalanya beradu dengan sebuah box besar yang dibawa namja itu. Jaejoong yang melihat anaknya menangis langsung menggendongnya.
"Huee umma sakit.. hiks"
Jaejoong mengusap kepala Changmin dan menatap penabrak tadi dengan tatapan mautnya. Namja yang diketahui bernama Jung Yunho itu pun merasa bingung,apa yang terjadi? Pikirnya. Ia merasa tidak melakukan apa-apa. Dan juga kenapa anak itu menangis?
Yunho memang tak menyadari jika semua masalah ini ia lah pelakunya. Karena memang box yang ia bawa besar, membuatnya tak bisa melihat kebawah dan juga ia tak melihat jika box yang ia bawa membentur kepala Changmin.
Jaejoong kesal karena pagi-pagi sudah ada yang membuat membuat senyum anaknya terganti dengan tangisan. Ia tetap mengusap kepala Changmin dan berbisik "Jangan menangis sayang,sudah.. sudah" Jaejoong keluar dari lift tersebut dengan bahunya yang menyenggol Yunho kasar.
Yunho yang dilakukan seperti itu hanya menatap Jaejoong bingung. Menatap dengan tatapan datar tanpa salah.
Dasar orang aneh.
Tanpa peduli ia hanya mengangkat bahunya dan memencet nomor lantai tujuannya.
.
.
.
Jung Yunho,penghuni baru diapartement ini,tepat disamping rumah Jaejoong. Yunho adalah seorang presdir di perusahaan besar Jung. Ia memang memilih tinggal sendiri. Ia sangat ingin merasakan kebebasan tanpa omelan ummanya. Yunho adalah pemuda tampan dan matang diusia yang sudah 27 tahun. Ia menyandang gelar sebagai CEO diperusahaan disebabkan Ayahnya telah meninggal dan hanya ia keturunan Jung laki-laki yang pantas mendapatnya karena kakaknya dan adiknya adalah seorang perempuan.
Dan soal peristiwa dilift tadi membuat Yunho sedikit penasaran dengan namja yang membawa anak itu. Dilihat dari penampilan namja tadi Yunho akui memang err.. cantik? Dan ia suka tatapan galaknya yang menurutnya unik itu kkk ia tersenyum sendiri mengingatnya.
Yunho pun memasukan kode pin Apartementnya dan segera masuk kedalam,menatap sebentar isi rumahnya dan menutup kembali pintunya. Tidur sebentar bukan ide yang buruk. Pikirnya sambil meletakan sembarangan box besar yang tidak diketahui isinya.
.
.
.
Jaejoong sedang berada didalam Supermarket sambil membawa troli yang sudah setengahnya terisi. Dan mungkin hampir semua tempat ia kelilingi,namun tak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimasukannya ke troli. Ia terus berjalan,Jaejoong memang begitu jika belum semuanya terjamah maka ia tak akan berhenti(?). Jaejoong berjalan menuju tempat sayuran dan daging, ia mulai memilih apa saja bahan yang akan ia masak lusa nanti. Ya,untuk menyambut suaminya.
Tring!
Sudah tahu bukan itu suara apa. Handphone Jaejoong berbunyi.
Dengan cepat ia membukanya,ia sangat yakin jika itu pesan dari suaminya.
Benar bukan?
From : Loved.
Sayang,kau ingin kubelikan apa di Jepang?
Jaejoong tersenyum,suaminya sangat perhatian dan peka,Siwon pasti akan menanyakan apa yang ingin Jaejoong beli ketika ia berada diluar negeri. Jaejoong berpikir sebentar. Jari-jari lentiknya mulai mengetik balasan pesan dengan cepat.
To : Loved.
Siwonnie bogoshipeo :*
Aku ingin dirimu saja.
Tolong belikan Changmin robot transformer,ne?
Jaejoong menekan tombol send dan menunggu sebentar balasan dari Siwon. Tak lama handphonenya kembali berbunyi.
From : Loved.
Baiklah.
Aku akan segera pulang.
See you baby.
Dengan cepat Jaejoong membalas dan mengirimnya. Jaejoong sangat lihai dalam menulis pesan,ia akan sangat cepat membalas dan marah ketika pesannya tidak cepat dibalas.
To : Loved.
Arra,cepatlah pulang.
Aku akan menyiapkan sesuatu.
*wink*
Ia tertawa geli akan balasan pesannya,ia memang sengaja menggoda Siwon. Siwon memang tipe lelaki yang jarang romantis dan tak pernah bisa romantis. Pernah sesekali romantis namun gagal,dasar payah.
From : Loved.
Sesuatu apa yang kau maksud hm? Haha.
Jaejoong tergelak membaca balasan Siwon. Tanpa aba-aba pipinya memanas padahal itu hanya godaan ringan,tapi Jaejoong senang karena sangat jarang Siwon menggodanya. Jaejoong langsung memasukan handphonenya,bisa dibilang gila ia tersenyum sendiri didepan Handphone.
Jaejoong kembali fokus dan melanjutkan belanjanya,ia harus segera pulang. Dan Jaejoong tak sadar jika ia telah berada disupermarket lebih dari 3 jam.
.
.
.
Jaejoong pulang dengan 4 kantung plastik besar,tubuhnya yang kecil terlihat kesusahan membawa barang-barangnya. Tadinya ia akan sekalian menjemput Changmin,namun anaknya itu tak mau pulang sebelum matahari terbenam dengan alasan masih ingin bermain dengan Kyuhyun. Changmin memang sangat senang jika sudah bermain dengan Kyuhyun. Kyuhyun anak dari temannya.
Jaejoong tetap melanjutkan jalannya menuju lift dengan barang bawaannya. Ia sesekali mengumpat kesal,kenapa ini sangat merepotkan. Dan lagi ia tak menemukan satupun sekuriti yang biasanya akan membantunya membawa barang. Sial.
Jaejoong menaruh 2 plastik didepan lift,memencet tombol dengan tangan kanannya. Menunggu lama dan itu membuat Jaejoong bertambah kesal.
"Kenapa lama sekali sih?!"
Kemudian,pintu lift terbuka dan menampakan namja berkemeja lengan pendek berwarna biru muda dengan dalaman kaos putih polos,kaca mata hitam yang menutupi mata musangnya dan kupluk berwarna biru gelap. Tampan dan seksi.
Namja itu sedang fokus terhadap handphone. Ya usut punya usut namja itu adalah Yunho.
Jaejoong menaikan alisnya,ia merasa pernah melihat namja ini. Oh great! Penabrak tadi. "Kau?!" Jaejoong bersuara heboh ketika ia ingat namja yang telah membuat anaknya menangis sedih. Yunho mengalihkan tatapannya pada Jaejoong,membuka kacamatanya dan menatap Jaejoong sebentar.
"Ye?"
"Ya! Benar. Kau yang menabrak anakku tadi!"
"Lalu?"
"Tidakkah kau ingin meminta maaf?!"
"Mianhamnida" Yunho berujar santai,menatap kembali layar handphonenya.
Jaejoong mendengus kesal,ia masuk kedalam lif dengan matanya yang terus melirik kearah Yunho dengan tatapan mematikan.
"Ehem," Jaejoong berdehem pelan "Kau..Kau sedang apa disini?" Jaejoong bertanya pada Yunho tanpa menatapnya,tatapannya lurus kedepan pintu lift.
Yunho menoleh kearah Jaejoong "Kau bertanya padaku?"
Jaejoong menghela nafas, "aku bertanya pada setan!"
Jaejoong keluar dari lift dengan hentakan kaki sebal.
"Dasar bodoh. Tentu saja aku bertanya padanya,memangnya siapa lagi? Jelas-jelas hanya ada dia dan aku dilift." Gerutu Jaejoong tanpa menyadari jika dibelakangnya ada Yunho.
"Siapa yang bodoh?" Jaejoong terhenti,ia menaikan alisnya bingung. Lalu,memutar badanya kebelakang oh! Lelaki itu lagi.
"Kau mengikutiku?" Tuduh Jaejoong,dengan tatapan mengintimidasi. Menatap Yunho dari bawah lalu keatas.
Yunho terkekeh mendengarnya,ia pun melangkahkan kakinya lebih dekat kearah Jaejoong. Mendekatkan mulutnya kesamping telinga kanan Jaejoong. Dan berkata "Menurutmu?" Yunho meniup pelan telinga Jaejoong,dan celakanya Jaejoong malah menutup mata menikmati hangatnya hembusan nafas Yunho.
Jaejoong tersadar,dengan cepat ia mendorong tubuh Yunho. "Yak! Dimana sopan santunmu? Tak tahukah aku lebih tua darimu!" Sewot Jaejoong dengan bibir yang bergerak seperti ibu-ibu komplek.
"Benarkah? Umurku 27 tahun. Kau?" Yunho bertanya dengan senyuman mengejeknya.
Ini memalukan.
Faktanya umur Jaejoong 2 tahun lebih muda dari Yunho.
Bodoh! Bodoh! Bodoh! Rutuk Jaejoong dalam hati. Ia menutup matanya dan berbalik. Ia malu.
Jaejoong mengambil belanjaannya dan pergi begitu saja,berlari pelan dan itu membuat Yunho tersenyum tipis. Ia paham jika Jaejoong sedang malu.
Menarik juga menggodanya.
"Aku bahkan belum tahu namanya,kenapa aku bisa lupa jika belum berkenalan"
"Aku tertarik sepertinya" Monolog Yunho sambil berjalan menuju kamarnya. Tangannya yang jahil memencet pelan bel didepan pintu kamar Jaejoong.
.
.
.
Seorang Pria Tampan keluar dari pintu utama penerbangan disalah satu Bandara,kakinya yang jenjang mengambil langkah panjang. Tangan kirinya menarik sebuah koper hitam besar dengan tangan kanannya yang memegang topi kebanggaannya yang mencirikan ia adalah seorang pilot. Ia masih memakai seragam kerjanya,membuatnya sangat mempesona.
Sapaan demi sapaan mengalun disepanjang ia berjalan menuju parkiran mobil,
"Siwon-ssi,mari kita minum bersama." Ajak salah satu pramugari yang masih memakai baju tugasnya,ia cantik dan mempunyai senyum menawan. Ia mengarahkan tangannya kepada Siwon dengan isyarat agar Siwon menghampirinya. Dan hanya dibalas senyuman oleh Siwon.
"Ayolah Hyung,kita bersenang-senang sebentar."
"Maaf. Aku harus segera pulang. Anakku menungguku"
"Ah,baiklah kalau begitu. Aku maklumi karena mungkin kau merindukan keluarga kecilmu." Balas seorang Pramugara bernama Lee Donghae. Dengan anggukan kecil.
"Lain kali saja. Aku pasti akan bergabung dengan kalian,"
"Baiklah Hyung. Salam untuk istri cantikmu,"
"Dan juga Changmin" Lanjutnya.
Siwon mengangguk, "Geurom. See you" Siwon mengakhiri obrolannya,tersenyum dan menundukan kepalanya. Siwon merasa tidak enak menolak ajakan teman-temannya. Tapi mau bagaimana lagi,ia sudah berjanji dengan Jaejoong akan pulang tepat waktu dan tentu bukan salahnya juga jika ia memang harus segera pulang.
Ingin segera memeluk dan mencium Jaejoong,dan menggendong putra tampannya. Ia tolehkan pandangannya pada jam yang terikat ditangan kanannya. Sudah jam 10 malam,ia merasa jika Changmin sudah tidur.
.
.
.
Siwon akhirnya sampai tujuan,yang menghabiskan waktu hampir 30 menit mengingat bandara dan apartementnya memang jauh. Ia telah berganti pakaian dengan kemeja putih yang membalut tubuh atletisnya yang disertai setelan celana panjang hitam yang sangat cocok dipakai dikaki panjangnya.
Ia turun dari mobil dan tidak lupa membawa koper besarnya.
Ia memasuki lobi apartementnya,dan langsung menaiki lift. Ia tidak sabar melihat wajah istrinya,pasti akan sangat cantik. Ia rindu semua yang ada pada Jaejoong,omelannya,rengekannya,dan masakannya itu pun hanya salah satu sifat Jaejoong ia tak mau menyebutkan sifat unik lain istrinya. Karena ia cemburu jika orang lain tahu sifat absurd istrinya yang hanya boleh diketahui olehnya. Hanya olehnya.
CEKLEK
Siwon membuka pintu rumahnya. Melepas sepatu dan menaruh koper begitu saja didekat pintu. Matanya mengelilingi isi rumahnya yang hanya ada cahaya temaram dari satu lampu yang berada didapur. Pasti mereka sudah tidur.
Siwon memasuki kamar anaknya terlebih dahulu,ia ingin melihat putranya. Dan esok ia janji akan mengajak Changmin ke tempat bermain dan ia juga akan memanjakan Jaejoong dengan mengantarnya ke Departement Store,pasti Jaejoong akan girang sampai lupa mungkin jika itu akan menghabiskan uang Siwon.
Kamarnya sudah gelap,Siwon menghampiri Changmin yang sedang tidur memeluk guling. Mengusap sayang rambutnya,ia senang bisa melihat anaknya tumbuh dengan sehat walaupun ia tak pernah bisa memantau setiap hari perkembangan putranya. Lagi-lagi karna pekerjaanya,ia sempat berpikir untuk berhenti saja menjadi pilot namun ditolak terang-terangan oleh Jaejoong.
Siwon mencium dahi putranya, "Selamat tidur sayang" ucapnya dan beranjak bangun. Sekarang ia akan menuju kamar utama,kamarnya dengan Jaejoong.
Ah,ia sangat rindu dengan istrinya.
Siwon masuk tanpa ketukan pintu,ia bingung ketika melihat kamarnya masih terang dengan gemericik air dari kamar mandi,dapat disimpulkan jika Jaejoong sedang mandi. Ia pun beranjak menghampiri lemari berniat mengganti pakaiannya dengan piyama. Tak selang waktu beberapa lama,suara pintu terbuka terdengar dengan seorang yang memakai bathrobe putih dan kedua tangannha yang sedang mengeringkan rambutnya,berjalan menuju lemari dan langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang telah ditunggu-tunggunya.
"Ngg.. Siwon?!"
TBC
Marga Changmin diganti untuk menyesuaikan alur ff ini/? Dan sedikit aneh.
Berharap banyak yang minta lanjut ff ini hahaha. Banyak yang voment akan update cepat.
Sekali lagi diharap komentar,kekurangan apapun di ff ini tolong kasih tahu saya agar bisa diperbaiki dan lebih baik dichap selanjutnya.
Thank You.
