CLasicc Stories...

Disclainer: Kuroshitsuji punyanya Yana Toboso...

Warning: OOC dan berubah status ho...ho...ho... dan sering author dan Mello numpang lewat...

Aloha akhirnya aku berani melompat ke fandom Kuroshitsuji setelah lama di Death Note. Tapi walaupun aku meninggalkan Death Note aku tetap membawa kabur Mello jadi ia akan menjadi narathor kita... Bagi kalian yang secara sengaja dantak sengaja ingin membuat tapi takut gak direview kasi aja ke aku tapi yang cerita klasik ya... udah mari kita puter undian cerita klasik kita...

readers: plok-plok-plok *tepuk tangan*

Ayo mulai dari mana puter-puter-puter *puter kotak stories* moga-moga nggak susah..

Cinderela... Ayo kita mulai ceritanya hip-hip hurai...

bonne lecture

Mello: Ehem-ehem... Suatu saat ada 2 orang yang jatuh cinta yaitu Vincent dan Rachel. Mereka memiliki anak bernama Ciel yang begitu mereka sayangi. Sampai suatu hari Vincent selingkuh dan mencintai Angelina yang menyebabkan pertengkaran yang hebat...

Al-chan: Kok Angelina bukannya dia adiknya Rachel...

Mello: Lu nulis aja gua yang mikir.

Al-chan: Enak lu gua yang nulis elu yang baca harusnya...

readers: Ya cepetan lanjutin...

Mello: Ya merekapun bercerai dan membuat Ciel tinggal bersama ayahnya karena ibunya tidak percaya bila ia adalah ibu kandungnya. Ternyata tak segitu saja Vincent menikah dengan Angelina yang ternyata membawa anak yang bernama Alois. Mereka hidup bahagia sampai suatu saat ayahnya pergi merantau untuk mencari uang.

"Adindaku dan anak-anakku ayahanda pergi dulu untuk merantau ke negeri antah-berantah," kata Vincent dengan lebainya.

"Adinda tunggu kepulangan ayahandaku tersayang," kata Angelina ikutan lebai. Anak-anaknya merinding dengan kelebaian orang tuanya tersebut.

Setelah kereta yang membawa Vincent pergi Angelina memulai kekerasan di dalam rumah bertangga.

Al-chan: Bawa ke Ka Seto dung... kan kekerasan kepada anak-anak

readers: Bawa...

Mello: Gak usah dipikirkan. Kita lanjutkan...

Awal yang menyenangkan berubah menjadi menyedihkan, Ciel hanya disuruh apa? Ia nggak disuruh nyuci di kali, memasak, ngepel lantai, nyapu, dan segala pekerjaan rumah tangga. Namun lebih mudah daripada Cinderela yang pernah kalian baca. Ia cuma disuruh mengenakan pakaian wanita yang sangat norak. Mungkin bagi kalian wahai para perempuan centil itu gak masalah tapi kalau cowok imut ini (hoek) itu musibah. Bukan hanya itu ia disuruh pake korset yang bahkan author di sebelah gue gak mau pake.

"Wuaaaaaa jangan pakein lagi," kata Ciel berteriak sambil lari maraton demi menyelamatkan nyawanya(?).

"Ini luculoh masa kamu gak mau pake," kata sang mama dengan wajah yang sulit diekspresikan.

"Nggak, mending aku mati aja," kata Ciel masih sambil berlari.

"Jadi aku bunuh saja kamu sekarang," kata sang mama kembali. Sedangkan di lain tempat Alois sedang asik meminum Earl Grey teanya dengan tenang sambil menonton acara kejar-kejaran ibu dan saudara tirinya tercinta (Alois: HUEK).

"NUoOOOOooooOO, ALOIS tolong aku," kata Ciel mulai lebai.

"Males ah," kata Alois seperti petir di masa badai yang sangat besar,"Oka-san jangan main-main sudah waktunya makan siang," kata Alois dengan tenang.

"Baik ayo kita makan,"kata sang Oka-san.

Makan siang hari ini adalah kroket isi nasi goreng dengan dajerling tea. Mereka makan siang dengan tenang, Ciel yang makannya dilambat-lambatkan, Oka-san yang lagi membuat baju norak yang akan dipakaikan ke Ciel, Alois yang makannya biasa, normal, tapi lagi baca doujinsi Death Note dan Kuroshitsuji. Wataripun tenang karena dia cuma bisa minum teh. Pelayan lain sedang asik di belakang bermain akhir makan siang...

"Ciel pakai baju ini ya..." kata Oka-san sambil membawa baju yang dipake Elizabeth taukan? Gimana ya kalau itu dipake Ciel.

"Oka-san jangan dekati aku! Aku tak sanggup...,"kata Ciel menangis dengan gajenya.

"Ciel aku hanya menyuruhmu menggunakan pakaian ini! Aku lebih baik daripada ibu tiri di Cinderela sesungguhnya. Bahkan klo Cinderela asli dateng pasti pengen tukeran tempat," kata sang Oka-san yang menyadarkan Ciel bahwa deritanya lebih ringan.

Tiba-tiba Cinderela asli dateng... *jreng-jreng-jreng-jreeeeng*

A/N: Panjang umur amat baru dibilang langsung nongol...

Mello: Woi yang bikin kan elu sendiri berarti gak ada yang panjang umur.

A/N: Ah gak usah protes ayo lanjut let's go...

Cinderela, dia bajunya lusuh, sobek-sobek pokoknya beda ama sama si Ciel padahal sama ceritanya loh.

A/N: Kan Author sayang ama Ciel...

Ciel: Kok tapi gue dibikin menderita begini.?

A/N: Itu kehendak Mello bukan aku... BUKAN AKU loh...

Mello: Klo gak menderita bukan Cinderela...

A/N: Lanjut...

"Tukeran dung, hati saya tersiksa gak dibolehin ke pesta," kata si Cinderela.

"Woi gua belum ampe situ," kata Ciel teriak-teriak pake toa hasil nyuri lagi... (Cinderelanya udah pinter nyuri)

"Maaf w(_ _)w. Aku akan kembali ke tempatku, permisi hihihihihi *g

aya kuntil*," kata Cinderela balik ke ceritanya...

Setelah Cinderela asli pergi, ada tentara yang mukanya kayak Shinigami berambut merah dengan giginya layaknya Tyrex *dipukul Grell*.

"Permisi ada orang," kata Grell.

"Woi emang gue bukan orang ya?" kata Ciel stress ketemu orang gak waras mulai panass puanass.

"Ada apa ya?" tanya sang Oka-san dengan tenang dan lancar gak kayak Ciel yang panas mulu padahal Cinderelakan baik, murah senyum.

"Ada pesta Pangeran Sebastian sedang mencari calon uke,"kata Grell dengan tenang,"pasti aku yang dipilih," katanya pd.

Di tempat lain...

"HUACHO," Sebastian bersin dengan tidak elitnya...

Al-chan: HUACHI, kok aku ikutan bersin ya... jangan-jangan ada yang mikirin aku...

Mello: Bukan gue! Ayo lanjutkan aja...

"Tumben ya pangeran carinya uke bukan istri ayo dek berlomba dengan eke yang cuantik ini,"kata Grell dengan super-duper pd.

"Tenang Ciel akan ikut ke pesta dansa," kata Oka-san dengan tenang padahal si Ciel bengong...

Al-chan: Harusnya dia gak dibolehkan pergi ke pesta dansa...

Mello: Betul nih kan kamu yang bikin.

Setelah sang prajurit pergi ke tempat asalnya, sang Oka-san sedang bersiap-siap mencari baju untuk anaknya tercinta.

"Mama aku gak ikut ya," kata Alois dengan tenang.

"Kalau kamu gak apa-apa. Tapi Ciel kamu harus ikut," kata Oka-san dengan api membara yang diselingi ombak mengamuk (?).

Sampai tibalah waktu untuk pesta dansa...

"Oka-san aku mau cuci baju jadi gak perlu ikut,"kata Ciel.

"Woi kita pake laundry jadi kagak usah nyuci,"kata Oka-san.

"Mengepel lantai," kata Ciel.

"Tuh lagi dilakukan Alois," kata Oka-san.

"Peri tolong bantu aku," kata Ciel nangis-nangis gaje.

"Bip_Bip_ Maaf layanan peri sedang libur mohon hubungi beberapa menit lagi karena sedang mogok kerja," tiba-tiba suara itu bergumandang.

A/N: Peri bisa mogok kerja ya...

Mello: Gak tau tuh ah lanjut aja

"TIIIIIIDAAAAAAAKKKKKKK,"kata Ciel dengan lebai. Kereta Kencana pergi membawa Oka-san dan Ciel pergi ke pesta dansa, sedangkan Alois melambaikan tisu saat kereta sudah mulai menghilang. Mereka melewati gunung, bukit, danau, gunung lagi dan sampailah ke Istana...

Di tempat pesta Ciel terpaksa menggunakan gaun pink (ituloh yang ketemu si Viscount). Mukanya merah merata kagak ada yang putih pucat. Sang Oka-san malah asik main bersama lelaki di pesta tersebut. Ditempat lain Sebastian sedang asik berbincang-bincang dengan Oto-sannya.

"Sebastianku mengapa kamu mencari uke bukan istri?"tanya sang Oto-san.

"Menurut mimpi bila aku mencintai wanita maka aku akan mati muda," kata Sebastian dengan sangat mantap.

"Nak tuh lihat ada gadis yang sangat cantik diantara lelaki yang ingin menikahimu," kata sang Oto-san.

"Wah aku akan menikahinya. Tunggu disini Oto-san," kata Sebastian langsung loncat dari tempatnya berada.

"Anakku...,"

A/N: Sebastiaaaaaan, tungguuu disini elu tuh manusia kalau loncat dari lante 4 mati lu...

Sebas: Oh iya... balik lagi... balik lagi...

A/N: Okey... review... *balik ke saat liat gadis cuantik *dipukul Ciel**

"Nak tuh lihat ada gadis yang sangat cantik diantara lelaki yang ingin menikahimu," kata sang Oto-san

"Wah aku akan menikahinya. Tunggu disini Oto-san,"kata Sebastian turun tangga.

Ciel yang tadinya merah sekarang sedang jatuh cinta ama makanan yang terhidang di sana. Dia makan amat lahap sampai dikira anak yang belum makan setahun ama cowok-cowok yang lagi minum bir.

"Gua pasti kepilih," kata cowok 1.

"Gue," kata cowok 2.

"NOoooo, anakku pasti yang dipilih," kata Oka-san yang bila di pesta panggil aja Madam Red,"nak makanmu layaknya orang kampung aja," kata Madam Red membentak anaknya sendiri.

"Tuapi aku lapuer mam," kata Ciel langsung menggigit ham yang yang ada di garpunya.

Saat kedua orang tersebut asik bercengkrama Sebastian datang dengan gagah layaknya seekor gagak(?).

"Bolehkah saya meminjam putri anda?" tanya Sebastian sopan. Sedangkan Ciel sedang berusaha lari dengan kekuatan Eyeshield 21.

A/N: Tumben ada yang gak mau ama pangeran...

Mello: Klo gue jadi dia juga gak mau kale...

A/N: Ah udah lajutin aja...

"Tunggu calon menantuku," kata Sebastian sedikit dilebai-lebaikan.

"Peri mengapa elo gak pernah ada saat gue membutuhkan elu," kata Ciel menangis tersedu-sedu.

"Ada apa Cielku sayang," kata seorang peri berambut kuning dengan gaun berwarna pink.

"Elo siapa?" tanya Ciel.

"Saya adalah Lizzy peri yang selalu disampingmu," kata Lizzy tenang.

"BOong lu! Waktu itu gue panggil enggak nongol!" kata Ciel udah naik darah.

"Maaf, itu karena kami sedang mogok karena gajinya katanya dikurangi," kata Lizzy lagi.

"Cepet buat Sebastian menjadi budakku aja," kata Ciel.

"Baik," kata Lizzy,"Alicidemuro456," katanya lagi.

Seketika semua yang ada berubah menjadi sebuah mansion di dalam hutan milik Phantomhive dan ternyata semua HANYA MImpi hanya mimpi... (nyanyi deh).

"Huh semua normal sekarang," kata Ciel.

"MAu menikah denganku," kata Sebastian...

"TUIDAAAAAAAAAAAAAAK," kata Ciel teriak sekalian pake toa lagi.

A/N: Tutup telingaaaaa

Mello: GOD itu teriak keras banget pokoknya klo aku jadi budek gajiku naik 2 kali lipat.

A/N: TIDAAAAAAAAAk.

Mello: Ah kok akhirnya jelek banget sih...

A/N: Aku pusing... *jalan kayak orang mabuk*

Mello: yA SUDAH rewiew donk dan beritahu kami cerita klasik mana lagi yang mau kepeleset abis yang diatas bukan dipeleset tapi kepeleset.

A/N: Mello ambil minum donk pusing...

Mello: Ya ndoro (_ _)