Every-Think
BaekYeol/ChanBaek/Drabble
.
.
.
Summary :
"Chanyeol think too much, and Baekhyun hate it"
.
.
.
.
.
.
"Park Chanyeol, kau berpikir terlalu keras"
Baekhyun memutar kedua bola matanya kesal, bagaimana tidak, Chanyeol—sang roommate selalu saja mempertanyakan hal yang ia lihat kemudian membandingkan dengan apa yang ada dipikirannya.
Semua hal.
Seperti saat ini,
"Tapi aku hanya ingin tahu mengapa kau terlihat sangat lucu saat tertawa, namun terlihat menyeramkan ketika marah, Baek."
Ingin rasanya Baekhyun marah,
Sebelum tatapan lugu seorang Park Chanyeol menodai penglihatannya.
"Tentu saja, tidak mungkin kan kalau wajahku terlihat menyeramkan ketika tertawa."
Well, Baekhyun sedikit mempertanyakan ucapannya.
"Lalu, kenapa wajahmu selalu terlihat cantik dalam keadaan apapun?"
Baekhyun membelakkan matanya, tidak yakin akan pendengarnnya barusan. Apa Chanyeol sedang membodohinya? Tapi Chanyeol terlalu bodoh—ralat polos untuk membodohinya. Ok ini fakta.
"Apa kau sedang belajar menggombal Yeol?"
Chanyeol memajukan bibir bawahnya. "Tidak, kau memang cantik dan itu membuatku bingung. Aku selalu berpikir, kenapa ada laki-laki yang cantik sepertimu ya?"
Baekhyun merasakan pipinya memanas. Ia menggeleng cepat. Tidak, ia tidak boleh termakan gombalan roommatenya yang kelewat polos ini.
"Hentikan Park Chanyeol."
"Apanya yang dihentikan?" Chanyeol memiringkan kepalanya, memperlihatkan ekspresi bingung yang lucu dan lagi-lagi membuat Baekhyun tidak bisa marah karenanya.
Baekhyun menghela nafas pelan, "Hentikan pemikiran anehmu itu."
"Suho hyung bilang berpikir itu baik"
"Berpikir apa dulu."
Chanyeol tersenyum lebar. Mata bulatnya tampak berbinar.
"Dari sekian banyak hal yang aku pikirkan, Aku paling sering dan suka memikirkanmu Baek. Aku juga berpikir kenapa aku berpikir seperti itu,"
Oh ayolah. Mungkin jika Chanyeol mengikuti kontes ke-gombalan dia akan memenangkan juara pertama.
"Kau terlalu banyak berpikir. Aku tidak suka itu."
Tidak, Baekhyun bukan tidak suka. Hanya saja, apa yang dipikirkan Chanyeol tentangnya terlalu—ugh, membuatnya merasa spesial?
Chanyeol mengangguk pelan. "Baiklah kalau Baekhyunie tidak suka, aku akan berhenti memikirkan apapun itu, termasuk memikirkanmu?" Chanyeol menggigit bibirnya, ragu akan kalimat terakhir.
"Bukan seperti itu Yeol…..aku…hanya saja yang kau pikirkan tentangku terlalu….err,"
Baekhyun menatap sekeliling, tidak tahu harus melanjutkan kata-katanya seperti apa. Ia takut Chanyeol salah pengertian.
"Aku merasa spesial." Baekhyun mematung mendengar ucapan laknat yang tiba-tiba terlontar dari bibirnya.
Mata bulat besar milik Chanyeol mengerjap.
"K-kau memang spesial Baekhyunie hehe," Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Baekhyun tercegang. Apa yang baru saja dikatakan oleh Chanyeol?
"A-apa yang kau bicarakan Yeol?"
Suasana menjadi sedikit canggung.
"Ah, Suho hyung memanggilku. A-aku keluar dulu Baek."
Chanyeol melangkah keluar dengan cepat. meninggalkan Baekhyun dengan pikirannya sendiri.
Apa maksud anak itu.
Aku tidak mengerti.
"Oh ayolah, kenapa aku yang jadi banyak berpikir seperti ini. Bodoh." Gerutu Baekhyun.
Telapak tangannya menepuk-nepuk kedua pipinya yang terlihat merona.
Baekhyun menjatuhkan tubuhnya ke kasur, menutupi wajahnya yang masih merona dengan telapak tangannya.
"Argh,"
"Aku membencimu Park Chanyeol! Dan segala pemikiranmu yang membuat ku menjadi seperti ini!"
.
.
.
.
.
Hahaha. Drabble lagi nih. Lagi tergila-gila sama ChanBaek~_~ ide cerita muncul gara-gara aku yang sering mikir(?) jadi kepikiran(?) bikin ff yg temanya mikir(?) ini all about mikir ya? -_-
Review? .
