cermin tak pernah berdusta
bleach © kubo tite. saya tidak mengambil keuntungan materiil dari fanfiksi ini.
note. ya ampun selain poetry saya ga tau lagi mau naroh genre apa. ada saran?
Dia merindukan hayat yang membara; menawarkannya namun tidak cuma-cuma
Sayang, nirwana menghargai darah lebih rendah dibanding emas dan tirta
Ia mengucur tanpa diminta, diajukan tiada ronta
Dia cinta mati, namun bukan kematian sia-sia yang dia minta
.
Ratus demi ratus kendalinya mutlak atas siklus jiwa
Sekelilingnya bergeming; tak lagi sanggup memberinya apa-apa
Lawan yang (katanya) perkasa, ilmu mendewa, sudah bulat-bulat dibabatnya
Maka dia, yang dicintai darah dan kematian, berdiri sendiri di puncak dunia
Menghilang bersama cahaya
.
Retorika bersabda, cermin tak pernah berdusta
Ya, akhirnya, ia temukan dia
Yang mafhum akan napsu lagi hasrat juangnya yang tak pernah padam
Bukan si pengecut yang tampil; sang singa melangkah maju dengan senyum penuh tantangan
Satu akan tumbang, yang lain bertahan
Mereka mengerti, karena itu hukum alam
.
Apapun suratan yang nantinya tercipta
Akan mereka terima dengan lapang dada—
—benarkah?
Namun jika salah dari mereka menutup mata
Siapa yang akan menitikkan mata candrasa di dada?
.
(Satu akan tumbang,
maka yang satunya akan menghilang)
.
.
tamat
