Naruto | Masashi Kishimoto
Next Door | SilverMatch
Genre : Family/Romance
Rate : T ยป M
Warnings :
Newbie author! Cerita pasaran! Geje, dan tidak waras. Saya sarankan anda membawa kantung muntahan. Tapi tinggalkan jejak barang review saja!
Summary :
"Bantu aku Sasu-chan!"/"Kali ini apalagi?"/"Suer deh!"/"Bersiaplah Saku-chan!"/Tetanggaku, Sasuke Uchiha. Seorang mahasiswa yang sangat tampan. Psstt, aku menyukainya!/Newbie Author!/RnR!/LEMON!
.
.
Pairing :
Sasuke Uchiha
Sakura Haruno
.
.
~Sakura's POV Begin~
Namaku Sakura Haruno. Seorang siswi kelas satu di sebuah sekolah menengah atas di Konoha. Aku punya seorang tetangga, dia 3 tahun lebih tua dariku. Kami selalu bersama-sama bahkan sejak aku dan dia masih anak-anak! Tapi semuanya berubah ketika ia lulus tahun lalu. Ia lebih menyibukkan diri dengan kuliahnya. Aku selalu bermain ke rumahnya sekedar membuat tugas. Kebetulan kamar kami bersebrangan jendela.
~Sakura's POV End~
Sakura keluar dari kamarnya melalui jendela di sana. Ia sedikit berjinjing melewati atap rumah untuk menyebrang. Diseberang, sebuah jendela dengan ukuran satu setengah meter terbuka, menampilkan sesosok pemuda beriris onyx yang menatap Sakura datar.
"Sakura, sudah berapa kali ku bilang. Jangan masuk lewat jendela!" Ujar Sasuke-pemuda tadi- sambil menatap Sakura yang tengah cengengesan.
"Oh ayolah Sasu-chan! Kita kan sudah bertetangga selama ini, lagipula ini bukan pertama kalinya bukan?" Sakura membalas perkataan Sasuke sambil membuka buku tugasnya. Sasuke berjengit mendengar panggilan sayang dari teman masa kecilnya itu.
"Kali ini apalagi?" Tanya Sasuke yang duduk dihadapan Sakura.
"Onegai Sasu-chan! Tolong ajari aku aljabar! Tugasku menumpuk!" Sakura mengatupkan kedua tangannya di depan kepala, memohon bantuan pada Sasuke.
Pluk!
Sasuke memukul kepala Sakura dengan buku setebal tiga sentimeter. "Setiap hari seperti itu. Dan pada akhirnya akulah yang mengerjakan semua tugasmu karena kau jatuh tertidur." Ujar Sasuke sambil membuka buku tadi.
"Hehe, gomen! Kali ini tidak akan! Suer!" Kedua jari tangan Sakura membentuk huruf 'V'.
"Baik-baik, ayo buka bukumu." Lalu berlanjutlah acara belajar mereka.
~2 jam kemudian~
Sakura menguap lebar, ia lalu menyenderkan kepalanya di atas meja. Sasuke mengalihkan perhatiannya dari buku aljabar Sakura.
"Hei, Sakura. Kau mendengar penjelasanku tadi?" Tak ada sahutan dari yang bersangkutan.
Sasuke memutuskan untuk mendekati Sakura. Ia mengambil beberapa es batu dari minuman yang ia bawa, lalu meletakkannya di dahi lebar Sakura. Posisi kepala Sakura yang semula di atas meja, berpindah, Sakura tanpa sadar menyender di pinggir tempat tidur Sasuke. Sasuke menggeram, susah sekali dibangunkan! Ia lalu menyentil-nyentil dahi Sakura. Hanya suara dengkuran halus yang keluar dari bibir mungil Sakura. Sasuke lalu melingkarkan tangannya di pinggang Sakura, lalu melakukan pose smackdown.
"Baik kita mulai, satu dua tiga!" BRUKK ia menyerah! Sakura tak terbangun jua.
Sasuke lalu mengalihkan perhatiannya ke arah tubuh Sakura. Baju kelonggaran yang dikenakan Sakura tersingkap, menampilkan perut rata seputih susu tanpa lemak. Celana pendeknya mencetak sesuatu yang tersembunyi disana. Sasuke menelan ludah dengan susah payah. Tangan kanannya mendekat ke arah celana Sakura. Pervert!Sasuke muncul!
~Pervert!Sasuke's POV Begin~
Kudekatkan telunjuk kananku ke selangkangannya. Ku sentuhkan tepat ditengah. Erangan lembut keluar dari bibirnya.
"Saku-chan~ kalau kau tak bangun juga, aku bisa melakukan lebih~" ku keluarkan suara manjaku. Ku tusukkan terus telunjuka kananku dari luar celana pendeknya.
"Ayolah Saku-chan~ bangun .. Kau tak ingin aku berbuat lebih jauh kan~?" Kali ini aku menyingkap bajunya dan kulihat dua buah properti Sakura yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sakura tak juga bangun, ku remas pelan kedua cetakan Sakura. Dengan lembut kubisikkan.
"Mereka belum tumbuh sepenuhnya eh?" Setelah itu dengan paksa ku tarik celana dalam dan celana pendeknya.
"Nyahaha~ Saku, bersiaplah~" Aku langsung memasukkan jari tengahku ke dalam lubang sempit di bawah Sakura.
~Pervert!Sasuke's POV End~
Sementara tangan kanan Sasuke menggerayangi bagian bawah Sakura, tangan kirinya kini menelusup ke dalam bra Sakura. Diklaimnya bibir tipis si gadis dengan ganasnya. Kegiatan itu terus berlanjut, diiringi erangan Sakura yang meningkatkan gairah si pendengar, siapa lagi kalau bukan Sasuke? Sasuke merasakan tubuh gadis itu menegang dan... CROTT! Cairan bening kental keluar dengan derasnya dari bagian intim Sakura.
"Did she cumming?" Tanpa sadar Sasuke bergumam dengan bahasa Inggris.
Sasuke semakin diluar kendali, selain susah untuk membangunkan Sakura libidonya juga sudah memberontak. Ia lalu mengeluarkan devil smirk andalannya. Diturunkannya resleting celananya, dikeluarkanlah senjata pamungkasnya.
"Ini yang akan membangunkanmu Saku-chan~" Sasuke mengelus-elus batang kebanggaannya itu. Kebanggaan milik Sasuke sendiri sudah berdiri dengan tegaknya, kepala kejantanan itu berwarna kemerahan berbentuk seperti jamur. Batangnya sendiri bersih dan bewarna sama seperti pemiliknya. Urat-urat besar mengelilingi batang keras itu. Sasuke mengurutnya perlahan, agar lebih tegang dan beringas. Dilebarkannya kedua paha Sakura, lalu ia berjongkok di antara kedua paha gadis itu. Tangan kanannya terulur mengarahkan sang jantan memasuki surganya, sedang yang kiri tampak sedang melebarkan jalan masuk sang jantan. Sasuke melenguh pelan ketika dirasakan kepala sang jantan masuk ke dalam sang surga. Setelah menghela nafas berkali-kali, Sasuke memutuskan untuk langsung saja. Dipeganginya pinggul Sakura menjauh, kini hanya ujung kepala sanga jantan saja yang disana dan.. Jleb, masuklah keseluruhan sang jantan.
"Sakit Sasu! Sakit!" Sakura tersadar dan kini kedua tungkai kakinya melilit pinggul Sasuke. Sasuke menatap horor Sakura.
"Sejak kapan kau terbangun?" Tanya Sasuke yang kini menggoyang-goyangkan pinggulnya.
"A~hh se-sejakk a-aku pura-purahh~ ti-tidurr~" Sakura menjawab sambil mendesah. Matanya terpejam lalu terbuka dan terus begitu, tak tahan menerima rangsangan dari Sasuke. Sakit yang dirasakannya sejak tadi hilang sudah, tergantikan rasa nikmat tak tertahankan.
Sasuke memaju-mundurkan pinggulnya dengan irama sedang. Tak ada niat untuk segera mengakhiri kegiatan ini. Kejantanannya berulang kali menyentuh mulut rahim Sakura. Sasuke meningkatkan kecepatan ketika Sakura meminta lebih.
"Le~lebih keras Sasuke-kun~" desahnya disela-sela kenikmatan itu. Sasuke hanya menyeringai sinis. Ia melebarkan paha Sakura lebih lebar, ia mengeluarkan kejantanannya hanya sampai ujung lalu tanpa aba-aba langsung menusukkan kejantanannya sangat dalam. Berkali-kali dilakukannya hal itu sampai ia merasakan otot-otot kewanitaan Sakura mengencang dan menjepit kejantanannya semakin kuat. Ia lalu menaikkan kedua kaki Sakura ke bahu lalu menggenjot tubuh mungil itu tanpa ampun.
"A-akuh~ sa-sampaihhh~" Sakura mendesah kencang, otot-otot kewanitaannya menjepit sang jantan sampai dua menit lalu melonggar. Cairan pelumas Sakura memperlancar keluar masuknya sang jantan.
"Kita belum selesai Sakura-chan~" Sasuke berbisik nakal di telinga Sakura. Mata Sakura membulat ketika kedua tangan kekar Sasuke membalik tubuhnya menjadi telungkup tanpa melepaskan sang jantan.
"Ini balasan karena kau telah mempermainkanku..." Sasuke memberi jeda sedikit lalu "..dan cintaku."
Kegiatan keduanya berlanjut sampai esok hari tiba.
.
.
.
END
.
.
author's note :
Ohayou Konnichiwa Konbanwa Minna-san! Saya SilverMatch, author yang baru menginjakkan kakinya di perpanpikkan, saya mohon bantuannya minna-san ^^. hehe di fict pertama saya ini saja sudah lemon, huehehe semoga lemonnya terasa (?) ya ... ^^ kalo kurang bayangkan sendiri ^^. Saya niatnya ingin membuat fict ini menjadi drabble dengan judul series Next Door, pairing akan berbeda di setiap chapternya. Jika setuju tinggalkan review, jika tidak silahkan bilang : DELETE jaa ne !
