Demi Rima
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Omen Series by Lexie Xu
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
Dentingan halus kunyanyikan, menyambut daun-daun yang berguguran
Di belakang pekarangan sekolah itu, ada sosok misterius yang mencoba merayu
Dia seperti hantu, mengendap-endap tanpa pernah aku tahu
Mencoba menggerogoti keberanianku untuk terus memainkan iramaku
Meneror nyawa penuh kejenuhan, menanti cahaya gemilang
Tanpa pernah kusadar, dia menyelinap dan terus memandang
Angin dan remang-remang beradu dalam gelapnya ruangan
Mencipta suasana mistis yang tiada duanya
Hatiku berdesir-desir, mencoba untuk tetap duduk, tidak mangkir
Itu hanya khayalan, itu hanya imajinasi, itu hanya bayangan
Pikiranku terus merapal mantra bak pengusir setan
Musikku beradu bersama debu, di dalam tempat yang kotor tak tahu malu
Lucunya aku menikmati kesendirian ini yang terus menggodaku
Padahal aku adalah anak nakal yang sedang galau tak karuan
Namun, musik membawaku hanyut dalam seribu perasaan
Begitu indah, tak tertahankan untuk sekedar mengecup bibir lagu di tepian
Dan terus kurasakan, sosok itu tidak juga kunjung hilang
Malah dia sedang bangkit, berjalan ataukah melayang?
Naluri mengata untuk menghindar, tetapi kucoba menutup telinga, pura-pura saja tuli, Daniel
Hawa dingin dan tipis yang berayun di jemariku, menyambutku ke dalam kehidupanmu
…
"Ternyata hanya Rima."
Sosok hantu, manusia, atau Sadako?
Maaf, bukan maksudku mengataimu semisal sembako
Bukan termasuk salah satu di antaranya, dia malah gabungan dari ketiganya
Nyatanya dia bukanlah sosok kasat mata seperti yang kukira
Dia adalah bidadari yang dibuang di Bumi, asalnya dari Surga
Rambutnya yang panjang, bak tirai yang enggan membuka
Menutupi betapa cantiknya wajahnya yang kutahu berjuta pesona
Jangan, jangan dulu pergi dariku sebelum aku sempat berkata
Maafkan perasaanku yang dulu sempat mengiba kepada Valeria
Sekarang aku tahu, dirimulah tempat bernaung yang berlelah-lelah kutuju
Percayalah kepadaku, aku benar-benar membutuhkan dirimu
Kumohon jangan melihatku hanya dari busuknya masa laluku
Yeah, aku memang cowok yang berandal, kurang ajar, sialan, terserah kau ingin memakiku
Namun, satu hal yang kuingin kau tahu
Perasaanku padamu sudah terlalu dalam dan tak mengenal kata ragu
Baru kali ini aku merasakan kesungguhan pada makhluk bernama perempuan
Hadirmu memberiku keteduhan yang menghangatkan
Berterus teranglah, Daniel, kau tidak sedang mengadakan proyek penelitian
Akui saja bahwa dirimu tidak hanya ingin menjadi sebatas teman
…
Demi Rima
Akan kulakukan apa saja
Jika ada orang jahat yang ingin membuatmu celaka, harap langkahi dulu mayat penjaganya
Aku tidak mengada-ngada, melihatmu sedih telah menghancurkan dadaku entah kenapa
Dan membuat amarahku naik menuju nadi sedemikian rupa
Ingin kuhabisi dia, kuhancurkan hingga tak berbentuk bagaimana wujudnya
Jika ada yang ingin membuatmu terluka, Rima, Daniel akan siap menjadi penghalangnya
Aku tidak bercanda, hidupmu yang pedih membuatku tidak berdaya
Sebisa mungkin, akan kujauhkan dirimu dari rencana dusta atau pun bencana
Rasa, sebuah nyawa baru dalam memandang dunia
Memanjakan masa remaja yang dulunya berupa berkelahi saja
Aah, kau sedang mabuk rupanya, Daniel
Mabuk karena meminum anggur berupa wanita
Ini bukan lagi kisah kacangan, ini sudah sungguhan
Sentakan terhebat yang sedang kurasakan, menetap di sarang pemujaan
Getaran dan terus bergetar
Hangatnya kemesraan bukan hanya ucapan membual
Terlanjur, terlanjur sudah hatiku mengatakan
Cintaku hanya untukmu seorang
Sumpah, Rima, Daniel tidak pernah bermain-main jika sudah dengan orang yang dia sayang
…
Demi Rima
Hidupku menjadi lebih baik karenanya
Aku bukanlah orang sempurna, tapi kaulah yang membuatku merasa sempurna
Di kehidupan pada zaman sekarang, membuat orang terlena akan pandangan
Melihat hanya dari sisi luar
Cantik, kaya, tampan, hanya bermodal puja-pujaan
Lidah orang sepertinya berbaur kepada dusta dan kebohongan
Menampilkan pakaian atau gaun penuh perhiasan
Sayangnya tidak ada yang mampu mengalahkan pesona Rima
Dia terlalu luar biasa
Mataku tidak buta, hanya saja Rima yang membuat mataku tak bisa membuka
Silau karena pancaran kebaikan yang dikeluarkannya
Terima kasih, Rima, kau telah membuat hidupku lebih bermakna
Setelah semua hal yang kita lalui bersama, aku tidak bisa hidup tanpamu, kini aku menyadarinya
Ke mana pun kau pergi, akan kukejar dirimu tanpa henti
Janjiku berlaku seumur hidup, ini bukan janji orang pengecut
Sampai mati, sampai kita dipisahkan karena maut
"I love you, Rima"
Sayangku padamu tidak akan pernah sirna
Cintaku padamu abadi, sepanjang masa
…
"Dan mungkin, kalau Tuhan mengizinkan, suatu hari, aku akan menikahinya."
…
(This poetry is heart voice from Daniel Yusman to Rima Hujan)
