FF OUR BAEKHYUNIE

Author : Firelight69

Genre : Romance, family, friendship, hurt.

Cast :

- Byun Baekhyun (10 y.o)

- Park Chanyeol (17 y.o)

other :

- EXO member

- Byun Hangeng

- Byun Heechul

- Jessica jung/byun

- Krystal jung

and other.

Warning : Chanyeol!Pedo, Baekhyun!Kid. YAOI. Typo(s), etc.

Summary :

Chanyeol pulang ke apartemen bersama seorang anak kecil, bagaimana respon teman-teman yang tinggal diapartemen?

/"ANAK SIAPA DIA CHAN? OMONA!"/ "Ternyata kau benar-bener seorang Pedofil?!"/ "Hiks, chanyeol.. Baekkie lapar, hiks.. Baekkie mau itu.. Hiks"/ "Baekkie tidak mau memanggil chanyeol dengan hyung! Baekkie maunya hanya memanggil chanyeol!Titik!"/ "Hah.. Dasar anak itu"/

It's My Fanfic!

Don't Bash! Don't Flame!

Don't Like? Don't READ!

Author P.O.V.

Suasana yang tenang dipagi hari, waktu yang sangat tepat untuk mulai beraktivitas. Seperti halnya yang dilakukan oleh namja jangkung ini, berjalan mengitari halaman sekolah, sekedar untuk merefreshingkan diri. Namja itu mendudukkan diri didepan sebuah danau buatan, dengan ditemani sebuah buku ditangannya. Membaca disaat suasana tenang seperti ini sangat ia sukai, namja ini memang menyukai hal yang bisa membuat dirinya refresh, yaitu ketenangan. Sangat jarang baginya bisa merasakan ketenangan seperti ini, karena ia terbiasa sampai di sekolah beberapa menit sebelum bel berbunyi.

'huft~' helaan nafas terdengar darinya. Entah helaan nafas seperti apa yang ia tunjukkan.

'Apa aku terlalu pagi? Kenapa sepi sekali?' batinnya heran.

Matanya menatap ke beberapa arah. Dan hanya sepi yang ia temukan, tidak ada murid lain selain dirinya.

tangannya bergerak mengecek jam dilayar ponselnya, '07.00' bel masuk hanya tersisa 30 menit lagi, tapi ia tak menemukan seorangpun disini.

'Aish! Sebenarnya mereka semua kemana? Kenapa sekolah masih sepi. Eh, tunggu sebentar' batinnya bermonolog.

Tangannya kembali mengecek layar ponselnya.

'Sunday, 25th October 2015'

'07:05 A.M KST'

"Shit! Bodoh sekali aku! Sial! Pantas saja tidak ada orang, argh!" gerutunya, setelah mengetahui tingkah bodoh yang telah ia lakukan.

Jika kalian bertanya, 'siapa dia?' maka jawabannya ada Park Chanyeol.

"Ugh, sebaiknya aku ke taman saja" ucapnya. Lalu beranjak dari duduknya setelah menyimpan buku yang tadi dipegangnya ke dalam tas ransel miliknya.

Seorang anak manis terlihat tengah menundukkan diri dibangku taman. Menatap orang-orang yang tengah berolahraga dihadapannya. Tubuh kecilnya nampak berusaha menuruni bangku taman, namun terlihat sedikit kesusahan. Lalu ia berpikir untuk melompat saja, dan tubuhnya benar-benar melompat.

Brukk

"Aww.. Hiks.. Sakit.. Hiks.. Eomma.. Hiks.. Hiks" anak itu menangis setelah terjatuh.

kedua lututnya berdarah, lengannya memar.

Sungguh sangat memprihatinkan.

Chanyeol yang tak sengaja melihat itu langsung menghampiri anak kecil yang tengah menangis dengan luka dikedua lututnya.

"Hey, Apa kau baik-baik saja? Lututmu berdarah" ucap chanyeol sedikit panik.

Anak itu mendongkakkan kepalanya yang semula tertunduk kepada chanyeol. Kedua tangannya terulur, meminta untuk digendong. Chanyeol tentu saja menggendongnya dengan senang hati.

Anak itu tampak masih menangis digendongan, atau mungkin pelukan chanyeol. Dengan kepala yang bersembunyi diceruk lehernya, serta sepasang lengan kecil yang ikut melingkari lehernya. Tangannya terulur mengelus surai lembut sang anak yang kini masih terisak.

Tubuhnya menggendong sang anak dan sengaja mendudukkan dirinya dibangku taman, serta anak kecil itu yang berada diatas pangkuan chanyeol. Namja jangkung itu kembali mengelus surai halus berwarna kecoklatan itu, berusaha meredakan tangis si anak.

"Hiks.. Sakit.. Hiks.." isaknya pelan, masih dengan kepala yang berada diceruk leher chanyeol. Namja itu langsung mengelus surai itu kembali. Lalu menatap sang anak yang masih terisak.

"Hey.. Mana yang sakit? Biar hyung lihat, sekalian hyung obati." ucap chanyeol dengan nada yang lembut.

Anak itu menatap kearah chanyeol, lalu menunjuk lututnya sendiri yang memar dan sedikit berdarah.

"Ini, hiks.. Sakit.. Hiks" sang anak masih terisak pelan. Lalu kembali memeluk leher chanyeol.

"sstt.. Jangan menangis, biar hyung obati lukanya. Tunggu sebentar" setelahnya chanyeol mengambil sesuatu dari dalam tasnya, sebuah kotak p3k kecil. dan menyuruh sang anak agar terduduk diatas bangku taman, supaya mudah mengobati lukanya.

Chanyeol mengambil alkohol dan kapas dari kotak, lalu bersiap mengobati si anak.

"Tahan sebentar ya."

sang anak mengangguk mendengar penuturan chanyeol.

"Ishh! Perih! Hiks.. Perih." Anak itu mengipaskan kedua tangannya kearah lutut, mencoba menghilangkan rasa perih dari sana. Dengan air mata yang kembali mengaliri pipi gembulnya, dan isakan yang terus keluar dari bibir mungil berwarna pink itu. Chanyeol dengan gesit membubuhkan obat merah dan langsung menutupinya dengan perban seadanya. Lalu memeluk sang anak yang masih menangis sambil terisak dengan lembut.

"Sstt.. Sudah, jangan menangis lagi. Hyung sudah mengobati lukamu. Ayo, hyung akan mengantarkanmu pulang"

sang anak menatap chanyeol dengan berkaca-kaca.

"Kenapa?" tanya chanyeol heran.

"Baekkie tidak mau pulang! Baekkie mau ikut dengan hyung saja! Jebal" chanyeol memandang anak yang memanggil dirinya 'baekkie' itu heran.

"Kenapa baekkie tidak mau pulang? Nanti orangtua baekkie khawatir dan cemas" chanyeol berusaha membujuknya.

anak itu, baekkie, menggeleng dengan lucunya membuat chanyeol tanpa sadar gemas memikirkannya.

"Tidak mau! Disana tidak ada eomma! Adanya nenek lampir, baekkie tidak suka! Dia jahat!" baekkie mencibikkan bibirnya, membuat chanyeol semakin gemas dengan bocah dihadapannya ini.

"Memang eomma baekkie kemana? Dan siapa itu nenek lampir hmm?" baekkie menatap chanyeol sambil memiringkan kepalanya.

'Ugh! Kenapa bocah ini lucu sekali?' - chanyeol

"Kata appa, eomma sedang beristirahat ditempat yang indah. Baekkie tidak tau dimana. Hmm.. Nenek lampir itu penyihir jelek! Dia merebut appa dari baekkie! Baekkie tidak suka!" Baekkie mempoutkan bibirnya sambil melipat kedua tangan didepan dada.

Chanyeol menatapnya sendu, oh dia mengerti apa yang dialami bocah dihadapannya ini. Dia seorang anak piatu? Begitulah pikir namja jangkung itu. Bayangkan saja bocah sd yang polos dan membutuhkan kasih sayang ini sudah tak memiliki seorang eomma? Entah, namja jangkung itu seketika merasa iba pada bocah polos ini.

"Hmm.. Baiklah, tapi bagaimana dengan appa baekkie? Dia pasti akan marah"

baekkie menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Dia selalu sibuk dengan pekerjaannya! Appa juga selalu menghabiskan waktu luang dengan krystal dibanding baekkie." bocah itu menundukkan wajahnya, dengan wajah sendu dan bibir yang dimajukan.

Chanyeol kembali menatapnya sendu, dia pasti sangat kesepian dan kurang kasih sayang, begitu pikirnya. Tangan kanannya terulur, mengusap rambut halus baekkie dengan lembut.

"Apa baekkie sedih?" chanyeol bertanya, baekkie langsung mendongkakkan kepalanya, lalu mengangguk.

"Iya, baekkie sedih." jawab sang bocah dengan lucunya.

"hmm, baiklah. Baekkie boleh ikut dengan hyung. Tapi, baekkie tidak boleh nakal, arra?" baekkie langsung mengangguk semangat.

"Ne! Baekkie tidak akan nakal." ucap baekkie begitu bersemangat.

"Tapi sebelumnya hyung ingin bertanya sesuatu." baekkie menatapnya bingung.

"Apa?" tanyanya dengan wajah menggemaskan.

"Siapa nama asli baekkie? Hmm"

"kata appa nama asli baekkie itu byun baekhyun. Tapi baekkie tidak mau dipanggil baekhyun!"

"eoh? Kenapa? Baekhyun itu nama yang cantik"

"Tidak mau! Pokoknya panggil saja baekkie!"

"oh, baiklah. Baekkie"

baekkie langsung mengangguk.

"Nama hyung Park Chanyeol. baekkie panggil saja chanyeol hyung, ne?"

tapi baekkie menggeleng, tanda tak setuju dengan apa yang diucapkan chanyeol.

"Tidak mau! Baekkie maunya hanya panggil Chanyeollie saja!" membuat chanyeol mengertjit heran.

"Eh? Tapi hyung lebih tua dari baekkie. Jadi panggil hyung"

"Tidak mau! Pokoknya hanya chanyeollie!" ucapnya dengan sedikit keras. Chanyeol hanya bisa pasrah mendengar penuturan keras kepala dari bocah dihadapannya.

"Oh, terserah saja. Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Baekkie mau tidak?" Baekkie mengangguk kembali mendengar ajakan chanyeol, dan langsung memeluk leher si namja jangkung dengan erat.

"Ayo! Baekkie ingin jalan-jalan!"

ucap bocah manis ini dengan manja, chanyeol terkekeh melihatnya.

"Sebentar, tapi baekkie ingin jalan-jalan kemana?" tanya chanyeol, baekkie meletakkan jari telunjuknya dibibir dengan mengetuknya pelan, sedang berfikir rupanya.

"hmm.. Baekkie ingin ke lotte world!" ucapnya dengan semangat,

"baiklah. Kajja"

"Hah~ ternyata melelahkan juga bermain seharian disini. Apa baekkie lelah?" chanyeol menatap baekkie yang tengah terduduk disampingnya, bocah itu menoleh pelan kearah chanyeol lalu mengangguk.

"Ne, baekkie lelah chanyeollie" ucapnya dengan nada manja.

"hmm, apa baekkie ingin es krim?"

"NE! BAEKKIE MAU!" ucapnya dengan penuh semangat serta mata yang bersinar-sinar layaknya seekor puppy yang menggemaskan. Membuat namja itu terkekeh pelan, lalu menyentil hidung mungil baekkie pelan.

"Aww, sakit" baekkie memanyunkan bibirnya dengan jari-jari menyentuh hidup mungil nan bangirnya. Membuat chanyeol kembali terkekeh.

"hihi, kau sangat menggemaskan baekkie. Baiklah, princess baekkie ingin es krim rasa apa?" tanya chanyeol

"STRAWBERRY!" Ucap baekkie penuh semangat, memperlihatkan gigi mungilnya yang putih dan rapih, juga mata yang melengkung seperti bulan sabit, sungguh manis.

"Arra, kajja kita ke kedai es krim" ajak chanyeol

"KAJJA!" lagi-lagi ucapan penuh semangat yang keluar dari bibir mungil bocah manis ini. Ugh, mana tahan chanyeol jika berhadapan dengan bocah manis yang sangat menggemaskan ini. _

Chanyeol menatap bocah dihadapannya dengan senyum terpantri diwajahnya, menarik jika melihat bocah manis yang menggemaskan seperti baekkie ini, apalagi jika sedang memakan es krim dengan penuh semangat membuat es krimnya Menjadi belepotan diwajah mungilnya.

Chanyeol mengambil sapu tangan dari dalam saku seragamnya, lalu mengusapkan tisu itu pada permukaan wajah baekkie yang belepotan dengan es krim rasa strawberry, mengusapnya dengan pelan dan telaten.

"Eo? Chanyeollie sedang apa?"

gerakan chanyeol terhenti saat mendengar si bocah bertanya dengan polosnya. Membuat chanyeol lagi-lagi merasa gemas sendiri dibuatnya.

"Tentu saja membersihkan noda es krim dari wajah baekkie, es krimnya belepotan. Baekkie terlalu bersemangat memakannya sampai belepotan seperti ini, jadi chanyeollie membersihkannya. Tidak apa kan?" awalnya baekkie heran dengan ucapan chanyeol, namun setelahnya bocah itu menangguk.

TBC/END?