Peribahasa yang Salah Pengertian

A/N : Huhuhuh, mau publish cerita Roxas dan 7 kebaikan malah gagal, kwkwkww, gantinya ini deh. RnR :D

Summary : Bagaimana yah jika kata pepatah ini menjadi ngaco? RnR :D

Disiang yang panas, mataharinya ada 5, Sora dkk sedang kepanasaan. Berbeda dengan Riku yang lagi enak-enaknya makan es doger, karena cuaca hari ini panas, es dogernya pun laku keras. Sora yang ngiler lihat Riku makan es dogerpun, pergi ke kantin untuk membeli es doger.

"Pak, beli doger satu"
"Abis dek, kalau mau besok aja"
"Yahhh…"

Dengan kecewa, Sora masuk kelas, belpun berbunyi dan semuanya duduk ditempat masing-masing. Guru Xemnaspun datang, dan dia melihat murid-muridnya, tetapi sepertinya ada yang janggal. Ternyata, Kairi duduk ditempat Sora, sedangkan Sora duduk ditempat Kairi. Pak Xemnas memperingatkan mereka.

"Kairi, sudah bapak bilang kamu duduk ditempat Sora, jangan duduk lagi disitu"
"Ga mau ah pak, masa aku duduk sama si Ventus, aku maunya sama Namine"
"Jangan pilih-pilih Kairi"
"Ya-ya"

Merekapun tuker tempat lagi, dan pak Xemnas pun memulai pelajaran bahasa Indonesia, pak Xemnas menjelaskan tentang peribahasa. Tak lama kemudian, pak Xemnas menyuruh Sora untuk menjawab arti peribahasa.

"Sora, apa arti peribahasa, murah dimulut mahal dikasir?"
"Dimulut ngomongnya lima ribu, tetapi dikasirnya 10 ribu pak"
"Aduuuhhhh begooooo"

Pak Xemnaspun geleng-geleng kepala, lalu pak Xemnas nanya ke Riku.

"Riku, apa artinya anak emas?"
"Anaknya dicat warna emas pak"
"Aduhhh sama bodohnya"

Pak Xemnas udah mulai kesal, lalu dia bertanya pada murid teladan yaitu Ventus.

"Ventus, apa artinya menyurat diatas air?"
"Dia ambil surat, lalu dia nulis surat diatas air pak"
"Juara 1 beneraan apa juara satu dari belakang?"

Lalu, pak Xemnas melirik-lirik, sekarang dia menanyai Kairi, murid rangking 3.

"Kairi, apa artinya buah pikiran?"
"Pas mikir muncul buah pak"
"Azzzz, itu rangking 3 besar atau 30 besar?"

Sekarang Pak Xemnas menanyai Roxas, tetapi sepertinya Roxas tenang-tenang aja.

"Roxas, apa artinya banting harga?"
"Sebentar pak"

Roxas, mengambil kertas lalu mengguntingnya, dikertas itu tertulis "50yummy ( apa yah mata duitnya lupa ), lalu Roxas mendirikan kertas itu, dan Roxaspun membanting harga kertas itu berserta kurisnya.

"WOYYY, NGAPAIN KAMU BANTING KURSI?"
"Kan harganya tertera dikursi ini, ya saya banting harganya sama kursinya"
"ADUUHHHHHH"

Amarah Pak Xemnas, sudah seperti gunung api yang meletus, lalu dia member pertanyaan terakhir pada Namine yang pintar bahasa Indonesia.

"Namine, apa arti banting tulang?"
"Sebentar ya pak"

Dikelas mereka, ada rangka manusia, Namine membanting rangka itu, hingga putus-putus. Pak Xemnaspun pingsan karena shok. Namine, duduk kembali tanpa merasa bersalah.

"Pak Xemnasnya pingsan"
"Ya, kenapa ya?"
"Kepanasaan kali, sebentar"
"Ya, eh Ventus kamu bawa Pak Xemnas ke UKS lah"
"Oke-oke"

Ventuspun membawa Pak Xemnas, ke UKS, karena tidak ada siapa-siapa jadi Ventus yang menjaga Pak Xemnas, tak lama kemudian Roxas membawa sepanci es batu ( dari nyolong didapur ), dan memasukkanya ke mulut pak Xemnas. Ventus hanya bisa melongo melihatnya.

Pak Xemnaspun bangun, dan memuntahkan es batu tersebut. Lagi-lagi amarah pak Xemnas meledak.

"Pak jangan marah tar darah tinggi lho, entar darah pak Xemnas kayak air mancur lagi"
"ROXAS KAU KETERLALUAN!"

Pak Xemnaspun pingsan lagi, dan akhirnya Roxas hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gurunya itu. Ventus dan Roxaspun pergi kekelas tanpa mempedulikan guru bahasa Indonesia mereka.

Tamat…

A/N : Duhhh, sori yah ga lucu mah hehe, RnR :D