Sehun sedang menonton televisi ketika intercom apartemennya berbunyi dengan hebohnya. Dengan malas Sehun beranjak dari sofa dan berjalan pelan ke arah pintu. Sebuah senyuman lebar terpatri dihadapan Sehun saat pintu apartemen dibuka.

"Annyeong Sehuna.."sapa seseorang ramah lalu melangkah masuk ke dalam

"Jongin"kata Sehun pelan dan tersenyum kecil

"Aah~ hangatnya.. Dingin sekali diluar"kata Jongin lalu melepas sepatu dan jaket tebalnya dan menaruhnya di tempat masing-masing

"Kau tidak lupa password apartemenku kan Jongin ?"Tanya Sehun

"Tidak"

"Lalu kenapa membunyikan intercom ?"

"Hanya ingin disambut olehmu. Oh ya, aku membawa roti kesukaan kita"kata Jongin dengan senyum manisnya sambil meletakkan bungkusan ke atas pantry dapur

Sehun tersenyum kecil lalu berjalan mendekati Jongin "Wah kebetulan sekali, aku juga sedang lapar"

"Lapar ? Kau tak akan kenyang jika hanya makan roti Sehuna"kata Jongin "Aku akan memasak"kata Jongin lalu melangkahkan kakinya ke arah lemari pendingin.

"Tak usah"kata Sehun menahan lengan Jongin. Jongin menatapnya bertanya

"Aku sedang tak ingin makan makanan yang berat"jelas Sehun yang dibalas tatapan tak percaya oleh Jongin

"Aku serius Jongina"kata Sehun sambil memasang wajah yang seserius yang ia punya.

Sehun sebenarnya tak sepenuhnya jujur. Ia lapar, itu benar. Ia juga setuju dengan Jongin jika hanya memakan roti tak akan mengenyangkan. Sebenarnya Ia juga ingin memakan masakannya Jongin. Namun, melihat Jongin yang baru pulang dengan melawan cuaca malam hari yang dingin, membuatnya tak tega jika harus membuat Jongin memasak.

"Baiklah baiklah, kau memang keras kepala"kata Jongin akhirnya mengalah lalu melepaskan tangan Sehun dari lengannya. Sehun tersenyum kecil.

Jongin lalu membuka bungkusan yang ia bawa tadi dan mengeluarkan semua isinya, beberapanya ia sodorkan ke Sehun.

"Ini terlalu banyak"kata Sehun datar menatap roti-roti yang Jongin sodorkan

Jongin memutar mata "Ini porsi yang cukup untuk orang yang kelaparan"

"Aku tidak—"

"Ayo kita memakannya sambil menonton film ! atau bermain game !"kata Jongin sambil menarik tangan Sehun menuju ruang TV dengan tangan kanan dan tangan kirinya membawa tumpukan roti

Mereka akhirnya memilih bermain game. Walaupun Sehun sedang dalam tidak ingin bermain game, melihat Jongin yang bersemangat membuat ia akhirnya menuruti kehendak pemuda berkulit lebih gelap darinya itu.

"Aku bosan"kata Sehun sambil meletakkan stick Playstationnya

"Ya, aku juga. Padahal baru setengah jam"jawab Jongin melirik jam yang ada diatas TV

Jongin lalu merebahkan punggungnya ke atas karpet apartemen Sehun. "Jam delapan. Ini masih terlalu awal untuk tidur"

"Aku tak percaya mendengar kalimat itu dari tukang tidur sepertimu"kata Sehun setengah menyindir

Jongin mendengus sebal lalu bangun dan berjalan menuju balkon. Sehun yang melihat Jongin menuju balkon pun mengikutinya dan berdiri disamping Jongin yang sedang menatap langit.

"Langit musim gugur indah sekali"kata Jongin sambil matanya tetap menatap langit "Bulannya sedang tidak terlalu terang tapi aku menyukainya"

"Kau tahu Sehuna"kata Jongin mengangkat tangannya menggapai langit "Sejak kecil aku selalu bermimpi punya sayap lalu terbang membelah angkasa, memandang bintang sepuasnya, menyelami awan…."kata Jongin menggerakkan jari-jarinya

"Konyol bukan ?"kata Jongin menoleh kearah Sehun. Sehun tersenyum lalu menelusuri lengan Jongin hingga sampai pada jari Jongin yang sedang bergerak-gerak.

"Tak ada yang konyol jika itu menyangkut mimpi Jongina. Semua orang berhak bermimpi apapun yang mereka mau. Meskipun mimpi itu mustahil sekalipun. Tak ada seorangpun yang berhak menghakimi mimpi seseorang"kata Sehun meremas jemari Jongin yang terasa dingin

"Walaupun aku bermimpi punya sayap dan terbang ?"kata Jongin tersenyum kecil

"Ya"jawab Sehun tegas

Angin malam berhembus menerbangkan rambut mereka. Jongin menutup matanya. Merasakan kehangatan tangan Sehun saat menggenggam-meremas jemarinya dan merasakan angin malam yang berhembus membelai rambut coklatnya.

Sehun menatap Jongin yang memejamkan mata. Indah. Makhluk disebelahnya begitu indah. Dengan penerangan lampu dari balkon sebelah kanan dan cahaya bulan yang tidak terlampau terang, Jongin terlihat begitu Indah. Ditambah rambutnya yang meliuk-liuk dipermainkan angin.

"Sehun ?"

"Eum ?"

"Apa mimpimu ?"

'Memilikimu. Sepenuhnya'batin Sehun. Hanya batin Sehun. Mulutnya seakan takut mengucapkan dua kata itu.

Merasa tak ada jawaban dari Sehun, Jongin membuka matanya dan menatap Sehun. Tanpa mereka sadari , kedua tangan mereka tak lagi menggapai langit, melainkan telah turun. Namun, tangan Sehun masih tetap menggenggam tangan Jongin.

"Sehun ?"

"Aku—"ucapan Sehun tiba-tiba terputus saat terdengar nada dering telepon Jongin. Jongin melepaskan tangan kanannya yang digenggam oleh Sehun dan mulai mencari handphonenya.

"Yeoboseyo ?"kata Jongin setelah menempelkan telepon itu ke telinganya

"Chanyeol Hyung ?"kata Jongin dengan wajah yang berbinar. Sehun yang mendengarnya membuang muka dan kembali menatap langit dengan kedua sikunya diletakkan diatas pembatas balkon

"Jinjja ?"suara Jongin pun terdengar senang yang membuat Sehun mendengus pelan

"Ne.. ne.. Hyung, tungu aku disana"kata Jongin lalu menutup telponnya.

"Sehuna, Chanyeol hyung mengajakku—"

"Ya..ya.. cepat temui pangeranmu itu, kasihan jika dia menunggu terlalu lama"potong Sehun dengan datar

"Dia bukan pangeranku !"kata Jongin dengan wajah yang mulai memerah tapi Jongin menyembunyikannya dengan berjalan cepat menuju tempat dimana sepatu dan jaketnya tersimpan.

Sehun mendengus kesal. Ia sangat menyukai wajah Jongin yang memerah, apalagi jika diakibatkan oleh dirinya. Tapi, Sehun kali ini tidak menyukainya. Karena bukan Sehun alasan Jongin memerah dan Sehun sangat tidak menyukainya. Cenderung membencinya malah.

"Ne, ne.. cepatlah berangkat"kata sehun datar, sedatar wajahnya sekarang. Walaupun begitu dia tetap mengikuti Jongin

"Kau mengusirku ?"kata Jongin pura-pura sebal sambil memasangkan sepatu ke kakinya

"Itu kau tahu"kata Sehun masih sama datarnya

Jongin yang mendengarnya menatap Sehun kesal. "Saranku Sehuna, jika ingin bercanda, jangan memasang wajah datarmu itu. Terlihat sangat menyebalkan"

"Aku tidak bercanda"kata Sehun dengan nada yang masih sama

Jongin mendengus kesal. "Sepertinya aku harus pergi sebelum mood-ku benar-benar hancur"

Jongin meraih gagang pintu apartemen Sehun namun gerakannya terhenti.

"Ada apa ?"Tanya Sehun melihat Jongin yang menghentikan gerakannya

Jongin membalik tubuhnya dan menatap Sehun yang persis dibelakangnya

"Mianhae"kata Jongin lirih

"Untuk apa ?"Tanya Sehun memasang wajah bingung. Sehun tau maksud Jongin, tapi ia memilih untuk berpura-pura tidak tahu

"Jangan pura-pura bodoh Sehuna. Kau menyebalkan sekali !"kata Jongin sebal

"Mianhae aku meninggalkanmu. Aku berjanji setelah bertemu Chanyeol Hyung, aku akan menginap di apartemenmu"kata Jongin sambil memeluk Sehun

"Buat apa minta maaf ? Bukankah ini sudah sering terjadi ? Dan apa itu tadi ? menginap di apartemenku ? Bukankah apartemen kita bersebelahan ?"kata Sehun mengusap rambut Jongin

Sehun menikmati saat-saat seperti ini. Saat dia dan Jongin sedekat ini. Sejujurnya dia ingin waktu berhenti saja saat ini. Tapi ia tahu itu tak akan mungkin terjadi.

"Sehuna, aku pergi dulu"kata Jongin melepas pelukannya dan membuka pintu apartemen "Jangan merindukanku"cengir Jongin sebelum menutup pintu apartemen dan menghilang dibaliknya

Seperti biasa. Jongin pasti akan segera pergi dan meninggalkan apapun jika Chanyeol sudah menelponnya untuk meminta menemuinya. Dan Sehun bukanlah pengecualian. Sehun menghela nafas dan berjalan kembali menuju balkon. Memperhatikan dan mengawasi Jongin dari balkon apartemennya.

Terlihat Jongin melambai kearah Sehun sebelum memasuki mobil Park chanyeol. Setelah mobil itu pergi, yang tersisa hanya keheningan mengelilingi Sehun.

Sehun menatap langit dan memejamkan mata.

"Sehun ?"

"Eum ?"

"Apa mimpimu ?"

Sehun membuka matanya dan menatap kota yang berhiaskan lampu berkerlap-kerlip. Jika mimpiku adalah ingin memilikimu seutuhnya, apakah aku salah ?

.

.

.

.

(TBC/END)

Haloooo.. Ini FF debutku loo #gaknanya … Salam kenal semuanya, aku newbie ! Jadi sangat diharapkan review, kritik dan sarannya agar kedepannya menjadi lebih baik … (^o^) . Maaf juga FF debut endingnya gitu TT^TT Makanya aku butuh saran dilanjut apa engga

Segitu dulu deh. Yang mau nanya-nanya silahkan, pm bisa, ask. fm juga bisa (^o^)

Anyyeong 3