Ff KYUMIN "Dokkaebi" series
.
.
Sosok itu bahkan lebih sempurna dari mitos yang beredar selama ini. Memiliki paras yang sangat tampan dengan hidung mancung dan tulang rahang yang tegas. Bibir tebal yang menggoda serta sorot mata tajam yang mampu membuatmu tenggelam ke dasar fantasi terdalam untuk memilikinya di dalam hidupmu. Sosok roh atau bisa disebut peri dari ras goblin yang terkenal akan sifat baik hati namun picik dan jahil kepada para manusia. Dokkaebi. Peri yang satu ini benar-benar mengganggu kehidupan Sungmin. Dan sungguh, hal itu membuat Sungmin frustasi.
.
.
©ChulMin15
Proudly present a fanfiction Mistery
.
.
This is presented for KMS or JOYERS
Hope u like it. ^^
.
Cast: Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Hyukjae, Lee Donghae, end others...
Genre: Romance,fantasy, and Mistery
Rate: T+
Disclaimer: This Fanfict is MINE !
Length : 1shoot
a/n; ini ff genre mistery pertama yang kubuat. Aku berharap ff kali ini alurnya tidak terlalu kecepatan dgn bahasa yang ringan. Semoga kalian menyukainya. Dan mau berbagi komentar untuk ff ini. ^^
WARNING: FF YAOI KYUMIN ! BOY's LOVE. !
HAPPY READING
Pagi ini terlalu tenang untuk mengawali hari yang sungguh melelahkan bagi Sungmin. Meski tanpa kericuhan setiap pagi yang biasa dilakukan oleh tetangga sebelahnya-Eunhyuk, Sungmin tetap menghela nafas berat guna mengurangi sesak di dada yang begitu mengganggu suasana hatinya saat ini.
Mulai hari ini ia tidak akan tinggal di apartemen mewah ini lagi. Ia harus segera mengangkut seluruh barang-barangnya pindah ke tempat yang lebih kecil dan jauh dari hingar bingar kota Seoul seperti tempat tinggalnya sekarang. Ia baru saja kehilangan pekerjaannya karena suatu hal yang sungguh membuatnya kesal. Yah..,beberapa hari yang lalu ia telah menghajar seorang presiden perusahaan yang ia naungi hanya karena presiden muda dan tampan itu mengatakan kalau Sungmin adalah seorang yeoja. Sebuah pernyataan klise dan 'menjijikkan' menurut Sungmin.
Bagaimanapun ia adalah lelaki normal yang masih menyukai seorang wanita muda dan cantik. Jadi, tak ada ampun bagi siapa saja yang telah mengatainya sebagai seorang 'yeoja'.Meskipun pada kenyataannya ia juga mengakui bahwa wajahnya terlampau manis untuk ukuran seorang namja.
Sungmin memasukkan pakaian terakhirnya kedalam kopor berwarna pink miliknya. Menarik zipper-nya untuk menutup kopor,lalu menghela nafas sejenak menatap seluruh sudut ruangan apartemen mewahnya yang akan ia tinggalkan. Tidak semua barang ia bawa. Hanya beberapa mengingat kecilnya tempat yang akan menjadi tempat peristirahatannya nanti.
"Sungmin-ah..,apa kau mau berangkat sekarang? Aku akan ikut mengantar ke apartemen barumu.".
Sungmin menoleh pada Eunhyuk yang sudah berada di depan pintu kamarnya. "baiklah. Kau boleh ikut, asalkan kau mau membantuku membereskan barang-barangku nanti. Bagaimana?".
"sipp..,aku pasti akan membantumu. Kajja kita berangkat !". Tanpa meminta izin pada pemiliknya, Eunhyuk langsung menarik lengan Sungmin untuk segera keluar dari apartemen itu. Sungmin yang kaget hanya bisa merutuki perbuatan semena-mena sahabat hiperaktif-nya ini. Menarik kopornya dengan tangan kiri sembari mengikuti langkah terlampau semangat milik Eunhyuk.
Perjalanan menuju apartemen baru milik Sungmin memakan waktu lumayan lama dan jauh dari keramaian kota. Ia terpaksa memilih tempat seperti itu demi meminimalisir jumlah pengeluaran bulanannya untuk beberapa waktu ke depan sampai ia menemukan pekerjaan yang tepat lagi. Jika kalian berfikir kalau Sungmin adalah kalangan menengah ke bawah yang serba kekurangan, maka kalian salah besar. Sungmin adalah anak sulung dari 2 bersaudara keluarga Lee pemilik perusahaan ternama'Sendbill'. Demi mendapat pengalaman kerja untuk meminpin perusahaan ayahnya kelak, Sungmin harus mencari pekerjaan sendiri dan hidup membiayai dirinya sendiri tanpa campur tangan keluarganya. Dan lagi, Sungmin tipe pekerja kerasdan tidak suka bergantung pada orang lain.
"Sungmin-ah,inikah apartemen baru yang kau katakan itu?". Eunhyuk bertanya tak yakin pada Sungmin sambil menatap horor pada sebuah bangunan yang terlihat sedikit tua dan dilingkupi aura kegelapan-menurut Eunhyuk.
Sungmin yang baru turun dari mobil setelah mengambil kopornya hanya bergumam menjawab pertanyaan Eunhyuk dengan santai. Iatak mau ambil pusing mengenai pendapat sahabatnya yang satu ini. "Kajja kedalam. Aku sudah mengirim barang-barangku kesini kemarin."
"eh?!Chamkaman.. Ya! Sungmin-ah.. tungguaku. Aishh.. ". Dengan sedikit berlari, Eunhyuk segera menyusul langkah Sungmin yang sudah lebih dulu melangkahkan kakinya memasuki apartemen yang terlihat sepi itu.
"anda sudah datang Sungmin-sshi? Perlubantuan saya?".
Sungmin tersenyum ramah menatap sosok namja mungil pemilik apartemen ini. "tidak perluRyeowook-ssi, saya sudah membawa teman untuk membantu saya merapikan barang-barang saya".
"geuraeyo? Ah, salam kenal. Kim Ryeowook imnida..". namja bernama Ryeowook itu segera tersenyum sambil membungkuk hormat memberi salam pada Eunhyuk yang baru saja bergabung bersama mereka. Eunhyuk yang sedikit kaget refleks ikut membungkukkan badannya dan mengerjap bingung menatap Ryeowook.
"dia pemilik apartemen ini.". Mendengar suara Sungmin, Eunhyuk langsung mengerti dan membuka suara. "ahh.., annyeonghasimika Ryeowook-ssi, jeoneun Lee Hyukjae imnida"
"Bangapseumnida Hyukjae-ssi. Hmm..,baiklah. Jika kalian butuh sesuatu, kalian bisa menghubungiku. Aku ada di apartemen sebelah."
"ne..,". Setelah Ryeowook pergi, Sungmin segera melanjutkan langkah kakinya kembali menuju kamar apartemen-nya yang terletak di lantai 2. Jika diperhatikan lebih seksama. Arsitektur apartemen ini lebih unik dan terkesan elegan. Terdiri dari sebuah bangunan 3 lantai yang membentuk seperti 2 bangunan serupa dengan sebuah jalan di lantai teratas yang menjadi penyatuan dari 2 bangunan itu. Warna cat yang menyelimuti bangunan ini sudah terlihat tua dan sedikit mengelupas di beberapa bagian. Sedikit mirip dengan villa mewah horor yang ada di dongeng.
Setelah Sungmin memasukkan kode pin pengaman apartemennya, pintu itu terbuka dan memperlihatkan ruangan minimalis dari apartemen ini. Meski ruangan ini lebih kecil dari apartemen mewah sebelumnya, bagi Sungmin ruangan ini sudah cukup untuk menjadi tempat tinggalnya.
"Sungmin-ah, apa kau yakin akan tetap tinggal disini?". Eunhyuk yang baru masuk,bertanya dengan ragu pada Sungmin yang menaruh kopornya di dekat sofa yang masih berantakan.
Sungmin menjawab. " yahh.., aku sangat pula.. tempat ini tidak terlalu buruk bukan?".
"tapi,jika kau mau kau boleh memikirkan kembali penawaranku padamu untuk tinggal diapartemenku saja"
"tidak hyukie.., aku tidak mau menyusahkan siapapun. Lagipula.., ini akan menambah pengalaman hidupku. Dan mungkin akan menyenangkan tinggal di tempat seperti ini". Jawab Sungmin dengan sangat yakin sembari menatap Eunhyuk. Eunhyuk yang melihat kesungguhan di mata sang sahabat hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia tahu bagaimana Sungmin, jadi percuma jika Sungmin telah membuat keputusan, maka tidak ada satupun yang dapat mengubahnya.
"dari pada kau hanya diam berdiri disana seperti orang bodoh, lebih baik kau segeramembantuku membereskan barang-barang ini"
Mendengar sindiran halus dari Sungmin,Eunhyuk hanya bisa mendecak sebal dan mulai membantu Sungmin membereskan barang-barangnya.
Mentari telah berganti menjadi rembulan. Eunhyuk telah kembali ke apartemennya dari beberapa jam yang lalu. Dan kini, Sungmin sedang berdiri sendirian di beranda kamar menyesap hangatnya coklat panas di genggamannya sambil menatap pemukiman-pemukiman penduduk yang berada tak jauh dari apartemennya sekarang.
Mungkin sebelumnya dia hanya akan melihat lampu-lampu gemerlap kota dan jalan raya yang ramai dari jendela kamar apartemennya, jika ia sedang meminum kopi atau coklat panas seperti sekarang. Sungguh berbeda jauh dari kehidupannya yang dulu.
"hahhh...aku bosan". Menghela nafas sembari menatap ke sekitar apartemennya. Mungkin berjalan-jalan disekitar sini akan mengurangi sedikit rasa bosanku. Pikir Sungmin sambil tersenyum dan beranjak kembali masuk ke kamarnya. Menaruh gelas coklat yang sudah kosong di nakas, kemudian memakai mantel dan ponselnya.
Sepi. Hanya itu yang bisa digambarkan dari tempat ini. Sepertinya semua penghuni apartemen ini adalah tipe orang yang sibuk atau malas untuk beranjak dari tempat peristirahatannya yang nyaman. Sedikit bosan, Sungmin menendang-nendang kerikil-kerikil kecil yang ada dijalan.
'Brugh'
Sungmin berhenti melangkah. Dahinya berkerut saat mendengar sebuah suara benda jatuh. Tatapannya menyapu kesekeliling tempat. "tidak ada apapun". Gumamnya. 'mungkin hanya perasaanku saja'. Batinnya sembari kembali melanjutkan langkah.
Tanpa Sungmin sadari, dari balik semak-semak yang berada tak jauh darinya terlihat sesosok tak kasat mata yang sedang menyeringai memperhatikan Sungmin. "lumayan manis..kkkk".
...
"jadi..,kau baru tinggal disekitar sini?". Lee Donghae-namja yang baru ditemui Sungmindi sebuah warung di pinggir jalan yang berada tak jauh dari apartemennya-bertanya sambil tersenyum menatap Sungmin. Sungmin mengangguk sambil bergumam dan memakan dobbokki yang ia pesan.
"wahh,senang bisa berkenalan denganmu Sungmin-ssi. Selama ini aku jarang bertemu namja yang seumuran denganku disekitar sini. Jadi, aku sedikit merasa kesepian. Apa.., jika kau ada waktu aku boleh mampir ke apartemenmu?".
Satu hal yang dapat Sungmin simpulkan, LeeDonghae-namja ini- benar-benar ramah. Lihatlah senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampannya. Tatapannya begitu teduh dan memancarkan kasih sayang. Ada rasa nyaman memasuki hati Sungmin saat bersamanya. Tak ada rasa canggung seperti yang biasa ia alami saat bertemu orang asing.
"dengan senang hati aku akan menerimamu Donghae-ssi. Lagipula.., aku juga belum mendapat teman disini. Ah, boleh aku tahu kau bekerja sebagai apa?".
"ahh,aku hanya seorang pekerja lepas di sebuah café yang berada tak jauh dari aku bernyanyi untuk menyalurkan hobiku"
Sungmin sedikit merasa tak enak hati karena telah bertanya pekerjaan Donghae yang sungguh berbeda jauh darinya. Ada sedikit rasa malu dan kecewa dari nada bicara Donghae tadi. "begitukah? Aku bahkan belum menemukan pekerjaan baru sekarang". Jawab Sungmin guna mengurangi sedikit rasa tak enak di hatinya.
Donghae kembali tersenyum. "aku yakin, orang sepertimu tidak akan terlalu sulit untuk menemukan pekerjaan. Percayalah padaku."
Melihat itu Sungmin jadi ikut tersenyum dan mengangguk. Kemudian suasana kembali hening. Sungmin dan Donghae sibuk menghabiskan dobbokki dan soju pesanan mereka.
Malam ini begitu dingin, jadi keputusanSungmin untuk minum soju disini tidaklah salah. Tapi, ia takkan mau minum lebihdari satu botol. Ayolah, dia tidak ingin menyusahkan orang lain untuk mengantarnya pulang karena mabuk.
"Ya! Donghae-ya ! kau disini rupanya". Sebuah suara mengintrupsi pembicaraan Donghae dan Sungmin. Tatapan mereka tertuju pada seorang namja yang tak kalah tampan dari Donghae baru saja memasuki warung ini.
"Leeteuk hyung.., ada apa?".
Sungmin menatap Donghae sejenak. 'Leeteuk? Jadi dia temannya. Sepertinya lebih tua dariku'. Sungmin membatin sembari kembali menatap namja yang kini sudah duduk di sebelah Donghae.
"tidak ada,hanya ingin mengajakmu untuk minum bersama. Tapi sepertinya kau sudah pergi minum dengan temanmu". Jawab leeteuk sembari tersenyum pada Sungmin.
Donghae yang baru menyadari kalau Sungmin masih didekatnya, segera kembali menatap Sungmin sedikit segan. "ahh,Sungmin-ssi, kenalkan.. dia Leeteuk. Orang yang sudah kuanggap seperti hyungku sendiri"
"ah, annyeonghaseyo Leeteuk-ssi, Lee sungmin imnida"
"umh,annyeong Sungmin-ssi. Aku tidak pernah melihatmu disekitar sini sebelumnya. Apa kau orang baru?". Tanya Leeteuk sembari menatap Sungmin.
Sungmin tersenyum sambil mengangguk. "ne, aku baru pindah di apartemen milik Ryeowook-ssi pagi ini"
"eoh?! Ryeowook? Apartemen Kim Ryeowook yang berada beberapa block dari sini?". Sungmin sedikit bingung melihat reaksi Leeteuk yang sedikit berlebihan-menurut Sungmin- memangnya ada yang aneh jika ia tinggal di apartemen itu? Fikirnya.
"ne,apa ada yang salah?". Tanya Sungmin memberanikan diri.
Leeteuk terdiam, menatap Donghae sejenak. "tidak, hanya saja.. tersiar kabar kalau apartemen itu sepi karena ada sesosok dokkaebi tinggal disana."
Pernyataan Leeteuk barusan mampu membuat Sungmin membelalakkan matanya tak percaya. 'Dokkaebi? Sosok roh atau bisa disebut peri dari ras goblin yang terkenal akan sifat baik hati namun picik dan jahil kepada para manusia tinggal di apartemenku?'. Batin Sungmin terkejut.
"be-benarkah?". Tanya Sungmin gugup.
"ah, Sungmin-sshi.., jangan terlalu memikirkan apa kata hyung-ku ne? Belum tentu juga kalau Dokkaebi itu benar-benar ada di apartemen-mu.". Donghae yang dapat melihat ekspresi terkejut Sungmin berusaha menenangkan Sungmin. Sedikit merasa tak enak karena telah membuat Sungmin takut.
Leeteuk yang tersadar akan perbuatannya,segera meminta maaf dan berusaha mengalihkan pembicaraan."tapi..,tidak ada hal pasti mengenai rumor itu. Jadi kau tidak perlu terlalu khawatir Sungmin-ssi.".
"ah, ne..". Diam. Sungmin diam sambil memikirkan kata-kata Leeteuk tadi. Ahh.., sepertinya dugaannya akan hidup dengan tenang di apartemen barunya akan buyar.
.
.
.
"hahhh...". Setelah puas berbincang dan minum bersama Leeteuk dan Donghae, Sungmin kembali ke apartemennya. Menghela nafas sembari mengehempaskan tubuhnya ke kasur.
Matanya menatap lurus ke langit-langit melayang kebeberapa saat yang lalu ketika Leeteuk menyebut-nyebut nama Dokkaebi. Setahu Sungmin Dokkaebi adalah makhluk mitos yang biasa diceritakan oleh nenek moyang mereka hanya untuk menakut-nakuti anak kecil. Tak pernah terfikirkan olehnya bahwa makhluk itu benar adanya. Apalagi berada ditempat yang sama dengan tempat ia tinggal.
Dan banyak yang mengatakan kalau Dokkaebi itu berbadan kecil mirip peri goblin dari mitos yang ada di New York. Buruk rupa dan memiliki kekuatan sihir. Terkadang mereka menyamar menjadi benda-benda yang terlupakan oleh manusia. Seperti sapu, guci, atau benda-benda lainnya. Dan tak jarang mereka juga selalu mengganggu ketenangan manusia. Mereka makhluk yang sangat cerdas namun jahil.
'Prangg'
'brughh'
"euh?!". Sungmin tersentak kaget saat mendengar suara barang-barangnya di dapur ada yang pecah dan berjatuhan. Seingatnya ditempat seperti ini tidak ada tikus atau kucing yang bisa masuk. Lalu.., bagaimana barang-barang itu bisa berjatuhan?
Seketika aura dingin yang aneh melingkupi dirinya. Bulu romanya merinding. Keringat dingin mulai keluar dari pori-pori kulitputihnya. Wajahnya sedikit pucat karena dihantui rasa takut.
Dengan tubuh sedikit gemetar, Sungmin melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur yang berada tak jauh dari kamar.
Sign
Kosong. Tidak ada apapun yang jatuh apalagi pecah di dapur. Bahkan seluruh peralatan makan Sungmin masih utuh tersusun rapi di tempatnya. Sungmin mengerutkan kening bingung, pandangannya beralih kesetiap sudut ruangan apartemennya. Tidak ada siapapun, hanya dia sendiri. Lalu, suaraapa tadi?
"khkhkhkh...". Tubuh Sungmin seketika membeku. Suara kekehan seorang namja yang sangat pelan namun terdengar jelas tepat di belakangnya.
'apa ini ulah Dokkaebi yang dibicarakan itu? Hyukie~ah.., bantu aku. Aku benar-benar takut'. Mata Sungmin terpejam. Lututnya terasa lemas. Badannya bergetar karena rasa takut. Dan keringat dingin mulai membanjiri wajahnya.
"aku tidak akan menyakitimu manis.., aku hanya ingin menyapamu"
Sungmin tetap diam dengan mata terpejam takut. Dapat ia rasakan sebuah tangan tengah mengelus pipinya yang sedikit basah karena keringat.
"aku tidak menyangka kalau kau adalah seorang namja. Wajah manismu benar-benar membuatku berfikiran kalau kau adalah seorang yeoja yang sangat manis.". sosok yang tak berani Sungmin lihat itu kembali bersuara. Tapi kali ini suaranya begitu jelas barithone seorang namja, suaranya sedikit berat dan seperti ada getaran halus menggelitik telinga Sungmin saat mendengarnya berbicara.
Dengan gerakan pelan, Sungmin membuka kelopak matanya yang terpejam. Mencoba menatap sosok asli Dokkaebi yang menjadi mistery selama ini.
"wow ! akhirnya kau membuka matamu sayang..kkkk". Sungmin mengerjap bingung. Sosok yang kini ada dihapannya jauh dari bayangannya dan pendeskripsian semua orang mengenai Dokkaebi. 'apabenar dia Dokkaebi?' batin Sungmin sambil mengernyitkan dahi. 'kenapa dia malah terlihat seperti seorang malaikat yang sangat tampan?'. Batin Sugmin kembali melanjutkan.
Sosok itu menyeringai melihat expresi terkejut Sungmin. "kenapa? Apa aku terlalu tampan untuk ukuran seorang peri dari ras goblin?". Sungmin tersentak sambil menatap sosok itu tak percaya.
"k-kau bercanda?!"
"tidak. Aku memang Dokkaebi yang sering dibicarakan orang banyak.". jawab sosok itu sembari melayang mengitari Sungmin. "Dan mereka terlalu melebih-lebihkan suatu hal tentang ras kami". Lanjutnya.
Sungmin hanya diam. Rasa takut yang ia rasakan tadi sedikit berkurang. Malah ia sedikit terpesona akan ketampanan Dokkaebi yang kini ada dihadapannya itu. Meski ia akui kalau ia adalah namja terlampau tampan hingga memasuki kata manis, tapi tetap saja Dokkaebi dihadapannya ini begitu rupawan melebihi ketampanan manusia biasa.
Dokkaebi itu berhenti tepat di hadapan Sungmin, mata obsidian tajamnya menelusuri wajah dan tubuh Sungmin. "ChoKyuhyun. siapa namamu?".
"Nde?".Sungmin sedikit tersentak saat Dokkaebi itu tiba-tiba saja menanyakan namanya. Dan apa katanya tadi? Cho Kyuhyun? jadi.., Dokkaebi juga memiliki nama? Fikir Sungmin.
"Lee Sungmin..". Sungmin menjawab.
Mendengar itu, kembali sebuah seringaian terukir di bibir tebal Dokkaebi bernama Kyuhyun itu. "nama yang manis, sepertiorangnya. Kkkk...".
Sungmin mengernyit tak suka melihat ekspresi godaan Kyuhyun. dia merasa sedang diperlakukan seperti seorang yeoja oleh dokkaebi yang satu ini."Ya! berhenti menggangguku dan segera keluar dari apartemenku! Dan lagi, berhenti memperlakukanku seperti seorang yeoja! Aissh,dasar kau makhluk aneh".
"Hey! Kenapa kau tiba-tiba mengomeliku seperti itu manis? "
"berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu!". Oppss! Sepertinya Sungmin benar-benar kesal. Lihatlah tatapannya yang penuh dengan amarah yang menggebu-gebu. Jika ia bisa, ingin rasanya ia memukul makhluk aneh namun tampan itu dengan jurus martial arts yang telah ia pelajari dulu bersama Hangeng sepupunya dari China. Tapi sayang, ia tidak bisa melakukannya pada makhluk yang bahkan tak dapat ia sentuh itu.
Kyuhyun yang melihat itu hanya mampu menahan tawanya yang seolah ingin meledak kapan saja saat berhadapan dengan manusia manis yang satu ini.
'sial,kenapa dia malah menertawaiku?'. Batin Sungmin dongkol. Dengan sedikit mengehntakkan kakinya kesal. Sungmin segera kembali ke kamar dan berbaring dikasurnya yang nyaman. Sepertinya ia butuh istirahat untuk menghilangkan kejadian-kejadian aneh yang baru saja terjadi dan menari-nari di fikirannya.
Kyuhyun yang melihat aksi Sungmin segera menyusul Sungmin dan terheran-heran melihat Sungmin yang sudah jatuh terlelap ke alam mimpi. 'cepat sekali tidurnya?. Kkkk.. dia benar-benar manusia yang unik. Aku tidak akan pernah berhenti mengganggunya. Dia harus bersamaku. Kkkk'.
Dan dengan seenak hatinya Dokkaebi tampan itu meng-klaim Sungmin sebagai korban tetapnya untuk diganggu. -_-
Setelah ini, entah akan bagaimana nasib Sungmin selanjutnya.
