[BTS]|| You Are Much Better Than Him||Chapter.1
Tittle : You Are Much Better Than Him
Author : Rae
Genre : Yaoi, BoyXBoy, Hurt, Sad Romance, and Others
Rated : T, G, K
Cast : HopeKook couple from BTS as main cast, slight : HopeV and JinV, other BangTan's members
Length : Chaptered
Summary :"Apa sih lebihnya Taehyungie Hyung, Hyungie ? Apa yang Taehyungie hyung punya tetapi Jungkookie tidak punya ? Apa yang Tae Hyung bisa lakukan tetapi Jungie tidak bisa melakukannya, Hyungie ?" pertanyaan-pertanyaan itu berjubel di otak Jungkook. Pertanyaan yang sama setiap harinya. Pertanyaan tentang apa lebihnya seorang Kim Taehyung dari Jeon Jungkook.
Author's Note : Mian, bukannya apdet yang "Hurt Love" malah apdet ini...Mungkin, yang hurt love itu bakalan saya delete, karena jalan ceritanya udah agak gak nyambung sama dunia bangtan yang sekarang, mian...
Sebenarnya saya agak maksa bikin slight HopeV nya. Why ? Because I don't like HopeV. Apapun itu tentang HopeV, sekalipun hanya tulisan "HopeV" saya pasti akan nangis. Nulis partnya HopeV di ff ini pun saya betah-betahin :D. Demi terselenggaranya/? ff ini. Kkkk~ xD *author aneh*. Okay ,No bacot from author. Enjoy it and Review Please. ^^
TYPO(s), YAOI, DON'T LIKE DON'T READ, RnR PLEASE ^^
#You Are Much Better Than Him-1#
.
Jungkook membuka pintu dorm perlahan.
"Aku Pulang !" teriaknya.
"Oh ! Jungkook-ah, waseo ?!" sebuah teriakan berasal dari dalam dapur.
"Ne !" Jungkook kembali berteriak menanggapi suara dari dapur tersebut.
Jungkook melepas sepatunya dan menaruhnya di rak disamping pintu masuk.
Jungkook baru saja akan maju selangkah ketika ia mendengar suara pintu terbuka dibelakangnya. Refleks, Jungkook menoleh kebelakang dan sedetik kemudian ia segera menyesali tindakannya yang dengan mudahnya menengok ke arah pintu dorm.
"Hyung, kapan-kapan kita pergi melihatnya lagi ya hyung. Yang tadi itu sangat indah." Terdengar suara Taehyung dibelakangnya.
"Tentu Tae, kita akan melihatnya lagi nanti." Dan kini terdengar suara Hoseok.
Jungkook menggeram lirih. Ia menahan seluruh emosinya. Tangannya terkepal kuat hingga membuat kukunya memutih. Nafasnya memburu, dan...
"Jungkook-ah, kau sedang apa disitu ?"...inilah yang tidak ingin Jungkook dengar. Suara Hoseok.
Jungkook mengumpulkan seluruh emosinya dan mencoba untuk meredamnya. Ia sedikit mendongak untuk menatap poster jumbo BTS yang terpajang didepannya, mencoba mencari ketenangan.
Sesaat ia menghela nafasnya.
"Tidak hyung. Aku baru saja pulang." Jungkook berujar tanpa menghadap dua orang dibelakangnya. Datar.
"Memangnya kau darimana Kook ?" giliran taehyung yang bicara.
"Bukan urusanmu, taehyungie hyung." Dingin. Jungkook berujar dingin dan segera melangkah cepat menuju kamarnya dan...
BLAM. Membanting pintunya dengan keras. Membuat kedua orang yang masih berdiri di depan pintu itu saling bertatapan. Tidak mengerti apa yang terjadi dengan magnae mereka.
#You Are Much Better Than Him-1#
.
Jungkook menghambur keatas single bednya. Menenggelamkan wajahnya pada bantal dan meremas kuat seprei putih miliknya. Ia tidak tahan lagi. Ia harus menangis, karena hanya itu satu-satunya cara agar emosinya hyungnya selingkuh. Catat ! SE. LING. KUH. ! Dengan sahabatnya sendiri, Kim Taehyung.
Ugh...memikirkannya membuat Jungkook susah bernafas. Sesak. Matanya memanas dan air mata berbondong-bondong keluar dari kedua obsidiannya.
"Apa sih lebihnya Taehyungie Hyung, Hyungie ? Apa yang Taehyungie hyung punya tetapi Jungkookie tidak punya ? Apa yang Tae Hyung bisa lakukan tetapi Jungie tidak bisa melakukannya, Hyungie ?" pertanyaan-pertanyaan itu berjubel diotak Jungkook. Pertanyaan yang sama setiap harinya. Pertanyaan tentang apa lebihnya seorang Kim Taehyung dari Jeon Jungkook.
"Uljima..." Jungkook mendongak kaget. Ia merasakan seseorang mengusap rambutnya pelan. Dan benar saja, orang itu adalah Hoseok.
Hoseok tersenyum manis pada disenyumin hanya memasang tampang bengongnya. Jungkook kaget. Sangat !
Jemari Hoseok terulur untuk mengusap bekas air mata di pipi Jungkook dan setelahnya ia membawa telapak tangan kanannya untuk menangkup pipi chubby Jungkook dan mengelusnya pelan.
"Aku tidak bermaksud seperti itu. Maafkan aku.." hoseok berujar pelan dengan tangan yang masih setia mengusap-usap pipi Jungkook.
"Aku tahu kok Hyungie. Tidak perlu minta maaf." Jungkook memalingkan wajahnya hingga membuat tangan Hoseok tidak lagi menangkup pipinya. Ia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis di depan namja yang hampir dua tahun ini menjadi kekasihnya.
"Hyung menyakitimu...maaf..." Hoseok kembali berucap. Namun kali ini dia tidak menatap Jungkook, melainkan kearah menghela nafas. Selalu seperti ini. Jungkook selalu berpura-pura setiap mereka ada masalah karena Taehyung. Jungkook selalu memotong penjelasannya dan berkata 'Tidak apa-apa kok hyungie, aku mengerti.' Dan tersenyum palsu kearahnya. Jungkook selalu memalingkan wajahnya tiap kali Hoseok memberikan penjelasan kepadanya. Dan Jungkook selalu berucap 'aku memaafkanmu hyungie. Sudah dulu ya, Jungie mau istirahat.' Sebagai akhir dari perdebatan dalam diam mereka setiap harinya.
"Jungie..." Hoseok meraih dagu Jungkook dan membuat Jungkook menatapnya.
"Dengarkan hyungie, ne ?" Jungkook diam. Namun tak lama kemudian, Ia mengangguk pelan.
Hoseok menghela nafas sebelum memulai ucapannya.
"Tadi hyung dan taehyungie pergi ke taman kota dan melihat pertunjukan biola disana..." Hoseok memberi jeda. Menunggu reaksi dari kekasihnya.
"Lalu ?" Dan selanjutnya Jungkook bersuara.
"Ada dua orang Army yang melihat kami dan berkata Lihat ! Bukankah itu J-Hope oppa dan V oppa ? Ya Ampunn ! Mereka serasi sekali !, dan kemudian aku dan Taehyungie saling pandang. Dan refleks, aku melepas genggaman tanganku dengannya..." Hoseok memberi jeda lagi. Jungkook masih diam. Padahal sebenarnya, di dalam hatinya ia ingin sekali menampar Hoseok.
"Dua orang Army itu mendesah kecewa. Salah satu dari mereka berkata, Kurasa...J-Hope oppa teringat dengan Jungkook-sshi. Bukankah HopeKook terlihat lebih manis daripada Vhope ? Dan yeoja yang satunya pun menjawab Kurasa JinV lebih baik daripada HopeKook. Dan sepanjang jalan, mereka terus berdebat antara HopeKook dan JinV tanpa tahu bahwa aku dan Taehyungie masih berjalan di belakang mereka." Hoseok berhenti bercerita. Jungkook memiringkan kepalanya, tanda ia tidak mengerti kemana arah penjelasan Hoseok barusan.
"Lalu, apa hubungannya hyungie ?" datar. Ucapan jungkook begitu datar,
Hoseok tersenyum dan menghendikkan bahunya.
"Aku juga tidak terlalu mengerti apa hubungannya. Tetapi yang jelas, mereka mendukung kita Jungie..." jungkook hanya diam. Ia tidak dapat mengucap sepatah kata pun.
Apa itu tadi ? Mengakui ? mendukung ? Kita ? HopeKook ? Real ?
Jungkook meraih tangan Hoseok yang kini telah bertengger manis dipipinya. Jungkook menarik peln tangan Hoseok hingga Hoseok menunduk dan secepat kilat Jungkook mencium bibir Hoseok.
#You Are Much Better Than Him-1#
.
"AKHH !" erangan kesakitan itu sukses membuat semua member dan kru BTS menghentikan latihan mereka dan melirik sang dancing machine yang terduduk di lantai.
"Hyung !" Taehyung mendekati Hoseok yang tengah meringkuk kesakitan di lantai practice room. Hoseok terus memegangi pergelangan kakinya yang teramat sakit. Keningnya berkerut, menandakan bahwa ia tengah menahan rasa sakitnya.
"Hyung gwenchana ?" Jimin bertanya dengan paniknya. Hoseok tidak menjawab. Ia terlalu sibuk dengan rasa sakitnya.
"Hoseok-ah, luruskan kakimu perlahan." Seorang dokter pribadi BigHit memberi instruksi dan Hoseok mengikuti instruksi tersebut. Sang dokter memijit pelan pergelangan kaki kiri Hoseok dan Hoseok kembali mengerang kesakitan.
"Tahanlah sebentar, okay ? Kakimu terkilir." Sang uisa mengusak pelan rambut Hoseok.
"T-tapi uisa...ini...s-sakit sekali..sshhhh" Hoseok mendesis pelan.
Kim uisa tampaknya sudah terbiasa dengan hal-hal semacam ini sehingga ia malah menarik kaki Hoseok dan memijit pergelangannya dengan sangat keras. Alhasil...
"AKHHH ! UISA APA YANG ANDA LAKUKAN ?!" Hoseok berteriak dan...
Refleks tangannya menggenggam tangan Taehyung dengan erat.
Cukup ! Jungkook tidak tahan lagi ! Matanya memanas dan air mata mulai mengaliri pipinya.
BLAM. Jungkook menutup pintu practice room dengan kasar dan berlari keluar ruangan.
"J-jungkook-ah !" Hoseok hendak berdiri dan mengejar Jungkook. Namun baru saja ia ingin berdiri, ia sudah terduduk lagi.
"Kau masih belum bisa berdiri Hoseok-ah." Ujar Kim uisa.
"T-tapi uisa..a-aku harus mengejarnya ! Aku harus mengejar Jungkook !" Hoseok kembali berdiri. Ia berjalan dengan tertatih menuju pintu.
Saat tangannya hendak menyentuh kenop pintu, sebuah tangan lain telah terlebih dulu menggenggam kenop itu. Hoseok menatap sang pemilik tangan.
"Hyung, jangan paksakan dirimu. Kumohon..." Taehyung menatap Hoseok dengan mata berair.
"T-tae.."
GREP. Taehyung menghambur memeluk Hoseok erat. Ia menangis. Dengan ragu...Hoseok membalas pelukan Taehyung dan mengusap pelan surai dark brownnya.
#You Are Much Better Than Him-1#
.
Jungkook terduduk di atas rerumputan halaman belakang gedung BigHit Entertaiment. Ia duduk bersimpuh dengan kedua telapak tangan menangkup wajahnya. Bahunya bergetar hebat dan sesenggukannya terdengar sangat keras. Ia tidak peduli jika saat ini dia tengah menjadi pusat perhatian staf-staf maupun para artis BigHit lainnya.
Yang ia peduliakn hanyalah kehangatan. Kehangatan dari seorang Jung Hoseok.
GREP.
Jungkook merasakan tubuhnya direngkuh dalan dekapan hangat seseorang. Seseorang yang mengusap pelan punggungnya, mencoba memberinya ketenangan.
"Sudahlah..berhenti menangis ne ? Hyungie tidak ingin melihatmu seperti ini."
"Hiks...Y-yoongi hyung...hiks...s-sakitt..." Jungkook semakin menenggelamkan wajahnya pada dada orang yang memeluknya, Min YoonGi.
"Ssttt...tenanglah dan berhenti menangis, okay ?" Yoongi semakin mempererat dekapannya pada bocah yang sudah dianggapnya anak ini. Ia melirik menatap Jimin yang hanya mengendikkan bahunya.
Jungkook menangis dengan kerasnya dalam pelukan 'eomma'-nya. Ia tak peduli apapun saat ini. Ia hanya ingin menangis, meluapkan semua emosi yang dipendamnya.
Dan Yoongi...ia hanya bisa mengusapi punggung 'anak'-nya dan sesekali ia mengecupi puncak kepala bocah 18 tahun itu. Tak lupa ia juga menggumamkan kata-kata penenang untuk Jungkook.
Jimin ? Ia hanya menyaksikan kegiatan kekasih gulanya itu dengan sang magnae tanpa ada niatan mengganggu keduanya sedikitpun.
#You Are Much Better Than Him-1#
.
Hoseok menatap tiga orang yang tengah duduk di rerumputan itu dari jendela lantai 3 gedung BigHit Entertaiment. Dua orang sedang berpelukan dan seorang lagi tengah menatapi dua orang disampingnya. Hoseok menghela nafas berat , memejamkan matanya dan memijit pelan kedua pelipisnya.
Hoseok membuka matanya saat merasakan sepasang lengan melingkari pinggangnya. Hoseok menghela nafas (lagi).
"Lepaskan Tae.." ucapnya lembut. Membuat Taehyung melepaskan pelukannnya dan mengikuti arah pandang Hoseok.
Taehyung terenyum miris. Sepertinya ia telah membuat dua orang terluka dalam satu waktu.
"Hyung...maafkan aku.." Taehyung berujar pelan.
"Untuk apa ?" Hoseok bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari tiga orang dibawah sana.
"Aku menyakiti Jungkook dan membuat kalian bertengakar." Kini Taehyung menunduk. Merasa bersalah.
Hoseok kembali menghela nafas dan berbalik membelakangi posisinya yang sebelumnya. Membuat Taehyung juga ikut berbalik.
"Kau tidak salah Tae," Hoseok menatap lurus kedepan dan tersenyum.
Taehyung mendongak menatap Hoseok dari samping.
"Aku yang membuat kami selalu bertengkar. Aku yang membuat Jungkook menangis setiap harinya. Aku yang menyakitinya dan...aku yang memulai perdebatan dalam diam ini..." Hoseok berujar pelan. Masih menatap kedepan dan senyum dibibirnya.
Keduanya terdiam dalam waktu yang cukup lama. Hingga...
"H-hyung..."
"Jadi berhenti minta maaf pada kami. Okay ?" ...Hoseok tiba-tiba menghadap Taehyung dan itu sukses membuat Taehyung berjengit. Pasalnya, jarak wajah keduanya sangat dekat. Hidung keduanya nyaris bersentuhan.
Sungguh ! Taehyung dapat merasakan jantungnya berdetak jauh diatas normal dan ia dapat merasakan rona merah mulai menjalari kedua pipinya.
Hoseok tersenyum.
Oh SHIT ! Taehyung terjebak ! Terjebak dalam pesona seorang Jung Hoseok.
"Kau tidak perlu meminta maaf Tae. Cukup tetap disini bersamaku, itu sudah cukup. Okay ?"
Dan setelahnya, Taehyung bersumpah bahwa pandangannya menggelap seketika. Bertepatan dengan bibir Hoseok yang menempel diatas bibirnya. Bergerak pelan menyentuh setiap bagian bibirnya. Memberikan lumatan-lumatan kecil disana. Membuat Taehyung terdiam dengan mata terpejam. Tanpa menyadari sepasang mata yang menatapnya diambang pintu.
#You Are Much Better Than Him-1#
.
"Jungkook-ah...ayo masuk kedalam. Hari semakin sore." Yoongi berujar dengan setengah berbisik.
Jungkook melepas pelukan Yoongi dan menatap kosong kedepan. Ia menggeleng perlahan.
Yoongi menghela nafas dan menatap Jimin, seoloh meminta bantua. Dan Jimin hanya memutar bola matanya.
"Jungkook-ah, kita masuk saja. Kasian Yoongi hyung, dia tidak tahan udra dingin. Nanti dia bisa sakit." Ujar Jimin dengan nada berpura-pura khawatirnya yang sangat terlihat seperti sungguhan.
Jungkook menoleh menatap Yoongi. Khawatir.
Dan akhirnya...kepala bersurai hitam legam itu mengangguk ragu.
Yoongi tersenyum dan membantu Jungkook berdiri. Mereka kembali memasuki gedung BigHit Entertaiment. Menaiki lift menuju lantai tiga. Practice Room.
Sepanjang perjalanan menuju practice room, Jungkook hanya diam. Tak ingin bicara.
Hingga sampai di depan pintu practice room pun, jungkook tetap diam. Tangannya menyentuh kenop pintu yang telah terbuka sedikit. Membuat Jungkook dapat melihat apa yang terjadi didalam sana. Jungkook dapat melihat Hoseok tengah berdiri menghadap cermin besar disana. Jungkook ingin masuk dan menghambur kepelukan namja tampan itu. Baru saja ia hendak membuka pintu itu lebih lebar...ia telah terlabih dahulu dikejutkan oleh apa yang terjadi didalamnya.
"H-hyung..."
"Jadi berhenti minta maaf pada kami. Okay ?" ...Hoseok tiba-tiba menghadap Taehyung. Mata Jungkook sukses tebelalak. Jarak wajah keduanya sangat dekat. Hidung keduanya nyaris bersentuhan.
Dan Jungkook dapat melihat kalau Hoseok...tersenyum pada...Taehyung. Dan ...
"Kau tidak perlu meminta maaf Tae. Cukup tetap disini bersamaku, itu sudah cukup. Okay ?"
Dan setelahnya, Kedua doe eyesnya semakin membelalak. Bertepatan dengan bibir Hoseok yang menempel diatas bibir Taehyung. Memberikan lumatan-lumatan kecil disana. Dan ...mata keduanya terpejam. Sesaat, Jungkook merasakan sesak yang teramat menyesakkan didadanya. Membuatnya terdiam ditempat. Dan Jungkook dapat merasakan bahwa...pandangannya mengabur. Kedua obsidiannya telah tertutupi oleh genangan air yang siap tumpah kapan saja.
"H-hopie hyung..."
TES.
TBC~
Chapt.1 selesei. Review please, okay ? Mianhae buat yang hurt love waktu itu, dan makasih buat yang udah mau eview di Hurt Love, kalo mungkin aku masih bisa lanjutin yang Hurt Love, aku bakal lanjutin.
See You Next Chapter...*ngilang*
