Title: Recall

Disclaimer: I didn't own EXO. EXO is belongs to their family and SME

Cast: EXO, Super Junior

Pairing: Will write it in next chapter...

Genre: Crime, Psychology, Romance

Rated: T semi M


Recall

.

.

.

Gelap.

Kurasakan sesuatu yang empuk berada di belakangku. Sepertinya aku di tempat tidur. Aku mencium bau obat-obatan. Apakah aku di rumah sakit?. Kubuka mataku perlahan-lahan. Pemandangan pertama yang kulihat adalah dua namja. Mereka terlihat terkejut melihatku. Namja pertama memiliki rambut pirang, orang itu sangat tinggi. Wajahnya juga sangat tampan dan terlihat begitu dingin, tampaknya ia orang yang disuai oleh para yeoja dan popular namun tidak peduli, Ia seperti tokoh manga –menurutku.

Namja kedua lebih pendek dari namja pertama. Matanya memancarkan sinar lembut. Entahlah, hatiku merasa tenang saat melihat matanya. Berbeda dengan namja tinggi, menurutku ia orang yang ramah.

Tapi… Siapa mereka?

"….Nuguseyo?..." Tanyaku pelan.

Kuakhiri keheningan yang aneh ini. Dan dapat kulihat mereka terkejut –lagi menatapku. Kini mata mereka memancarkan sinar kekhawatiran.

"….Lu? K-Kau…." Namja bermata lembut itu akhirnya mengeluarkan suara.

"…Lu?... Nuguya?.."

Ah… Siapa diriku?

Kedua namja itu membulatkan matanya. Namja tampan itu mendekat padaku dan duduk di tempat tidur, tangannya menggenggam tanganku. Tangan satunya lagi hendak memegang pipiku –dengan cepat aku mundur. Hei, bagaimanapun ia adalah orang asing. Namja tampan itu terkejut melihat reaksiku. Namun dengan cepat ia kembali terlihat seperti biasa.

"Kau tidak ingat pada kami, Lu?"

Aku mengangguk pelan.

"Dan kau tidak mengingat dirimu sendiri?"

Sekali lagi aku mengangguk. "Siapa aku?" Tanyaku takut.

Namja berwajah dingin itu menghela napasnya panjang, dan sepertinya ia menatapku lembut.

"Namamu adalah Wu Luhan. Namaku Wu Yifan, kau bisa memanggilku Kris. Dan aku adalah kakakmu, Lu. Well, walau tidak sedarah…"

Tidak sedarah? Kakak tiriku?.

"Ini Zhang Yixing, ia sahabatmu sejak kecil, kau biasanya memanggilnya Lay"

Kulihat namja yang memiliki mata lembut itu tersenyum padaku, namun ada yang beda dari senyum itu, seperti terpaksa dan…sedih. Aku membalas senyumannya dengan senyumku. Sahabat ya? Aku dapat merasakan itu walaupun aku tidak mengingat apapun, entahlah rasanya sangat familiar dan aku benar-benar kenal dekat dengan mereka. Aku kembali melihat ke Kris hyung.

"…Apa yang sebenarnya terjadi, Kris hyung?..."

.

.

.

"AAAAKHHHH…."

BRUK!

Seorang namja manis menatap kosong 2 mayat orangtuanya yang tergeletak di karpet yang penuh dengan darah, bahkan darah kedua orangtuanya masih mengalir keluar. Kepala sang umma kini sudah terpisah dengan tubuhnya, tangan sang appa sudah tidak ada, mata itu diinjak oleh namja tersebut.

"….." Ia mengelilingi sekitar mayat orangtuanya –matanya masih tidak memancarkan apapun.

Seolah kini di dalam tubuhnya bukanlah diri namja itu, melainkan makhluk lain. Tangannya masih memegang kapak –yang berlumuran darah.

"….."

PRAK!

Tangannya melepas genggamannya, membiarkan kapak itu jatuh akibat gravitasi. Ia kemudian duduk, menyenderkan tubuhnya di tembok belakangnya, kemudian ia memeluk kedua kakinya matanya tetap memandang kosong mayat kedua orangtuanya.

"Appa, Umma. Selamat tidur" ujarnya sembari tersenyum manis.

"Cepatlah bangun"

.

.

.

"P-Pembunuhan?!" bisiknya panik.

Ia melihat sekelilingnya –menemukan namja manis itu memeluk lututnya, menenggelamkan wajah manisnya. Tidak jauh dari tubuh mungil namja itu, terdapat kapak yang sudah berlumuran darah. Kibum segera menghampiri namja itu, alangkah terkejutnya ketika melihat bekas darah dari tangan namja itu.

Kibum terdiam. Mungkinkah ia membunuh kedua orangtuanya? Andwae! Tidak mungkin, Luhan adalah namja yang polos dan tidak mungkin melakukan hal keji itu.

"Luhan? Luhan-ah?" Kibum mengguncang pundak Luhan pelan.

"…eum….eung? Kibum hyung?..." Bisiknya lembut.

"Apa yang terjadi? Ke-Kenapa kedua orangtuamu dalam keadaan mengenaskan…"

"Apa maksudmu, Kibum hyung? Appa dan Umma sedang ke luar negeri" kata Luhan sembari tersenyum manis.

"Luhan, orangtuamu sudah meninggal dengan mengenaskan! Apa maksudmu mengatakan mereka sedang di luar negeri?" seru Kibum frustasi.

"…eh? Meninggal?... aniyo, hyung. Mereka ke luar negeri dalam waktu lama~"

"Lihatlah baik-baik apa yang didepanmu, Lu!"

Luhan melihat mayat kedua orangtuanya. Mata namja manis itu tampak begitu kosong. Ia terdiam beberapa saat.

"….siapa mereka?"

TBC/END


A/N: ANNYEONG! SUNG RIN KEMBALIII! Setelah hiatus cukup lama aku akhirnya comeback juga dengan fic baru. Ini adalah fic EXO pertamaku. Baru prologue kok ^_^

Menurut kalian lebih baik dilanjutkan atau dihapus aja fic nya? Tolong review ya, kasih komentar! Gomawo!~~

Oh ya sebenernya author mash bingung, mending an genderswicth atau yaoi? Tolong vote ya :)

So,

Mind to review?