A Mission

Moshi-moshi minna-san. Always meet with Ai again, sure in my new fic *lagi belajar bahasa inggris buat masuk SMA nanti*. Hehehe… lagi semangat buat fic nih. Soalnya baru aja selesai UKK. Dan alhamdulillah aku naek kelas… yeiy… *loncat-loncat gaje*. Arigatou buat yang udah do'ain, domo arigatou deh. *back to story* Ok… only direct, first chapter. Only enjoy. Don't like don't read.

Summary : Kisah seorang Rukia kuchiki dan Ichigo kurosaki yang tidak akan bisa pernah akur. Itu semua terlihat dari perbedaan mereka. Tapi sebuah misi keluarga mengharuskan mereka berkerja sama agar bisa menyelesaikan tugasnya itu. Akankah mereka bisa akur? Dan apa misi mereka bisa selesai dengan hasil yang baik? Warning : *rather* OOC, AU, Gaje etc.

Disclamer : Bleach masih punya om tite. Kalo Bleach punya saya, bisa-bisa nggak laku dan nggak ada yang suka dengan ceritanya.

Rating : T *my favorite rating, ok… only Teens XD*

Genre : Romance/Family/Friendship/Humor/*little* Action

Pairing : Ichigo kurosaki & Rukia kuchiki *always it… its my favorite pairing XD, also many-many pairing in this story*

A Mission chapter 1

+ Morning at SMA Karakura +

= 07.45 AM =

Pagi itu, Rukia kuchiki sedang berjalan dengan teman-temannya yang lainnya menuju kelasnya. Seperti biasa, teman-teman Rukia pagi-pagi hari sudah menggosip sana sini tentang ini itu. Siapa lagi kalau bukan si ratu gosip Tatsuki arisawa dan Hinamori momo. Sesekali mereka cengingisan karena gosip yang mereka omongakan lumayan lucu.

Rukia tidak menghiraukan teman-temannya yang asyik dengan acaranya sendiri. Dia sekarang sedang berjalan dengan membawa dan membaca buku. Matanya terus tertuju pada bukunya dan dia tidak melihat ke arah depan sama sekali. Tak lama kemudian dia di kagetkan dengan suara teriakan kedua temannya yang dari tadi menggosip.

"Rukiaaa… awasss…" seru kedua temannya kompak.

Rukia mengalihkan pandangannya dari buku menuju teman-temannya yang berada di belakangnya agak jauh. Alis matanya terangkat sebelah. Kakinya masih berjalan tapi mukanya menghadap ke belakang.

"Awasss…" sekali lagi kedua temannya memperingatkannya sambil menunjuk-nunjuk ke depan.

"Awas apanya?" tanya Rukia sambil menghadap ke depan dan menyingkirkan bukunya dari depan mukanya.

Bruk…

Tabrakanpun terjadi. Buku yang di bawa Rukia terbang ke atas dan mendarat di kepala orang yang telah menabrak Rukia, atau bisa di sebut juga orang yang di tabrak Rukia. Dan bola basket yang di bawa orang yang menabrak atau di tabrak oleh Rukia tadi melayang dan mendarat di kepala Rukia.

"Sialan…" kata mereka barengan sambil meringis kesakitan dan memegangi kepala mereka masing-masing.

Kedua teman Rukia mendekat ke arah Rukia dan membantunya berdiri. Rukia berdiri dan terus mengelus-elus kepalanya yang serasa nyut-nyutan. Si anak yang di tabrak atau menabrak Rukia itu juga berdiri dengan bantuan teman-temannya.

"Ma…" kata Rukia terhenti saat dia melihat ada pemuda berambut jabrik berwarna oranye sedang menatapnya dengan tatapan mengejek.

Wajah Rukia yang semula tersenyum lembut sekarang berubah total. Dia cemberut dan tatapannya menjadi menakutkan.

"Kau tadi mau minta maaf ya, wah-wah-wah… perlu di adakan pengumuman nih," kata anak berambut oranye itu a.k.a Ichigo.

"Jangan harap," katanya lalu diam sesaat.

Mereka berdua bertatapan terus dengan tatapan membunuh tingkat tinggi. Teman-teman mereka pun hanya bisa memandang dan menunggu reaksi kedua insan yang di ramalkan keluarganya akan bermusuhan dari jaman dahulu kala sampai jaman masa depan. Lalu setelah lama berpandangan akhirnya mereka bergerak. Tapi mereka bergerak tanpa mengalihkan pandangan mereka.

Saat sudah puas, mereka membuang muka masing-masing dan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Teman-teman mereka masih sabar menunggu perang batin ini sampai selesai. Tak lama kemudian kedua insan itu bergerak kembali. Tanpa merubah arah muka mereka, mereka menunduk bersamaan untuk mengambil barang masing-masing.

Duk…

Suara benturan itu terdengar cukup keras. Sampai-sampai membuat Renji, Toushiro, Momo dan Tatsuki yang sedari tadi melamun terlonjak kaget.

"Kau ini memang pembawa sial ya," teriak Rukia sambil mengelus-elus dahinya yang tadi berbenturan dengan dahi Ichigo.

"Kau itu yang pembawa sial," teriak Ichigo nggak kalah kerasnya sambil mengelus-elus dahinya.

Keduanya pun membuang muka sekali lagi. Lalu tak lama kemudian mereka mengambil barang masing-masing. Dengan sendirinya mereka berdua berdiri bersama dan bertatapan muka. Ekpresi wajah mereka sama datarnya. Dan ketika mereka sudah puas melihat satu sama lain, mereka langsung pergi.

"Ayo ke kelas Tatsuki, Momo," ajak Rukia sambil berjalan duluan.

"Ayo ke kelas Renji, Toushiro," ajak Ichigo sambil berjalan duluan.

Tatsuki, Renji, Momo dan Toushiro yang di ajak hanya bisa bersweatdrop ria dan menghela nafas. Mereka berempat heran, sampai kapan mereka harus bermusuhan seperti itu. Padahal kalau di gabungkan mereka akan saling melengkapi. Itu karena Rukia sangat pintar di bidang pelajaran dan Ichigo sangat pintar di bidang olah raga. Dan sebaliknya, Rukia tidak pintar dalam bidang olah raga dan Ichigo tidak pintar di bidang pelajaran. Mungkin gara-gara perbedaan itu juga ya mereka bermusuhan?

Tatsuki dan Momo mengikuti Rukia yang sudah berjalan jauh di depan mereka. Saat berpapasan dengan Renji dan Toushiro, Tatsuki dan Momo tersenyum tipis kepada mereka. Renji dan Toushiro pun membalas senyuman mereka dengan senyum tipis juga.

Kalian tau? Renji dan Tatsuki sudah pacaran hampir tiga bulan lho. Dan Toushiro dan Momo sudah pacaran hampir lima bulan. Kedua pasangan itu berharap, semoga Ichigo dan Rukia bisa bersatu dan mereka akan mengadakan tripel date. Hehehe… rame-rame kan enak.

Sudah berapa kali mereka melaksanakan misi untuk mempersatukan keduanya. Tapi mereka sama sekali tidak pernah berhasil sampai hari ini.

Pernah mereka meninggalkan Ichigo dan Rukia di hutan belantara yang amat sangat lebat. Mereka berdua di taruh di tengah-tengah hutan di malam hari. Hampir setiap pohon di beri kamera CCTV untuk mengintai mereka berdua.

Menurut Renji, Tatsuki, Momo dan Toushiro, mereka berdua itu sebenarnya akan menjadi pasangan yang bagus kalau di gabungkan. Tau kan kenapa? Mereka akan melengkapi satu sama lain. Saat di perjalanan mencari jalan keluar, mereka menggunakan keahlian masing-masing. Dan itu kelihatan sangat kompak. Meskipun pada akhirnya mereka akan mendeathglare satu sama lain. Menyalahkan satu sama lain dan mengutuk mereka berempat karena telah menaruh mereka berdua di tengah-tengah hutan.

+ At Classroom+

= 2-B Class =

Rukia dan teman-temannya sudah sampai di kelasnya. Di kelas, Rukia langsung menduduki bangkunya yang berada di urutan paling belakang sendiri. Dia menaruh bukunya di mejanya dan menutupnya. Momo yang berada di sampingnya memandangnya heran. Biasanya Rukia tidak akan menutup buku bacaanya sebelum bel masuk berbunyi. Tapi sekarang? Kelihatannya dia malas membaca.

"Kau kenapa Ruk?" tanya Tatsuki yang tau keanehan Rukia.

Rukia menggeleng pelan dan mendengus, "Aku malas membaca," kata Rukia sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Tatsuki dan Momo berpandangan sejenak dan melihat Rukia lagi. Setelah lima kali melakukan itu, mereka berdua berehenti dan melihat Rukia dengan tatapan aneh.

"Nani?" seru mereka berdua dengan volume suara yang keras.

Semua mata tertuju pada ketiga anak yang sekarang sedang duduk di belakang paling pojok. Tapi tak lama kemudian, semua anak yang melihat mereka bertiga tadi kembali melakukan aktifitasnya.

"Jangan berfikiran aneh-aneh, aku malas membaca karena tadi aku bertemu dengan si oranye-oranye jabrik itu, huh… menyebalkan," gerutu Rukia sambil menampakkan wajah kesal.

Tatsuki dan Momo kembali berpandangan, "Maksudmu… Ichigo?" tanya mereka berdua sambil melihat Rukia lagi.

Rukia mengangguk mantap. Tatsuki dan Momo hanya bisa mendengus pelan dan kembali ke tempatnya masing-masing.

"Kau ini," kata mereka berdua barengan.

Rukia hanya bisa mengangkat sebelah alisnya. Tapi keheranan Rukia pecah ketika merasakan hpnya bergetar di saku roknya. Refleks Rukia berdiri dan segera mengambil hpnya. Setelah berhasil di ambil, Rukia melihat layar hpnya. Di sana ada tulisan, Nii-sama calling. Rukia menghela nafas dan segera menekan tombol hijau yang berada di hpnya.

Byakuya - Rukia

Rukia : Moshi-moshi… ada apa nii-sama?

Byakuya : Nanti setelah bel pulang sekolah kau jangan ke mana-mana. Di rumah akan di adakan rapat keluarga.

Rukia : Ada masalah apa nii-sama? Tumben pakek acara rapat keluarga.

Byakuya : … *diam*

Rukia : Nii-sama?

Byakuya : Mahkota keluarga kita telah di curi oleh pencuri handal yang sampai sekarang belum di tangkap polisi. Bahkan polisi sendiripun sangat sulit untuk menangkapnya.

Rukia : … *bingung*

Byakuya : … *diam*

Rukia : NANIII? *teriak dengan volume yang sangat tinggi*

_Di luar telepon_

Semua mata tertuju pada Rukia. Tatsuki dan Momo yang kaget dengan teriakan Rukia langsung memandang sahabatnya itu dengan tatapan aneh. Bingung mungkin. Lalu pada akhirnya Tatsuki bertanya.

"Ada apa, Ruk?" tanya Tatsuki sambil terus memandang Rukia dengan tatapan bingung. Momo mengangguk tanda dia juga ingin tau kenapa Rukia berteriak seperti itu.

Rukia menjauhkan mukanya dari telefon, "Nanti tak ceritain, sekarang aku mau meneruskan telefonku dengan nii-sama," kata Rukia agak berbisik. Momo dan Tatsuki mengangguk tanda setuju.

_Back to phone_

Rukia : Lalu… bagaimana kok sampai bisa di curi? Dan… siapa pencurinya?

Byakuya : Aku sendiri juga tidak tau, kata penjaganya yang mencuri adalah…

Rukia : … *menunggu*

Byakuya : … *diam*

Rukia : Nii-sama?

Byakuya : Aizen… Aizen sosuke dan…

Rukia : Dan?

Byakuya : Gin ichimaru.

Rukia : NANIII? *teriak lagi*

Byakuya : Dan kata Aizen, kalau mau mengambil mahkotanya lagi dari tangannya, kami dari pihak keluarga harus mengirimkan satu orang wakil.

Rukia : Kami? Memangnya ada berapa keluarga ya yang kehilangan benda pusakanya?

Byakuya : Ada.

Rukia : Siapa?

Byakuya : Keluarga Kurosaki.

Rukia : NANIII?

Byakuya : kata Ji-sama, kau yang akan di kirimkan, ku harap kau mau. Dan ku harap lagi, kau mau berkerja sama dengan Kurosaki.

Rukia : Memangnya siapa yang akan di kirimkan dari pihak Kurosaki?

Byakuya : Namanya Ichigo kurosaki.

Rukia : NANIII?

Byakuya : Sudahlah… yang penting nanti sepulang sekolah kau harus langsung pulang. Dan juga… nanti kau akan pulang bersama Kurosaki.

Rukia : Tapi nii-sama…

Byakuya : Tak ada tapi-tapian, ini keputusan puncak.

Rukia : Lalu rapatnya?

Byakuya : Rapatnya hanya untuk mendiskusikan strategi-strateginya saja.

Rukia : Baiklah.

TUT~ TUT~ TUT~

Telfon telah di putus oleh Byakuya. Setelah mendapatkan telefon dari Byakuya, wajah Rukia kelihatan tambah malas dan tambah kesal. Tatsuki dan Momo memandang sahabatnya prihatin. Dengan rasa takut… Momo menanyakan apa yang sedang terjadi pada Rukia.

"Rukia… memangnya ada masalah apa?" tanya Momo kalem sambil tersenyum.

"Itu tuh… nii-sama," kata Rukia sambil mencibir.

"Ada apa dengan nii-samamu?" tanya Tatsuki penasaran.

"Katanya mahkota keluarga kami yang paling berharga di curi," kata Rukia masih dengan wajah kesal.

"NANIII?" teriak Momo dan Tatsuki bersamaan.

"Dan juga katanya barang berharga milik keluarga Kurosaki juga di curi," kata Rukia makin kesal.

"NANIII?" teriak Momo dan Tatsuki lagi.

"Dan yang paling membuatku kesal… aku di suruh untuk berkerja sama dengan oranye-oranye jabrik itu…" seru Rukia frustasi.

Tapi mendengar penjelasan akhir Rukia, Momo dan Tatsuki tersenyum. Mereka berpandangan sejenak dan kembali menatap Rukia yang sudah kelihatan sangat marah, frustasi dan tidak rela. Masih dengan tersenyum Tatsuki berkata,

"Enak dong…" kata Tatsuki sambil menyunggingkan senyum jahil.

"Hah?" kaget Rukia.

"Enak karena bisa pendekatan dengan Kurosaki, hihihi…" kata Momo di akhiri dengan cengingisan. Tatsuki juga ikut-ikutan cengingisan.

"IHHH… Sebelll…" seru Rukia lagi dan di akhir dengan tawa kedua sahabatnya.

+ At Classroom +

= 2-F Class =

- Waktu yang sama -

Ichigo dan teman-temannya sudah sampai di kelasnya. Sejak kejadian tabrakan tadi, wajah Ichigo menjadi cemberut dan menakutkan. Bal basket yang dia bawa dia lempar ke keigo yang ingin memeluknya waktu dia sampai di kelas. Tapi balnya terpental kembali ke arahnya. Dengan sebal, dia mendudukkan badannya di kursinya yang berada di pojok belakang dan membuang balnya ke belakangnya. Toushiro yang duduk di sampingnya memandangnya heran.

"Kau kenapa Ichigo?" tanya Renji yang tau keanehan Ichigo.

Ichigo menggeleng dan mendengus, "Aku malas bermain basket," kata Ichigo sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Renji dan Toushiro berpandangan sejenak dan melihat Ichigo lagi. Setelah lima kali melakukan itu, mereka berdua berehenti dan melihat Ichigo dengan tatapan aneh.

"Nani?" seru mereka berdua dengan volume suara yang keras.

Semua mata tertuju pada ketiga anak yang sekarang sedang duduk di belakang paling pojok. Tapi tak lama kemudian, semua anak yang melihat mereka bertiga tadi kembali melakukan aktifitasnya.

"Jangan berfikiran aneh-aneh, aku malas bermain karena tadi aku bertemu dengan si hitam-hitam poni satu itu, huh… menyebalkan," gerutu Ichigo sambil menampakkan wajah kesal.

Renji dan Toushiro kembali berpandangan, "Maksudmu… Rukia?" tanya mereka berdua sambil melihat Ichigo lagi.

Ichigo mengangguk mantap. Renji dan Toushiro hanya bisa mendengus pelan dan kembali ke tempatnya masing-masing.

"Kau ini," kata mereka berdua barengan.

Ichigo hanya bisa mengangkat sebelah alisnya. Tapi keheranan Ichigo pecah ketika merasakan hpnya bergetar di saku celananya. Refleks Ichigo berdiri dan segera mengambil hpnya. Setelah berhasil di ambil, Ichigo melihat layar hpnya. Di sana ada tulisan, Otou-san calling. Ichigo menghela nafas dan dengan malas menekan tombol hijau yang berada di hpnya.

Isshin - Ichigo

Ichigo : Moshi-moshi… ada apa otou-san?

Isshin : Nanti setelah bel pulang sekolah kau jangan ke mana-mana. Nanti akan di adakan rapat keluarga.

Ichigoi : Ada masalah apa sih? Tumben pakek acara rapat keluarga.

Isshin : Ini rapat penting Ichigo.

Ichigo : Rapat seperti apa yang bisa membuatmu jadi serius seperti ini?

Isshin : Mahkota keluarga kita telah di curi oleh pencuri handal yang sampai sekarang belum di tangkap polisi. Bahkan polisi sendiripun sangat sulit untuk menangkapnya.

Ichigo : … *bingung*

Isshin : Ichigo? Kau masih di sana kan?

Ichigo : NANIII? *teriak dengan volume yang sangat tinggi*

_Di luar telepon_

Semua mata tertuju pada Ichigo. Renji dan Toushiro yang kaget dengan teriakan Ichigo langsung memandang sahabatnya itu dengan tatapan aneh. Bingung mungkin. Lalu pada akhirnya Renji bertanya.

"Ada apa, Ichigo?" tanya Renji sambil terus memandang Ichigo dengan tatapan bingung. Toushiro mengangguk tanda dia juga ingin tau kenapa Ichigo berteriak seperti itu.

Ichigo menjauhkan mukanya dari telefon, "Nanti tak ceritain, sekarang aku mau meneruskan telefonku dengan otou-san," kata Ichigo agak berbisik. Toushiro dan Renji mengangguk tanda setuju.

_Back to phone_

Ichigo : Lalu… bagaimana kok sampai bisa di curi? Dan… siapa pencurinya?

Isshin : Aku sendiri juga tidak tau, kata penjaganya yang mencuri adalah…

Ichigo : SIAPA? *geram*

Isshin : … *diam*

Ichigo : Otou-san?

Isshin : Aizen… Aizen sosuke dan…

Ichigo : DAN? SUDAH KATAKAN SAJA!

Isshin : Gin ichimaru.

Ichigo : NANIII? *teriak lagi*

Isshin : Dan kata Aizen, kalau mau mengambil mahkotanya lagi dari tangannya, kami dari pihak keluarga harus mengirimkan satu orang wakil.

Ichigo : Kami? Memangnya ada berapa keluarga ya yang kehilangan benda pusakanya?

Isshin : Ada.

Ichigo : Siapa?

Isshin : Keluarga Kuchiki.

Ichigo : NANIII?

Isshin : Kau yang akan di kirimkan, ku harap kau mau. Dan ku harap lagi, kau mau berkerja sama dengan Kuchiki.

Ichigo : Memangnya siapa yang akan di kirimkan dari pihak Kuchiki?

Isshin : Namanya Rukia kuchiki.

Ichigo : NANIII?

Isshin : Sudahlah… yang penting nanti sepulang sekolah kau harus langsung pulang. Dan juga… nanti kau jemput Kuchiki ya. Dia akan pulang bersamamu.

Ichigo : Tapi…

Isshin : Tak ada tapi-tapian, ini keputusan puncak.

Ichigo : Lalu rapatnya?

Isshin : Rapatnya hanya untuk mendiskusikan strategi-strateginya saja.

Ichigo : Baiklah.

TUT~ TUT~ TUT~

Telfon telah di putus oleh Isshin. Setelah mendapatkan telefon dari Isshin, wajah Ichigo kelihatan tambah malas dan tambah kesal. Renji dan Toushiro memandang sahabatnya prihatin. Dengan rasa tak bersalah… Toushiro menanyakan apa yang sedang terjadi pada Ichigo.

"Ichigo… memangnya ada masalah apa?" tanya Toushiro dengan nada datar.

"Itu tuh… otou-san," kata Ichigo sambil mendengus kesal.

"Ada apa dengan otou-sanmu?" tanya Renji penasaran.

"Katanya mahkota keluarga kami yang paling berharga di curi," kata Ichigo masih dengan wajah kesal.

"NANIII?" teriak Toushiro dan Renji bersamaan.

"Dan juga katanya barang berharga milik keluarga Kuchiki juga di curi," kata Ichigo makin kesal.

"NANIII?" teriak Toushiro dan Renji lagi.

"Dan yang paling membuatku kesal… aku di suruh untuk berkerja sama dengan hitam-hitam poni satu itu…" seru Ichigo frustasi.

Tapi mendengar penjelasan akhir Ichigo, Toushiro dan Renji tersenyum. Mereka berpandangan sejenak dan kembali menatap Ichigo yang sudah kelihatan sangat marah, frustasi dan tidak rela. Masih dengan tersenyum Renji berkata,

"Enak dong…" kata Renji sambil menyunggingkan senyum jahil.

"Hah?" kaget Ichigo.

"Enak karena bisa pendekatan dengan Rukia," kata Toushiro di akhiri dengan senyum jahil. Renji cengingisan.

"IHHH… amit-amittt…" seru Ichigo lagi dan di akhir dengan tawa kedua sahabatnya.

*Skip Time*

+ Pulang Sekolah +

= At 2-B Class =

Rukia, Tatsuki dan Momo memasukkan semua buku-buku dan barang-barangnya lainnya yang berserakan di mejanya masing-masing. Dengan sedikit bercanda akhirnya mereka selesai memasukkan semua barang-barangnya.

Mereka bertiga berjalan berdampingan sambil cengingisan. Tumben sekali Rukia jadi ikut-ikutan kayak gini. Sepertinya dia melakukan itu agar dia tidak frustasi. Ya… dia kan frustasi karena nanti dia akan pulang bareng bersama Ichigo. Tak tau frustasi karena kesal atau malah karena… gugup. Rukia sendiri juga bingung. Tapi kenapa dia harus gugup? Ichigo kan musuhnya. Orang yang paling di bencinya. Jadi nggak usah gugup karena pulang bareng sama Ichigo.

'Kau jangan gugup Rukia' pikir Rukia menyemangati dirinya.

- Waktu yang sama -

= At 2-F Class =

Ichigo, Renji dan Toushiro memasukkan semua buku dan peralatan tulis lainnya yang berserakan di meja mereka masing-masing dengan cepat. Sesekali mereka cengingisan bersama-sama. Dan pada akhirnya mereka sudah selesai memasukkan bukunya ke dalam tas mereka.

Mereka bertiga berjalan berdampingan sambil cengingisan. Tumben sekali Ichigo jadi ikut-ikutan kayak gini. Sepertinya dia melakukan itu agar dia tidak frustasi. Ya… dia kan frustasi karena nanti dia akan pulang barengan bersama Rukia. Tak tau frustasi karena kesal atau malah karena… gugup. Ichigo sendiri juga bingung. Tapi kenapa dia harus gugup? Rukia kan musuhnya. Orang yang paling di bencinya. Jadi nggak usah gugup karena pulang bareng sama Rukia.

'Kau jangan gugup Ichigo' pikir Ichigo menyemangati dirinya.

+ At 2-B Class +

Rukia, Momo dan Tatsuki menunggu kedatangan Ichigo, Toushiro dan Renji di depan kelas. Mereka bertiga tetap nggosip sambil cengingisan tak berhenti-berhenti. Dari kejauhan, Momo melihat di koridor yang sangat jauh dari tempatnya, ada tiga cowok yang rambutnya nyentrong alyas menyilaukan banget telah berjalan menuju arahnya. Momo yang mengetahui itu adalah Ichigo, Toushiro dan Renji langsung melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Hay…" seru Momo sambil tetap menyunggingkan senyumnya dan melambaikan tangan.

Rukia dan Tatsuki melihat Momo dengan bingung. Lalu pada akhirnya mereka berdua ikut melihat arah pandang Momo. Tatsuki tersenyum dan ikut-ikutan melambai.

"Cepat ke sini…" seru Tatsuki masih dengan tersenyum dan melambai.

Ketiga cowok itu makin mendekat ke arah mereka. Waktu ketiga cowok itu sudah ada di depan kelas 2-C Tatasuki dan Momo berlari kecil ke arah Renji dan Toushiro.

"Baboonkuuu…" seru Tatsuki sambil melompat kecil dan memeluk Renji.

"Kau kangen ya?" tanya Renji sambil mengacak-acak rambut Tatsuki. Tatsuki mengangguk pelan dan terus memeluk Renji.

"Shiro-channn…" seru Momo sambil melompat kecil dan memeluk Toushiro.

"Cerewet…" kata Toushiro tapi dengan senyuman. Momo makin mempererat pelukannya pada Toushiro.

Kedua insan yang melihat kejadian romantis ini hanya bisa cengo melihat tingkah sahabat-sahabatnya itu. Masih dengan posisi seperti itu, Renji, Tatsuki, Momo dan Toushiro melihat Rukia dan Ichigo.

Rukia dan Ichigo menengok ke arah satu sama lain. Mereka cukup lama melihat satu sama lain. Tapi pada akhirnya mereka berdua bergidik ngeri. Teman-teman mereka hanya bisa cengingisan melihat tingkah sahabatnya itu.

"Ayo pulang," kata Ichigo pada akhirnya.

"Baik," kata Rukia sambil mengangguk.

Mereka berdua berjalan berdampingan melewati kedua couple yang masih berpelukan ria. Dengan usil Renji dan Tatsuki menggoda mereka berdua.

"Ehem… gandeng tangannya dong Ichigo," goda Renji.

Dengan sigap mereka berdua yang sedari tadi berjalan berdampingan sekarang menjauh satu sama lain. Kedua couple yang melihat tingkah mereka hanya bisa tertawa sepuasnya. Ichigo dan Rukia yang di tertawakan langsung memandang kedua couple itu.

"Usil…" kata Rukia dan Ichigo barengan.

Lalu pada akhirnya mereka berdua kembali berjalan. Masih dengan senyum-senyum *karena menahan tawa* Tatsuki melanjutkan godaan Renji.

"Kompak banget sih, kalau ada lomba couple terkompak, tak jamin kalian akan menang," goda Tatsuki.

Rukia dan Ichigo berhenti dan menghadap ke belakang lagi. Mereka berdua dengan kompaknya mendeathglare Tatsuki yang sekarang sedang asyik cengingisan. Setelah puas mendeathglare Tatsuki mereka berdua kembali berjalan.

* Skip time *

+ Kuchiki Mansion +

Rapat kedua keluarga yang bermusuhan itu sudah selesai. Setelah keluar dari ruang rapat, kedua keluarga tersebut memecah. Satunya berjalan ke arah kanan, satunya berjalan ke arah kiri.

Ichigo yang sekarang sedang berjalan berdampingan dengan anggota keluarganya bermuka sebal, pengen makan orang dan frustasi. Hasil akhir rapat besar tersebut tidak memuaskan hatinya sama sekali.

Rukia pun begitu. Dia yang sekarang sedang berjalan dengan anggota keluarganya bermuka sebal, marah dan frustasi. Hasil rapat besar tersebut juga tidak memuaskan hatinya sama sekali. Masa' dia yang di suruh pergi mengambil mahkota keluarganya dan keluarganya Ichigo. Dan juga, dia harus berkerja sama dengan Ichigo, orang yang paling di bencinya. Dan yang paling dia tidak suka lagi, dia harus tinggal berdua dengan Ichigo. Bayangkan… BERDUA! Siapa juga yang mau tinggal bersama musuhnya. Berdua lagi…

+ At Rukia's Badroom +

Rukia sudah mengganti bajunya dengan piama berwarna pink soft bergambarkan kelinci putih. Di dalam pelukannya sekarang ada boneka kelinci yang lumayan lucu dan berwarna pink soft senada dengan seprei tempat tidurnya. Kamarnya yang di beri cat warna ungu juga penuh dengan hiasan dinding berbentuk kelinci.

Setelah melamun lama, akhirnya Rukia mengedipkan mata juga. Dengan sebal dia memeluk boneka kelincinya dengan gemas.

"Kenapa harus aku…" katanya dengan nada lemah.

TOK… TOK… TOK…

Rukia mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamarnya yang tadi di ketuk. Rukia mengangkat sebelah alisnya. Malam-malam begini ada yang mengetuk pintunya. Siapa?

Rukia melirik ke arah meja kecil yang berada di samping kiri kasurnya. 11.00 PM. Rukia mulai bergidik ngeri. Jangan-jangan itu… hantu.

'Tidak-tidak… kau jangan percaya adanya hantu Rukia, kau ini ilmuwan, kau tidak boleh percaya' pikir Rukia membuang jauh-jauh rasa takutnya.

TOK… TOK… TOK…

Rukia yang kaget langsung menutupi tubuhnya dengan selimut tebal berwarna pink soft itu dan bermotif kelinci miliknya. Boneka yang dia bawa, dia peluk dengan erat. Badannya bergetar dan dia memejamkan mata. Mulutnya komat-kamit membaca mantra pengusir hantu.

Dari luar Rukia mendengar samar-samar ada orang berkata, "Mungkin sudah tidur."

Setelah mendengar itu Rukia langsung keluar dari selimut tebalnya dan berjalan mendekat ke arah pintu kamarnya. Masih dengan membawa boneka, Rukia membuka pintunya pelan-pelan.

'Tak ada siapa-siapa?' pikir Rukia sambil terpaku melihat depan pintunya yang tak ada apa-apanya. Bibirnya mulai bergetar dan tangannya juga.

Dengan perlahan dia menutup kembali pintunya. Tapi sebelum pintu itu tertutup, ada tangan kekar yang menahan pintunya. Rukia langsung terlonjak kaget dan menutupi mukanya dengan boneka Chappynya. Hening sesaat… tapi pada akhirnya ada suara yang memecahkannya.

"Kau ketakutan?" tanya orang itu.

'Tunggu dulu… suara itu kan…' pikir Rukia sambil menurunkan bonekanya dari mukanya perlahan. 'Ichigo' jerit Rukia dalam hati. Wajahnya langsung memerah karena malu.

"Kau sakit?" tanya Ichigo dengan wajah yang datar. Perlahan tangannya mendekat ke arah dahi Rukia.

"Kau kenapa? Badanmu tidak panas… kenapa mukamu merah?" tanya Ichigo sekali lagi. Wajah Rukia makin memerah. Dengan cepat Rukia menepis tangan Ichigo.

"Tidak… aku hanya kaget saja, kalau aku kaget… wajahku mesti memerah," kata Rukia sambil berdiri. Mukanya sekarang sudah berubah menjadi normal kembali.

"Maaf membuatmu kaget," kata Ichigo dengan nada datar juga. Meskipun dengan nada datar, tapi Rukia kaget. Baru satu kali ini dia mendengar seorang Ichigo kurosaki meminta maaf ke dirinya. Musuhnya yang paling dia benci.

Dengan perlahan tangan Rukia terangkat sendiri, mencoba meraih dahi Ichigo. Lalu saat punggung tangannya menyentuh dahi Ichigo, dia kaget.

'Tidak panas… berarti dia tidak sakit' pikir Rukia tanpa menurunkan tangannya dari dahi Ichigo.

"Kau kira aku sakit?" tanya Ichigo sambil memegang tangan Rukia dan menurunkannya perlahan. Rukia agak kaget. Mukanya kembali bersemu merah.

"Kau kaget ya?" tanya Ichigo kembali sambil melihat muka merah Rukia.

'Manis' pikir Ichigo masih terus memandang muka Rukia. senyum kecil terukir di bibir Ichigo.

Hening mengiringi mereka berdua. Rukia dari tadi menunduk karena mukanya belum kunjung kembali menjadi normal. Dia masih merasa pipinya merah.

"Ku harap kau mau berkerja sama denganku, tapi… hanya untuk misi ini saja, kata otou-san… hanya aku yang bisa dia andalkan, oyasuminassai Rukia," kata Ichigo sambil berjalan menjauh dari kamar Rukia.

Rukia mendongkakkan kepala dan melihat punggung Ichigo. Dia tersenyum tipis, "Ya… aku mau, oyasuminassai Ichigo," kata Rukia dan langsung menutup pintunya.

Ichigo berhenti sejenak dan mengembangkan senyumannuya. Dan setelah itu dia melanjutkan jalannya lagi.

Di dalam kamar, Rukia masih berada di belakang pintu. Wajahnya tertunduk, bonekanya jatuh ke tanah, kedua tangannya terggenggam erat dan dia taruh di dadanya.

'Perasaan apa ini?' tanya Rukia dalam hati. Dia merasa aneh… karena baru pertama kali merasakan ini. Merasakan pipinya memanas. Dan jantungnya berdetak dengan cepat.

Rukia menyunggingkan senyumanya perlahan dan segera meraih boenka Chappynya. Setelah mendapatkan bonekanya dia langusung memeluknya dan berlari ke arah badnya. Sesampainya di sana dia langsung menaikkan selimutnya sampai perutnya dan memejamkan mata. Senyumnya yang dari tadi kecil sekarang mengembang menjadi senyuman bahagia.

^_TSUZUKU_^

Akhinya selesai juga nih fic. Habis liburan and baru nyampek rumah… aku langusng ngetik nih fic. Dengan sisa-sisa tenagaku, aku mengetik fic ini dan menyelesaikannya dengan waktu 5 jam *lama cuz capek*. Hehehe… senengnya, udah nilai naik, di ajak liburan lagi. Xixixi… ternyata enak juga ya liburan di Malang. Pagi-pagi uda di sambut beberapa gunung. Dingin tapi seruuu… XD. Back to story, ya gimana kali ini fic saya? Jeyek? Gaje? Aneh? Nggak nyambung? Ato yang lainnya? Saya minta kritik dan sarannya lewat review ya… XP. Akhir kata…

! REVIEW !
I I
I I
I I
I I
V