Una Semplice Giornata [an Ordinary Day]
a Vkook fanfiction presented by Seanna Min.
.
.
VKook and their world.
Teen's rated.
GENDERSWITCH!Kook
Ficlet.
Drama/Romance/Fluff
.
.
Mungkin sebagian dari anda akan merasa geli sendiri karena ficlet ini super fluff! :D
Ok, enjoy reading!
.
.
.
.
.
Pagi yang cukup cerah untuk memulai suatu kegiatan baru. Dan secerah langit pagi ini, Jeon Jungkook berjalan riang menuju bagian luar hotel tempatnya menginap.
Ia berjalan lebih dulu dari kekasihnya, Kim Taehyung.
Gadis itu terlihat seperti anak kecil karena begitu gembira dan sang kekasih hanya mampu tersenyum maklum menghadapinya.
"Ayolah cepat sedikit, tuan Kim yang terhormat.. Semut bahkan bisa mendahuluimu!" Jungkook menarik-narik lengan Taehyung.
Sungguh, laki-laki tinggi itu merasa geli karena tingkah Jungkook yang tidak seperti biasanya.
Mungkin kedatangan mereka ke kota ini membuat mood seorang Jeon Jungkook meningkat drastis. Sejak kemarin mereka sampai di bandara, gadis itu bahkan sudah mengajak untuk berkeliling tapi karena Taehyung yang kelelahan karena penerbangan yang cukup lama akhirnya Jungkook mengijinkan Taehyung untuk beristirahat malam itu.
Dengan catatan! Besoknya mereka harus berjalan-jalan seharian penuh.
Untungnya Taehyung bangun dengan lelah yang sudah lenyap entah kemana, jadi ia bisa meladeni Jungkook yang tadi pagi sudah lebih dulu bangun dan bersiap-siap.
Tentu saja, siapa yang bisa melewatkan Venesia begitu saja? Kota diatas air yang mengesankan dan disebutkan sebagai salah satu kota romantis.
Apalagi ini adalah kota impian Jungkook. Seminggu yang lalu sejak Taehyung mengajaknya liburan ke luar negeri, gadis itu terus saja merengek agar mereka pergi ke Venesia dan Taehyung tentu saja tak bisa menolak.
Gadis itu kelewat bersemangat sepertinya, bahkan kini Taehyung harus diseret-seret agar mereka bisa segera keluar dari hotel.
Jungkook sudah benar-benar bosan terus berada di dalam kamar itu semalaman.
"Sayang.. Kita sarapan dulu ne?" ajak Taehyung lembut dan Jungkook segera menoleh.
"Ah! Kau benar.. Kau belum makan sejak kita sampai, lambungmu bisa bermasalah lagi! Ayo.. Maaf aku terlalu semangat.." Jawab Jungkook dan kali ini ia yang ditarik Taehyung menuju sebuah restoran yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Jungkook tak bisa berhenti berdecak kagum melihat bangunan-bangunan di sekitarnya. Ia merasakan atmosfer masa lalu dan novel yang begitu kental di sekitarnya. Ditambah lagi orang-orang disekitarnya berinteraksi dengan bahasa yang tidak ia ketahui.
"Jja.. Duduklah.." Taehyung menarik sebuah bangku dibawah kanopi merah untuk Jungkook dan setelah memastikan kekasihnya itu duduk dengan nyaman, ia ikut duduk di hadapan Jungkook.
Gadis itu sempat menarik turun ujung dress peach-nya yang terangkat sampai pahanya, karena jika Taehyung melihat pasti ia akan mengamuk.
Kembali Jungkook hanya menatap sekitar dan membiarkan suara-suara asing memenuhi pendengarannya. Matanya bergerak lucu memperhatikan orang-orang yang lewat dan gedung-gedung di sekitar.
Taehyung sengaja memilih tempat duduk di bagian luar restoran karena ia yakin Jungkook akan menyukai ini.
Taehyung menoleh saat tiba-tiba seorang pelayan sudah menghampiri meja mereka.
"Già determinare il vostro ordine, signore? (Sudah menentukan pesanan anda, tuan?)"
Taehyung lupa memperhatikan menu dan akhirnya meminta Jungkook memilih.
Gadis itu menunjuk salah satu tulisan dan Taehyung mengangguk.
"Dacci che, due .. (Yang itu, dua..)" Jawab Taehyung dan si pelayan mengangguk, sementara Jungkook menatap bergantian pada dua orang itu sambil mengerjap polos sampai perhatian sang pelayan tersita.
"Il tuo amante è molto bella, il suo viso come una marionetta e la maschera di opera d'arte.(Kekasih anda sangat cantik, wajahnya seperti boneka dan topeng ukiran di opera.)" ucap sang pelayan.
Taehyung tersenyum senang mendengarnya lalu menatap Jungkook yang kebingungan.
"Grazie mille..(Terimakasih..)" Dan setelah mengangguk sambil melempar senyum pada Jungkook, pelayan itu pergi begitu saja.
Taehyung masih tersenyum karena Jungkook yang bingung.
"Apa yang dia katakan?" Jungkook semakin penasaran.
"Tidak ada.. Hanya memastikan kita harus ke gedung opera untuk melihat pertunjukan marionette..." Elak Taehyung.
Dahi Jungkook berkerut samar, lalu apa yang membuat Taehyung terlihat begitu senang? Apa pergi untuk melihat marionette begitu menyenangkan bagi Taehyung?
Jungkook hanya bisa menggendikan bahunya.
.
.
.
Jungkook dan Taehyung selesai menyantap pasta yang mereka pesan. Italia tidak akan lengkap tanpa pastanya bukan?
Dan Taehyung memutuskan untuk mengajak Jungkook berkeliling sekarang.
"Naik gondola?" tanya Jungkook antusias.
Taehyung kembali tersenyum dan mengecup singkat pipi putih Jungkook.
"Tentu saja, khusus untuk tuan putri.." goda Taehyung membuat Jungkook melayangkan sebuah pukulan kecil.
Taehyung menggenggam erat tangan Jungkook dan membawanya ke tepi kanal, menghampiri seorang gondolier yang terlihat menganggur.
Mata Jungkook berbinar senang saat melihat gondola yang terapung, ia tak sabar untuk menaiki gondola itu.
Dengan bahasa isyarat dan beberapa kosakata mudah yang Taehyung bisa, sang gondolier setuju untuk membawa mereka mengelilingi Venesia pagi itu.
Taehyung menginjak gondola terlebih dulu sebelum kemudian menuntun Jungkook untuk ikut naik. Si gondolier memastikan bahwa kedua penumpangnya itu sudah duduk dengan nyaman jadi ia siap untuk mendayung gondola menyusuri kanal.
Taehyung menaruh sweater rajut yang sejak tadi disampirkan di pundaknya ke pangkuan Jungkook, mencoba menutupi kaki Jungkook yang tidak tertutup dress-nya.
Ya, Taehyung cukup iritasi dengan kebiasaan kekasihnya ini.
Jungkook hanya tersenyum canggung.
"Kau senang?" tanya Taehyung yang menatap lembut pada kekasihnya dan Jungkook mengangguk mantap.
"Sangat!"
Jungkook bahkan tak tahu harus bagaimana mengungkapkan kegembiraannya karena berhasil menginjakkan kaki di kota ini.
Sang gondolier mulai menyanyi sambil tetap menggerakan dayungnya di belakang sepasang kekasih itu, Jungkook yang takjub sempat menoleh dan tersenyum pada gondolier berbaju garis putih-biru itu.
Suasana jadi terasa semakin sempurna karena nyanyian sang gondolier.
"Apa semua gondolier harus bisa bernyanyi, Yun?"
"Entahlah, tapi itu yang kudengar.. Hampir semua gondolier punya suara yang bagus, karena bernyanyi untuk penumpang adalah salah satu pelayanan mereka."
Jungkook kembali menoleh dan tersenyum pada sang gondolier.
"Suaranya benar-benar menakjubkan, Yun!" ucapnya pada Taehyung.
"Ohya? Suaraku juga bagus.." Kemudian lelaki itu bertingkah konyol dengan mengikuti gaya bernyanyi si gondolier.
Jungkook tertawa lalu mencubit pinggang kekasihnya karena malu. "Apa yang kau lakukan? Itu bisa menyinggung perasaannya kan?"
Taehyung terkekeh, tangannya terulur menggenggam tangan Jungkook dan menciumnya.
Jungkook menatap kedalam sepasang hazel itu dan menyampaikan pada pemiliknya betapa ia bahagia saat ini.
Mereka pun kembali menikmati pemandangan sekitar sambil saling menggenggam tangan masing-masing.
Venesia begitu indah, kota ini seperti benar-benar mengapung diatas air karena ada lebih dari 150 kanal. Transportasi utama di kota ini adalah gondola yang selalu sibuk lewat di bawah lebih dari 409 jembatan.
Bagi Jungkook Venesia adalah negeri impian, ia selalu hanya bisa membayangkan kota dengan gedung-gedung tua yang tenang dan harum air yang menggelitik hidung.
"Itu gedung apa?" tanya Jungkook sambil menunjuk sebuah gedung megah dengan arsitektur kuno, di depan gedung begitu ramai dengan orang-orang berpakaian ala abad pertengahan yang berwarna-warni dan topeng-topeng berkilauan.
"Itu gedung opera terbesar disini, La Fenice.. Sepertinya sedang ada karnaval pesta topeng.. Sayang kita tidak disana."
Jungkook hanya mengangguk masih sambil memperhatikan gedung itu.
"Kalau melihatnya langsung, kau pasti akan takjub pada topeng-topeng mereka.. Ukiran di topeng itu begitu indah, beda dengan topeng biasa." jelas Taehyung membuat Jungkook semakin penasaran raut wajahnya berubah sendu.
Taehyung yang mengerti itu segera merangkul bahu kekasihnya, "Haha.. Jangan sedih, pawai itu ada selama musim gugur, besok kita masih bisa melihatnya." Jungkook pun melirik sambil menahan senyum.
Menyusuri kanal selagi angin pagi berhembus lembut sangat menyenangkan.
Jungkook melihat satu persatu jembatan yang ia lewati. Sebenarnya ia juga teringat tentang satu mitos di Venesia yang ingin ia lakukan—karena itu ia membawa Taehyung.
Tapi ia ragu untuk mengatakan pada pemuda Kim itu. Ia sempat membuka mulutnya namun urung ketika berpikir ulang.
Taehyung menyadari hal itu dan segera menatap Jungkook, "Ada yang ingin kau katakan, sayang?" tanya Taehyung.
Jungkook ragu lagi, tapi akhirnya ia menyuarakan pikirannya.
"I-itu.. Aku pernah membaca kalau di sini ada sebuah mitos.. Sepasang kekasih yang berciuman di bawah jembatan selama menaiki gondola, cintanya akan abadi." Jungkook memainkan sweater Taehyung yang ada di pangkuannya sambil menunduk.
Dan Taehyung tertawa setelah mendengar itu, ia sampai harus menutup mulutnya sendiri karena geli. Jungkook sendiri merengut kesal, tidak tahukah Taehyung bahwa ia mati-matian berusaha mengucapkan itu? Sekarang pemuda ini justru menertawainya dengan sangat tidak berperikemanusiaan.
"Ya.. Ya.. Tertawa saja sepuasmu, Kim." Jungkook merubah posisi duduknya menyamping & membelakangi Taehyung, ia terlanjur kesal kini.
"Aigoo.. Maaf, sayang.. Aku bukan bermaksud.. Ah.. Haha.. Aku hanya tidak percaya kau percaya dengan hal seperti itu." Jawab Taehyung berusaha membujuk sang gadis, ia lupa kalau kekasihnya ini begitu sensitif.
"Kita berbeda.. Aku hidup dengan mimpi dan kepercayaanku sedangkan kau hidup dengan segala logika dan pikiran realistismu.. Itu sebabnya kau tidak percaya, Tae.. Dan itu menyebalkan!" sergah Jungkook.
Taehyung masih berusaha meredam tawanya saat gondola yang mereka naiki mendekat sebuah jembatan.
Jungkook masih tak mau melihat kekasihnya itu tapi tiba-tiba saja tangan Taehyung merangkulnya, mengangkat dagu itu agar paras mereka berhadapan dan kemudian sesuatu yang lembut menyapa bibir Jungkook. Gadis itu mengerjap bingung dan tersadar saat bibir Taehyung mulai melumat pelan bibirnya, mereka tertutupi gelap bayangan karena Taehyung menciumnya tepat saat mereka melewati bawah sebuah jembatan.
Laju gondola yang pelan dengan desau angin yang memenuhi pendengaran, juga suara indah sang gondolier menghanyutkan sepasang kekasih itu, waktu terasa berhenti untuk beberapa detik sampai Kim Taehyung melepas ciuman itu lebih dulu.
Mengusap pelan bibir kekasihnya, Jungkook membuka matanya perlahan untuk melihat Taehyung, sinar dari langit kembali menerpa mereka setelah melewati jembatan itu.
"Jembatan Ponte dei Sospiri.."
"Eung?" Jungkook menatap bingung dan disambut senyuman oleh Taehyung.
"Kau lupa satu hal penting, cinta abadi itu akan terjadi kalau ciumannya dilakukan di bawah jembatan Ponte dei Sospiri, dan tadi itu jembatannya." tunjuk Taehyung pada jembatan tadi.
Jungkook menatap kaget pada jembatan yang mereka lalui.
"Aku tidak pernah dengar tentang itu.. Mereka hanya memberitahu tentang 'Ciuman di bawah jembatan'." jelas Jungkook.
Taehyung kembali tertawa renyah, "Untungnya kau membahas masalah itu tepat sebelum kita melewatinya, sayang."
Jungkook menatap sinis pada Taehyung, "Cih.. Kau bilang kau tidak percaya pada hal semacam itu." ia mencibir.
Tapi kemudian tangan Taehyung melingkari pinggangnya, membawa tubuh Jungkook lebih mendekat.
"Aku memang tidak pernah percaya hal seperti itu.. Tapi kalau itu tentangmu, aku jadi ingin membuktikan semua mitos tentang 'cinta abadi'." jawab Taehyung.
Ia berhasil membuat Jungkook mengulum senyum malu dengan rona merah muda yang cantik di pipinya.
"Aku mencintaimu, Kim Taehyung." lirih Jungkook.
Taehyung yang mendengarnya tersenyum senang, "Dan aku lebih mencintaimu, Jungkook-ku.."
Dan begitulah hari singkat Jungkook dan Taehyung di Venesia, banyak hal yang berbeda dari sepasang kekasih itu. Tapi Taehyung selalu bisa membuatnya menjadi manis.
.
.
.
.
FIN
.
.
.
Yosh! Ini tulisan iseng yang gak mau saya berat2in(?)
Cuma pengen bikin ficlet Vkook dengan latar belakang Venezia yang jadi tempat favorite saya setelah Swiss! Merasa familiar dengan cerita ini? saya memang pernah menguploadnya dengan pairing lain disini, dan beberapa hari ke depan saya memang berniat meremake beberapa ff saya menjadi Vkook/Minyoon/Namjin.
Thanks buat yang mau baca, & jangan lupa tinggalin jejak ya :D
.
.
Arigatou!
