Now Playing – A Day Without You – SHINee Jonghyun ft Chen EXO

She's Mine

Prolog

.

.

.

Namja tampan dengan rambut brunettenya itu melangkahkan dirinya masuk ke dalam ruangan itu.

Tubuh tingginya hanya berlapis kemeja hitam ketat, yang menampilkan seluruh bentuk tubuhnya yang sempurna dan celana jeans ketat , semakin menambah tampan penampilannya.

Ia berjalan memasuki ruangan club itu, meskipun dengan cahaya remang-remang dan suara musik yang memekakkan telinga. Pesona bahkan tak bisa pudar. Membuat setiap pasang mata melirik kagum ke arahnya.

Ia menghampiri salah satu kursi yang ada di bar itu. Mendudukkan dirinya di sana.

"Kau datang Chanyeol-ah... pesan yang biasa?" tanya bartender dengan nametag bertuliskan Chen itu.

Namja tampan yang dipanggil Chanyeol itu menoleh lalu tersenyum dan mengangguk pelan.

"Kau jadi sering sekali kemari.. ada yang menarik disini?" tanya Chen sambil menyodorkan gelas minuman Chanyeol.

Chanyeol hanya mengambil gelas minumannya lalu memutarnya pelan tanpa menumpahkan isinya. Ia hanya tersenyum lalu membalikkan badannya menghadap ke arah panggung.

Di atas panggung itu sudah ada seorang yeoja mungil dengan wajah cantik dan baju mini seksinya.

Ia hanya memakai tank top hitam ketat dengan rok mini yang juga berwarna hitam legam, menampilkan pahanya yang putih mulus.

Ia meliuk-liukkan badannya lincah dan menggoda. Membuat setiap lelaki hidung belang disana meneteskan air liurnya, beberapa berusaha menyentuh tubuh seksinya.

Tapi ia tidak peduli dan terus menggoda setiap lelaki disana.

Perlahan ia membuka tanktopnya, menampilkan tubuh bagian atasnya yang hanya berbalut bra merah maroon. Membuat suasana di club itu semakin panas dan tak terkendali.

Semua mata lelaki menatapnya lapar.

Terkecuali satu orang di ruangan itu

Park Chanyeol

Seandainya ia bukan lelaki, mungkin ia sudah menangis sekarang.

Hatinya tersayat melihat gadis yang paling dicintainya, bahkan lebih dari dirinya sendiri ada di atas sana.

Ingin sekali rasanya ia menarik tangan gadis mungil itu dan membawanya pergi.

Tapi sadarkah kau Park Chanyeol?

Kau lah yang membuatnya seperti itu.

.

.

.

Gadis mungil itu berjalan ke arah lokernya. Ia sudah memakai kembali pakaiannya yang bahkan sepertinya tidak bisa menutupi tubuhnya.

Ia mengusap-usap tangannya, kedinginan. Entah kenapa malam ini terasa sangat dingin.

Cklek

Gadis itu membuka lokernya.

Baru saja ia membuka baju atasannya, ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar di pinggang kecilnya.

Gadis itu tersentak kaget lalu menoleh.

"Kau hebat sekali tadi... seksi.." ucap namja itu setengah mendesah di belakang lehernya membuat ia bergidik

"Lepaskan aku Kai-ssi... aku rasa kau tidak mau Kyungsoo mengetahui tingkah lakumu sekarang," ucapnya dingin

"Damn You! Selalu mengancam dengan Kyungsoo!" kesal Kai

"Pergilah! Aku mau ganti baju, kau tahu pintu keluar kan?" ucapnya kesal

Kai berdecak kesal lalu melangkah keluar ruangan.

Secepat mungkin ia menggantinya dengan kemeja putih dilapisi dengan sweater hitamnya, ia juga memakai celana jeans biru lusuhnya.

Sangat tidak modis

Ya

Inilah penampilan lain dari sang diva

Ia mengambil kapas dan pembersih makeup.

Menghapus eyeliner tebalnya dan berbagai macam makeup yang menutupi wajah cantiknya.

Ia membereskan semua alat makeupnya dan memasukkannya ke tas.

Menghela napas pelan, sambil menggeletakkan tangannya lemah di atas tas.

Kai hanyalah satu dari berbagai macam lelaki yang ingin menyentuhnya.

Setidaknya ia tahu hanya Kai satu-satunya yang bisa ia percaya. Ia tahu Kai tidak akan menyentuhnya meskipun, Kai menginginkannya.

Kai mungkin seorang yang kurang ajar, tapi setidaknya ia sangat setia pada kekasihnya Do Kyungsoo.

Kyungsoo sendiri?

Sebenarnya pekerjaan Kyungsoo tidak jauh berbeda dengan pekerjaannya sekarang.

Penghibur?

Wanita penghibur.

Kalian benar

Tapi percayalah.

Ia BUKAN Pelacur!

Brak

Gadis mungil itu menutup lokernya keras lalu menghela napas lagi.

Ia lelah sekali rasanya hari ini.

.

.

.

Gadis mungil itu melangkahkan kakinya keluar bar melewati pintu belakang.

Ia baru saja berjalan beberapa langkah ketika seseorang menghentikannya

"Kembali menjadi gadis lugu, huh?"

Langkah gadis itu terhenti, tangannya mengepal keras.

Ia menoleh, didapatinya seorang namja tinggi dengan rambut brunettenya bersandar di dinding sambil menatapnya.

Gadis itu memutar matanya jengah, lalu berbalik hendak melanjutkan langkahnya.

Hingga ketika langkahnya terhenti, saat namja yang tadi hanya memandanginya sudah beranjak dari tempatnya, beralih memeluk tubuh mungilnya erat dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher jenjang gadis itu.

"Byun Baekhyun... aku merindukanmu..." ucapnya lembut sambil mengeratkan pelukannya pada gadis mungil.

Baekhyun menahan napasnya, jantungnya berpacu lebih cepat.

Hangat

Rasanya hangat ketika tubuh tinggi ini memeluknya

Kehangatan yang sempat hilang

"Untuk apa kau kemari, Chanyeol-ssi..." ucap Baekhyun dingin

Chanyeol melepaskan pelukannya. Membalikkan tubuh mungil Baekhyun sehingga menghadap ke arahnya.

Sesaat ia hanya memandangi wajah cantik seorang Byun Baekhyun.

Cantik sekali

"Baek..." panggilnya lembut

"Aku harus pulang," ucap Baekhyun dingin lalu menghempaskan tangan Chanyeol yang masih memegang tangannya kasar

Baekhyun berbalik, dengan setengah berlari ia meninggalkan Chanyeol yang masih terpaku di tempatnya.

.

.

.

The Preview

"Kau tidak punya cermin di rumah?! Perlu aku belikan! Kau bahkan tidak pantas bersanding di samping seorang Park Chanyeol!" teriak Nana kesal

Gadis mungil itu membalikkan badannya

"Kurasa kau nyang seharusnya berkaca, sepertinya kau yang lebih tidak pantas bersanding dengan Chanyeol, apalagi dengan mulutmu yang menjijikkan itu," ucapnya dingin lalu berbalik meninggalkan Nana yang sedang menghentakkan kakinya kesal.

"Ya! BYUN BAEKHYUN!"

.

.

.

"Aku akan menanggung semua biaya pengobatan eommamu, Byun Baekhyun,"

Baekhyun mendongak kaget, wajahnya terlihat sangat kacau karena habis menangis. Ia memandang namja tampan berumur 50an yang masih terlihat tampan dengan setelan jas yang nampak sangat pas di tubuhnya.

"tapi... dengan satu syarat..." lanjutnya

Hati Baekhyun mencelos, ia tahu tidak ada yang gratis di dunia ini. Apalagi ketika kau mendapatkannya dari seorang Park Yoochun.

"Jauhi anakku!" perintah Yoochun

Bagaikan disambar petir

Baekhyun terpaku di tempatnya. Kalau kehilangan eomma sama saja kehilangan hidupnya. Maka kehilangan Chanyeol sama saja kehilangan oksigen untuk hidupnya. Ia tidak bisa hidup tanpa Chanyeol.

.

.

.

"Appa sudah keterlaluan!" teriak gadis itu

"Jangan ikut campur urusan appa! Sandara Park!" bentak Yoochun pada putri sulungnya itu

"Appa sudah menyakiti Chanyeol!" teriak Sandara balik

"Daripada mengkritik appa! Lebih baik kau urusi adikmu itu! Apa bagusnya gadis kampungan seperti itu!"

Brak

"Dia bukan gadis kampungan! Namanya Byun Baekhyun dan aku mencintainya!"

"Chanyeol-ah!" panggil Sandara

.

.

.

"Eonni..." panggilnya

"Baekhyun-ah... percayalah, eonni yang akan membantumu membayar pengobatan eommamu..." ucap Sandar lembut sambil menyentuh tangan Baekhyun lembut,, berusaha meyakinkannya.

"tidak eonni... memang sudah seharusnya aku tidak bertemu Chanyeol... " ucap Baekhyun

.

.

.

.

.

.

Preview of She's Mine

Kali ini Chanbaek!

Aku pengen tahu minat kalian.

Ini masih review

Dan kalau kalian berminat, mungkin review yang masuk juga mendukung, aku bakal lanjutin,

Tapi kalo ga... ga aku lanjutin

SO

Continue or End?

Review please!