Warning: PWP. Sebenernya saya juga gatau ini bisa disebut pwp atau bukan(?) saya ngewarning buat yang gasuka kalau Soonyoung Jihoon nya saya nistakan sedemikian rupa, close tab aja ya.

.

.

Email

.

.

~Hunaxx present~

.

.

This is YAOI. PWP. Don't like? Don't read. No bash and no plagiat ofc. Okay?

.

.

ENJOY!

.

.

.

Soonyoung mendapati e-mail nya terdapat pesan baru, jam setengah dua belas malam. Memang saat ini Soonyoung sedang lembur dengan bertumpuk-tumpuk kertas di mejanya. Meregangkan ototnya yang terasa kaku karena terlalu lama duduk, Soonyoung membuka folder di laptopnya, bermaksud membuka video yang tadi di kirimkan oleh kekasihnya melalui e-mail. Soonyoung penasaran kira-kira apa isi video berdurasi kurang lebih 7 menit itu.

Video tersebut mulai bermain, pada detik pertama hanya gelap yang terlihat. Samar-samar lama kelamaan terlihat kekasih manisnya duduk di pinggir ranjang dan mengerucutkan bibirnya.

Mata sipit Soonyoung sedikit membola ketika melihat Jihoon, kekasih manisnya tersebut yang di dalam video hanya mengenakan kemeja berwarna biru pastel yang lumayan transparan, milik Soonyoung. Kemeja tersebut nampak kebesaran, di bagian bahunya agak melorot dan Soonyoung dapat melihat bahu putih dan mulus milik Jihoon yang nampak menggoda. Juga bagian bawah Jihoon, paha berisinya yang nampak terumbar bebas seakan menantang Soonyoung untuk membelainya. Soonyoung menebak Jihoon tidak menggunakan apa-apa lagi selain kemeja biru miliknya itu.

"Soonyoung~"

Detik ke lima belas video itu berjalan, terdengar suara Jihoon yang merajuk. Bibirnya mengerucut. Jihoon nampak seperti bocah berumur lima tahun yang sedang merajuk pada ibunya, terlepas dari dia yang menggunakan pakaian yang dapat menggoda Soonyoung.

"Aku merindukanmuuuu"

Jihoon mengembungkan pipinya. Soonyoung terkekeh. Akhir-akhir ini memang dia lebih sering menghabiskan waktunya di kantor karena berkas-berkas sialan itu seakan memonopoli waktu Soonyoung. Kalau dihitung-hitung, tiga hari sudah Soonyoung tidak pulang dan itu berarti juga tiga hari dia tidak bertemu kekasihnya.

"Aku benci tidur sendiri. Kau tahu itu"

Soonyoung hanya tersenyum kecil. Dia juga benar-benar merindukan Jihoon-nya. Soonyoung berfikir mungkin malam ini dia akan pulang.

"Soonyoungggg~"

Suara Jihoon kembali terdengar di dalam video itu. Entah Soonyoung yang salah dengar atau tidak, tapi suara Jihoon seperti menggodanya.

"Ya Jihoonie?" dan Soonyoung menanggapinya seakan-akan Jihoon benar-benar ada bersamanya sekarang

"Soonyoung aku merindukanmu. Sangat merindukanmu—

jeda sesaat. Kemudian tangan Jihoon merambat ke bibirnya, membelainya pelan,

—juga merindukan kecupanmu di bibirku. Soonyoung tidak bisakah kau menciumku sekarang?"

Soonyoung terdiam menatap layar laptopnya. Apa-apaan ini? Apa Jihoon sedang berusaha menggodanya?

Didalam video itu menampilkan tangan Jihoon yang kembali merambat ke lehernya, mengelusnya, juga menggigit bibir bawahnya sendiri. Soonyoung mulai agak gelisah di kursinya.

"Eumh Soonyoung—kau tahu?—

Jihoon menatap dengan menggoda kearah kamera. Soonyoung makin gelisah. Bagian selatan tubuhnya mulai terbangun.

—aku membayangkan bibirmu lah yang menjelajah di leherku, Soonyoung—

Tangan Jihoon merambat turun lagi, menyentuh kancing kemejanya lalu membukanya perlahan.

1— 2— 3— dan kancing kemeja itu terbuka semua. Menampakkan tubuh Jihoon yang putih dan nampak menggiurkan untuk dicicipi oleh Soonyoung. Puting dada Jihoon yang mengeras seolah mengundang Soonyoung untuk menghisapnya.

Soonyoung meneguk liurnya kasar. Tangannya sendiri mulai turun mengenai kepunyaannya yang sudah terbangun sempurna dan terasa sesak. Tentang dugaan Soonyoung bahwa Jihoon hanya mengenakan kemeja biru itu untuk menutupi tubuhnya memang benar. Setelah kemeja tersebut terbuka, Soonyoung dapat melihat kepunyaan Jihoon yang sedikit tertutupi karena dia duduk dengan merapatkan kakinya.

—lalu lidahmu akan merambat turun ke dadaku, menyapa dadaku dengan lidahmu. Lalu lidahmu akan merambat ke putingku, dan menghisapnya kuat. Ughh"

Di dalam video, Jihoon mengelus dadanya sendiri, lalu tangannya yang lain memilin putingnya sendiri. Lehernya di jenjangkan karena perilakunya sendiri, makin mengundang Soonyoung untuk menghias leher putih itu.

"Damn. Jihoonie kau benar-benar menggodaku"

Tangan Soonyoung mulai memegang miliknya sendiri yang masih terbalut celana kerjanya. Di pikirannya terbayang tangan Jihoon lah yang membelai miliknya.

"Soonyoungie~—

Video masih tetap berputar. Di menit kelima Jihoon kembali memanggil Soonyoung. Sekarang dia menaikkan kedua kakinya ke atas ranjang, lalu dia merangakak mundur ke ranjang. Setelah sebelumnya dia melempar sembarang kemeja yang digunakannya. Tubuh Jihoon sudah tidak terbalut apa-apa.

Soonyoung makin frustasi. Dia sudah sangat gelisah dalam duduknya. Tangannya sibuk meremas sesuatu yang menegang di bawah sana. Sambil sesekali memanggil Jihoonie.

—kau tidak merindukanku?—

Jihoon duduk diatas ranjang, dengan kedua kaki yang dilebarkan. Menampakkan miliknya (yang menurut Soonyoung tidak lebih besar dari miliknya) sudah menegang, dengan cairan precum di ujungnya. Dan cincin berkerut milik Jihoon yang nampak berkedut seolah minta diisi oleh milik Soonyoung.

—kau tidak mau membuat diriku penuh dengan milikmu Soonyoungie?"

Tangan Jihoon mengelus manholenya sendiri. Tubuhnya melengkung, membayangkan Soonyoung lah yang sedang mengerjai tubuhnya. Dan juga lubang miliknya.

"Angh—Jihoonie"

Soonyoung memijat-mijat pelan miliknya dari luar celana kerjanya. Soonyoung benar-benar harus pulang malam ini.

"Soonyoung—pulanglah, peluk aku, cium aku—

Tangan Jihoon nampak berhenti bermain di manholenya sendiri.

—dan buat aku mendesahkan namamu keras-keras, Soonyoung~"

Dan kemudian gelap. Video itu sudah habis. Soonyoung sempat melongo beberapa saat. Kemudian membenahi dirinya sendiri dan menutup layar laptopnya agak keras. Dan tergesa-gesa membenahi meja kerjanya.

"Jihoonie, tunggu aku sayang"

.

.

.

.

.

END

A / n :

Emakkk aku bikin fanfic bokep ; - ; /ga. Saya gaktau kenapa ini jadi buat Jihoon binal begini lmao. Ini nga ada nc nya, nga ada hot hotnya pula. HA HA HA. Maafin ya kalo banyak typonya, nga saya edit ulang. Malu aku malu. Udah ah segitu aja cuap cuap gajelasnya.

Mind to review?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ada yang mau sequel? He he he he