FANFICTIONS : Perjalanan Cinta Mati
Author By : Muhammad Bahrudin Fauzi
Genre : Drama,Romance
Feel : Happy,Sad,Strained
Warning 17+
SINOPSIS
Kisah cinta yang dibatasi oleh waktu, perjalinan kisah cinta yang terbatas dan bertahan dalam kebersamaan yang lama diantara pasangan kekasih, hingga waktu yang telah tiba memisahkan kisah cinta mereka, di saat-saat terakhir waktu terindah dalam hidup yang belum pernah di rasakan…"Aku Berikan Kisah Cinta Pertama-Ku Untuk-Mu".
Part 1
Opening Story
04:30PM
Pantai MT
POV Jack :Kehidupan cintaku memiliki batas waktu.
Disaat pantai di sore yang indah cahaya matahari yang bersinar terang menghilangkan wajahnya, keindahan lautan yang takjub dengan ombak yang berguncang kencang, angin-angin berhembus menembus cakrawala dunia, bunga-bunga bermekaran subur, dimulai hariku dengan membuka mata melihat dunia, berseru dengan kebahagiaan, namun duniaku terbatas oleh waktu…
POV Jack :Jauh lebih pendek daripada yang lain, jadi aku tak akan menyia-nyiakan, aku harus bersinar terang bagai kembang api dilangit musim panas, aku tahu tentang ini ketika aku berusia 8 Tahun.
08:10PM
Rumah Sakit
Disaat May mencoba sebagai dokter kecil dan memeriksa keadaan tubuhku dengan alat pendeteksi jantung, menempatkannya tepat di dadaku dan dia berkata "Luar Biasa", lalu aku terkejut memangnya apa yang terjadi, dia berkata lagi "Jantung mu berdebar sangat cepat" lalu aku membalasnya "Wow, Dokter, Aku tidak yakin mengapa, tapi….." dia memotong perkataanku "Apa yang salah?" aku pun menjawab pula "Aku gugup dan terasa sakit di dadaku" dia membalas "Kedengarannya buruk, mari ku lihat, lepaskan pakaianmu!", "apa?" itu jawabanku karena sedkit aneh dengannya, "Jangan malu, aku seorang dokter, jadi sudah terbiasa!" dia berkata dengan santai sambil memaksa melucuti pakaianku "Maka mari kulihat!" perkataannya "Whoa, tunggu sebentar!" bentakku keras, "ayo cepat, jangan malu, kau harus membukanya" balasnya sambil menarik pakaianku dengan kuat, "Apa yang akan kamu periksa?" tanyaku padanya, tapi dia tetap memaksa melucuti pakaianku "Aku bilang lepaskan!", aku menjawab dengan lelucon "Perawat!, Tolong kirim bantuan!" namun seketika kami terdiam dan sedikit menoleh keluar jendela nampaknya terdengar suara yang keras lalu aku berkata "May, itu kembang api yang indah, kau lihat kan?" dengan suara-suara letusan dari kembang api yang menandakan waktu musim panas telah tiba di malam yang dipenuhi oleh warna-warni kembang api, seketika kami keluar dan bergegas ke atap rumah sakit memandang lebih dekat pesona kembang api di malam musim panas lalu berkata "Sangat indah dan menakjubkan", aku berkata pada May "May, aku akan memanggil ibu dan ayahku!" dia membalasnya "Iya, jangan lupa bawa makanan kecil juga ya!" lalu aku mengangguk "Oke", seketika aku turun mencari ibu dan ayahku di lain May masih memandang pesona keindahan kembang api di musim panas dengan penuh keceriaan, aku berlari menuruni tangga yang panjang sampai mengakhirinya dan menuju ke tempat ayah dan ibuku berada, seketika aku berlari aku menoleh ke kanan dan rupanya ayah dan ibuku berada di ruangan bersama seorang dokter yang tidak lain dia adalah ayahnya May yang bekerja untuk rumah sakit dan menjadi dokter khusus untukku, aku juga belum tahu mengapa aku berada hidup di rumah sakit ini, aku hanya memperhatikan orang tuaku yang sedang berbincang bersama dokter di luar ruangan dan mendengarkan semuanya dan ingin menghampirinya namun hal terjadi di sisi perbincangannya aku terdiam di sisi pintu masuk dan mendengar ayahku berkata "Maksud kamu Jack tidak bisa sembuh?", dokter menjawab "Tentu saja tapi kita tidak boleh kehilangan harapan untuknya, tapi harap dipahami bahwa saat ini belum ada yang dapat menyembuhkannya, jadi ini bukan obat tetapi agar dia diet dan tidak melakukan aktifitas fisik dan harus selalu di control secara berkala" ayahku memotong pembicaraannya "Tapi itu hanya untuk memperpanjang hidupnya, ya kan?" sedikit terdiam, "Jika kita melakukan itu semua, berapa lama lagi Jack akan hidup?" lalu ibuku spontan membantah ucapan itu "Jangan!", "Tidak, kita harus tahu" ayahku meyakinkanya walau itu sedikit menyakitkan untuknya, ayah dan ibuku sedikit cemas terhadap jalan hidupku, "Jantung Jack tidak akan dapat menahan pertumbuhan tubuhnya, pada kasus ini, Jack tidak akan mampu mencapai umur 20 Tahun" dokter memberi penjelasan dengan jelas, ketika mendengar itu ayah dan ibuku semakin terpukul dan cemas akan ketidakyakinan hidupku, aku mendengar semua itu aku ikut bersedih kenapa aku harus menjalani hidup seperti ini, aku menoleh kesamping lalu ku lihat May sedang berdiri dan mendengar pembahasan tentangku tampaknya dia juga merasa cemas dan takut akan kehidupanku, semakin lama May akhirnya menangis meratapi jalan hidupku.
POV Jack :Kehidupan cintaku memiliki batas waktu, biar aku ulang lagi kata itu, "Kehidupan cinta kita memiliki batas waktu".
May sangat bersedih hingga meneteskan air mata untukku, aku hanya terdiam memandangnya aku tak mampu berkata-kata mungkin ini sudah jadi jalan hidupku,"Aku Berikan Kisah Cinta Pertamaku Untukmu".
