Summary : Inilah awal cerita Deidara bisa jadian dengan Sasori XD
Pairing : SasoDei.
Warning : Shonen ai, gaje, gak lucu, gak kreatif, semua isi cerita ini adalah kenyataan yang pernah saia alami.
Genre : Parody/ Romance
Rated : K
Author's Note : Fic ini merupakan side-story dari fic saia yang satunya lagi (yang akan segera saia update). Yah, mumpung saia masih inget ama kejadian bulan lalu yang sempat membuat saia 'serangan jantung mendadak' itu ==
Okay, happy reading!
.
Disuatu malam minggu yang cukup indah, tampaklah seorang cewek -digaplok-, eh, salah, maksud saia, cowok berambut kuning panjang yang diikat sedang duduk disisi ranjangnya yang berada dikamarnya yang penuh dengan poster ledakan.
"Huh..." cowok yang sudah kita ketahui bernama Deidara itu meng-"huh", salah satu gejala anemia -?-, eh, maksudnya, gejala bahwa dirinya kini sedang bosan.
"Huh, kalo lama-lama gini, gue jadi BT, un. Malam minggu gini gue kok enggak ke mana-mana," sungut Deidara sambil menatap langit malam lewat jendelanya yang sengaja dibukanya.
Kemudian, dia memandang HP-nya yang ada dimeja tak jauh darinya.
"Aha, un!" tiba-tiba saja Deidara teriak kesenengan, entah karena apa. Kemudian, dia mengambil HP-nya dan mulai mencari nomor HPyang ingin dia kirimi SMS.
-Flashback Mode : On-
Disiang yang panas, dan disebuah sekolah yang bernama "Akatsuki Gakuen".
Terdapat seorang cowok berambut hitam panjang diikat satu yang sedang enak-enakan minum teh es.
"Itachi-san, un!" Merasa namanya dipanggil, cowok yang sudah kita ketahui bernama Itachi itu menoleh kearah kanan dan mendapati cowok berambut kuning ngejreng sedang berlari kearahnya.
"Hn, ada apa, Dei?" jawab Itachi dengan cool-nya.
"Hosh, hosh, Itachi-san punya nomor, hosh, HP Sasori-danna gak, un?" tanya cowok yang dari tadi ngejar Itachi dengan ngos-ngosan.
"Hm, ada, emangnya napa?" tanya Itachi lagi sambil tetap mempertahankan ke-cool-annya.
"Minta nomornya donk, un?" pinta Deidara sambil mengeluarkan HP-nya.
"Hm, okelah." kata Itachi sambil mengeluarkan HP-nya juga.
"Nih, dengerin, ya," Deidara langsung siap-siap megang HP-nya dengan seksama.
"08xxxxxxxxxx," Itachi membacakan nomornya, sementara Deidara mengetik nomor HP Sasori di HP-nya dengan tekunnya -?-.
"Udah, un?" tanya Deidara sambil menatap Itachi dengan mata berbinar-binar –halah-
"Udah." Jawab Itachi sambil memasukkan HP-nya.
"Yaudah, teng bawa kayu, ya, un!" teriak Deidara penuh semangat sambil mengambil ancang-ancang untuk meninggalkan tempat itu.
"Et, tunggu, Dei." sahut Itachi tiba-tiba dengan tangan memegang lengan baju Deidara.
"Ada apa, un?" Tanya Deidara heran.
"Teng bawa kayu itu apa?"
Gedubrak!
Deidara langsung "gubrak" setelah mendengar pertanyaan Itachi yang menurutnya konyol. Kemudian, Deidara tertawa terbahak-bahak. Mulut yang ada ditangannya pun juga ikut tertawa –?-
"Hahaha, lu gak tau, Chi, un?" Tanya Deidara setelah tawanya agak mereda.
"Gua kagak tau, emangnya itu tuh artinya apa sih?"
"Hhh, gak gaul lu, un," gumam Deidara yg telah membuat Itachi tambah heran plus jengkel.
"Itu tuh artinya 'tengkyuu', baka, un." Sambung Deidara yang membuat Itachi sweatdropped.
"Eh?" Itachi meng-"eh" saking kagetnya.
"Yaudah, un, bye, bye, un!" Deidara berlalu sambil lari dan menghilang entah kemana.
"?" Itachi hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yg emang udah berkutu sejak dulu –di tsukuyomi-
-Flashback Mode : Off-
Kini Deidara sedang asik ngetik sepatah dua kata -?- pada HP-nya tersebut.
By Deidara :
Hey, ini Sasori 'kan?
Setelah itu, dia mengirim isi SMS itu kepada nomor kontak di HP-nya yg dinamainya "Sasori-danna".
Dia sengaja enggak ngetik trademark-nya (baca : "un"-nya) karena dia bermaksud untuk mengerjai Sasori.
Namun, belum sampai 1 menit, tiba-tiba HP-nya berdering, pertanda SMS masuk.
By Sasori :
Hm, bener, ni siapa ya?
Deidara heran, kok SMS-nya bisa dibalas secepat ini oleh Sasori, biasanya jika dia mengirim SMS ke teman-temannya yang lain, biasanya 2 menit aja belum masuk.
By : Deidara
Hm, gua stalker lo, jadi, lo musti hati-hati, karena gua akan memakan lo -?-
Karena bingung, akhirnya Dei memilih kalimat itu untuk menakut-nakuti Sasori.
By Sasori :
Hah? Emangnya lu Sumanto apa?
Lagian, gua ini boneka, jadi mana mungkin lo bisa memakan gue.
Deidara sweatdropped, heran pada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa lupa kalau Sasori itu adalah boneka?
By : Deidara
Yah, terserah lo dah, yg pasti gua ini stalker lo…
Akhirnya, Deidara menunggu balasan SMS-nya tersebut.
'Loh? Kok balasan SMS gue lama ye?' batin Deidara heran, padahal dari tadi SMS-nya selalu dibalas dengan cepat.
Tiba-tiba, HP Deidara berdering lagi.
By : Sasori
Hm, lo Deidara 'kan?
Setelah membaca SMS itu, Deidara langsung terdiam tanpa bicara dan tanpa bergerak. Seakan-akan dia dikutuk menjadi batu seperti Malin Kundang.
By : Deidara
Eh, lo tau darimana, un?
Dan sekarang, Dei memutuskan untuk memuat trademark-nya (baca : "un"-nya) di SMS tersebut. Dikarenakan, identitasnya sudah diketahui oleh Sasori.
By : Sasori
Ya, jelaslah gue tau, lha wong gue juga udah punya nomor HP lu sejak dulu.
Sekarang Dei membatu lagi, kaget akan kenyataan bahwa ternyata Sasori sudah mempunyai nomor HP-nya sejak bahari kala.
By : Deidara
Oh, baguslah kalo gitu, jadi gue gak perlu nyebut nama gue lagi disini….
By : Sasori
Hm, terus, lo mau apa?
By : Deidara
Yah, kagak napa-napa, gue cuma mau ngetes doang, betul kagak ni nomor Danna ato enggak…
Karena merasa kebelet, akhirnya Dei langsung ngibrit ke toilet, meninggalkan HP-nya dalam kesendirian –halah-
Setelah bermenit-menit lamanya, akhirnya Dei pun keluar dari dalam toilet dan langung ngambil HP-nya.
Ternyata, dia dapat 2 buah SMS dari pengirim yg sama, yaitu dari saudara Sasori.
By : Sasori
Eh, lo lagi ngapain?
Dan
By : Sasori (juga)
Woy, napa diem? ==
Akhirnya Deidara membalas SMS tersebut dengan keadaan yang rada-rada lusuh gara-gara sempat kesemprot air septictank -?-
By : Deidara
Gua tadi lagi ada di wese, makanya balasan SMS dari gua jadi lama…
Dan sekarang malah giliran Sasori yang lama membalas SMS-nya.
'Ni orang gak nentu jadwal -?- ngebales SMS gue.' batin Deidara heran.
Karena bosan, akhirnya Deidara memutuskan untuk mandi, bermaksud untuk membersihkan dirinya dari air menjijikkan yang tadi nge-ciprat ke muka dan tangannya.
Pada saat Dei hendak masuk ke kamar mandi, Dei sempat ngeliat jam dinding yang menunjukkan pukul 22.30. Memang tidak baik mandi di tengah malam gini, tapi Dei berusaha mengacuhkan hal tersebut.
Setelah keluar dari kamar, dengan jam yg menunjukkan pukul 23.00, Dei langsung memakai baju tidurnya berwarna kuning dan bermotif ledakan.
Dei langsung ngeliat HP-nya lagi dan dirinya memiliki 2 SMS yang kali ini berbeda pengirim.
By : Sasori
Hm, sekarang udah selesai Dei?
Dan
By : Tobi
Senpai, besok ada PR gak?
Pertama, dia musti ngebales SMS dari Sasori karena mungkin Sasori udah lama nungguin, dan kemudian barulah dia ngebales SMS dari si bocah autis itu.
By : Deidara
To : Sasori
Hm, udah dari tadi, un ^^
Dan
By : Deidara
To : Tobi
Hn, gua kagak tau, un.
Dan dari kedua makhluk tersebut, gak ada yg ngebales SMS dari Deidara setelah 20 menit Deidara menunggu. Karena Deidara udah ngantuk, maka Deidara memutuskan untuk tidur saja, kalau mereka ngebales SMS-nya di jam 00.00 dinihari nanti, dia gak peduli, pokoknya dirinya sekarang telah ngantuk berat dan musti tidur.
.
To Be Continued
.
Gomen, kalau ni fic ada banyak typo dan gak jelas T.T
