Sendiri Dulu
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Omen Series by Lexie Xu
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
Kehadiranmu yang selalu membuatku darting, sangat menggangguku
Aku sebal pada diriku yang begitu mudahnya berbuat lucu
Padahal sejatinya aku adalah Putri Badai, anak yang tangguh dan tak pernah malu
Akan kuangkat tinggi-tinggi daguku, memandang semua anak dengan tatapan tajamku
Sayangnya itu tidak lagi berlaku terhadapmu
Damian, jujur saja, sulit bagi kita berdua untuk berteman
Aku berada di lautan dan kau di sebrang jalan
Kapal atau perahu tidak bisa dijadikan kendaraan
Seandainya kita berniat melangsungkan pertemuan
…
Teringat diriku pada lagu yang dulu pernah kau nyanyikan untukku
Ooh… girlfriend
Lo cewek paling jutek
Muke lo lebih asem dari ketek
(ketek gue beib, ketek lo mah wangi)
Hobi lo bikin gue termehek-mehek
Lo ngomelin gue,
Teriakin gue,
Kadang malah gebokin gue
(napa lo gebok-gebokin gue?)
Kalo gue salah dikit aje,
Lo langsung tampol gue
(Oooh… lo langsing nampol-nampol gue)
Bolak-balik kiri-kanan atas-bawah
Oh yeah… sakitnyeee
Tapi gue nggak punya jalan laen
Gue nggak punya jalan laen
(Yeah… gue nggak punya jalan laen)
Karena lo beib, cewek paling gue cinte
Waktu itu aku hanya menganggapmu sekedar cowok pengganggu
Menambah masalahku menjadi semakin rancu
Tak tahunya perasaanmu mampu menjebol dinding hatiku
Menjadi basah, pengap, butuh tabung oksigen untuk bernapas sejenak
Aku tidak akan bisa mempercayai adanya cinta
Tapi perasaan rupanya memang tidak memiliki kepala
Tidak bisa diajak untuk bermain-main dengan logika
Tidak masuk akal, wujudmu yang tidak pernah kekal
Menghantui hari-hariku, menyelinap dalam mimpi malamku
Dan tidak kusadari, diam-diam, aku terpesona dengan dirimu
…
Aah, Damian, kamu itu memang cowok yang menyebalkan
Sayangnya, gayamu yang keren selalu membuatku darting tak karuan
Dasar cowok iblis, jangan ngaku kalau kamu anak manis
Perbuatan jahatmu membuatku merasa kecewa padamu
Tapi kusadari, betapa sulitnya harus mengakui
Semua tingkahmu tanpa didasari ingin menghancurkanku
Sebaliknya, itu semua demi menyelamatkan diriku
Aah, Damian, kamu itu memang cowok yang bisa membuatku jantungan
Tubuhku selalu gugup dan tanganku gemetaran
Setiap kali kamu mendekatiku atau saat ingin melakukan pacaran bohongan
Dan diam-diam, lagi, aku ingin itu semua terjadi dengan sungguhan
Ciuman mautmu mampu menjatuhkanku ke dasar lubang
Tanpa ada pertolongan, aku sudah jatuh terlalu dalam
Jatuh terlalu dalam di dasar cinta yang sedang kau kirimkan
…
Andainya aku bisa mengatakan dengan sejujurnya
Perasaanku padamu yang sudah berkarat dan tidak bisa dihapus selamanya
Namun penyesalan selalu di belakang tempatnya
Aku ingin menolak dengan keras kenyataan bahwa dirimu telah tiada
Itu sakit, tidak ada yang lebih sakit dari mendengar kabar pahit
Dirimu yang tidak mungkin lagi ada di hadapanku
Penyangkalanku, apakah kamu bisa mendengarku?
Aku berbohong kepada diriku sendiri
Menganggap kau tidak pernah benar-benar pergi
Jadi aku menunggumu di sini, menunggumu dibalik gelapnya jalan yang kulalui
Karena aku selalu mengingat ucapanmu pada waktu itu
"Gue pasti akan datang ke sana. Gue janji.
Percayalah sama janji gue, Put.
Gue pasti akan nemuin lo di pesta prom. Tenang aja…"
Dan aku ingin sekali percaya pada kata-katamu
Tapi di sini, sekarang, entah sudah berapa lama aku menantimu
Sosokmu yang tidak juga muncul, hadir untukku
Rasanya perih hingga memedih
Tangisku membuat kesal air mataku
Aku tidak mau percaya pada perkataan temanku
Mereka pasti berbohong, hahaha
Aku tahu, dirimu pasti lelaki kuat seperti yang kubayangkan
Tapi…
"…Dia nggak akan dateng bukan karena dia kepingin ngerjain lo, tapi memang karena dia udah nggak ada."
Dan diam-diam, lagi, aku harus belajar melupakan rasa ini
Aku harus mampu menerima kenyataan yang sejatinya tak ingin kupercayai
Malam berjalan penuh kekososngan
Membawa duka yang menggenang di rumitnya selokan
Selalu saja akan ada cerita yang disusupi luka
Akan bayanganmu yang tidak akan lagi kembali padaku
Dan semua ini membuatku harus mengaku
Aku harus sendiri dulu
…
"Sayonara, Damian," bisikku.
"It's been nice to love you."
…
(This poetry is heart voive from Putri Badai to Damian Erlangga)
