Baby Proposal
Author : Exobabyyhun
Cast : Kim Jongin, Oh Sehun, others.
Rated : T-M
-oOOo-
.
.
.
-oOo-
Prolog
Sehun memijit keningnya, kepalanya serasa ingin pecah memikirkan apa yang terjadi padanya saat ini. Tangannya menggenggam test pack dengan garis dua tertera di sana. Mungkin orang lain akan senang jika mendapatkan benda itu bergaris dua. Namun tidak dengan Sehun.
"Bagaimana ini shh" ucap Sehun penuh frustasi. Sehun masih kuliah, impiannya banyak yang belum terwujud, bahkan karirnya belum ia rintis sama sekali.
Sehun bangkit, keluar dari kamar mandinya kemudian berjalan ke meja mengambil ponselnya mengetik nomor yang sudah ia hafal diluar kepala. Lama menunggu sambungan telepon itu tak kunjung diangkat oleh seseorang di sebrang sana.
"Hahhhh kenapa tidak diangkatttt" teriak Sehun kesal. Sehun terus mencoba menghubungi orang itu. Berkali-kali menelepon namun tak juga menerima jawaban, Sehun akhirnya menyerah dan mengirim pesan kepada orang itu.
Sehun merebahkan dirinya diranjang, memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini. Bercerita pada orang tuanya? Oh yatuhan, orang tuanya bisa-bisa menyeretnya kembali ke China dan menggantungnya di atas gedung milik papanya.
"aku bisa mati" gumamnya pelan.
~oOo~
Drrtt drttt drttt
Seorang pria yang tengah sibuk menetap serius lebar-lembar dokumen itu mengalihkan perhatiannya pada ponselnya yang baru ia nyalakan beberapa menit lalu setelah ia keluar dari ruang rapat. Alisnya bertaut kala melihat banyak panggilan tak terjawab dan sebuah pesan dari seseorang yang sama.
From Sehun
Hey brengsek! Angkat panggilanku! Kau mau ku bunuh?!
'Pesan macam apa ini, tidak bisakah lebih manis? Dia itu seorang wanita, benar-benar' batin pria itu. Pria itu lalu menggeser layar ponselnya, menghubungi wanita yang mengiriminya pesan itu.
"YAK KENAPA BARU MENGANGKATNYA?!" jawab Sehun dengan brutal sehingga Jongin –pria itu- menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"aku tak bisa pelan ya, kau itu yeoja. Harusnya kau bersikap manis" jawab Jongin sekenanya. "kenapa menghubungiku? Merindukan ku, eoh?" Sehun tau seringai Jongin pasti kini sedang menghiasi bibir pria itu.
"Merindukanmu? Yang ada aku ingin membunuhmu sekarang juga"
"hey, kasar sekali pada ku. Ayolah manis mengaku saja jika kau merindukanku" goda Jongin.
"temui aku sekarang juga atau aku akan benar-benar mendatangimu dan membunuhmu detik itu juga!"
KLIK
Jongin melihat layar ponselnya dengan terkejut, baru kali ini Sehun begitu emosional seperti ini. Biasanya ia akan menerima telfon Jongin dengan nada manis yang akan membuat Jongin gigit jari membayangkan ekspresi Sehun disebrang sana. Jongin mengendikan bahunya, kemudian membereskan dokumennya dan bergegas menjalankan perintah Sehun yang memintanya untuk menemuinya.
.
.
.
Ting
Sehun hanya menengok kearah pintu dengan padangan sinis, ia sudah tau siapa yang datang. Dan yang pasti Jongin. apartemen ini milik Jongin jadi sudah pasti hanya dia dan Jongin yang mengetahui kodenya. Jangan tanya kenapa mereka bisa tinggal satu atap, satu kamar dan satu ranjang.
"ada apa? Aku banyak pekerjaan di kantor. Kau tau kan Hun, aku ini orang sibuk" ucap Jongin langsung duduk di sebelah Sehun. Sehun membalasnya dengan melemparkan suatu benda ke arah Jongin.
Tuk
Tepat dikepala Jongin.
Jongin mengambil benda yang mengenai kepalanya itu. Awalnya tak ada reaksi apapun. Ia mengiranya itu adalah pena. Digenggamnya benda itu, matanya menatap Sehun yang memandang kedepan tanpa memperdulikan Jongin di sebelahnya. Jongin berfikir, Sehun tidak sedang menerjakan tugas, tidak ada buku-buku di meja yang berada di depannya. Lalu kenapa Sehun membawa pena?.
Jongin langsung membuka telapak tangannya yang menggenggam benda yang tadi di lempar Sehun. Matanya terbelalak kaget saat melihat apa yang ia genggam. Dengan spontan ia melemparkan beda itu dan berteriak pada Sehun.
"Sehun! Itu testpack dan kau melemparkannya padaku! Kau tau itu bekas urine" Jongin histeris, membayangkan hal menjijikkan itu.
"KAU BENAR-BENAR INGIN KU BUNUH SEKARANG YAA!" teriak Sehun lebih histeris. "ITU HASIL PERBUATANMU BODOH!" Sehun memukuli Jongin dengan bringas.
"Hun! Sehun! Akhh berhenti memukuli kuu aww" ringis Jongin keras sehingga Sehun menghentikan pukulannya. Sehun duduk menjauhi Jongin, bibirnya mengecut. Dia kesal sekali, reaksi Jongin benar-benar di luar perkiraannya sekali.
Setelahnya suasana menjadi hening. Jongin dengan ragu mengambil testpack yang tadi ia lempar kesembarang arah. Jongin memerkhatikan garis yang ada di testpack itu.
"hun, jika garisnya dua itu hasilnya positifkan?" tanya Jongin dengan bodohnya.
Jika ini di dalam anime sudah pasti diujung kepala Sehun sudah ada garis perempat yang menjengkelkan.
"aku heran kenapa keluarga Kim mempercayai anaknya yang hitam dan bodoh sepertimu untuk mengurus perusahaan yang sebesar itu!" Sehun memijit kepalanya. "tentu saja itu positif, aku hamil! Dan itu karena kau!" Sehun kembali membentak Jongin. Sehun sudah amat kesal sekali. "ohh yatuhannn jangan biarkan anakku seperti dirinyaaaa"
"itu anakku?!" Jongin memekik kaget.
"Tentu sajaa! Memang yang mengambil kegadisanku dan menghajarku tiap malam siapa jika bukan dirimu!" Sehun kembali emosi. Jongin benar-benar bodoh atau bagaimana. 'huhh sabar hun, kontrol emosimu' batin Sehun.
"tapi kita belum menikah, bagaimana ini?" Jongin berjalan mondar-mandir didepan Sehun.
"akan ku urus anak ini sendiri" gumam Sehun.
"tidak!" Jongin menjawab dengan tegas. "dia anakku, kau juga kekasihku. Aku akan bertanggung jawab" ahh jika Jongin yang bersikap seperti ini benar-benar berwibawa dan amat bertanggung jawab, ini sisi lain dari seorang Kim Jongin.
"ahh Jonginn, aku masih kuliah. Kau menghancurkan mimpi-mimpiku. Bisa digantung aku oleh orang tuaku. Yatuhann bisa-bisa aku akan di geretnya dengan tali sampai China nanti" Sehun bergedik ngeri. Matanya berkaca-kaca, ia sangat takut sebanarnya.
"aku akan menghadapi orang tua mu" Jongin berjongkok didepan Sehun, menggenggam tangannya. Jongin menatap Sehun dengan kesungguhan. "mimpimu sekarang yang harus kau wujudkan adalah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti. Jangan lupakan dengan menjadi istri yang baik saat malam tiba" Jongin mengedipkan sebelah matanya menggoda Sehun. Sehun memutar bola matanya jengah menatap Jongin. wibawanya hanya bertahan beberapa menit saja ternyata.
"by the way, Sehunie. ayah dan ibumu galak sekali tidak?"
"yakkkk! Katanya kau ingin menghadapi orang tua kuuuuu~" Sehun melepas genggaman tangannya dengan Jongin dan memukul kepala Jongin pelan.
"iyyaa iyaa aku akan menhadapi orang tua mu segalak apapun mereka, itu semua karena aku mencintaimu. Lagi pula aku kan sudah mengajukan proposal terlebih dahulu" ucap Jongin bangga.
"proposal?" Kening Sehun berkerut.
"yaa, proposal penanaman modal. Baby proposal haha" Jongin tertawa keras. Sehun ingin tertawa juga sebenarnya namun ia hanya dapat menahan tawanya karena ia masih kesal dengan Jongin. namun apa boleh buat, ini juga salahnya yang mau saja terkukung dibawah Jongin tiap malam sambil menyebut-nyebut nama Jongin dengan menggodanya.
Jongin menghentikan tawanya, duduk disebelah Sehun dan memeluknya erat. "jangan takut, aku akan selalu ada disampingmu. Ayo panggil aku oppa mulai sekarang, itu akan menjadi penyemangatku menghadapi orang tua mu nanti" ucap Jongin.
Sehun menatap Jongin, mengangggukan kepalanya. "oppa..." gumamnya dengan wajah imut. "aneh, tapi aku akan mencobanya agar terbiasa" Sehun menatap Jongin dengan matanya yang polos. Jongin yang melihat tatapan Sehun itu segera menyerang Sehun dengan kecupan-kecupan di wajah Sehun saking gemasnya dengan Sehun.
.
.
.
END/TBC
Ini baru prolog yahhh, test uji coba. Akankah ada yang menginginkan ini lanjut atau tidak.
YANG INGIN INI LANJUT MANA SUARANYAAAA~ /ala ala orang konser wkwk (yang mau lanjut review aja yahhh)
REVIEW
