7 Days Camp

'Kita'kan sahabat!/ "Sahabat...ya?"/ "Rin, jadi..."/ "Lu mengerti, kan? Gue...udah ada orang lain."/ "Iya, gue mengerti, gue Cuma seorang sahabat dan tidak lebih."

Vocaloid By Crypton

This story by me

Yeah~ Aka kembali dengan fanfic baru~ kali ini bukan one shot! Tapi kali ini berchapter, karena bosen bikin cerita one shot terus, dan ada yang minta Aka bikin cerita chapter, maka Aka bikin yang berchapter sekarang! Hope you like it!

.

.

.

.

.

Day one: Treasure Hunt!

"ASEEEKKK! PERGI KEMPINGGG!" teriak Gakupo sambil nari-nari Gaje.

"Diem ah, norak lo!" Omel Luka yang ada disebelah Miku, Miku masih sibuk makan keripik negi.

"TEGANGAN CINTA TAK DAPAT DIHINDARI LAGI!" Gakupo mulai nge-dangdut. "KALA KUCOBA MENYAPAMU-"

"ASTUTEYY!" teriak Lui heboh. "SEAKAN MELEDAK DETAK JANTUNGKU KARENAMU-" Kaito ikutan nyanyi. "SESAAT SETELAH KU KENAL DENGANMU!" lanjut Lui.

"Dafuk..." gumam Miku cengo.

"KERINGAT DINGIN MULAI MENYERANG-" Lui joget-joget diatas kursi. "AMBISI DALAM DADA MENGGEBU-GEBU-" Kaito ikutan goyang.

"OHHHH ASTUTEEEYY!" teriak Gakupo kaya orang gila, "APA YA!" balas Kaito dan Lui.

"I LAPP YU! OHHHH ASTUTEEEYYY!" Teriak Gakupo makin menjadi-jadi, "APA SIH!"

"KAU PACARKU!"

"Hah..." Ring mingkem liat Lui joget-joget diatas kursi. Yang lainnya Cuma bisik-bisik dengan tatapan 'Apaan sih itu orang'.

Muka Luka memerah, marah. "DIEM WOIII!" omel Luka. "TAKKAN KUPUNGKIRI HASRATMU PADAKU!" Gakupo masih nyanyi. "BUKAN HANYA SAAT KAU UCAPKAN CINTA!" lanjut Lui.

"DIEMM! DIEEEMMM!" Teriak Luka udah mulai ngamuk, sementara Gakupo, Kaito dan Lui masih sibuk joget-joget diatas kursinya.

"BUKAN HANYA SAAT KAU UCAPKAN CIN-" BRUAAAKKK! Gakupo ditimpuk tas sama Luka, Kaito sama Lui langsung duduk manis.

"Ukh..." Rin malah mabok darat. "WOIII! KADAL APA YANG BERBAHAYA?!" Meiko mabok wine, entahlah tuh orang dapet wine darimana.

"WOII! KADAL APA YANG BERBAHAYA?!" teriak Meiko sekali lagi, hening...gak ada jawaban.

"JAWAB ATAU GUE BACOKIN SATU-SATU?!"

"KADALUARSA, MAMAH!" jawab semuanya kompak. Daripada nanti dibacok beneran, coba.

"SIAPA YANG MAU NYANYI?!" Teriak Meiko mabok. Hening...sekali lagi hening...

"YANG GA JAWAB GUE TENDANG KELUARRRR!" teriak Meiko yang lagi mabok, semua langsung merinding.

"YEEEYYY! AYOOOO! ASEEEKKK!" Akaito nangis bombay, daritadi udah babak belur digebukin Meiko yang mabok.

"BALONKU ADA LIMAAAA RUPA-RUPA WARNANYAAAA IJO KUNING KELABU! MERAH MUDA DAN BIRU MELETUS BALON HIJAU-" Meiko mabok berat, yang lain hening lagi.

"GUE LEMPAR BOTOL WINE NIH!" Ancem Meiko. "MELETUSS BALON IJJOOO DAAARRR! HATIKU SANGAT KACAU! BALONKU TINGGAL LIMA PULUUUHH!" Nyanyi Gakupo ngawur.

"Hush! Ngawur, lo! Yang bener tuh! BALONKU TINGGAL ENOLLL KUGIGIT-GIGIT TERUUSSSS!" Lui ikutan nyanyi ngawur.

"MUEHEHEHEHE! SALAAAAHHH! YANG BENER TUUUHH! BALONKU TINGGAL DUAA! KU INJEK-INJEK TERUUSSS!" Len join-join, semuanya hening.

"AHHH! GUE DIKACANGIN!" Isak Len lebay.

"GINI, NIH! BALONKU TINGGAL NAMA! KUKUBUR SEMUANYAAA!" Ring nyanyi.

"Jiahahahahaha! Emang orang tinggal nama!" terdengar suara-suara ketawa riuh.

"NOHH! DIA DITEPOKIN, DIKETAWAIN! GUE DIKACANGIN!" Len pun pundung.

"Meiko mulai semaput, yang lainnya menghela nafas lega, kecuali Akaito.

"Kita main sambung kata, yookk! Mulai dari gue, ya! HEN*PIIIPPP!!" teriak Gakupo, kemudian langsung di sambet Luka.

"T** AYAM!" teriak Kaito, Rin langsung pucet, kan tadi saya tulis, Rin mabok darat.

"BEGO LU! SI RIN MAKIN MUAL NOH!" Miku nge-jitak Kaito.

"Em...Aman..." ucap Ring. "Eh...Anjing..." ucap Lui. "eng...INGAT!" seru Miku.

"Ukh...Atma..." Rin udah lemes. "Apaan tuh, Atma?!" tanya Luka.

"MENEKETEHE!" ucap Rin yang udah lumayan gak mual lagi.

"Mamu! Au ah!" Luka ga peduli. "Mu-Mu-MUAL!" teriak Gakupo lebar, semuanya langsung melotot ke arah Gakupo.

"Ukh...ukh...u-uek..." Rin udah mau muntah. Len langsung nyamber ember#wuih...canggih, darimana, tuh?

"OEEEKKKK!" Rin akhirnya muntah, Len bergumam 'Astafiruloh...' sambil nutupin muka.

"JIAHAHAHAHA! Gimana rasanya, Len?" tanya Lui, dengan tampang kecut Len bilang "Au ah...SELEKETEP!"

.

.

.

.

.

"Perasaan sepi amat..." Gakupo liat sekelilingnya, lagi pada tidur. Lalu Gakupo liat Kaito yang tidurnya mangap-mangap.

"Oi...Len! lu bawa garem, kan? Gua minta satu sendok!" Len mengangguk dan mengeluarkan garemnya.

"Oi, Lui...kene-kene!" Gakupo memanggil Lui. "Nih...Kite...pst...pst...pst...pst..gimana?" mereka bisik-bisik dengan muka troll.

"SIP!" Lui mengacungkan jempol. Gakupo memasukkan sesendok besar garam itu kedalam mulut Kaito, nah tinggal bangunin si Kaito.

"Oi! Bangun, Kai! Bangun!" Gakupo bangunin Kaito. Kaito pun bangun.

.

.

.

.

1 detik...

.

.

.

.

Dua detik...

.

.

.

.

Dua stengah detik...

.

.

.

.

"ASIIINNN!PUEEEHH! PUEEEHH! HANNYYIINNG! APAAAN INIII?!"

"JIAHAHAHAHAHA! HUAHAHAHAHAHA! ASIN KAAANN?! ASIN KAAANN?! AKAkAAKAAKKAKA! OHOKKK OHOKK!" Lui ketawa sampe keselek.

"HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA MUAKAKAKAKAKAKAKAKAKA! KOPLAK BANGET TADI SI KAITO! Eh, karokean, yok?" ajak Gakupo dengan senyum penuh arti#cielah.

"AYYYOOOKKK!" Jawab Lui dan Kaito.

.

.

.

.

"TAKKAN KUPUNGKIRI HASRATKU PADAMU-"

"BUKAN HANYA SAAT KAU UCAPKAN CINTA-"

"BUKTIKANLAH SETULUS HATIMU-"

"KALAU KAU SUNGGUH-SUNGGUH MENGINGINKAN AKU-"

.

.

.

.

Miku, Luka sama Ring langsung melek, sekali lagi melihat ketiga anak nista ini joget-joget gak jelas diatas tempat duduknya.

"Malu gue punya pacar kaya dia..." gumam Luka kecut. "Sama!" Ring dan Miku menimpali

.

.

.

.

"SUNGGUH BAHAGIA RASANYA SETENGAH MATEE!"

"MEMANG ITULAH JAWABANNYA NANNTEEE!"

"LANGSUNG SAJA KUGENGGAM TANGANMU OH ASTUTEY!"

"SEBAGAI TANDA KAU TELAH JADI MILIKKU! YESSS!"

.

.

.

.

Ketiga anak nista itu sibuk joget-joget sendiri diatas, kecuali Len yang sok alim sama Akaito yang udah lemes gara-gara Meiko.

"Gimana, ntuh?" tanya Ring. "Au ah, gelap!" ujar Miku dan Luka bersamaan.

"Ini masih siang." Jawab Ring.

.

.

.

.

"OH AASTUTEYY! I LAP YU!"

"OHH ASTUTEY! KAU PACARKU!"

"YIHHHHAAAAAA!"

.

.

.

.

Yang lainnya Cuma bisa sweatdropped. Acara dangdutan itu berlangsung sampai Pak Kiyoteru menghancurkan waktu dangdutan mereka.

"KALIAN INI NGAPAIN?! NYANYI-NYANYI PAKE NAIK KURSI SEGALA! BLA BLA BLA BLA-" mereka bertiga pun menerima 'pidato' panjang dari Kiyo-sensei.

"Jiakakakaka! Kena, deh!" Miku cekikikan liat tiga anak nista tersebut lagi dimarahin.

"EH! UDAH NYAMPE TUUHH! IHHH GILEE! BAGUS TUH! WUIIHH!" Ring teriak-teriak gak jelas.

"Huuuu lebay!" ujar Miku.

"Diem lo!"

"Udah deh, daripada ribut mending sekarang turun dan atur barang-barang kita, sekalian bantuin gua diriin tenda!" Luka membawa tas besarnya, Miku dan Ring sweatdropped, sebab tas Luka paling besar dari mereka semua.

.

.

.

.

"EH! MIRING! MIRING! KESANA DIKIT!"

"GAK BISA! UDAH GAK BISA!"

"BANGUNIN SI MEIKO SAMA RIN, WOOYYY!"

"GUE TAKUUUTT DIGAPLOOKK!"

"BERISIK LO PADA! GUA GAK BISA TIDUR!"

"JANGAN TIDUR! BANTUIN HOYYY!"

.

.

.

.

Sekarang giliran para ibu-ibu yang repot sendiri, yak! Mereka lagi sibuk dan heboh sendiri, padahal Cuma mendirikan tenda, hadeh...

"SIP! MASUUKK!" Rin dengan semangat empat lima memasukkan tasnya ke dalam.

"Wuih...LUAS! LUAS!" teriak Ring kaya orang ndeso.

"Puanas nih...ngomong-ngomong sekarang jam berapa? Laper..." ujar Miku.

"Umm...jam setengah dua siang." Ujar Luka melihat jam tangan warna pinknya.

"Makan, ah..." Miku membuka kotak makannya, isinya adala Mie Special rasa Negi Segerobak Isi dua#masih ingat dengan mie ini? Ada di fanfic Aka yang sebelumnya XD.

"Yo, gue juga makan, ah..." Luka mengeluarkan kotak bekalnya, ada kue dengan rasa Tako dan Tuna a la Luka. Yang lain ngeliatinnya horror.#Ini juga ada difanfic Aka sebelumnya.

"Ukh...gue ga makan, deh..." Rin, Meiko sama Ring ga nafsu liat makanan Luka sama Miku.

Baru satu senti sendok didepan mulut, tiba-tiba ada bunyi peluit. Miku sama Luka gerem-gerem.

"Tuh, suruh kumpul, tuh." Ring keluar bersama Rin dan Meiko, diikuti Miku dan Luka yang manyun karena kelaperan.

.

.

.

.

"Kita akan mengadakan permainan!" ujar Pak Kiyoteru. "Pertama, buat kelompok berjumlah 10 orang!"

"Eh...panggil anak-anak!" kata Luka. Rin cengo "Anak elu sama Gaku?"

"YA BUKANLAH! ANAK-ANAK VOCCO!" Teriak Luka dengan wajah memerah, "Cuit...cuit..." goda Miku.

"Diem lo!" Oh iya, VocCo alias Voca Community, adalah komunitas yang dibentuk Luka dan Miku, saat mereka pertama kali bertemu.

"Nah, berarti lengkap, siapa ketuanya gue gak mau, lho-" Luka mingkem, yang lainnya udah nunjuk Luka.

"KOK GUE LAGII?!" bentak Luka. "Elu lebih cocok..." jawab semua singkat, Luka manyun lagi.

"Permainannya apaan...?"

"Permainan ini namanya Treasure Hunt!"

"Hah...? trisur han?" tanya Len, aduh...ndeso abis nih anak satu.

"Treasure Hunt! Macem apaan tuh 'trisur han'." Jelas Gakupo. Len ngangguk-ngangguk.

"Para ketua kelompok mohon ambil petanya!" jelas Kiyoteru-sensei, dengan sangat terpaksa dan enggak ikhlas, Luka maju kedepan ngambil peta itu.

"..." Rin bengong liatin Len #yap! Disini, Rin dan Len belum jadian!

"Rin? Kok bengong...?" tanya Miku, Rin menggeleng.

"Enggak kok, Mik." Jawab Rin basi. Miku memberinya death glare, untuk menjelaskan masalahnya.

Rin menghela nafas.

"Gue lagi galau..." jelas Rin pelan, berusaha menahan air matanya.

"Oh...gua tau...soal Len?" Rin mengangguk.

'Kita'kan sahabat!' Rin menunduk mengingat kata-kata Len, sahabat, tidak lebih, padahal, Rin menginginkan lebih.

"Eh, Rin! Udah mulai, tuh! Ayo!" Miku menggandeng Rin, Rin hanya menunjukkan senyumnya, senyum terbasinya.

.

.

.

.

"KANAN!"

"KIRI!"

"KANAN!"
"GUE BILANG KIRI YAH KIRI!"

.

.

.

.

Rin melihat Len yang sedang sibuk berdebat dengan Miku, Rin sekali lagi menhela nafas. 'Sahabat, ya...' batin Rin sekali lagi.

"Rin? Ayo buruan!" ajak Meiko.

"Eh...iya..." Rin berjalan mengikuti mereka, sebelumnya, ia sempat bertemu pandang dengan Len, membuat suasana hatinya makin tidak enak.

Rin ingat, Len mantan SeeU, gadis blasteran Korean itu, darimana Rin mengetahuinya? Menanyakannya langsung? Tidak. Rin melihatnya, Len, yang bergandengan dengan SeeU, Rin berusaha menahan rasa benci, kesal, cemburu. Ya, cemburu.

"Oi! Rin! Kok kamu nangis?" tanya Ring, Rin sesegukan.

"Eng-enggak...srot...srot..." Rin sesegukan, yang lain menoleh, "Rin nangis? Kenapa?" tanya Luka, Len juga melihatnya, Rin menggeleng.

"Enggak..."

"Boong! Rin nangis, kok!" ujar Ring.

"Jangan nangis, dong! Kita disini..." hibur Luka.

"Makasih..." jawab Rin sesegukan.

"Ayo, kita lanjut!

[Di skip, karena author males ngetik, soalnya bakalan banyak XP#PLAK!]

"Aduh...bener gak barangnya, Pak?" tanya Luka menyerahkan kotak yang tadi disebar dia area permainan 'Treasure Hunt'.

"yak, benar. Kalian boleh istirahat, berkumpul disini lagi jam tujuh malam." Ujar Pak Kiyoteru.

"Mandi, ah!" Miku dan Luka ke kamar mandi, sementara Ring dan Meiko jalan-jalan.

Rin menghela nafas, kemudian ia melihat Len di pinggir danau.

"Hai." Sapa Rin dengan senyum kecut.

"Hai juga, tadi kenapa lo nangis...?" tanya Len, Rin Cuma menunduk, tidak menjawab. Len mengerti, dan memilih diam.

Terjadi keheningan sesaat diantara mereka berdua.

"Jadi...lo nangis...gara-gara gue...?" tanya Len, Rin sedikit terkejut dan perlahan mengangguk.

"Maaf..." gumam Len, namun Rin masih bisa mendengarnya.

"Ga papa..." jawab Rin, meskipun hatinya berkata lain.

"Lu mengerti, kan? Gue...udah ada orang lain."

"Iya, gue mengerti, gue Cuma seorang sahabat dan tidak lebih." Bisik Rin lirih, ia merasakan kedua iris tealnya sudah dipenuhi air.

Len terdiam, keheningan menyelimuti mereka sekali lagi.

Tiba-tiba...

.

.

.

.

BYUUUUURRRRRRR!

"WOYY ULAH SIAPA, NIH?!"

"CIELAH! CUIT-CUIT!"

"ASEKK!"

"DIEM LO PADA!"

"HOI! GUA IKUT KECEBUR! GUA UDAH MANDI, TAU!"

Rin tersenyum kecil, kemudian tertawa bersama teman-temannya itu, berusaha menyembunyikan luka di hatinya.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED!

Ehem...ehem...kali ini, gak humor-humor amat...ada romancenya sama friendshipnya! Di chapter depan, bakan kutingkatkan lagi romancenya! Jaa nee~~~