Disclaimer : One Piece isn't mine. I'm sure you've known it.

Warning : Gender Bending. OOC. Violence. Mutilation. A bit Ace-bashing (maybe?). Rape (maybe, too?). Bad words (for sure).


PROLOGUE


Dia sendirian dalam kegelapan, rasa sakit menjalar di tubuhnya sementara dia terduduk di sana. Dia tidak bergerak, tidak mencoba untuk bergerak, bagaikan sebuah batu. Hanya diam sementara dia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun dengan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Terdengar langkah kaki, bergema dalam keheningan, cukup keras ditelinganya bagai suara dalam film horor yang pernah dia tonton. Hanya saja, ini bukanlah film belaka. Ini kehidupan nyata.

"Dimana kau, sayang?" Suara lelaki yang dalam membuatnya sedikit tersentak. Kedua matanya lebar, kali ini tubuhnya gemetar hebat. Jantungnya berdetak kencang, dia bersumpah dia bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri, dia hanya bisa berharap bahwa orang itu tidak mendengarnya.

Keheningan yang menakutkan mengalir sesaat, sebelum dia kembali memecahnya dengan kekehannya. "Baik, baik... Kakak menyerah... Kakak tak bisa menemukanmu. Sekarang keluarlah, jadi kakak bisa mendandanimu dan kita akan minum teh bersama."

Tidak mau! Jeritnya dalam hati. Getaran tubuhnya semakin keras, giginya mulai gemeretak, kedua tangannya sebisa mungkin meredam suara yang keluar. Dia tidak ingin orang itu menangkapnya lagi.

Karena, walau orang-orang menyebutnya polos dan bodoh, dia masih cukup pintar untuk mengetahui bahwa jika kali ini dia tertangkap, habislah dia.

"Ayolah, manis... Kakak sudah bilang kakak menyerah. Ayo keluar dari tempat persembunyianmu."

Tidak! Dia tidak akan keluar! Jika tetap bersembunyi seperti ini dia akan masih tetap hidup, dia tak akan pernah keluar dari sini!

Walau begitu sepertinya nasib tidak membiarkannya tetap tersembunyi, kakinya tanpa sengaja menyenggol kaleng, membuat suara yang bergema cukup keras untuk di dengar oleh orang itu.

Dan selanjutnya, dia bisa merasakan aura dingin, serta tatapan tajam menusuk punggungnya.

"Di sana, ya."

Tiga kata itu. Tiga kata itu sudah memastikan bahwa dirinya dipastikan akan tamat. Tubuhnya lalu melakukan hal yang sesuai dengan akal sehatnya...

...lari dari tempat itu.

Kedua kaki kecilnya mengayun dengan cepat menembus kegelapan pekat. Tidak peduli dengan apapun, pikiran dan tubuhnya hanya terfokus pada bagaimana dia bisa lolos darinya.

Kepalanya terasa berputar, terasa mau meledak, ketika tiba-tiba merasakan sebuah tangan mendorongnya jatuh menelungkup di atas jalan beraspal. Dia tidak sempat mengatakan apapun, menggigit bawah bibirnya untuk menahan sakit luar biasa yang menjalar tubuhnya.

Orang itu melilitkan sesuatu di lehernya, membuatnya sesak. Dia bisa merasakan getaran dari tangan orang itu, seperti dia baru pertama kali melakukan ini. Hatinya sempat merasa lega, dengan cekikan yang lemah seperti ini dia masih bisa bertahan, latihan dari kakeknya telah membuatnya sanggup bertahan lebih dari setengah jam tanpa nafas.

Namun, sebuah kilatan yang memantul telah memadamkan harapannya untuk selamat.

Suara jeritan memekik kemudian membelah keheningan malam.

TBC...

A/N :

Author : (-_-) Yeah... fic crime and suspense, walau dalam kategori genre ditulis berbeda.

Luffy : (menelengkan kepala) Gender bending? Siapa yang kau jadikan cewek kali ini?

Author : (melirik Luffy) (¬_¬) Kau, tentu saja.

Luffy : (angguk2) Oh... gitu. (diam sesaat sebelum sontak noleh) (OoO) NANI? GW LAGI?

Author : (sweatdrop) 'Lamban amat, sih, nih anak.'

Sanji&Ussop : (ngakak sambil nunjuk Luffy) Gyahahahaha! Kayaknya lu emang lebih cocok jadi cewek, makanya Author-san suka ngejadiin elo jadi cewek!

Luffy : (pout)

Author : (ngelirik Sanji) (¬_¬) Saya juga berencana akan menjadikanmu cewek, Sanji.

Sanji : (berhenti ngakak) 0(OoO)0 WADEPAK? NOOO! GW UDAH MUAK DIJADIIN WARIA SAMA ODA-BRENGSEK ITU, DAN SEKARANG GW MAU DIJADIIN CEWEK?

Luffy : (ngakak abis2an)

Sanji : (terdiam sesaat sebelum pose mikir ala conan mode on) Tapi boleh juga, sih... gw jadi bisa... (tampang mupeng + mesum)

Zoro : (ngelirik Sanji tanpa ekpresi) Koki bodoh.

Sanji : (death glare)

Ace (ghost version) : (tau2 nongol) Kenapa ada peringatan kalo gw dibashing, Author?

Luffy : (O.O) ACE! (glomps Ace, tapi tembus)

Author : (stoic) Karena kau melukai Luffy.

Ace : (nyoba ngebantuin Luffy berdiri, tapi nggak bisa. Glare at author) Gw nggak bakal mungkin ngelukain adek gw!

Author : (shrugged) Bisa saja, toh saya yang mengatur nasibmu kali ini.

Ace : (death glare + Mera Mera Mi mode on)

Robin : (~_o) Nasib Deviate Fate bagaimana, Author-san?

Author : ('-.-) Setidaknya masih akan saya lanjutkan.

All : (sweatdrop) 'Oi... oi... nggak meyakinkan, tuh...'

Author : (shrugged) Yah... Please review if don't mind.

Iblis Kira : (tau2 nongol) Jangan review! Nanti dia bakal ngebuat tokoh-tokohnya jadi bahan eksperimennnya dia! Terutama ke elo, Luffy!

OP crew : (O_O) WHUAAAAAAAAATTT?

Author : (ngelempar asbak ke Iblis Kira)

...

...

...

With crimson camelia,

#

Scarlet Natsume.