Teacher? Or husband?

Summary: byun baekhyun, yeoja ramah, cantik, nan mempesona. Kini harus menerima nasib, menikah dengan orang yang ditemuinya disekolah dan biasa dipanggilnya 'saem'. Nasib baikkah? Atau malah buruk?

Pairing: chanbaek.

Cast: park chanyeol, byun baekhyun, dan lainnya.

Disclaimer: all cast milik keluarga mereka. Cerita milik author.

Romantic, drama, T (tapi ntar ada M-nya juga), genderswitch for uke.

typo mengikutimu beibihh...

Chapter 1: first time.

Cahaya matahari pagi sudah mengucapkan selamat pagi lewat langit kota seoul. Nampak seorang yeoja imut sedang menggeliat ditempat tidur nyamannya yang bersprei putih dan corak strawberry. Berhubung hari minggu, ia lebih memilih tetap menempel dengan ranjang queen sizenya. Setelah berusaha membuka matanya, ia melenggang menuju kamar mandi dan melaksanakan kegiatan main airnya.

Setelah mandi, yeoja mungil tadi keluar kamar dengan memakai tanktop putih dengan luaran blouse chiffon krem tipis dan hotpants jeans hitam, rambut cokelat madu sepunggung blow dibiarkan terurai tanpa hiasan apapun. Wajah polos tanpa make up, hanya sedikit polesan eyeliner dimata, tetap memancarkan cahayanya dipagi hari. Senyum terus terukir diwajahnya.

"selamat pagi, baekki manja~" sapa seorang yeoja muda, berusaha menggoda adiknya.

"aishh, luhan eonni! Jangan merusak moodku pagi ini! Aku sedang semangat hari ini!" rajuk yeoja mungil ini.

"aigooo, mian, baekki. Habisnya kau bangun setelah pukul 9 pagi. Jadi kau sudah ku cap menjadi manja." Godanya lagi. Yeoja tadi hanya bisa mengerucutkan bibirnya sembari memakan roti isi vanillanya.

Ditengah percakapan mereka berdua, nampak pasangan paruh baya menghampiri mereka berdua. Menginstrupsi kegiatan mereka sedari tadi.

"pagi, baekki… kenapa kau baru bangun, nak?" tanya seorang yeoja paruh baya yang kini sudah duduk tepat disebelah baekki.

"iya, mommy. Maaf. Soalnya semalam aku keenakan mensearching di google tentang SW high school. Dan aku baru tidur setelah jam 1 malam." Jawab baekki lembut sembari menatap mata mommynya dengan tatapan memohon maaf.

"gwenchana, baby. Yang penting kau sudah bangun." Ujar mommy baek lembut.

Dan percakapan pun berlanjut antara luhan dan baek.

"ehm, byun baekhyun? Ada sesuatu yang ingin daddy bicarakan denganmu, sayang." Ujar sang daddy lembut.

"ne, daddy? Ada apa?"

Baekhyun mulai gemetar. Tak biasanya sang daddy seserius ini. Terakhir kali ia melihat sang daddy serius adalah, ketika sang daddy bertanya apakah baekhyun sudah memiliki kekasih atau belum. Oh tidak. Sepertinya saat ini baekhyun harus bersiap menerima kejutan dari sang daddy.

"daddy akan menikahkanmu, nak."

Tuh, kan.

"n-ne? me-menikah? Daddy. Bahkan baru minggu lalu aku naik ke kelas 11. Tapi,,,"

Hening.

"maaf, baby. Mommy rasa, mommy juga setuju dengan daddy. Ini yang terbaik untukmu, nak. Kami lihat, kau amat rapuh. Tidak. Kau terlalu rapuh, baby." Ujar sang mommy.

"baek. ikuti kata hatimu. Mommy, daddy, kuharap kalian jangan memaksakan diri untuk_"

"tidak, byun luhan. Ini keputusan final daddy. Daddy sudah membicarakannya dengan pihak pria dan mereka amat setuju. Apalagi baekhyun amatanggun di mata mereka. Bagaimana, baby?" ucap sang daddy tegas, memotong perkataan luhan.

"apa mommy dan daddy bahagia dengan ini?" tanya baekhyun lembut dan dihadiahi anggukan oleh orang tuanya.

"kalau begitu, aku bersedia." Lanjutnya dengan senyuman manis terukir diwajahnya.


Sejak tadi, SW SHS tengah gempar dengan berita datangnya siswi baru. Siswi pendiam, cantik, ramah. Dan tambah lagi, bisa langsung lolos tes pengetahuan dan keterampilan sehingga masuk kategori kelas khusus.

BRUAKKK

"eh? Ju-juseonghamnida. Aku yang salah. Maaf.. sekali lagi maaf." Ucap baekhyun bertubi2 sembari membungkuk bertubi2 pada namja tinggi dihadapannya ini. Bagaimana tidak. Tadi baekhyun tengah mengorek isi tasnya mencari amplop isi formulir yang hilang entah kemana. Bodohnya, ia mencari sembari terus berjalan melewati anak2 yang tengah membicarakannya dan mengagumi pesonanya. Sementara berjalan, tiba2 ia bertabrakan dengan namja tinggi yang sedang berlari.

"tidak, tidak. Kau tidak salah. Ini hanya ketidak sengajaan. Sudahlah. Lagipula aku tak apa. Berhentilah membungkuk begitu. Tak enak jika dilihat orang." Ujr namja tadi lembut.

Hening. Suasana tiba2 hening. Baekhyun sedang memperbaiki seragamnya dan roknya yang sedikit tersingkap memperlihatkan paha mulusnya. Namja yang tadi, kini tengah mengagumi pemandangan indah dihadapannya.

"ehm. Oh sehun imnida." Dehem namja tadi menghilangkan kecanggungan yang terjadi sembari mengulurkan tangan kokohnya.

"eh? Ne, byun baekhyun imnida. Aku siswa baru disini. Mohon bantuannya." Jawab baekhyun membalas uluran tangan namja tadi sembari tersenyum bulan sabit.


"baiklah, siswa baru. Silakan perkenalkan dirimu pada mereka."

Baekhyun menganggukkan kepala mengiyakan perintah choi saem.

"ne. halo semuanya. Namaku, byun baekhyun. Aku pindahan dari kanada. Salam kenal. Mohon bantuannya." Ucap baekhyun dengan kegugupan yang disembunyikan.

Dan setelahnya, pelajaran pun dimulai.

"hei. Namaku do kyungsoo." Ujar teman sebangku baekhyun yang kini mngulurkan tangannya kearah baekhyun.

"ne. salam kenal, kyungsoo."

"aigoo, jangan kyungsoo. Kedengaran formal. Panggil saja kyungie. Mari kita jadi sahabat." Ujar kyungsoo lembut seraya melepas uluran tangan tadi dan beralih mengelus pundak baekhyun. Baekhyun membalasnya dengan senyuman manis.


"hei, hei, hei. Songsaengnim sudah didepan kelas tetangga! Siap-siap!" ujar seorang siswa terburu2.

"kyung? Memangnya kenapa kalau saem sudah didepan kelas?" tanya baek dengan ekspresi polosnya.

"ah. Saem yang satu ini lain, baek. dia guru muda. Mungkin dia sekolah kilat. Umurnya saja baru 22 tahun, tapi sudah gelar master. ia amat arogan. Dia guru matematika dan olahraga khusus untuk kelas ini. Dia tak pernah terlambat walaupun 5 detik. Bahkan terkadang waktu pelajaran olahraga, dia akan memerintahkan kita standby di lapangan 5 menit sebelum jam pelajaran olahraga. Aigoo~. Lihatlah bahkan hari ini matematika dan olahraga pada hari yang sama." Jawab kyungsoo dengan curhatan diakhir. Baekhyun hanya terkekeh geli dengan curhatan kyungsoo barusan.

TAK TAK TAK

Mendengar suara podium guru yang diketuk dengan spidol, baekhyun dan kyungsoo langsung memperbaiki cara duduknya.

"pagi semuanya. Saya harap kalian sudah siap dengan pelajaran kita kali ini. Tapi, sebelumnya saya dengar ada siswa baru dikelas ini. Siswa baru, tolong tunjuk tangan."

Mendengar perintah guru tadi, baekhyun langsung mengacungkan tangannya agak gugup. Guru tadi sempat kaget, tetapi tiba2 langsung menyeringai amat tipis.

"jam pelajaran olahraga, temui saya diruangan. Dan kalian, hari ini olahraga saya kosongkan. Saya sibuk." Ujar sang guru.


TOK TOK TOK

"masuk"

Mendengar instruksi dari dalam, baekhyun pun memberanikan dirinya memasuki ruangan guru muda itu. Digerakkan kepalanya mmbawa matanya agar dapat menatap sekeliling ruangan.

Minimalis tetapi Rapih. Itulah kesan pertama yang didapatkan baekhyun setelah memasuki ruangan ini. Matanya terhenti pada sebuh tulisan yang terukir di mika yang terletak tepat diatas meja bagian depan.

PARK CHANYEOL

Wakil kepala sekolah

Woah, ternyata guru muda ini sudah punya jabatan sendiri, sebagai wakil kepala sekolah. Padahal menurut kabar yang didengarnya dari sehun, guru muda ini baru manjabat sebagai guru khusus setahun yang lalu. Tapi ia malah langsung dapat jabatan. Memang guru yang patut diteladani.

"duduklah, byun haksaeng." titah park saem padanya. Baekhyun langsung mendudukkan dirinya dikursi empuk yang terletak tepat didepan meja guru ini.

"kudengar, kau cerdas. Bahkan nilai rata2mu dari kanada terbilang cukup tinggi. Padahal perbandingan nilai rata2 sekolah ini dengan sekolahmu yang lama bisa dibilang 10:15. Kurasa kau memang pantas masuk kelas khusus. Keterampilanmu juga nilainya bagus. Olahraga,,, lumayan juga." Ujar park sae sembari memeriksa data data baekhyun. Baekhyun dibuat tambah gugup.

"oh, ya. Sebutkan keterampilan yang kau miliki. Aku penasaran, apa yang bisa dilakukan oleh siswa cerdas akademik sepertimu. Karena yang kutau, siswa cerdas akademik biasanya tak cerdas di keterampilan." Titah park saem.

"ne, saem. Aku pernah ikut kejuaraan hapkido putir sampai tingkat nasional sekali, dan dapat juara 2. Hapkido putri regional aku memperoleh juara 1. Lalu lomba vokal regional, aku memperoleh medali emas. Lomba bermain biola antar seluruh sekolah tingkat SHS se-kanada, aku mendapat medali emas." Jelas baekhyun panjang lebar

"hmm.. mengesankan juga. Bakatmu bagus. Kuharap kau bisa mengasahnya lagi disekolah ini. Maaf aku yang memberi penyambutan padamu, bukan kepala sekolah langsung. Karena saat ini, kepala sekolah sedang ada di jepang."

"gwenchana, saem. Lagipula, aku hanya pindah sekolah. Jadi tak perlu se formal ini." Ujar baek lembut sembari tersenyum manis.


"woaahh.. jadi ini rumahmu, baek. wow. Kurasa ini bukan lagi rumah, baek. ini istana, baek! istana!" ucap sehun antusias sesaat setelah memasuki gerbang rumah baekhyun. Ia dan baekhyun memang pulang bersama. Dan karena ia dan baekhyun sama2 menyukai anime, jadilah ia masuk kerumah baekhyun untuk meminjam beberapa kaset film animenya.

"sudahlah, sehun. Semegah-megahnya bangunan ini, ini tetaplah rumah. Memiliki kegunaan yang sama dengan rumah-rumah lain. Tak ada yang spesial. Hanya rupanya saja yang bagus, tapi fungsinya sama dnegan rumah lain. Untuk tempat bernaung." Ujar baekhyun ramah.

Merekapun masuk kedalam rumah baekhyun. Sehun kembali dibuat menganga dengan rumah baekhyun. Design interior dalam rumah bernuansa putih dan emas dengan perabot modern berwarna putih keemasan. Beralih ke dapur, nuansa putih dan oranye menghiasi. Beralih ke ruang keluarga, ruangannya bernuansa emas dan kaca.

Kini sehun dan baekhyun sedang berada dikamar baekhyun. Kamar ini bernuansa putih dan soft pink. Sprei putih gading bercorak strawberry menutupi ranjang queen size modern dengan selimut warna merah terang. Perabotan bernuansa putih dan putih gading. Balkon kecil disisi dinding. Kamar mandi dibagian sudut. Rak buku putih gading, lemari pakaian lebar berwarna putih, meja belajar warna putih gading, ranjang, nakas ptih gading, semuanya tertata rapi. Dan ditengah kamar, ditambahi karpet bulu kucing lembut.

"woah, baek. kamarmu bahkan 2 kali lipat lebih besar dari kamarku." Puji sehun dnegan tatapan memuja.

"hentikan, hunnie. Ini hanyalah kamar biasa. Fungsinya sama dengan kamar lain." Cicit baek.

"ini, hun. Koleksi komik dan film anime ku. Besok kau kembalikan, oke? Aku tak bisa bahagia jika semenit saja berpisah dari komik dan film anime ku." Ujar baek dengan wajah merajuk sembari menyodorkan ransel merah yang sudah dapat dipastikan apa isi didalamnya.

"ok, baek. tenang. Kuusahakan, besok sudah kupulangkan."

Setelah beberapa percakapan, merekapun beranjak turun.

"eoh? Baby? Nugu?" lirih mommy baekhyun sembari memberi kode.

"ah, ahjumma. Aku Oh Sehun. Teman baekhyun." Ujar sehun.

"aa… baguslah. Kukira kekasihnya. Karena baekki akan segera me_"

"AH, mommy. Se-sehun sangat lelah hari ini! Iya! Sangat lelah! Jadi, dia mau pamit pulang. Bye, mommy!" ucap baekhyun buru2 sembari sedikit memekik dan mnarik sehun darisana.


"aigoo, baby~ kau sangat anggun, nak!"

"tidak, mommy. Baek kelihatan tambah imut saat ini."

"terserah kalian. Yang kutau, baekkiku sangat indah saat ini."

Pujian demi pujian yang dilontarkan keluarga baekhyun malah membuat baekhyun hampir terbang.

Saat ini baekhyun tengah memakai gaun putri cantik. Dengan kain chiffon putih tipis transaran menutupi lengan bagian atas sampai siku. Bahan gaunnya terbuat dari chiffon yang disusun banyak, selutut, berwarna soft pink dan aksen renda warna hitam di bagian pinggang. High heels putih dan aksen pita hitam. Rambutnya cokelat madu sepinggung ditata bervolume dengan bando hitam kecil. 3 buah Gelang manik-manik rainbow dipergelangan tangan kirinya serta jam tangan soft ping+putih juga berada tepat dipergelangan tangan kiri. Sedikit polesan diwajahnya. Lipbalm warna soft pink dibibir, dan polesan eyeliner tipis di mata bulan sabitnya. Sangat indah.

Memang, hari ini baekhyun diwajibkan bergaya seperti itu. Karena ia akan menemui calon tunangannya. Dari keluarga enath apa itu dia tak tau. Ia hanya mengikuti perkataan daddynya.

"ayo, sayang. Kita berangkat."

"ne, mommy. Eh. Tapi, luhan eonni tidak ikut?"

"ya ampun, baek. yang mau bertunangan itu kau, baekki ku sayang mmuahh mmuahh… bukan aku…"

"oh, iya. Kkk~ mian, eonni.."

.

.

.

.

"selamat datang, tuan Byun. Kau datang." sambut tuan park setelah kedatangan keluarga byun.

"hahaha.. tentu saja. Ini waktu yang amat ku nantikan. Kenapa aku tak datang, eoh?" ujar tuan byun dengan tawanya. Baekhyun hanya tertawa sopan. Batin baek, melihat kedua tuan ini bagaikan reuni saja.

"eoh? Diamana anakmu? Kenapa belum kelihatan?" tanya tuan byun tiba-tba.

"dia sedang ke toilet sebentar. Katanya, akan kembali secepatnya." Jawab tuan park seadanya.

"appa, aku sudah selesai."

Tunggu.

Suara ini.

Seperti.

"park saem?"

TeBeCeh~

kkk~ eottae?

author bakal liat kondisi. mungkin bakal publish 2 minggu kedepan. tapi kalau reviewnya gk memungkinkan, yehh,, mau digimanain lageh.. :v

so,, review juseyo~

review kalian menjadi sumber energi author buat publish lagi. :v