Jejak Kaki Author: Untuk merayakan kembalinya Shila dari hiatus, Shila pun membuat beberapa Fic lagi. Silahkan di baca dan mampir di fic lainnya.
.
.
.
"AYO KELAS SATU!"
Chapter 1
Disclaimer: maunya sih DnA punya ane :')
Warning: Typo, bromance berlebih
Rate: K+
Genre: Friendship, Humor
.
.
.
Di Jepang, pertandingan baseball sma merupakan salah satu pertandingan olahraga yang cukup populer. Jangan mengaku orang Jepang kalau tak tahu permainan ini. Maka tak banyak pula anak sma yang rela menghabiskan masa remajanya dengan memainkan bola serta tongkat tersebut.
Salah satunya adalah SMA Seido. Sma yang dulunya pernah mengharumkan namanya atas keberhasilan memasuki final Koushien. Serta para pemain andalannya yang selalu giat berlatih. Setiap hari mereka fokuskan untuk mengasah kemampuan mereka. Mereka sangat serius untuk menggapai cita-citanya.
Apa mereka tak bosan? Apa mereka tak jenuh?
Mungkin iya, tapi tidak jika...
"OOOOOOSSSSHHHH!"
"SAWAMURA BERISIK!"
Di salah satu sisi lapangan terdapat beberapa rookie yang sedang berlari mengelilingi lapangan. Selagi si trio anak kelas satu bertanding siapa yang dapat berlari lebih kencang, sang senior malah meneriakinya lantaran berisik.
"HOI KALIAN KELAS SATU!"
Tapi diabaikan begitu saja.
"FURUYA TUNGGGUUUUU!" Sawamura Eijun, nama anak kelas satu yang berlari dengan berisiknya. Sedangkan nama yang dipanggilnya adalah Furuya Satoru. Pemuda yang juga kelas satu, posisi yang sama yaitu pitcher, dengan postur tubuh lebih tinggi.
"Eijun-kun. Jangan berteriak lagi, Kuramochi-senpai sudah marah tuh." Yang menyusul mereka berdua adalah yang paling pendek di antara ketiganya, Kominato Haruichi. Mereka bertiga berlari saling berkejar-kejaran. Memang anak kelas satu saat ini sedang disuruh lari mengelilingi lapangan. Tapi bukan berarti saling berkejar-kejaran seperti mereka bertiga ini . Hmm, mungkin mereka terlalu bersemangat.
Sedangkan anak kelas satu yang lain hanya berlari santai untuk memenuhi tugas semata, termasuk si duo lainnya, Kanemaru Shinji dan Toujou Hideaki.
"Kau tidak mengikuti mereka, Kanemaru?" tanya sang mantan pitcher yang kini sudah beralih posisi menjadi outsider itu, Toujou.
"Huh.. latihan kita baru saja dimulai. Aku tak ingin menghabiskan tenaga hanya untuk berlari." Yang hanya dijawab dengan malas oleh Kanemaru.
Di sisi lain lapangan, yaitu para senior kelas dua sedang mengawasi para anak kelas satu, termasuk Kuramochi yang sedari tadi berteriak pada trio anak kelas satu yang ributnya minta ampun –padahal hanya berlari.
"Che.. mereka selalu saja ribut. Apalagi Sawamura itu." Gerutu Kuramochi yang ditanggapi kikikan dari sang catcher andalan Seido, Miyuki Kazuya.
"Biarkan saja. Paling nanti lelah sendiri."
Dan benar saja, setelah selesai trio kelas satu itu tepar di atas tanah sambil mengambil nafas. Lain si trio, lain si duo. Si duo hanya duduk santai sambil mengelap keringat dan berbagi minuman. Ecieee.
Salah satu dari mereka, yaitu Toujou pun berdiri.
"Oi.. mau ke mana?" tanya Kanemaru.
"Mereka sepertinya sangat kelelahan, pasti haus." Katanya sambil melirik pada si trio, memberi isyarat bahwa mantan pitcher itu akan memberikan minumannya.
"Huh.. merepotkan." Dengan sok judes Kanemaru segera berdiri. Ia ambil beberapa botol minuman yang lain kemudian berjalan mendahului Toujo. "Minumanmu itu ya untukmu, jangan dibagi pada orang lain. Nanti kau minum apa?"
"Eh? Tapi tadi kau meminum minumanku."
Kanemaru gondes. Mengabaikan Toujou ia berjalan cepat ke arah si trio. Dasar.
"Oi baka! Ini minuman kalian!"
"Kanemaru! Terimakasih! Terimakasih! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami kalau kau tak datang!" Kata Sawamura dengan suara setengah berteriaknya sambil memeluk kaki Kanemaru. Jangan lupakan air mata yang mengalir deras menghiasi harunya.
"ARRGG! LEPASKAN! SALAHMU SENDIRI LARI SEENAK JIDAT!"
"Terimakasih Kanemaru." Yang ini sudah jelas siapa. Si Kominato bungsu mengambil air minumnya kalem dan ucapan terimakasih seadanya tanpa adegan lebay.
"Gluk gluk gluk." Si Furuya hanya mengambil air minum dengan 'doumo' dan langsung meneguk setengah botol.
Kelimanya kemudian berkumpul merapat disana sambil melepas lelah.
.
.
.
.
Latihan memukul.
Kelima anak kelas satu kesayangan kita kini mengantre bak anak bebek mengikuti sang induk, yang kali ini sang induk adalah catcher andalan mereka si Miyuki Kazuya. Ia sedang bersiap-siap memukul dari kotak batter.
KLANG
Homerun.
"Uohh. Miyuki. Jarang sekali kau bisa memukul bagus tanpa ada runner. Hmm. Mungkin kau sudah menyadari akan arti menjadi clean up." Oceh Sawamura tepat dibelakangnya.
"Diam kau, Bakamura." Kata Miyuki melirik ke belakangnya yang terdapat barisan lima kouhai mengantre siap untuk giliran mereka latihan memukul. "Pfftt..."
"Kenapa kau tertawa, ha!?" Sawamura merasa tersinggung.
"Hahaha. Lucu saja. Di antara kalian berlima, hanya kau yang paling payah dalam memukul." Kata Miyuki sambil menunjuk mereka berlima. Anggota Seido yang lain yang mendengar komentar Miyuki hanya tergelak tawa, sedangkan Sawamura hanya kesal.
"GGGRRRRRRR..."
"Tidak apa, Eijun-kun." Kata Haruichi menghibur sambil menepuk pundak temannya itu. "Tapi kaulah paling jago nge-bunt."
"Hanya nge-bunt gitu, Harucchi!?"
"Ya. Mungkin setiap giliranmu kau hanya akan melakukan bunt." kata Kanemaru.
"DIAAAAMMMM!"
"Hahahahahahaha."
.
.
.
.
"Nah, bersiaplah. Kita kedatangan anak kelas tiga yang akan melihat kita latihan hari ini."
Para anak kelas tiga –termasuk sang manager di dalamnya– kemudian memasuki lapangan dengan aura mengintimidasi. Terutama dari sang kapten sebelumnya, Yuki Tetsuya. Sepertinya ia sangat bersemangat karena dapat menginjak lapangan kembali setelah beberapa lama absen untuk persiapan ke jenjang berikutnya. Tak lupa pula kehadiran anak kelas tiga lain, seperti spitz-senpai misalnya alias Isashiki Jun.
"HOORAAAA! APA YANG KALIAN LIHAT, HAH? CEPAT LATIHAN DAN JANGAN BERMALASAN!" Tuh kan, baru saja datang sudah menebar aura intimidasi apalagi dengan kalimat perintahnya itu. Beberapa anggota yang lain pun pada lari tunggang langgang dan segera berlatih karena tak ingin diomelin oleh para anak kelas tiga.
Lain dengan anggota pemain lain pula dengan manager. Kita intip sekilas di bagian pinggir lapangan tempat manager berkumpul. Bukannya teriak-teriak tak jelas serta bentakan seperti kumpulan lelaki di sebelah, teriak-teriak di sini malah seperti ini.
"Kyaa... senpai~ Selamat datang kembali!"
"Lama tak bertemu."
"Huuueee... aku kangen."
"Iya iya. Hehe.. aku juga kangen."
Disini mah bertebar aura girly juga pelukan dan sambutan hangat. Hmmm.. lelaki dan perempuan memang beda ya.
Yuk lanjut.
"Oi, Toujo." Isashiki meneriaki Toujo. Berteriak dengan keras sehingga semua perhatian tertuju pada mereka.
"A, ada apa? Senpai?" Tanya Toujo sedikit gagu. Sang senior kemudian mendekati dirinya.
"Kau tak ingin menjadi pitcher lagi?"
"Maaf?"
Pertanyaan dari Isashiki pun terdengar oleh ke dua pitcher kelas satu, Sawamura dan Furuya.
"Ayolaaahh.. kalau kau berlatih pasti bisa. Bahkan ku pikir kau bisa lebih baik dari Furuya dan Bakamura itu." Kata Isashiki berbicara dengan kuat dan penuh sindiran. Sepertinya memang itulah maksud Isashiki. Kedua pitcher itu pun mendekati mereka.
"Jangan panggil aku baka, spitz-senpai." Sawamura langsung nyosor aja.
"Kau juga jangan memanggilku begitu!"
"Aku tak akan menyerahkan posisi ace padamu." Yang ini Furuya langsung mengeluarkan aura hitam karena egonya itu.
Toujou sedikit mengerti maksud dari Isashiki yang hanya ingin memanas-manasi pitcher mereka itu agar mereka lebih bersemangat lagi.
"Ah.. Bagaimana ya. Aku juga ingin berdiri di atas mound, sih." Jawab Toujou.
"APAA!?" Kedua pitcher itu pun berteriak terkejut merasa posisi mereka bisa terancam jika mantan pitcher itu memang ingin kembali ke jalan yang benar eh maksudnya kembali ke posisi semulanya sebagai pitcher.
"Hahaha.. bercanda." Jawab Toujo lagi dengan tawa. "Tapi tidak, terimakasih. Ku pikir outsider juga posisi yang cocok untukku. Dan, aku juga ingin menjadi seperti Isashiki-senpai." Katanya menatap Isashiki dengan yakin.
"Sepertiku, huh?" Isashiki hanya membalas dengan tatapan tajam. "Terlalu cepat sepuluh tahun, dasar anak kelas satu! Kau tak akan pernah bisa sepertiku kalau bermalasan terus!" kemudian pergi meninggalkan mereka disana dengan sikap bossy-nya. Sedangkan Toujou hanya tersenyum saja melihat senpainya yang satu itu. Sedangkan kedua pitcher yang lain hanya menatap bingung.
"Jadi, kau ingin menjadi pitcher lagi atau tidak sih?" Tanya Sawamura dengan anggukan dari Furuya.
"Sudah kubilang tidak, kan."
"Huft.." Keduanya bernafas lega.
.
.
.
.
Ini sebenarnya sudah dari dulu saya pingin buat, dulu juga mbak neko nge-request trio ichinen :D tapi saat itu yah memang saya masih syusyah mau buat jadinya yaa gak selesai-selesai.
Dan sekarang saya buat deh mereka berlima karena memang kan selain si trio ada si duo itu lagi. Khikhikhi...
lumayan buat nambah bahan fangilrlingan XD
Ampun saya fujo sangaaadddhhtt!
EHEM!
Maaf atas hiatusnya Shila sebelumnya. Memang niatnya sih selama hampir dua bulan (ya?) Shila mau istirahat dulu dan mau mensucikan diri. Ceilee.. tapi setelah itu bakal bejad lagi. #ditimpuk
WAAAHHH... Disini sudah rame ya gak kayak dulu lagi yang masih sepiiiiiiii pake banget malah. Shila gak tau nih apa masih di sambut atau enggak di sini karena udah seenaknya aja kabur. Maaf banget ya. Tapi sebentar kan cuma? (Sebentar apanya!?) Jadi nggak enak :')
Aahhh... tak tahulah Shila apakah ni bagus atau ndak. Begitu juga dengan fic yang lain.
Semoga aja dengan begini Shila di maafin ya karena udah hiatus. ;)
ai lop yu semuanyaaaaaaaa...
Maaf apabila ada kesalahan. Typo. Kata. Kesamaan dan segala jenisnya, semua hanya kebetulan semata. Terimakasih.
ShilaFantasy
