a NARUTO FANFICTION.

PRESENTED BY ANNA FUUKI.

TITTLE : MY FAVOURITE IDOL

PAIRING : SAKURA-SASUKE

DISCLAIMER : apapun yang Anna lakuin, pasti tetap jadi milik oom MASASHI KISHIMOTO

RATE : T

WARNING! : OOC, ABAL, TYPO dimana-mana, ANEH, dan l.l.


.

.

.

Setiap hari…

Aku hanya menatapmu dengan mata berbinar,

Perasaan senangmu membuatku bahagia,

Perasaan sedihmu membuatku terluka,

Perasaan ini sangat menyiksaku,

Meninggalkan hatiku yang tersayat-sayat karenanya…


oO0OoMy Favourite IdoloO0Oo

"uuughh"

Seorang gadis bermata emerald terbangun dari mimpinya dengan posisi tertelungkup. Hal itu cukup membuatnya pegal, tapi semua dia lakukan dengan ikhlas untuk melihat laki-laki yang sangat disukainya, yaitu idolanya tercinta. Ya, Sakura Haruno sedang terbaring telungkup diatas kasur dengan laptop di depan wajahnya.

"hmmm… apa aku terlalu banyak menonton video tadi malam? Lagi-lagi stand by" pandangan gadis itu terarah pada laptopnya yang berlayar hitam.

"tapi rasanya tadi malam cuma sebentar deh… cuma sampai jam 1 kok…" lanjutnya.

'tok tok'

"masuk" ucap Sakura mempersilahkan.

"ya, ayah masuk."

"ooh… ayah ya…" Sakura segera menekan salah satu tombol di laptopnya. Dan ketika laptopnya telah kembali menyala, dia mengalihkan pandangan kearah ayahnya itu.

"Sakura, ada yang ingin ayah bicarakan denganmu nak…"

"ada apa, yah?" Sakura memperhatikan wajah ayahnya secara seksama. Wajah itu terselimuti dengan penuh keseriusan.

"ayah akan pindah keluar negeri…"

1 detik

2 detik

3 detik

"APAAAAAA?" teriak Sakura kaget. ralat, mungkin bukan hanya Sakura yang kaget, ayahnya pun ikut kaget kala mendengar teriakan putri semata-wayangnya itu. Bahkan ayahnya reflek menutup kedua telinganya dengan tangan. 'mantap' pikir ayahnya.

"hahaha… kau pasti kaget ya, memang mendadak sih…" tuan Haruno mulai melepaskan kedua tangannya dari telinga begitu merasa sudah aman.

"karena itu… ayah ingin kau pindah dari rumah ini…" lanjutnya.

"kenapa? Kenapa aku harus pindah? Tidak, aku tidak mau. Aku sudah terbiasa disini" rengek Sakura.

"Sakura, karena ayah sudah menduga apa jawabanmu, makanya ayah telah menyiapkannya…"

"menyiapkan apa sih?"

"kau tau apa pekerjaan ayah?" tanya ayahnya.

"tau… ayah kan ayahku, masa pekerjaan ayah sendiri tidak tahu sih? 'Ayah seorang pemilik perusahaan rekaman terkenal tempat idolaku berada yang tak pernah mengizinkan anaknya untuk bertemu dengan idolanya meskipun sudah berusaha keras' kan?" sahut Sakura panjang lebar dengan wajah datar.

"nah! Itu tahu" balas ayahnya. Sakura yang sebenarnya hanya berniat memanas-manasi ayahnya itu mulai merasa kesal karena dia merasa dia yang berhasil digoda.

"lalu ada apa yah?"

"ayah yakin. Setelah ayah mengucapkannya, kau akan langsung memuja ayah." Sakura yang mendengarkan penuturan ayahnya mulai membalikkan pandangannya kearah sang laptop.

"kau mau tinggal bersama Uchiha Sasuke? Artis kesayangan ayah?"

'…'

'…'

'…'

Mata Sakura memutih. Ayahnya mengatakan hal yang selama ini hanya berani diimpikannya.

"eh?" sekujur tubuhnya mendadak kaku.

"ayah akan memberikan jawaban atas impianmu selama ini… bagaimana Sakura?"

"ma… ma… MAUUUU!" kali ini Sakura benar-benar berteriak dengan hati yang berbunga-bunga. Inilah impian semu yang berhasil diwujudkannya. Tuan Haruno yang melihat ekspresi penuh kebahagiaan anaknya hanya dapat menahan tawa.

"jangan senang dulu… impianmu ini mempunyai syarat jika benar-benar ingin dikabulkan."

"apa itu? Apapun itu pasti akan kukabulkan!" ucap Sakura dengan mata yang berbinar-binar.

"jangan timbulkan satu masalah pun…" Sakura kembali dibuat membelalak. Ayahnya mengucapkan itu dengan raut wajah yang benar-benar serius. Tapi semua keterkejutannya itu segera ditepis dengan penuh semangat juang-?-

"tentu saja yah! Percayakan pada Sakura!" jawab Sakura dengan penuh rasa yakin.

"benarkah? Ayah bisa mempercayainya?" tuntut tuan Haruno.

"tentu!"

"baiklah kalau begitu, sekalian ayah mau minta tolong padamu… kau kan anak yang ceria…"

"apa itu?"

"tolong… ubahlah sikapnya… ayah benar-benar tidak tahan…" lanjut ayahnya dengan wajah merinding.

"eh? Ubah sikap?" tanya Sakura polos.

"iya. Tolong ya Sakura-ku yang manis"

"eh… baik…lah?" dengan pikiran yang masih menerawang, Sakura mengangguk dengan polosnya.


.

.

.


"ayaaaah! Segini saja cukup nggak ya?" ujar Sakura kepada ayahnya yang masih berada dikamar untuk mengemasi barang-barang. setelah mendengar panggilan anaknya, sang ayah segera menuju ke sumber suara.

"ya. Ayah rasa segitu cukup kok…" tuan Haruno kemudian merogoh-rogoh kantong celananya.

"?" Sakura yang bingung hanya diam menatap ayahnya.

"ini, kunci pintu kamarmu dirumah Sasuke. Jangan sampai hilang ya. Sakura kan paling suka menghilangkan barang" ujar tuan Haruno sambil memberikan beberapa buah kunci keatas tangan mungil Sakura.

"iya… iya…" Sakura sengaja memasang tampang cemberut kepada ayahnya


.

.

.

oO0OoMy Favourite IdoloO0Oo

.

.

.


SAKURA POV

'tok tok' kulihat ayah yang sedang mengetuk-ngetuk pintu dari sebuah rumah yang bisa terbilang… 'mewah' itu.

"Sasuke? Sasuke? Aku sudah datang…" panggil ayah.

1 detik

2 detik

3 detik

"SASUKEEEEEEEEEEEEE! AKU SUDAH DATANG! KELUARLAH!" aku menutup telingaku. Asli, teriakannya hebat sekali * sama saja denganmu, Sakura… -_- *

'cklek'

Itu…. Itu…

"apaan sih? Berisik sekali…" keluarlah sosok seorang pemuda yang sedang memegangi(menutupi) telinganya.

SASUKE-SAMAAAAAAAAAAAA!

.

.

.

Dan seketika itu juga, duniaku berubah…

Berubah seperti apa yang kuharapkan selama ini…

TBC


.

.

.

Halo! Ini Anna. Dan ini adalah fict kedua Anna…

Maaf karena pendek. Tapi lain waktu Anna akan berusaha memanjangkannya…

-waktu bagian terakhir, Sakura bilang Sasuke-sama, tapi nanti dia manggilnya lain kok-

.

.

Kata-kata terakhir : Anna akan sangat berterimakasih jika readers skalian mau me-review fict yang GAJE, PENUH TYPO, dan ANEH ini…