Haloo~~ Shiranui desu! XD

Akhirnya bisa upload sesuatu juga, ehehehe gomen ne minna! untuk fic kali ini, saya persembahkan cerita Prinz Eugen yang sampai sekarang belum saya dapatkan, ikut event aja gak! Gimana mau dapet!? Yahh gimana mau masuk event? Tahu cara masuknya aja gak bisa! Padahal udah ngeliat wikinya masih aja gak bisa, kalau para reader disini ada yang tahu caranya bisa tolong kasih tahu saya? (Eventnya udah abis sihh).

Fic ini rencananya mau diupload pas hari valentine, tapi karena mau menjelang UN, Shiranui agak tahan sebentar (untuk fic 'Sinking Heart' akan Shiranui update dalam beberapa waktu singkat ke depan)

Ok cukup curhatnya, happy reading.

Disclamer: DMM, Kadokawa


Lingga Naval Base
13 Februari 20xx (05:00 am)
Prinz Eugen POV

"Guten Morgen! Sekarang sudah jam 5 pagi! Benar-benar pagi yang cerah ya! Ayo kita mulai kegiatan pagi ini dengan semangat!"

"P-Prinz-chan... Tolong jangan berteriak di kantorku, aku masih lelah"

"Uhhh~~ pasti Admiral minum-minum lagi semalam!?"

"Anak kecil sepertimu tidak perlu mencampuri urusanku, nanti kalau kau sudah dewasa kau pasti mengerti"

Dasar lagi-lagi dia memanggilku anak kecil, aku ini sudah cukup umur untuk minum tahu! Dibanding di tempat ini, di Jerman banyak minuman yang lebih enak tahu! Dibandingkan Bismarck Nee-sama, Admiral bukan wanita elegan yang memikirkan penampilan dan karakternya di depan umum.

"Hei Purin"

"Tolong jangan panggil aku dengan- Ahh!? Kyaaa!?"

"Sudah kuduga bokong empukmu ini bisa membangkitkan semangatku kembali! Yoshhh! Ayo kita mulai kegiatan pagi ini dengan semangat!"

DUAGHHH!

"Mesum! Mesum! Admiral mesum! Akan kutuntut kau ke pengadilan! Akan kulaporkan ke MP!"

"Uhhh~ Kau tidak perlu memukulku segala kan?"

"Kau beruntung aku tidak perlu menembakmu dengan meriamku!"

Dia melakukannya lagi!? Apa isi otak Admiral mesum ini hanya bokong, dada, dan pinggul!? Dasar kalau Bismarck Nee-sama sampai melihat kejadian ini, aku akan melakukan sudoku... maksudku seppuku di tempat, jangan sampai image gadis polos di mata Bismarck Nee-sama hilang dalam sekejap.

Ugghh! Kepala orang ini lengket sekali di bokongku, kalau saja aku boleh memasang perlengkapan perangku disini, orang mesum ini pasti sudah kutembak.

*Knock...*Knock...

Masih sibuk dengan kemesuman si Admiral, kami berdua tidak menyadari kalau pintu kantor diketuk oleh seseorang, orang yang mengetuk pintu itu kemudian membuka pintu tersebut dan orang itu adalah... Ahh...

"Permisi Admiral, aku datang untuk menyerahkan laporan misi kema-... Ahh maaf aku salah ruangan"

"BISMARCK NEE-SAMA!"

"AUGGHHH!"

Dengan cepat aku membanting Admiral ke mejanya dan dengan jurus seribu langkah aku menendang pintu yang baru saja ditutup Bismarck Nee-sama, dan dengan cepat menarik tangan Bismarck Nee-sama kembali ke kantor admiral, setelah itu mencoba menjelaskan kesalahpahaman barusan padanya dengan menggoyang-goyangkan kedua pundaknya.

"BISMARCK NEE-SAMA! I-INI! INI TIDAK SEPERTI YANG KAU PIKIRKAN! KAU SALAH PAHAM!"

"A-Aku mengerti Prinz Eugen, aku hanya bercanda tadi... Bi-bisakah kau berhenti mengguncang-guncangkan pundakku, aku merasa mual"

Hahhh!? Setelah berhenti dan tenang untuk beberapa saat, aku menyadari betapa kacaunya situasi di sekitarku, mulai dari meja admiral yang hancur plus admiralnya (aku sama sekali tidak merasa bersalah) pintu yang berlubang, sampai mulut Bismarck Nee-sama yang mulai berbusa.

"Kyaaa! Apa yang sudah kuperbuat!?"

*Cklikkk!

Su-Suara ini!? Jangan-jangan dia sudah!?

"Wahahaha! Baru saja aku pulang dari ekspedisi, langsung dapat berita bagus! Aoba pasti akan publikasikan di koran nanti!"

Gawat! Aku lupa kalau reporter sialan itu pulang hari ini, aku harus cepat mengejarnya! Kalau tidak, bisa terjadi skandal yang heboh disini! Kenapa harus di situasi seperti ini sihh!?

" (Purin Eugen Mengamuk di Kantor Admiral) Fufufu rasanya koranku akan laris manis nanti!"

"Kemari kau! Reporter Sialan! Kalau kau tidak ingin kuhanguskan! Cepat berikan kamera itu sekarang"

Dengan kecepatan penuh kami berdua kejar-kejaran di lorong Markas, untung sekarang masih pagi, jadi masih tidak banyak orang yang berjalan di lorong, apalagi kalau ketahuan Katori-san... Orang itu, terkenal sangat disiplin kalau sudah menyangkut soal peraturan, soalnya berlarian di lorong itu dilarang.

"AOBA! Cepat berhenti!" ancamku padanya.

Entah mengapa, tiba-tiba saja, Aoba di depanku menghentikkan langkahnya dan membungkuk di depanku sambil menyodorkan kameranya di depanku, hal ini tentu saja membuatku sangat terkejut. Jebakan kahh!? Tipuan kahh!? Orang ini tidak bisa ditebak!

"Akhirnya kau berhenti juga!"

"Prinz-chan ini kameraku, kalau dipikir-pikir mengambil gambar orang tanpa izin itu tidak baik, jadi ini kau sita saja kameraku, maafkan aku Purin-chan"

Dengan wajah memelas dia mendorong kameranya kearahku, mungkinkah ini hanya lelucon, mungkinkah ini hanya air mata buaya? Tapi yahh, lebih baik kuambil saja kameranya supaya dia tidak macam-macam.

"Ahhh... Baiklah, kau kumaafkan, tidak perlu sampai membungkuk seperti itu, asal tidak diulangi lagi aku tidak akan marah"

"Kalau begitu Aoba permisi dulu ya, bye bye, tolong jaga kameraku"

Setelah mendengar ucapanku entah mengapa Aoba kembali lari dengan kecepatan penuhnya, sebenarnya apa yang ada dibenaknya itu. Ahh lupakan saja, karena kameranya ada padaku, yang harus kulakukan hanya tinggal menghapus memori di kameranya.

"Lho... Tunggu dulu..."

.

.

.

.

Memory Not Found

.

.

.

.

.

Please Insert The Memory Card

.

.

.

"AAAAAAAAOOOOOOOOBBBBBBBAAAAAA!"

SUDAH KUDUGA! TIDAK MUNGKIN DIA TIBA-TIBA LANGSUNG MENYERAH BEGITU SAJA SAAT DAPAT CERITA! DIA HANYA MENGAMBIL MEMORI DI DALAMNYA!

*KRAKKK! (Suara kamera yang hancur dengan sekali remas)

CRUISER SIALAN ITU MINTA KUBUNUH RUPANYA! AWAS KAU AOBAA! KALAU BERHASIL KUTANGKAP, AKAN KUKULITI HIDUP-HIDUP! DAN AKAN KUSIKSA SAMPAI DIA TIDAK BISA MENEKAN TOMBOL KAMERA LAGI!

3..

2...

1...

'MAXIMUM SPEED ACTIVATED'

Dengan kecepatan super super maksimum, aku kembali berlari mengejar Cruiser di depanku itu.

"UWOHHHHH! AAAAAOOOOOBBBBBBAAAAAAA!"

"Tchhh cepat sekali ketahuannya"

"KAU PIKIR AKU INI IDIOT APA!? BAGAIMANA KALAU KAU BERHENTI DISANA!? DENGAN BEGITU AKU BISA MEMATAHKAN LEHERMU ITU!"

"Brutal sekali, apa boleh buat, sepertinya aku harus mengeluarkan senjata terakhirku"

Mau dicoba pun percuma, aku tidak akan terkecoh dengan trik murahanmu itu lagi, kemenangan sudah ada di depan mata.

"Terima ini! Koleksi foto-foto seksi gold Edition milikku!"

Seakan melempar shuriken, Aoba melempar foto-fotonya bagaikan benda tajam kearahku, dan ufufufu...

"KAU PIKIR FOTO-FOTO SEPERTI INI AKAN MEMPAN PADAKU!? Aku sama sekali tidak tertarik dengan foto-foto ini, dan asal kau tahu saja kalau kau ingin menyogokku dengan foto Bismarck Nee-sama, itu hanya membuang wak...tu..."

Langkahku terhenti... Setelah melihat kumpulan foto itu... Dan membiarkan Aoba menjauhiku...

Ini bukan foto Bismarck Nee-sama...

"Aku tidak pernah bilang kalau ini adalah foto Bismarck atau kanmusu lainnya, nahh sebaiknya kau nikmati foto-foto itu, dan Purin... Jujurlah dengan perasaanmu"

"..."

Apa-apaan kata-katanya itu... Memangnya dia tahu apa soal diriku...

Aku kemudian mengumpulkan foto-foto yang tadi dilempar kearahku dan langsung membuangnya ke kotak sampah yang kebetulan ada di dekatku... Sesaat sebelum aku membuang foto-foto itu, entah mengapa, dengan sendirinya tanganku memasukkan selembar foto itu ke kantong bajuku, dan kemudian membuang sisanya...

"Dasar sok tahu..."

.

.

.

"Admiral Akina..."

.

.

.

.

Breaking News: "Kudeta kah? Masa Puber kah? Datang Bulan kah? Prinz Eugen Mengamuk di Kantor Admiral"

Kinugasa: "Jadi kali ini Purin-chan yang jadi korban Aoba?"

Yukikaze: "Uwahh benarkah Purin-chan seperti itu? Yukikaze takut~"

Nagato: "Hahh hahhh hahhh tenang saja hahh hahh Nagato akan melindungimu"

Yamato: Seseorang tolong hentikan lolicon ini.

Mutsu: "Nagato, cepat lap liur di mulutmu itu"

Akhirnya Aoba menerbitkan korannya pagi itu dengan diriku sebagai berita utamanya. Tchh... Awas saja nanti...

Hahhh... Dasar payah...

Jujurlah dengan perasaanmu

"..."

Besok hari itu ya... Apa aku bisa mengungkapkannya?


Lingga Naval Base
14 Februari 20xx (10:00 am)
Admiral POV

Hahhh gawat aku bangun kesiangan, tapi aneh sekali... Kenapa tidak ada yang membangunkanku ya? Biasanya Purin atau Yahagi membangunkanku, apa mereka sedang ekspedisi? setahuku tidak, Akatsuki dan yang lainnya? Hmmm apa mereka sedang asyik main? Aku lapar, sebaiknya Mamiya sudah menyiapkan makanan kesukaanku.

Dengan perut kosong aku tidak bisa berpikir seperti biasanya, aku harap mereka semua berkumpul di tempat Mamiya.

"Admiral?" panggil seseorang dari belakangku.

Dari suara yang tegas dan imut itu aku bisa menebak siapa kanmusu yang ada di belakangku, fufufu siapa lagi kalau bukan...

"Prinz Eugen, sungguh sebuah kebetulan kita bertemu disini, ini pasti berhubungan dengan takdir yang-"

"Ya ya, aku sudah bosan dengan omong kosongmu, sekarang minggir aku mau lewat"

Ughhh! Dingin sekali, padahal aku mencoba untuk menyapanya dengan gaya romantis.

"Ughh, Purin kejam..."

"Diamlah, aku sedang sibuk, jadi kau jangan menggangguku"

"Memangnya kau sibuk karena apa? Aku tidak ingat memberi misi atau kerjaan kantor?"

Dengan mulut agak menggembung Prinz kemudian mencubit pipiku dengan keras, dan jujur saja, perempuan yang satu ini tidak pernah membatasi kekuatannya kalau sedang menyiksaku.

"Admiral tahu, hari ini, hari apa kan?"

"Ehhh! Mhaha khuhahu (Mana Kutahu) ! Hakith (Sakit!) "

Mendengar kata-kataku, Prinz yang tadi memasang wajah kesal, kini merubah raut wajahnya ke gaya pokerface andalannya dan kemudian melepas cubitannya sari pipiku.

"Hei Prinz, kau mau kemana?"

"Jangan ikuti aku..."

Ahh, kelihatannya dia marah.

"Hei Prinz apa aku mengatakan sesuatu yang membuatmu kesal?"

"Entahlah, mungkin saja..."

"Hei Prinz Eugen, jangan mengacuhkanku!"

"..."

Tanpa berkata apa-apa Prinz hanya berjalan menjauhiku, apa aku mengatakan sesuatu yang membuatnya terhina, Arrrghhh! Lagi-lagi aku melakukannya, apa boleh buat, kurasa aku akan bicara dengannya nanti.

"HEY! Admiral!"

Ugghh! Berisik sekali! Dari suaranya aku tahu hanya satu orang yang punya aksen bicara seperti itu.

"Kongou! Sudah kubilang berapa kali untuk tidak berteriak di tempat ini?"

"Ehhhh? Admiral terlalu kaku dehh, daripada itu, nihh kuberikan coklat ini padamu!"

"Hahh? Hari ini kan bukan ulang tahunku?"

"Ya ampun! Admiral, sekarang kan hari Valentine! Hari dimana seseorang memberikan coklatnya ke orang yang mereka suka!?"

Ehhh tunggu!? Benar juga! Hari ini 14 Februari! Kenapa aku melupakan hari penting seperti ini!?

"Ahh terima kasih Kongou atas coklatnya, tapi aku benar-benar harus pergi sekarang, aku ada urusan mendesak!"

"NO! Pokoknya hari ini Admiral harus kencan bareng, aku tahu cafe yang tepat untuk kita datangi!"

"Tunggu! Kongou! Aku-"

"AHHHH! Shirei-kan (Komandan)!"

"Admiral!"

"Akhirnya ketemu juga!"

Ughhh kali ini siapa la- UWAAAA! Kenapa tiba-tiba dibelakangku berkumpul banyak orang begini!?

"Admiral anu... Tolong terima cokelat dariku..."

"Shi-Shigure!? Terima kasih tapi aku-"

"Ku-KUZU SHIREI-KAN! Bu-bukannya aku punya perasaan khusus atau semacamnya! Po-pokoknya kau harus menerima cokelat ini!"

"Kasumi-chan... Terima ka- ehh tunggu! Jangan panggil aku dengan nama itu!"

"Admiral! Nihh Yuudachi bawakan cokelat khusus untukmu-Poi!"

"Hawawawawa! I-Inazuma juga ingin memberi cokelat ini ke Admiral"

"Fufufu! Berbahagialah karena aku! Tone! Mau meluangkan waktunya untuk memberi cokelat ini pada orang sepertimu!"

"Naka-chan Da yo! Admiral, ini Naka bawakan cokelat, eksklusif langsung dari idolnya sendiri!"

"Admiral, anu... tolong terima cokelat ini, Maru-yu yakin Admiral pasti suka...-Mogu-Mogu"

"PAN-PAKA-PANNNN! Kudengar Admiral suka cokelat putih, jadi Atago buatkan cokelat ini khusus untuk Admiral!"

"Admiral-Dechi! Goya buatkan Cokelat bentuk kapal selam ini untuk Admiral tercinta-dechi!"

Ahhh entah mengapa rasanya mereka tidak ada habisnya, satu demi satu mereka terus bermunculan, kalau begini terus aku tidak akan bisa keluar dari situasi ini.


Normal POV

"Pada akhirnya, aku tidak bisa memberikannya"

kata Prinz yang memegang erat sebuah bungkus cokelat berbentuk hati di dadanya.

"Kalau saja, aku bisa... Bisa lebih..."

"Tidak ada gunanya kau cuma merajuk disitu Prinz"

"Bismarck Nee-Sama..."

Melihat 'adik'nya kesulitan, Bismarck yang dari awal memperhatikan Prinz akhirnya turun tangan dan mencoba menghiburnya.

"Tapi, tetap saja... Aku..."

"Hei, kau tahu semua orang pasti melakukan kesalahan kan? Jangan terlalu dipikirkan, bagaimana kalau kau nanti pergi menghadapnya lagi, kau pasti bisa!"

Tidak cukup dengan kata-kata, bismarck kemudian menggenggam ke dua telapak tangan Prinz dan menempelkan dahinya ke dahi Prinz sambil tersenyum.

"Kita orang Jerman itu keras kepala kalau sudah menyangkut cinta, jadi jangan menyerah, Prinz"

Merasa menemukan semangat baru, Prinz kemudian mengangguk dan memberikan Bismarck sebuah pelukan sebelum akhirnya dia mengeluarkan sebuah cokelat lain dari kantong bajunya.

"Bismarck Nee-sama, aku juga ingin memberikan cokelat ini padamu... Terima kasih sudah mau mendukungku, Nee-sama"

Setelah memberikannya cokelat, Prinz kemudian mendekatkan kepalanya kearah Bismarck dan memberikan kecupan di pipinya, yang bersangkutan hanya bisa tersenyum, Prinz akhirnya meninggalkan Bismarck sendiri.

"Selama kau bahagia, aku pun juga ikut senang, tolong jaga Admiral ya, Prinz"


Back to Admiral POV
Admiral Office

Entah hari ini aku sudah kesambet apa, tapi aku baru tahu kalau aku ternyata cukup populer ya? Padahal kalau di hari biasa, mereka bisanya cuma ngelunjak dan susah diatur, terutama Kasumi. Yang jadi permasalahannya kenapa Hoppo dan Wo-Class dari pihak musuh juga datang dan memberi cokelat valentine padaku, aneh-aneh saja.

"Akhirnya aku bisa terbebas dari mereka, dan lagi mungkinkah aku bisa menghabiskan gunung cokelat ini?"

Melihat cokelat yang entah tidak terhitung jumlahnya itu, rasanya aku jadi... Ahh ya sudahlah, sebagai seorang admiral aku harus mengambil tanggung jawab untuk menghabiskan semua cokelat ini. Untuk sementara akan kusimpan di lemari penyimpanan.

Hahh, Purin kemana sihh? Padahal hari ini aku sedang banyak kerjaan, kalau tidak salah tadi dia bilang sedang sibuk, jangan-jangan ada hubungannya dengan event hari ini. Memikirkannya saja sudah membuatku pusing, apa dia sekarang sedang bersama Bismarck? Tidak tunggu! Kenapa aku malah jadi cemburu begitu sihh, aku sudah memutuskan untuk memisahkan masalah pribadi dan kantor, sebagai seorang Admiral semua itu perlu kulakukan.

"Hahh... Prinz-chan..."

"Admiral memanggilku?"

"Gyaaaa! Ja-jangan mengagetkanku seperti itu!"

"Padahal aku sudah mengetuk pintu tadi"

"Se-sedang apa kau disini, bukankah kau bilang sedang sibuk tadi?"

"Ohh? Kalau begitu aku pergi saja"

"Tunggu! Aku hanya bercanda!"

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang anak ini pikirkan, dari luar dia memang imut dan kelihatan polos, tapi entah mengapa tingkah lakunya jadi agak berubah baru-baru ini, apa karena aku banyak memberinya tugas kantor yang tiada pernah habis ya? Yahh salahku juga sihh, karena itu dia membenciku, soalnya secara tidak langsung aku memotong waktunya saat ingin berada di sisi Bismarck.

"Prinz, kalau kupikir-pikir lagi, mungkin lebih baik kau mengambil hari libur hari ini"

"Jadi sekarang Admiral mau mengusirku"

"Bu-Bukan itu maksudku, soalnya anu... Hari ini... Ermm... Mungkin hari ini kau ingin menghabiskan waktumu dengan... Dengan orang yang ingin berada di sisimu, jadi yahh bagaimana?"

"..."

Ehhhhh? Kenapa dia malah diam saja? Apa aku membuatnya marah lagi?

"Aku menyerah, mau dicoba berapa kali aku tetap tidak bisa menebak jalan pikiranmu"

"Kalau begitu biarkan aku membantu tugasmu"

"Itu tidak perlu, kau cukup berada disini saja"

"Kau yakin? Sepertinya pekerjaanmu tambah menumpuk saja, sudah kubilang untuk menyicilnya kan?"

"Berisik!"

"Fufufu"

Pada akhirnya, cuma aku saja yang mengerjakan semua kerjaan kantoran ini, sekali-sekali lahh, aku juga tidak ingin memperburuk moodnya, sebenarnya apa yang dia pikirkan? Menghabiskan waktunya disini tanpa melakukan apa-apa, bukankah lebih baik dia bersama Bismarck saja?

"Admiral..."

"Hmmmm?"

"Kalau boleh tahu, sejak aku datang ke Naval Base ini, kenapa Admiral tidak pernah mengganti sekertarismu selain aku?"

"Ohh? Apa ini wujud unjuk rasamu padaku?"

"Tidak, hanya saja aku merasa senang, karena selama ini aku bisa mengenal Admiral melebihi kanmusu lainnya, mulai dari caramu memerintah, reaksimu saat berperang, dan juga kebiasaan Admiral mengoleksi doujin yuri di kamar Admiral"

"Begitu? Kalau begitu aku juga merasa senang, ehh sebentar... Entah mengapa bagian akhir tadi agak merusak suasana heart-warming barusan"

"Dan juga saat Event natal dan E-5 baru-baru ini, untung saja Admiral tidak nekad terus terjang ke Night Battle, kalau iya pasti status kami sudah major damage semua, aku bersyukur kau yang jadi Admiral disini"

"Maaf tapi aku tidak bisa membedakan kau ini sedang memuji atau menghinaku"

"Di hari valentine ini aku tahu kau pasti menerima banyak cokelat, tapi maukah kau menerima cokelatku admiral?"

"..."

"Admiral?"

"Tidak, hanya saja, bukankah kau harusnya memberikan ini ke Bismarck? Dia dekat denganmu kan? Sementara aku ini atasanmu dan tidak punya ikatan yang erat seperti Bismarck? Mungkin kau perlu memikirkannya lagi?"

"Mungkin memang benar aku dan Bismarck Nee-sama sudah lama mengenal dan bersama satu sama lain, tapi bukankah orang yang selalu ada di sampingku itu Admiral? Dari saat aku bergabung ke Armada ini sampai hari ini, bukankah Admiral selalu setia berada di sisiku? Admiral bahkan mau repot-repot menungguku di tempat docking semalaman, kurasa itu sudah cukup Admiral"

"Karena itu, Admiral... Jangan bicara seakan Admiral ingin membuat dinding diantara kita, Admi-... Akina-san..."

Dengan tangan agak gemetaran, perempuan di depanku ini memberikan cokelatnya padaku, setelah mengambil cokelatnya aku kemudian berdiri dari kursi mejaku mendekati Prinz dan memeluknya dengan erat.

"Ehh! Ahh? A-Admiral?"

Katanya dengan mulut terbata-bata, sementara aku semakin memeluknya dengan erat seakan tidak ingin melepasnya pergi, cukup lama aku memeluknya akhirnya aku melepaskan pelukanku, kami berdua sekarang bertatap muka dengan jarak sangat dekat. Melihat wajahnya yang memerah aku kemudian tersenyum dan mengambil topi yang dikenakan Prinz, dan mengusap kepalanya, dasar curang, disaat kanmusu yang lain tidak berani memanggil nama depanku dia malah menggunakannya.

"Hei Purin-chan~"

"A-Ada apa Admiral?"

.

.

"Danke, Ich liebe dich"
(Thank you, I Love You)

.

.

Aku mengatakannya, aku akhirnya mengatakannya.

Sebuah pernyataan yang dari dulu ingin kunyatakan padanya, akhirnya tersampaikan juga, Purin yang baru saja mendengar kata-kataku hanya bisa membuka mulut mungilnya dan tanpa ada peringatan langsung memendekkan jarak antara wajah kami dan menempelkan bibirnya ke bibirku.

"!?"

"Uhnnn.."

*licks

"Mmmmnnn"

"Hahhhh..."

Setelah beberapa detik kami berciuman Purin kemudian memegang pipiku dengan kedua tangannya dan tersenyum lebar.

.

.

"Ja, Ich liebe dich auch"
(Yes, I Love You Too)

.

.

.

.

.

~Fin~


Chesuto! Akhirnya selessai juga (Kok rasanya kurang panjang ya?), yahhh soalnya Shiranui gak biasa nulis oneshot sihh, jadi kali ini mungkin banyak kekurangan, tapi yahhh Shiranui mengucapkan terima kasih bagi para reader dan author yang udah mau repot-repot baca fic ini, tolong review kalau ada yang mau kritik, kasih saran, atau semacamnya, nanti akan Shiranui tampung dan gunakan sebaik-baiknya untuk modal fic yang lain.

Bye~ Bye~ Minna~ XD


OMAKE1:

Bismarck: HUWEEEE! *HIC ADMIRAL-SAN! KENAPA KAU TIDAK MENYADARI PERASAANKU!? HUWEEEE!"

Houshou: Anu Bismarck-san kurasa kau kebanyakan minum.

Bismarck: OMONG KOSONG! *HIC HEI WANITA! CEPAT TAMBAH BOTOL SAKENYA!

Houshou: Padahal kau sendiri juga perempuan kan?

Bismarck: CEPAT TAMBAH SAJA!

Houshou: Jangan salahkan aku kalau kau muntah nanti (memberikan botol sake)

Jun'you: Ohh!? Bismarck!? Jarang-jarang aku melihatmu disini.

Bismarck: KAU! SI JAMBUL AYAM!

Jun'you: namaku Jun'you (brengsek! dia panggil aku apa tadi!?)

Bismarck: HEI KAU DENGAR CERITAKU YA *HIC SI PURINNZZZ ITU SUKA SAMA ADMIRAL! TERUS AKU JUGA SEBENARNYA *HIC UDAH SUKA SAMA ADMIRAL! PADAHAL AKU YANG DATANG LEBIH DULU DI TEMPAT INI! DAN SI PURINZZZ ITU LANGSUNG MAEN AMBIL SAJA! MEMANGNYA DIA PIKIR SIAPA DIRINYA!?

Jun'you: O-ohh begitu ya

Houshou: Bukankah rumornya kau yang mengalah, demi melihat mereka bahagia?

Bismarck: ...

Jun'you: ...

Houshou: ...

.

.

.

.

.

Bismarck: AHAHAHAHAHAHHAHAHAHA TENTU SAJA! *HIC KENAPA AKU MELUPAKAN HAL SEPENTING ITU!? NAHHH JAMBUL AYAM! MAMA! AYO KITA MINUM-MINUM UNTUK MERAYAKAN HARI JADIAN ADMIRAL DAN PURINNZZ! AKU YANG TRAKTIR!

Jun'you: (Cepat sekali berubah nya)

Houshou: (Berani dia panggil aku 'mama' lagi, akan kumutilasi[dismantle] dan kujadikan tambahan resource dia)


OMAKE 2

Adimral: Ughhh... rasanya aku tidak sanggup lagi *Upghhh...

Prinz: Ber-bertahanlah admiral, kita hampir menghabiskan semua cokelat ini..

Admiral: Be-benar! Aku tidak boleh menyerah! Semua cokelat ini adalah bukti perasaan mereka padaku! Jadi tidak boleh kubuang!

Prinz: A-Anda terlalu baik...

Admiral: Ka-Kau juga, kenapa juga kau repot-repot mau membantu makan cokelat ini?

Prinz: Sudah jelas kan? Itu karena cintaku padamu... Admiral.

Admiral: Purin-chan...

Prinz: Admiral Akina...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Knock *Knock

Hiei: Oi! Admiral! Prinz! Aku masuk ya? Sepertinya cokelat yang mau kuberikan pada Kongou-Nee sama tidak sengaja terbawa Admiral.

.

.

Hiei: Hmm? Aneh? Tidak ada siapa-siapa disini, Ahh itu kan cokelatku? Hmm? Kok sudah terbuka? Ahh biarlah yang penting isinya masih utuh.

(Kamera kemudian berputar kearah belakang meja Admiral, dan disitu terbaring dua tubuh perempuan dengan mata putih, mulut berbusa dan badan yang kejang-kejang, tentunya kalian tahu siapa dua orang itu kan?)

Hiei akhirnya memberikan cokelat buatannya pada Kongou, reaksi Kongou tentunya bisa ditebak.

tapi itu cerita lain.

Fin? :P