Title : naughty guarantee

Author : raehyuk98, ressaelfhyukjae

Length : twoshot

Genre : au , comedy, lemon yang gak ada rasanya...

Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Declaimer : They belong to god, parents, themself and they have each other, but the story MINE..

Warning : Typo and miss typo, alur membingungkan, ejaan tidak sesuai EYD, NO COPAS AND PLAGIATISM...

Rated : M

holllaaa...^^

thor thor back againnnn...kkk...

euhmm.. thor thor bingung mau kasih genre apa sama cerita yang kayak gini.. pokoknya ini rate M, my first lemon story (ygterpublish), siapkan tisuu... persiapan kalo kalo gumoh.. hehe.

WARN : PWP, mature content, yaoi, boy X boy (haeXhyuk) LEMON... heumm.. BDSM(?)

bagi yang gak kuat ber-yaoi ria dan ber-nc ria, tanda silangnya ada di pojok sonoan dikit yauuu...^^

silahkan berdelusi... kkkkkk...^^ bekkiicott...

Happy Reading^^

divisi 04, zona hitam terbesar di negara ini, sebuah distrik yang di kelilingi oleh pagar yang menjulang tinggi di setiap perbatasan antara divisi lain maupun dunia luar, keadaan sekitar dengan bangunan yang sangat khas dan erat dengan dunia mafia, sebagian runtuh dan sebagian terlihat tak terawat, sangat terlihat cocok bagi para mafia kelas teri bahkan kelas kakap sekalipun untuk bersarang maupun berkumpul di tempat ini, semua hal bebas di lakukan di divisi ini, transaksi ilegal dari segala jenis obat obatan, senjata api, bahkan sampai penjualanan manusia dan lagi di setiap divisi yang telah terkarantina dari dunia luar yang tentu semakin membuat para mafia dapat melangkahkan kakinya dengan bebas.

"hyung, apakah benar ini tempatnya? "

kaki jenjang itu terhenti dari langkahnya, membuat sepasang kaki atletis di depannya juga terhenti.

"heum.. waeyo? "

pemilik kaki atletis itu menolehkan kepalanya sambil mengangguk kecil dan kembali memundurkan langkahnya mendekat pada sang kaki jenjang.

"a.. anio.. aku hanya takut"

choi hyukjae-si jenjang dan choi siwon-si atletis, adik kaka yang harus melewati masalah yang besar di keadaan nya yang tak memungkinkan ini, mereka selalu di kejar dengan segerombolan orang berjas hitam rapih yang terus menagih hutang yang orang tua mereka tinggalkan saat mereka telah tiada, yang sekarang menjadi tanggungan dari choi siwon, anak tertua dari keluarga choi.

"tak usah takut, hyung bersamamu hyukkie.."

siwon memeluk tubuh ramping namja manis di depannya, membawa tubuh itu kedalam rengkuhan dada bidangnya lalu mengusap punggung ringkih adiknya.

plokk.. plokk.. plokk..

tepukan tangan membuat siwon dan hyukjae terlonjak kaget, tepukan tangan yang berasal dari lengan kekar namja yang berwajahkan childish dengan kemeja putih tanpa jas yang sangat pas di badan orang yang bertepuk tangan itu cukup membuat cetakan abs nya sedikit terlihat. orang itu hadir dengan segerombolan orang yang berpakaian jas hitam rapih, mereka semua berwajah sangar dengan tubuh tegap dan kekar, mereka berdiri di belakang sang ketua mafia berkemeja putih, melindungi sang ketua dari hal buruk yang mungkin terjadi, sebagian dari orang yang berjas hitam itu sudah sangat sering hyukjae lihat.

"woah.. rupanya kau sudah datang choi siwon.."

donghae, sosok orang yang menjadi ketua di kelompok mafianya ini, tubuhnya yang tegap dan matanya yang tajam namun teduh itu semakin menambah kesan wibawa pada dirinya untuk jabatannya ini dan lagi kekuatan berfikir liciknya itupun yang juga membuatnya memiliki ratusan anak buah yang tersebar di berbagai divisi di negeri gingseng ini.

korea selatan, negeri damai nan indah yang telah berubah di abad ke 25 ini, tindak kriminalitas di abad ini sangat melonjak drastis di korea dan membuat beberapa kota besarnya menjadi sarang bagi para mafia yang telah merajalela sedangkan hanya tinggal beberapa kota kecil saja yang masih bersih dari jailan tangan para mafia.

donghae memulai sesi pembicaraan yang memang menjadi pokok seorang choi siwon untuk mau menginjakan kakinya ke zona hitam ini.

"iya.. tapi, maaf aku tak dapat membawa uang yang kau pinta, aku mohon berilah kami waktu lagi tuan, aku pasti akan melunaskan semua hutang kedua orang tua ku, tapi aku tak bisa memberinya saat ini tuan"

siwon membawa dirinya berlutut di hadapan ketua mafia, berharap sang ketua mafia itu dapat memberinya sedikit toleransi tentang hutang orang tuanya.

donghae menyeringai sebal dan melangkahkan kakinya mendekat pada tubuh siwon, mendirikan tubuhnya di hadapan siwon beberapa centi lalu mengangkat tongkat baseball yang memang telah donghae genggam tadi dan mengayunkannya tepat di samping wajah siwon yang membuat siwon cukup meringis kaget dan takut.

"kau tak membawa uangnya tapi kau berani datang ketempatku dan membuang waktuku seperti ini eoh? ck.."

donghae berdecak kesal saat mendapati ucapan siwon, dia menjongkokkan dirinya sejajar dengan tubuh berlutut siwon dan menjambak rambut siwon, membuat siwon mendongak dan memperlihatkan wajah tampannya yang telah berhias lebam biru karna pukulan dari anak buah donghae kemarin, donghae membawa jemarinya ke luka lebam di dagu siwon dan mencengkram kuat luka itu.

cihh...

donghae meludahi wajah siwon dan menghempas dagu siwon kasar, mengangkat kerah baju siwon lalu menghajar seluruh tubuh siwon.

brugh.. brugh.. buak..

"stop hiks.. stop.. jangan sakiti siwon hyung.."

buak..

donghae menghentikan pukulannya pada diri siwon yang telah bersimbah banyak darah di wajah tampannya, terlalu sibuk dengan pukulan pada wajah tampan siwon, donghae bahkan tidak menyadari jika ada namja manis yang berdiri di belakang tubuh siwon dengan air mata yang mengalir deras di mata indah namja manis itu, menatap sosok ringkih namja manis yang tengah berdiri dengan isakannya dan mendekat pada namja manis itu, donghae membelai pipi putih tirus hyukjae, mencengkram kuat rahang tegas milik hyukjae lalu menjambak surai emasnya.

"aw.."

hyukjae meringis sakit saat donghae menarik rambutnya, membawanya kehadapan siwon dan mendorongnya hingga tersungkur di sebelah sang hyung.

"hyukkie, kau tak apa? "

hyukjae menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sang hyung, lalu membantu siwon untuk berdiri kembali.

"wow.. wow.. wow.. rupanya kau membawakanku mainan untuk membayar hutang orangtua mu choi?"

"aku mohon jangan bawa dia kedalam masalah ini, aku lah yang bertanggung jawab penuh atas hutang orangtua ku, dia hanya adikku yang tak tahu apa apa.."

"wahh.. jadi anak manis ini adalah adik mu choi siwon, dan anak dari keluarga choi, hemmm... aku kenal.. choi hyukjae bukan? hahaha... bukankah itu akan lebih baik lagi.."

donghae menarik lengan hyukjae dan mendekatkan pada dirinya.

"wo.. wo.. calm down choi.. kau tak mau peluru ini masuk dan menembus tengkorak kepala adik tercintamu ini bukan?"

donghae mengeluarkan senjata apinya saat siwon akan menarik kembali adiknya, mengarahkan senjata itu ke kepala hyukjae yang tengah terisak dengan tubuh gemetarnya.

"aku mohon.. jangan membawanya kedalam masalah ini, aku berjanji akan membawa uangmu bulan ini.."

"oke.. aku pegang omonganmu choi, jangan bertingkah lagi, hmmm.. dan kufikir, aku akan menjadikan adikmu yang manis ini sebagai jaminannya.."

"tapi..."

"berhenti berbicara... atau aku akan benar benar menembaknya saat ini... see you choi.. hahaha.."

"hyukkie.. hyung akan membawamu kembali.. hiks.. hyung janji.. maaf.."

#NaughtyGuarantee#

brugh...

donghae menghempas tubuh hyukjae di kasur king size miliknya, mengacak surainya frustasi saat hyukjae masih saja terisak sesegukkan.

"berhenti menangis.."

donghae menggeram pelan karna suara isakan hyukjae yang membuatnya jengah dan kesal, donghae mendorong tubuh hyukjae dan menindihnya, menarik kembali surai hyukjae yang berada di bawah kukunganya saat hyukjae mengabaikan perintahnya untuk berhenti menangis.

"kau... tuli... aku bilang berhentilah menangis bodoh"

cihh..

hyukjae meludahi wajah tampan donghae dan berusaha melepas tubuhnya dari kukungan lengan kekar donghae.

plakk..

donghae menampar pipi mulus namja yang berada di bawahnya saat namja itu telah meludahi wajah donghae, memandang rendah.

"bitch.. jalang.. berani sekali kau bodoh"

cihh..

hyukjae kembali meludahi donghae kali ini di kemeja yang donghae kenakan dan kembali mendapatkan tamparan yang lebih keras lagi dari tangan kekar donghae yang membuat sudut bibir hyukjae mengeluarkan sedikit darah.

"kau... benar benar sakit"

donghae berdiri dari kasurnya, melepas kukungannya pada tubuh hyukjae dan keluar dari kamarnya, meninggalkan hyukjae sendirian, sedikit tak habis fikir dengan sikap dari bocah berwajah manis di bawahnya ini.

"hyung.. hiks.."

hyukjae kembali mengeluarkan isakannya saat donghae telah meninggalkannya, hyukjae berdiri dari kasur donghae dan berlindung di pojok kamar donghae yang sedikit gelap, meringkuk dalam tangisnya sambil memeluk lututnya.

cklekk..

donghae kembali memasuki kamarnya setelah beberapa jam ia meninggalkan kamarnya dengan bocah manis yang berada di dalam kamarnya sendirian, mengedarkan pandangannya saat donghae tak mendapati siapapun berada di atas kasurnya, kabur? pertanyaan yang mungkin akan terlintas terakhir kali di otak jenius donghae, karna memang hal itu mungkin hanya berpeluang kecil untuk terjadi, mengingat tak ada celah yang bisa di akses selain pintu usang klasik kamar donghae yang telah donghae kunci dari luar.

donghae mengeluarkan senyum manis dibibir tipisnya saat melihat wajah polos manis orang yang ia cari-hyukjae tengah memejamkan matanya lelap di atas tumpukkan tangan mungilnya yang bertumpu pada lutut kakinya di pojok dekat lampu tidur. donghae melangkahkan kakinya mendekat pada tubuh hyukjae dan mengacak kasar surai hyukjae membangunkan hyukjae dari tidur lelapnya.

"bangun, ini sudah malam, bersihkan dirimu, aku ingin memakaimu malam ini"

donghae lalu melangkahkan kakinya menuju kasur dan menidurkan badannya yang terasa sangat lelah hari ini.

"mi.. mianhae..?"

hyukjae berujar dengan nada serak parau bangun tidur miliknya, mengerjapkan matanya untuk membiasakan sinar lampu yang menyapa matanya saat ia membuka mata indah kelamnya, ia belum tersadar sesungguhnya saat donghae berbicara padanya tadi.

"ternyata kau benar benar tuli.. aku bilang bersihkan dirimu, aku ingin memakaimu malam ini"

hyukjae sempat shock saat mendengar kalimat terakhir yang donghae keluarkan, memakai, berarti...?

"aku tak mau membersihkan diriku.."

hyukjae berujar ketus dan memasang wajah jutek ala anak abg remaja 15 tahunan saat ia tau arti dari kata 'memakai' yang donghae katakan.

"aku akan menembak kepala mu"

"biar, lakukanlah sekarang, aku tak akan pernah membiarkan orang sepertimu menyentuhku"

donghae menatap hyukjae jengah, ternyata berbicara dengan bocah remaja sangat sulit di banding harus membunuh 100 orang misterius dalam sehari.

"terserah.. aku lelah.."

donghae membelakangi hyukjae dan memejamkan matanya, berniat untuk segera mencari jalan menuju alam mimpinya.

aroma biji coffee yang terseduh tak dapat menolak para pencinta coffee untuk tak mengendus aroma surga itu, aroma yang bahkan telah membuat mata donghae-salah satu anggota pencinta coffee itu membuka dengan senang hati, bahkan sebelum sinar mentari memperlihatkan kesombongannya.

sudah menjadi kebiasaan bagi seorang choi hyukjae untuk selalu melayani sang hyung, melayani yang dalam artian mempersiapkan segala kebutuhan yang hyungnya butuhkan saat akan pergi berkerja. tinggal berdua hanya dengan sang hyung dalam rumah yang minimalis, membuat tangan terampil hyukjae tak sangsi lagi untuk melakukan pekerjaan rumah dengan refleksnya.

sangat pagi, hyukjae sudah berkutat di dapur mafia yang sebenarnya tak pantas di sebut sebagai dapur lagi, hmm... gudang atau tempat sampah mungkin lebih cocok, sampah plastik pembungkus mie instan di mana mana, piring dan gelas kotor yang selalu ada di setiap hyukjae memandang.. euhh.. jorok, bahkan ada makanan yang sampai berjamur di dalam mangkuk di pojok sudut rak.

"kau yang membuat black coffee ini? "

hampir saja piring yang sedang hyukjae cuci ini terlapas dari genggamannya saat suara berat telah berhasil membuat hyukjae terkaget.

"i.. iya, aku tak tau ahjussi suka coffee apa, jadi aku hanya membuatkan black coffee cangkir kecil itu saja.. jika ahjussi tak suka, ahjussi bisa..."

"jangan memanggilku ahjussi.."

"lalu... apa? "

hyukjae memiringkan kepalnya dan mengerjap pelan, menatap bingung kearah donghae, donghae mengamati tingkah lucu hyukjae, lalu tersenyum kecil.

"kau bisa memanggilku oppa, hae oppa.."

donghae menyeringai saat melihat ekspresi terkejut hyukjae, kkk... lucu..

"ta.. tapi, aku kan seorang namja"

"aku tau, lagi pula tadi aku tak berbicara jika kau yeoja bukan?"

"eh?"

hyukjae mengumpat dalam hati, pipi tirusnya mengeluarkan rona merah yang sangat jelas terlihat. hyukjae memalingkan wajah meronanya dengan kembali menyibukan diri dengan beberapa piring kotor lagi.

donghae mencium aroma black coffee yang menurut donghae dapat sedikit memberinya ketenangan, sebelum ia menempelkan bibir tipisnya di bibir cangkir kecil itu lalu menyeruputnya. membawa cairan black coffee itu membasahi tenggorokan keringnya di pagi hari, lalu menaruh cangkir yang isinya hanya tinggal separuh itu-karna telah ia minum beberapa kali tadi di atas meja di hadapannya, membawa mata tajam teduh miliknya ke tubuh ringkih namja yang sedang mencuci beberapa piring kotor di depannya, bentuk tubuh yang membentuk S sempurna, sangat terlihat menggiurkan di balik balutan apron babby blue miliknya itu, yang terkadang tak jarang donghae kenakan.

donghae berjalan mengumpat di balik tubuh hyukjae, mengendap ngendap seperti maling yang akan mencuri sesuatu yang sangat berharga, berdiri tepat di balik tubuh hyukjae, dada bidang donghae yang tak sengaja bersentuhan dengan punggung ringkih hyukjae saat menghembuskan nafas membuat hyukjae memutar tubuhnya kaget.

"k..kau, kau mau apa? "

hyukjae mendorong dada bidang donghae dengan kedua tangan yang berhiaskan jemari lentik miliknya saat donghae semakin mendempetkan tubuh mereka, membuat baju donghae sedikit basah karna busa yang masih menempel di lengan hyukjae.

donghae membawa lengan kekarnya ke pinggang ramping hyukjae, menggerakan tangannya dengan gerakan keatas kebawah yang menggoda hyukjae, hyukjae sedikit resah karna elusan telapak besar donghae pada pinggulnya yang semakin menggoda. donghae mencondongkan wajahnya mendekat pada tengkuk leher hyukjae, sedikit bermain dengan meniup leher jenjang itu.

"kau tau, tubuhmu sangat menggoda untuk ku sentuh.."

cpkk..

donghae mengecup telinga hyukjae, membuat hyukjae refleks mencengkram kuat kaos bagian dada donghae dan menghentakan kakinya kaget saat kecupan donghae di daerah yang terbilang rawan di dirinya yang ia rasa sebagai sengatan listrik.

"eunghh.."

donghae menggeram saat lutut hyukjae tak sengaja menyentuh penis donghae yang masih berbalut celana tidurnya. hyukjae membuka matanya lebar saat mendengar suara erangan donghae, lalu kembali mendorong tubuh donghae menjauh dari tubuhnya.

"he..hentikan.."

"saat milik ku sudah kau buat berdiri seperti ini? "

donghae mengeluarkan senyum seringainya saat donghae melihat ekspresi ketakutan hyukjae, donghae kembali mendekati hyukjae, dan kembali membawa tubuh diam hyukjae menyatu dengan erat.

"ayolah... aku yakin tangan mungil dengan jari lentikmu itu pasti sangat mengasyikan saat menyentuh dan mengocok batang milikku.."

wajah hyukjae memunculkan semburat merah mudanya saat mendengar omongan kotor frontal donghae tadi, dan ikut sedikit membayangkan apa yang donghae ucapkan di telinga kanannya.

"euhmm.. apalagi jika kau mengoralnya dengan bibir penuh mu yang sexy itu, lalu memainkan lidah lihaimu di sekitar lubang penis ku, ahnn... aku yakin itu sangat nikmat, setelah itu tak lama aku keluar di dalam mulutmu, lalu kau menjilatinya sampai tidak ada yang tersisa.. owhh.. kau pasti terlihat sexy dengan spermaku di sekitar wajah manis milikmu"

wajah hyukjae semakin memerah saat donghae kembali menghujani telinga kanannya dengan kata kata kotor donghae yang semakin menggoda hyukjae, donghae memainkan telapak tangan lebarnya di dada hyukjae, mengusap tonjolan kecil di dada hyukjae.

"ahhng.."

hyukjae melenguh pelan saat donghae menyentil keras nipplenya.

"kau suka heum? keluarkan lagi desahanmu yang menggairahkan itu, aku sangat menyukainya.."

donghae semakin gencar bermain di tonjolan kecil itu, mencubit dan menarik narik gemas benda itu hingga menegang sempurna di balik kaos hyukjae.

"aanhhn.. hen..tikhhann.."

"mulutmu memang berkata seperti itu, tapi sepertinya kufikir tubuhmu meminta ku untuk melakukan yang lebih... hmmm.. eottae? "

donghae menundukan kepalanya sejajar dengan tonjolan di dada hyukjae yang telah donghae buat menegang tadi, menyapu tonjolan itu dengan lidah basahnya dari balik apron dan kaos hyukjae.

hyukjae meremas surai donghae, menyalurkan semua perasaan nikmat yang hyukjae tengah rasakan, menekan wajah donghae untuk terus melakukan hal yang membuat hyukjae terus mengerang dengan tatapan nanar yang sudah sangat merah padam terangsang.

donghae menarik kulumannya dari nipple hyukjae, membawa dirinya kembali berdiri tegak, menyeringai saat donghae mendengar helaan kecewa di antara desahan hyukjae.

"kkkk... eottae? masih ingin berhenti?"

"eu.. euhmm... "

hyukjae tetap berfikir dengan akal sehatnya, hyukjae kembali mendorong tubuh donghae dengan lebih kuat dari sebelumnya.

brugh..

yang membuat tubuh donghae sedikit mengenai sisi rak.

"aww... bitch, sialan... kurang ajar sekali kau...akhh"

donghae mengerang saat punggungnya terasa ngilu saat di gerakan karna tadi mengenai pinggir rak yang cukup tajam meruncing. donghae melangkah mendekati hyukjae, membawa hyukjae yang masih tersadar di saat terangsangnya itu kembali mendekat, mengunci tubuh hyukjae di antara tempat mencuci piring dan dirinya, membuat penis donghae menekan penis hyukjae dan menggerakannya lembut dengan sengaja.

"eunghh.."

"kau tau bitch, ini rumahku, akulah pemilikmu seutuhnya saat ini, jadi, berhentilah merendahkan ku..."

donghae menarik rambut hyukjae, membuat hyukjae mendongak memamerkan leher jenjang dengan tonjolan kecil miliknya terekspose di depan mata penuh nafsu donghae. donghae mendekatkan bibir tipisnya ke leher putih hyukjae, menggigitnya kecil untuk memberikannya tanda, lalu mengemut tonjolan kecil tersebut, membuat erangan tertahan hyukjae terdengar.

"anggh.. lephhass, aku bukan milikmu brengsekkk..akhhh"

donghae menggigit kasar tonjolan kecil di leher milik hyukjae, saat namja manis itu kembali merendahkan donghae dengan omongan kasarnya.

"kau merasakannya? teruslah merendahkanku dengan omongan kasarmu itu, maka kau akan kehilangan wajah manismu ini, choi hyukjae"

donghae mencengkram kuat rahang tegas hyukjae, menghembuskan kasar nafasnya di wajah hyukjae.

"sikapmu seangkuh rahang tegas di wajah manismu"

donghae kembali mengerjai tubuh hyukjae, membawa tangan kirinya ke penis hyukjae yang telah ereksi, memijatnya dengan sangat perlahan dan lembut.

"ahh.. eungh.. lepaskan tang..engghh.."

donghae memasukan dua jarinya dari tangan lainnya kedalam mulut hyukjae, mengunci pergerakan bibir hyukjae dari ocehannya, donghae menelusupkan lengan kirinya tadi ke dalam celana hyukjae.

"euhm.. kau tau, ukuranmu sangat kecil"

donghae terus bermain di dalam celana hyukjae, mengocok milik hyukjae yang mulai mengeluarkan percum di ujungnya.

"ahnn.. eunghh..hahh.."

"hei.. kau menikmatinya eohh? kulum.., kulum jariku bitch.."

donghae memaju mundurkan jarinya dalam mulut hyukjae, saat hyukjae tak juga segera mengulumnya, donghae semakin mendorong kedua jarinya kencang hingga mengenai tenggorokan hyukjae yang membuat hyukjae tersedak.

"uhukk.."

"kulum kataku bodoh.."

donghae meremas junior hyukjae dengan kencang, menjepit ujung kepala penisnya dan menarik nariknya.

"aanghh.."

hyukjae menjerit sakit, mengeluarkan butiran air mata yang mengalir bersama peluhnya di pipi merah hyukjae, ia merasakan jika bagian bawahnya saat ini sangat perih dan mati rasa saat donghae menjepitnya dengan sangat keras.

"aku akan melepaskannya jika kau mengulum jariku.."

donghae memberi pilihan pada hyukjae, seolah tau arti tatapan dan erangan tertahan hyukjae, dengan ragu hyukjae mulai mengulum kedua jari donghae.

"cpkk..clopp.. eungh . ngahh...ahkk.."

hyukjae mengerang lega saat cubitan pada ujung penisnya telah donghae lepaskan. menaruh lengannya bertumpu pada pundak lebar donghae, sedikit merasa gemetar saat rasa sakit itu menguap pergi.

"jangan berhenti mengulum, atau aku akan melakukannya lagi.."

hyukjae kembali mengulum jari donghae yang sekarang menjadi 3 jari di dalam mulutnya, memaju mundurkan kepalanya dan mulai ikut terbawa nafsunya, mempercepat kulumannya saat donghae juga mempercepat kocokan di penisnya, suara desahan dari masing masingpun membuat suasana dapur semakin memanas.

"cpkk.. eungh.. hah .. eumhh.."

hyukjae hanya bisa mendesah tertahan karna tiga jari donghae yang masih bersarang di dalam mulutnya, rahangnya mulai merasa tegang karna terus mengulum jari donghae.

donghae mengeluarkan tangan kirinya dari dalam celana hyukjae, membuat penis hyukjae yang mulai ingin keluar berkedut ngilu, donghae juga mengeluarkan tiga jarinya dari mulut memanjakan hyukjae saat donghae merasakan mulut hyukjae telah menegang kaku, donghae membawa jarinya yang basah karna liur hyukjae itu ke nipple tegang hyukjae, setelah donghae menyibak apron dan kaos hyukjae tadi, jemari basah donghae yang mengenai nipple hyukjae membuat hyukjae mendesah karna sensasi dingin dari jemari basah itu. donghae mengusap, mencubit, menyentil, bahkan menarik narik nipple itu...

"aku rasa ini sudah cukup... mari bermain sebentar.."

donghae berujar ambigu pada hyukjae, membawa tubuh acak acakan hyukjae ke ruang tamu luas milik donghae.

"tunggu di sini.."

donghae meninggalkan hyukjae, membiarkan hyukjae berdiri di tengah tengah ruangan luas itu, lalu berjalan ke arah kamarnya.

hyukjae hanya terdiam, menengok sekitarnya, dan mendapati pantulan dirinya di kaca di belakangnya, hyukjae sedikit meringis melihat wajahnya dan tubuhnya juga yang tak kalah berantakan, wajah sembab bercampur rona merah terangsang, dan baju dengan apron babby bluenya yang berantakan.

"eww, aku sungguh berantakan..."

"tapi kau terlihat sexy dengan desahanmu.."

hyukjae memutar tubuhnya ke arah suara yang telah mengagetkannya tadi, mulut hyukjae mengangak lebar saat melihat tubuh kekar dengan otot perut yang sangat indah tanpa penghalang serta bisep yang sangat terlihat sexy di banding bagian manapun di tubuh seseorang yang juga tengah memandang lapar dirinya-lee donghae.

"sudah puas menatap dan memuji tubuh indahku.."

donghae yang hanya menggunakan celana boxernya mendekat pada hyukjae, tersenyum kecil saat melihat celana hyukjae yang mengembung.

"eh.. a..aku.. a..aku tidak.."

"ya, aku tau kau berbohong, apa kau tersiksa dengan ini?"

"eunghh..."

donghae mengelus celana mengembung hyukjae, menggoda penis tegang di balik celana hyukjae.

"lihat, aku membawa kan mu kemejaku, hmm... apa ini sudah cukup besar?"

"u.. untuk apa kemeja itu? "

"untuk kau kenakan, aku dengar kau pandai menari bukan, tunjukan padaku sedikit.."

"ta.. tapi.."

TBC...

eottaee?

nc nya gagal yaa... ahkk... aku belum pandai buat adegan nc, semoga pada gak gumoh aja...

kritik dan saran sangat di butuhkan..

gomawo..^^