By : Haruchan
.
.
Tittle : Dream
Maincast : Chanyeol, Baekhyun, and other
Genre : Romance, Drama
Rating : Tergantung cerita
Summary : Love at first sign! Ketidaksengajaan Chanyeol bertemu
dengan Baekhyun yang seorang perawat. Membuat bunga bunga di
hati Chanyeol bermekaran. Chanyeol, Baekhyun, EXO, ChanBaek/BaekYeol, GS (Gendeswitch)
Hola hola! Haru disini. Sekali lagi terima kasih buat yang udah ngeapain aja ffku di akunku maupun di akun CIC. Btw aku ikut kontesnya CIC *bbuing bbuing
THIS IS GENDERSWITCH
SORRY FOR TYPO
SORRY FOR EVERYTHING
Oke. Happy Reading!
.
.
"Minggir!" Teriak lelaki yang tengah berlari dengan nafas memburu melewati lorong. Orang orang yang lewat pun ada yang tercekat, ada yang terkejut, ada yang terjatuh karena ulah lelaki berkulit tan dan berbau keringat itu.
"Hei! Permisi! Orang sakit mau lewat!" teriaknya sekali lagi. Suasana di rumah sakit seketika menajdi ramai dan dipenuhi banyak teriakan protes dari para pengunjung. Bagaiaman tidak, lelaki itu seperti tidak tau aturan berjalan dan permisi dengan baik. Ditambah lelaki yang tengah ia gotong saat ini membuatnya terlihat seperti orang yang tidak tahu kasihan.
"Dokter! Dokter!"
Brak!
"Ada apa? Jangan berteriak di rumah sakit. Bisa bisa aku tuntut kau" ucap lelaki berkacamata dengan stetoskop menggantung di lehernya "dokter tolong saya"
"Aku bilang jangan berteriak kau mengerti!"
"B-Baik" jawabnya gugup "dokter. Tolong teman saya. Dia dalam bahaya"
Dokter itu membetulkan kacamatanya lalu menatap datar lelaki yang digendong oleh lelaki tan itu "bawa masuk"
.
.
"bagaimana dok?" tanyanya dengan tangan mengepal dan mata berkedip kedip layaknya puppy yang kelaparan "siapa namamu?"
"Jongin. Panggil saja Kai"
"Baik Kai. Lain kali jangan bawa dia seperti itu. Kau bisa membuat perutnya menjadi lebih parah lagi"
"Saya mengerti.. perut?"
"Dia keracunan. Apa dia sebelumnya makan sesuatu?"
"Ya.. sepertinya. Dia mencicipi saos kacang, saos pasta, saos ketoprak, bumbu pecel, dan.. caviar?"
"Apa kau melihat ada yang aneh saat dia memakannya?"
"Tidak. Tadi dia hanya bilang kepadaku 'aku memeriksa caviarnya dan ternyata kadaluarsa' begitu"
Lelaki itu menangguk angguk "sudah pasti. Dia keracunan caviar"
"Iya dok?"
"Hah. Dasar.." desahnya selagi menatap lelaki yang tengah tertidur akibat obat yang dokter itu berikan "oh iya. Ngomong ngomong aku belum memperkenalkan diri. Namaku Irie Naoki"
"Senang berkenalan dok. Anda orang Jepang?"
"Hm. Seperti yang kau tau, aku banyak tugas disini jadi aku serahkan temanmu ini ke perawat disini"
"Pe-perawat?" Tanya Kai gugup "Kau itu wanita ya? Berbicara seperti tidak tau apa apa begitu. Kau sepertinya masih banyak pekerjaan di dapur?"
Kai menggaruk garuk kepalanya sembari menatap temannya itu "Ya.. pasti masakanku gosong. Hehe"
Irie menepuk bahu Kai "Kembalilah. Aku menjamin dia akan dirawat dengan baik"
"Baik dok. Tolong jaga Chanyeol" Kai membungkuk lalu kembali lagi "kalau begitu saya permisi. Terima kasih dok"
"Hm" Jawabnya singkat sambil melihat pintu kamar yang mulai tertutup rapat. Irie berjalan mendekati jejeran tombol yang berada di atas nakas lalu memencet salah satu tombol disana "Perawat 14. Pergi ke kamar 27 jam 16.40 untuk mengecek dosis cairan infus" Irie menutup panggilan dengan wajah yang sangat tenang. Dia kembali menatap Chanyeol lalu tersenyum miring "Dasar. Ceroboh. Membuat pekerjaanku tambah banyak saja"
.
Cklek.
Srak.
Chanyeol terbangun. Dia sepertinya terganggu dengan suara aneh di sekitarnya. Sejenak dia memandang langit langit dan langsung menoleh ke sekitarnya. Dia baru menyadari kalau dia bukan berada di restoran ataupun tidur di kamar tidur pegawai bersama Kai. Chanyeol merasakan bau aneh dari atas wajahnya. Dan juga mencium bau harum mawar yang lembut dari sampingnya. Chanyeol menoleh.
"Jangan menetes ya infus.. nanti aku bisa dimarahi dokter Irie" ucapnya dengan nada sangat kekanakan "kau tidak ingin aku dibilang baka lagi kan? Yang baik ya dengan pasien"
Chanyeol terkikik pelan. Sepertinya perawat disampingnya tidak tau jika dia sudah terbangun. Perawat itu sudah selesai dengan infusnya. Saat dia berbalik ke arahnya nampak perawat itu terkejut dengan Chanyeol yang sudah terbangun "eh?"
Prang!
"Aduh, bagaimana ini?" Perawat itu berjongkok lalu membereskan cairan infus dan peralatan stailess yang berceceran di lantai. Chanyeol dengan sigap turun dari ranjang dan membantu perawat itu "aku bantu"
"eh pasien tidak boleh membantu" perintahnya dengan sangat manis "kenapa?"
"nanti aku bisa dimarahi dokter Irie. Pasien tahu kan kalau dokter Irie sangat galak jika sudah berurusan dengan masalah apalagi denganku~" protesnya dengan nada bicara yang sangat sangat manis. Chanyeol sampai termenung tidak jela saat mendengar maupun menatapa wajah perawat di depannya yang menurutnya cantik itu.
Perawat itu menatap Chanyeol lalu mengibaskan tangannya "Pasien?"
"Eh iya?"
"Heh! Pasien sekarang duduk saja.." Perawat itu memegang pundak Chanyeol lalu membawanya duduk di atas ranjang "aku yang bersihkan. Pasien tidak berhak ikut campur, mengerti?~" Perawat itu kembali membersihkan ceceran apa saja yang ada di lantai.
Chanyeol mengalihkan tatapannya menuju pintu kamar lalu kembali menatap gadis perawat itu lagi. Dia mempertajam penglihatannya "Byun Baekhyun"
"Oh?" Respon dadakan. Benar benar sore yang manis "Pasien.."
"Santai saja" lanjut Chanyeol. Baekhyun menunduk malu sambil mengusap lantai dengan lap kering. Jika dilihat Baekhyun terlihat seperti pembantu rumah tangga yang tengah dilirik oleh majikannya yang tampan.
"Ngomong ngomong.." Chanyeol memulai kembali pembicaraan "Aku Park Chanyeol" Chanyeol mengulurkan tangannya perlahan "Perawat Byun"
"I-iya" Baekhyun membalas uluran Chanyeol malu malu. Kepalanya tertunduk dengan tangan yang meremas rok putih tulangnya menahan malu "Pasien.."
"Panggil saja Chanyeol. Sepertinya kita seumuran"
Baekhyun mendongak "Benarkah? Aku 92? Kau?"
"Sama" Jawab Chanyeol "aku kira kau lebih muda dariku"
"Hei. Justru aku yang kau kira lebih muda. Aku pikir kau masih magang"
Baekhyun terkikik dengan sangat feminim "Chanyeol juga, kalau periksa makanan itu lihat tanggal kadaluarsanya dulu" selingnya selagi terkikik. Chanyeol seperti terjatuh ke dalam suatu lubang yang penuh dengan bunga dan wewangian yang menenangkan. Seperti saat menatap Baekhyun saat ini. Chanyeol tersenyum simpul. Dan yang sedikit membuat moment itu terlihat semakin manis karena mereka belum melepas tautan tangan mereka.
Sepertinya bunga bunga di taman hati Chanyeol tengah menguncup menunggu mekar.
TBC.
REVIEW? I THINK YES.
SO REVIEW PLEASE~
Oke *prok prok* Bye!
Haruchan
