Disclaimer: Uta no Prince sama bukan milik Riren. Me and Android is my original story.

Rate: T

Pair : Ai Mikaze & Reader

Genre : Romance, hurt/comfort, and friendship.

Warning: typo, gak sesuai dengan EYD, 3 sudut pandang berbeda, OOC, and many more.

.

.

.

.

Me & Android

RIREN18

.

.

.

.

Reader Side

Hai semua kenalkan namaku (full name). Aku ingin cerita pada kalian tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Aku sedang menyukai seseorang, lebih tepatnya dia tetangga apartemenku. Aku menyukainya karena dia baik dan suka membantuku meski ekspresi wajahnya hampir sama dengan triplek #plak. Namanya Ai Mikaze. Nama yang indah bukan?. Selain baik dan suka membantu, Mikaze san selalu mengerjakan apapun dengan sempurna, tanpa cacat sedikitpun.

Aku masih ingat dulu saat pertama bertemu dengannya. Waktu itu aku di minta oleh sahabat lamaku untuk menjadi model suatu produk makanan. Saat itulah aku mengenal Mikaze san. Awalnya Mikaze san sangat cuek dan diam pada sekelilingnya. Mikaze san hanya bicara seperlunya saja. Tatapan matanya selalu memandang bosan dan terasa agak kosong, menurutku. Tanpa ku sadari dia perlahan mendekat padaku...

"Perkenalkan namaku Ai Mikaze. Namamu siapa?"

Suara Mikaze san terdengar sangat lembut dan sedikit feminim. Mikaze san juga menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku.

"Namaku (full name). Salam kenal Mikaze san."

"Salam kenal, (last name). Mohon kerja samanya."

"Mohon kerja samanya juga."

Aku dan Mikaze san saling berjabat tangan. Entah kenapa tangannya terasa agak dingin. Apa dia sedang sakit?

"Ano... Mikaze san..."

"Ya?kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Begitu ya."

"(First name), saat pemotretan. Mikaze san harap bersiap juga ya."

(Your best friend) memanggilku dan Mikaze san untuk segera ke studio untuk pemotretan. Aku dan Mikaze san pun melakukan gaya yang di arahkan oleh sang fotografer hingga sesi pemotretan berakhir.

Tapi itu kejadian beberapa bulan yang lalu. Aku masih ingat betapa bahagianya aku saat tahu bahwa Mikaze san adalah tetangga sebelah apartemenku. Tapi, entah kenapa ada yang masih mengganjal di hatiku tentang Mikaze san yang aku sendiri belum tahu apa itu. Semoga saja itu bukan sesuatu yang buruk. Ya... semoga saja.

— o —

Ai Mikaze Side

Salam kenal semuanya, namaku Ai Mikaze. Kalian boleh memanggil ku apa saja. Oh, ya, aku bukanlah manusia melainkan sebuah human android buatan seorang profesor. Aku di ciptakan untuk memggantikan seseorang yang sedang terbaring koma. Aku di rancang untuk mengerjakan apapun dengan sempurna dan tanpa cacat. Aku pun tidak di ciptakan untuk merasakan perasaan yang di rasakan oleh manusia.

Jika kau melihatku dari luar. Aku tampak seperti manusia pada umumnya. Wujudku memang seperti manusia tapi aku bukanlah manusia.

Entah kenapa belakangan aku merasa kepala ku terasa panas. Rasa panas itu mulai muncul sejak aku bertemu dengan seorang gadis bernama (full name). (Last name) adalah gadis yang baik dan sopan menurut data yang ku lihat secara langsung. Selalu ramah pada setiap orang dan selalu ceria. Tapi, terkadang dia suka ceroboh dan hal tersebut membuatku sering membantunya.

Aku juga tak menyangka akan menjadi tetangganya. Karena itu, terkadang dia suka memberikan makanan hasil masakannya kepadaku. Menurut dataku, makanan yang dibuatnya selalu seimbang gizinya.

Lalu entah kenapa, beberapa hari belakangan ini suhu tubuhku semakin meningkat. Aku pun harus mengendalikan suhu tubuhku ini jika tidak maka akan terjadi seperti waktu itu. Pingsan tak sadarkan diri bukanlah pilihan yang bagus. Oh, ya, aku menyimpan rahasia ini dari (last name).

Sebagai Human Android aku tidak bisa lama-lama di bawah hujan atau di bawah terik matahari karena keduanya membuatku me- restart diriku secara otomatis akibat temperatur suhu yang tiba-tiba berubah drastis.

Satu lagi yang paling membuat tak mengerti. Aku tidak mengerti apa yang namanya sebuah perasaan yang namanya 'Cinta'. Setiap kali aku memikirkan hal itu, diriku mengalami hal serupa apabila terlalu lama di bawah guyuran hujan atau terik matahari. Padahal berdasarkan data yang ku punya, Ai adalah bahasa jepang dan huruf Ai menggunakan huruf kanji yang berarti cinta.

Sampai sekarang namaku tetap menjadi misteri untuk diriku sendiri. Lalu aku juga ingin merasakan perasaan yang bernama 'Cinta'. Meskipun itu akan menyakitkan untukku.

— o —

Author side

(Name) dan Ai pun perlahan-lahan semakin dekat. Kini keduanya sudah bersahabat. Saling membantu dan saling melengkapi. Melewati tawa dan sedih bersama, lebih tepatnya hanya (name) saja yang merasa seperti itu.

Semakin hari semakin (name) tidak bisa memendung perasaannya pada Ai. (Name) sangat menyayangi Ai. Tulus dan juga ikhlas. (Name) akan menerima apapun balasan dari Ai apabila dia jadi mengungkapkan perasaanya pada Ai.

.

.

.

.

Hari ini (name) berencana untuk mengajak Ai jalan-jalan berkeliling kota. (Name) mengirim email pada Ai.

To : mikaze_ai

Subject : Ohayou

Ohayou Mikaze san

Maaf mengganggu pagi-pagi, apakah kamu hari ini libur?. Jika iya, mau tidak jika jalan berkeliling kota bersamaku?.

Dengan segenap keberanian (name) pun mengirimkan email itu pada yang di tuju. Berharap email nya di balas oleh sang pujaan hati.

Drrrrt...drrtt...

Handphone flip milik (name) bergetar tanda ada email baru masuk. Ya... balasan email dari Ai. Tentu saja wajah (name) langsung cerah ceria bak langit musim panas tanpa awan.

From : mikaze_ai

Subject : re : ohayou

Ohayou (last name). Hari ini aku libur dan tidak buruk juga apabila jalan berkeliling kota. Ku jemput 15 menit lagi.

Segera (name) melompat kegirangan karena Ai menyetujui ajakan kencan sepihak itu tanpa di sadari oleh pihak yang satunya lagi. Segera (name) mencari pakaian yang akan di pakainya.

(Name) pun memilih sebuah dress seatas lutut berwarna cream dengan aksen pita yang menjuntai hingga dada berwarna putih. Tak lupa (name) mengikat ala pony tail dengan pita berwarna putih. Memakai make-up natural agar wajahnya terlihat lebih cerah dan tidak pucat. Sebuah tas kecil tersampir di bahu kanannya. Tak terasa 15 menit berlalu, (name) segera berjalan keluar dari apartemennya setelah menggunakan wedges berwarna senada dengan dress nya.

"Sudah siap berangkat, (name)?"

(Name) terkejut sekali saat Ai berada tepat di depan pintu apartemennya. Ai tampak cool and casual. Hanya memakai sebuah polo shirt berwarna navy blue yang di padu dengan jins berwarna putih. Tak ketinggalan sepasang sneakers berwarna putih menghias kaki jenjangnya.

"Ayo, kita berangkat."

Tanpa sadar (name) menggandeng tangan Ai hingga mereka keluar dari gedung apartemen mereka. Sebenarnya sih sudah biasa saja Ai dan (name) bergandengan tangan namun kali ini Ai merasa perlahan suhu tubuhnya mulai meningkat.

.

.

.

.

.

(Name) tampak menikmati berjalan berdua dengan Ai. Tanpa (name) sadari, kondisi Ai sudah mulai memburuk. (Name) baru menyadari saat pegangan tangannya kian terasa semakin panas dan membuat kulitnya hampir melepuh.

"Mikaze kun? Daijobu desuka?"

Tidak ada respon dari laki-laki berkuncir setengah itu. (Name) semakin khawatir karena Ai tidak menjawab pertanyaannya. Tanpa peringatan, tubuh Ai pun langsung jatuh ke arah depan. Ai pingsan dan (name) mulai panik karena Ai tiba-tiba pingsan seperti ini.

"Mikaze kun?. Bangunlah. Ayo bangun."

Tidak ada respon dari tubuh yang kini ada dalam dekapan (name). Perlahan (name) mulai panik karena Ai tak kunjung membuka matanya.

"(Name) chaaaaaaaan..."

(Name) menoleh ke sumber suara dan terlihat sosok berambut pirang dan berkacamata. Ya... dia, Shinomiya Natsuki bersama teman kecilnya yaitu Kurusu Syo. Keduanya terlihat bertanya dan panik melihat keadaanmu dan juga keadaan Ai.

"Natsuki, cepat kau angkat Ai dan segera masukkan dia ke dalam mobilku."

"Baiklah."

"(Name), kau juga ikut bersama kami."

"Ok."

Ai pun di gendong ala bridal style oleh Natsuki. Sesampainya di dalam mobil, (name) mendengar seperti suara mesin pc komputer yang sedang berjalan. Suara itu berasal dari Ai. Tentu saja (name) terkejut bukan main. Seketika Ai membuka matanya dan terlihat mata Ai menampilkan sesuatu yang aneh pada kedua bola matanya. Seketika (name) tahu bahwa Ai bukanlah manusia. Tak lama Ai pun tersadar.

"Aku ada di mana?"

"Kau ada di dalam mobil Syo chan. Ai chan apa kau baik-baik saja?"

"Iya. Aku baik-baik saja."

"Mikaze kun..."

Ai pun menoleh ke arah sumber suara dan dia melihat (name) menatapnya dengan pandangan terkejut dan tidak percaya.

"Kau pasti terkejut bukan?. Seperti yang kau tahu, aku bukanlah manusia. Maaf jika menyembunyikan hal ini darimu."

(Name) tiba-tiba memeluk Ai dan tentu Ai merasakan sesuatu saat (name) memeluknya. Ai merasakan sesuatu yang tidak dia mengerti. Ai pun membalas pelukan (name) karena (name) menangis dalam pelukannya.

"(Name) chan, aku ingin memberitahukan sesuatu padamu. Ku mohon dengarkan baik-baik."

(Name) melepaskan diri dari pelukan Ai. Lalu (name) menganggukan kepala sebagai tanda mengerti dari ucapan Natsuki.

"Seperti yang kau tahu Ai adalah human android yang sengaja di ciptakan untuk menggantikan seseorang. Seseorang itu mengalami kecelakaan yang membuatnya belum sadar komanya. Oleh karena itu Ai di ciptakan. Ai di ciptakan untuk bekerja dengan sempurna. Tapi, dia tidak di ciptakan untuk mengerti perasaan orang lain terutama cinta."

"Oleh karena itu, (name), kamu jangan pernah mencoba untuk jatuh cinta pada Ai. Karena kasihan kamunya nanti. Aku bilang seperti ini karena aku dan Natsuki peduli padamu, bukan karena benci atau apapun. Aku harap kau mengerti, (name)."

Seketika (name) merasa sesak dadanya mendengar perkataan Natsuki dan Syo barusan. Walau mereka bilang seperti itu, (name) tidak bisa melupakan perasaannya untuk Ai. Benar apa kata Syo dan Natsuki, jika dia mencintai Ai akan menyakiti dirinya sendiri dan perasaannya karena Ai tak bisa membalas perasaannya. Tapi, bagi (name), Ai bukanlah sebuah kumpulan mesin melainkan sama sepertinya yaitu manusia.

"Natsuki kun, Syo kun, terima kasih karena sudah mengkhawatirkanku. Tapi, aku akan tetap menyukai Ai meski perasaanku tak di balas olehnya. Aku harap kalian mengerti perasaan ku."

Natsuki dan Syo menatap sendu (name) yang memantapkan perasaannya pada Ai. Sementara Ai hanya bisa menatap ketiga orang di depannya dengan pandangan tidak mengerti.

— o —

Bagaimana kelanjutan cerita (name) dan Ai selanjutnya? Apakah berakhir bahagia atau malah sebaliknya?

Tunggu kelanjutan ceritanya ya...

To Be Continue

Author Note:

Yahuu minna san kembali dengan author yang biasa-biasa aja tapi menawan #PLAK. Ok kali ini Riren mencoba membuat ff tentang Ai dengan para Reader san. Tak hanya dengan Ai saja tapi dengan seluruh karakter Utapri. Jujur saja agak susah membuat ff tentang Ai dengan tema cinta karena pada dasarnya Ai itu hanya human android alias robot dan tidak mengerti apa itu cinta. Riren harap cerita kali ini bisa menghibur para reader san terutama bagi penggemar cowok imut berambut cyan ini. Akhir kata Riren ucapkan terima kasih dan mohon reviewnya untuk semangat Riren menulis. #psst sebenernya ini request dari seseorang. Riren buat ff ini spesial untuknya. Semoga dia baca cerita ini di ff.

Riren18