PROLOG: BERTIGA ATAU TIDAK SAMA SEKALI.

Di abad 20, bahaya tidak hanya bisa terjadi di luar rumah akan tetapi bahaya bisa ada dimana saja, bahkan dirumah sekalipun. Jika dulu orang tua memperingatkan kepada anak mereka untuk hati-hati dengan orang asing, sekarang mereka memperingatkan anak mereka untuk berhati-hati dengan siapapun tidak terkecuali keluarga mereka sendiri. Sebanyak apapun aparat pemerintah berkeliaran di negara ini, tapi tak banyak yang berubah. Bahkan kriminal di negara ini masih terus meningkat, pelakunya pun seperti tidak bisa dihitung jumlahnya. Ironisnya ada juga aparat pemerintah yang melanggar hukum.

Saat ini, kita sebagai warga negara harusnya tidak bergantung pada aparat pemerintah saja. Tapi, kita juga harus mandiri untuk menciptakan dunia yang aman dan tentram. Contohnya kami bertiga, kami membuka jasa detektif swasta. Mungkin bisa dibilang kami membantu polisi untuk memecahkan kasus yang sulit untuk dipecahkan dan sering membantu masyarakat yang butuh pertolongan juga. Jika kalian menganggap kami meniru dengan holmes. Maka akan kujawab dengan tegas tidak. Tapi, kami bertiga mengagumi karakter detektif tersebut. Kami berbeda dan mungkin tidak bisa meniru detektif hebat tersebut. Kami masih SMA dan bisa dibilang disini kami juga masih banyak masalah intern maupun seringkali kami memecahkan kasus hanya untuk kesenangan pribadi saja.

Namaku Aditya, akulah pendiri dari jasa detektif ini. Usiaku 17 tahun, hobiku adalah bermain game. Teman-temanku menganggapku keras kepala, egois, pemarah, terlalu percaya diri. Harusnya mereka mengatakan jika aku itu sangat tampan dan populer dan itu faktanya. Dasar! Mereka tidak mau mengakui kalau aku tampan dan sangat populer.

Dan perkenalkan temanku sekaligus kolegaku, Kiki. Usianya sama denganku. Hobinya menggambar. Dia menghabiskan banyak waktu di kamar untuk menggambar. Kiki sangat cerdas dan kuakui dialah yang paling sabar diantara kami bertiga. Jika aku terbawa emosi dialah yang meredakan emosiku. Kiki adalah kolega yang paling handal dalam membaca situasi.

Terakhir, zetta. Dia satu-satunya perempuan yang ada di bisnis ini. Usianya 16 tahun. Menyebalkan, cuek, bicaranya sangat menyakitkan. Tapi, tanpanya kasus akan sangat sulit dipecahkan. Dia pandai dalam argumen dan menganalisa. Hobinya membaca novel. Yang paling menyebalkan darinya hanyalah satu, yaitu motto hidupnya. Jangan pernah melakukan hal yang tidak ingin dilakukan, jika kau ingin melakukan sesuatu cepat selesaikan.

Kombinasi yang aneh. Tiga anak SMA tinggal dikontrakan besar dengan Bibi siti paman deni yang mengurus mereka bertiga dalam kontrakan. Sebenarnya , ada sejarah pendirian jasa detektif ini.

Waktu itu, saat pulang sekolah kami berhenti di toko buku bekas di pinggir jalan untuk mencari majalah bekas untuk tugas sekolah. Zetta dan kiki sibuk mencari majalah dan aku menunggu di luar toko sambil bermain game di ponselku.

*BRAAAAAAAAAAAAK*

Suara hantaman mobil yang bertabrakan membuatku reflek berlari ke lokasi kejadian. Orang-orang berhenti dan mengelilingi mobil yang tabrakan tadi, tak ada satupun yang menelpon polisi dan ambulans.

'Bu, ibu yang memakai baju biru tolong segera telpon ambulans. Dan

Bapak yang berkacamata tolong telpon polisi. Bapak dan ibu yang lain

Tolong bantu saya mengeluarkan korban dalam mobil' ucapku sembari

mencoba membuka pintu mobil yang sudah penyok.

Saat korban berhasil dikeluarkan. Ada 2 orang pada mobil yang menabrak, satu pria dan satu wanita, dan 1 orang pria di mobil yang ditabrak. Untunglah wanita dan pria yang ditabrak hanya luka sedikit dan pingsan tapi pria yang menabrak itu tewas. Tak lama kemudian polisi datang begitupula dengan ambulans. Para korban kecelakaan dibawa masuk kedalam ambulans dan polisi mensterilkan jalan tersebut.

' ini kecelakaan biasa, disebabkan pengemudi yang kurang konsentrasi.'

Ucap salah satu anggota polisi pada seseorang yang aku duga adalah

Atasannya.

' kita butuh bukti dan saksi untuk kejadian ini. Kau nak, yang jadi saksi.

Kudengar kaulah yang mengeluarkan para korban dari mobil' ucapnya

Sambil menunjukku.

' baik pak. Tapi, saya merasa ada yang aneh pada kecelakaan ini' kataku.

'nak, ini hanya kecelakaan biasa. Sudah sering kami menangani hal seperti ini ' ucapnya.

'ini pembunuhan.' Ucap seseorang yang tiba - tiba menepuk pundakku, zetta sambil membawa kantong plastik hitam berisi majalah, di ikuti kiki yang disampingnya.

'Jangan sok tahu kamu nak. Ini hanya kecelakaan biasa. Mana ada pembunuhan. Sudah jelas mobil ini menabrak. Lagipula tidak ada senjata tajam di dalam mobil tersebut' bantah bawahan polisi tersebut.

' Dit, tadi waktu kamu mengeluarkan pria itu ada luka di dadanya kan?' tanya zetta.

'iya zett, di dadanya ada luka robek. Lalu di tengkuknya pun ada luka robek. Dan itulah yang membuatku merasa ada yang janggal.' Jawabku.

'huh, itu karena pecahan kaca nak. Begitu saja kau tidak tau. Dasar bocah ingusan'. Sindir polisi sambil membuat ekspresi merendahkan kami.

'Begini saja, Pak. Izinkan kedua teman saya menjelaskan opini mereka. Siapa tahu apa yang mereka katakan benar. Tentu ini akan membantu penyelidikan bapak' nego kiki.

'Baiklah nak, coba jelaskan mengapa kamu mengira ini pembunuhan' pintanya.

'Begini pak, dari awal saya sudah merasa ada yang janggal sejak saya mengeluarkan mayat pria tersebut. Jika dipikir dengan logika. Tidak mungkin ada kaca yang bisa menggores tengkuk seseorang jika ini hanyalah kecelakaan biasa.' Jelasku.

'menambahkan opini aditya. Didadanya ada luka robek sedangkan kita tahu jika ini disebabkan pecahan kaca maka harusnya itu bukan luka robek yang teratur tapi luka robek kecil yang tidak beraturan'tambah zetta.

'lalu kesimpulan dari opini kalian?' tanya sersan.

Kulihat kiki yang sepertinya berfikir tentang pendapat ku dan zetta. Kiki yang dari tadi hanya berdiri disamping zetta pun. Menghampiri sersan dan menghela nafas, itu adalah tanda Kiki sedang mencoba menyusun dan memilih kata – kata agar tidak memperkeruh masalah.

'saya akan menjelaskan sedikit teori yang saya tangkap dari penjelasan teman-teman saya. Ini adalah pembunuhan berencana, korban di tusuk dahulu dibagian tengkuk. Pelaku menusuk bagian dada korban saat dia tahu korban masih belum tewas. Untuk menyembunyikan luka tusuk di dada korban. Pelaku membuat luka robek pada dada korban. Untuk membuat alibi maka dia membuat pembunuhan ini terkesan menjadi kecelakaan saja. Dan saya berfikir korban dibunuh sebelum masuk ke dalam mobil. Untuk alat membunuhnya saya sangat yakin anda dapat menemukannya dibawah lantai mobil. Pecahan cermin yang penuh darah, kesimpulan akan kami jelaskan saat kalian menemukan pecahan cermin tersebut'jelas kiki.

Mendengar teori Kiki, sersan pun memerintah bawahannya untuk mencari kedalam mobil apakah ada pecahan cermin seperti teori yang disampaikan Kiki. Zetta, mencoba menganalisa runtutan kejadiannya. Aku masih penasaran bagaimana bisa seseorang tewas terlebih dahulu sebelum dimasukkan mobil.

'Sersan, saya menemukan USB dan pecahan cermin seperti yang bocah itu katakan, Pak.' Lapor salah satu anggota kepolisian.

'sudah kuduga, Bapak polisi bisa menggunakan itu untuk tahu siapa pelaku pembunuhan ini lewat sidik jari' kata Kiki.

'tinggal satu pertanyaan. Bagaimana seseorang yang sudah tewas mengemudi mobil?' tanya sersan.

'Saya menduga ada cara yang digunakan pelaku untuk menutupi kejahatannya. Dan aku curiga dengan USB itu' Jawab zetta.

' Aku paham sekarang. Sersan , yang mengemudikan adalah USB tersebut. Sebenarnya ini bukan hal yang baru. Saya pernah mendengar virus yang digunakan membajak mobil. Fungsi virus ini mirip dengan auto pilot. Mobil zaman sekarang sama dengan komputer, bisa dikendalikan dengan otomatis. Untuk membuktikannya, Pak boleh saya pinjam mobil polisinya. Dan alangkah baiknya bapak juga ikut masuk.' Ajakku.

Sersanpun mengizinkan menggunakan mobil polisi tersebut. Saya masuk ke dalam mobil polisi tersebut disusul sersan. Saya pun memasang USB tersebut dan memakai sabuk pengaman. Saat saya menyalakan mobilnya. Tak lama kemudian mobil tersebut melaju dan semakin lama semakin cepat.

'Hei, apa yang kau lakukan nak?!' teriak sersan.

' saya tidak menginjak gas sedikitpun' responku.

Sersan melihat kebawah dan terkejut saat benar kakiku tidak menginjak gas. Tidak jauh di depan ada truk besar. Sersan sangat terkejut.

' Nak, di depan ada truk. Hentikan mobil ini! Hentikan!' teriak sersan.

Aku pun menginjak rem dan menghindari truk tersebut, dan membawa mobil polisi ini kembali ke tempat awal.

'Pak, jika pria tersebut memang masih hidup pasti dia bisa menginjak rem atau mencoba menghindari mobil tersebut.' Jelasku.

Kami pun keluar dari mobil, dan aku pun berpamitan kepada sersan tersebut. Aku memberikan nomor ponselku. Kami pun kembali ke kontrakan kami. Tragedi tadi cukup menyenangkan tapi, kejadian itu juga yang membuat kami tidak nafsu makan.

' Dit,Ki,Ta ayo waktunya makan!' teriak bibi Siti.

'Hari ini kami diet, Bi!' teriak kami.

Jam menunjukkan angka 10 dan saat itu ponselku berbunyi. Nomer tidak dikenal, aku pun mengangkat panggilan tersebut dan mengubahnya menjadi loudspeaker.

'Nak, terima kasih atas bantuannya. Tadi, hasil sidik jarinya menunjukkan kalau pelaku pembunuhan ini adalah wanita yang duduk disebelah korban yang tak lain adalah mantan kekasih korban.' Ucap sersan

'Sama-sama pak' jawabku.

'Bagaimana jika salah satu dari kalian menjadi detektif disini?' tawarnya.

'Salah satu? Tidak pak. Kami menolak, dari pada menjadi detektif negeri tapi hanya salah satu , lebih baik kami membuat jasa detektif swasta saja pak.' Ceplosku.

'bertiga atau tidak sama sekali' ucap kiki langsung mematikan telponku.

'ide mu tadi lumayan.' Ucap zetta.

'ya sudah kita buat saja. Biro detektif swasta' ucapku.

Dengan diberitakannya kasus pembunuhan tersebut seperti iklan gratis untuk kami. Nama kami pun dikenal masyarakat. Dan sejak saat itu kami pun mulai menerima kasus kriminal dan polisi yang meminta saran maupun bantuan untuk memecahkan kasus.

5