Daddy and Me
Nijkoesmik6894
HunTao!
Dad!Sehun Son!Tao
Ff ini berkisah tentang Sehun si ayah muda yang menenangkan putranya yang sedang demam, dan ternyata putranya mencegah agar dia berhenti genit -_-
Warning! Drabble! HunTao! If you don't like this pair please DON'T READ! Absurd banget beneran. Jangan nyesal kalau ada yang mual.
.
.
.
.
Ctaaaaarrrr~
"Uhuuk. Ayaah! .. ayaah!"
Gelegar Guntur dan hujan lebat yang sedang turun diluar menyamarkan suara teriakan dan tangisan seorang bocah kecil yang telah terduduk dikasurnya.
Sehun tersentak, dia dapat mendengar walau suara teriakan itu terdengar kecil dipendengarannya, suara teriakan yang berasal dari kamar putranya.
Dengan rasa khawatir, dia bangun dari sofa diikuti oleh kakinya yang berlari menuju kamar sang putra. Menghiraukan rasa kantuk dan kepala yang masih berdenyut sakit.
Dia baru saja tertidur, hampir 25 menit yang lalu mungkin. Pekerjaannya yang sengaja dibawa pulang sudah menumpuk dan meminta ia untuk segera diselesaikan. Belum lagi dia selalu mengganti kain kompres sang putra diantara pekerjaan itu. Suhu tubuh putranya belum turun sedikitpun sejak terakhir dia tinggalkan. Sehun amat gelisah, dia takut putra semata wayangnya terkena sesuatu. Awalnya Sehun tidak tidur, dia mengerjakan laporan kantornya di sofa dekat kamar Tao –putranya. Namun disaat hujan turun membawa hawa dingin, matanya menjadi berat dan dia tidak tahan untuk memjamkan mata. Dia juga sengaja begadang di sofa untuk memudahkannya mendengar putranya jika ia terjaga atau memerlukan sesuatu. Dan barusan hal itu terjadi.
"Tao.." Sehun membuka pintu, menemukan sang putra tercinta sudah duduk dikasurnya sambil menangis.
Sehun segera mendekat, memposisikan diri ditepi ranjang, membelai surai legam Tao dengan rasa khawatir. Tak lupa dia memperhatikan Tao, mulai dari ujung rambutnya, tubuhnya, hingga punggungnya jika Tao merasa sakit atau sesuatu.
"Tao takut.. hikks ayah.. jangan tinggalkan Tao.. hiiks" Sehun sedikit bernafas lega saat Tao tiba-tiba memeluknya. Sepertinya bukan sesuatu yang buruk menimpa Tao seperti yang dia khawatirkan, hanya saja dia…
"Ssstt..sstt uljimayo, kau mimpi buruk?" ucap Sehun lembut
Tao mengangguk sebagai jawaban. Sehun mengecup pucuk kepala Tao lalu membawa bocah 6 tahun itu kepangguannya. Ya, bocah itu hanya mimpi buruk saja.
Sehun menempelkan punggung tangannya pada dahi Tao, memeriksa suhu tubuhnya.
"Ya Tuhan, panasmu belum turun sayang" raut wajah Sehun kembali berubah, dahinya mengerut saat merasakan suhu tubuh Tao semakin tinggi.
Tao merengut karena benar badannya masih terasa panas dan dia tidak nyaman akan hal itu. Sehun kembali menarik Tao kepangkuannya. Bocah 6 tahun itu langsung memeluk tubuh tegap ayahnya mencari kenyamanan.
Sehun dapat merasakan tubuhnya memanas karena kulitnya bersentuhan dengan kulit Tao yang panas. Sehun menempelkan pipinya pada puncak kepala Tao, berdendang seraya menepuk-nepuk pelan punggung Tao.
"Ayaaah, aku merindukan Ibu" Tao bergumam didada Sehun, membuat ayah muda itu tersenyum kecut mendengarnya.
"Kau rindu ibu? Berdoalah agar ia mendengarmu Tao"
Tao mendongak mendengar ucapan barusan ayahnya, matanya yang berkantung sedikit gelap seperti panda mengerjap. "Apa ibu bisa mendengarnya? Ibu kan di surga ayah"
Sehun terkekeh mendengar ucapan polos putranya. Yah setidaknya Tao tidak bertanya lebih lanjut seperti 'dimana surga itu ayah? Dan apakah ibu akan kembali?' Sehun mengangguk, "Tentu sayang, ibu pasti mendengar walaupun di surga."
"Baiklah, aku akan berdoa," bocah itupun duduk sejenak, mengatupkan kedua tangannya seraya menutup mata "Ibu, Tao merindukanmu, kunjungilah aku jika kau tak sibuk di surga Ibu, Tao ingin pelukan Ibu"
Sadar atau tidak mata Sehun memanas mendengar doa Tao, setetes air mengalir disudut matanya. Kenapa diusia yang sangat belia, ah tidak. Ketika ia dilahirkan Tao tak bisa berjumpa dengan Ibunya. Tao meski sekecil itu tetap tegar dan tak terlalu cengeng jika dia membutuhkan ibunya. Jika Tao bertanya dimana ibunya, Sehun akan menjawab bahwa 'Ibumu berada disurga dan ia sudah bahagia disana, jadi kau disini harus selalu jadi anak yang baik agar Ibu tidak sedih, oke?' dan ajaib, anak itu langsung mengerti tanpa bertanya lebih lanjut. Jika dewasa nanti Tao pasti akan mengerti dengan keadaan yang sesungguhnya.
Setelah berdoa, tao kembali membuka matanya, tersenyum kepada Sehun kemudian memeluk ayahnya yang tampan itu.
"Ayah, aku menyayangimu, jangan pernah meninggalkanku, dan jangan pernah melirik tante-tante itu lagi, arrachi? Aku benci ketika melihat mata ayah genit melihat tante-tante berpakaian ketat itu"
Jdaaak
Sehun tercekat mendengar ucapan Tao. Tadi dia memuji putranya itu yang bisa dewasa menerima kondisinya tanpa ibu, dan barusan? Tao mencegahnya melirik yeoja seksi? Bagus Tao, ingatkan selalu ayahmu yang jiwa mudanya masih bergelora dan kadang ada pikiran untuk mencari pengganti ibumu.
Baiklah Tao, ayah akan berjanji untuk berhenti melirik yeoja seksi lagi. Ayah akan memfokuskan pikiran padamu.
Sehun mempererat pelukan pada Tao. Semoga besok pagi Tao tidak demam lagi dan ia bisa kembali bekerja agar kebutuhannya dan kebutuhan Tao terpenuhi selalu.
END
Apa ini? #bantingLaptop
Tuh kan nyesel baca drabble abal ini?
Bagi yang sempat baca bio ku, aku udah bilang kan akun ffn ini khusus aku buat untuk pair kesukaan aku dan aku juga mencegah agar jangan memfav atau fol aku jadi author, karena kadang aku bikin FF BTS dengan pair kesukaanku dan kadang bikin FF Huntao juga.
Dan, akun ini juga kadang ada ff aku nanti yang rencananya bakal aku garap sama author kesayanganku JunyaJun hakhak bibi setan itu kadang minta ditimpuk karena permintaannya yang sering aneh-aneh. Bagi yang kenal author Jun pasti tau kalau FF ku pernah dia curi dan dia publish di akun dia xD. Aku hampir seminggu ngambekan ama dia yang emang gak sopan itu -_-
Oke, bay bay
