Promise You
.
.
.
Cast : Yesung, Kyuhyun, Siwon And Other Cast
Genre : Romance, Drama
Pairing : YeWon/ KyuSung
Rate : T
Disc : Semua Cast Milik Tuhan, Ye Milik Kyu, Begitu Juga Sebaliknya, But, Siwon Kasih Ke Aku Aja Please *Muka Melas*
Warning : Gaje, Aneh, Pokoknya Fic Ini Aneh Karena Yang Buat Orangnya Juga Aneh XD ...
.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.
10 Tahun Yang Lalu
"Kau harus menikahiku!" Dia berucap lirih pada seorang lelaki berbaju putih yang tengah mamandangnya dengan tidak percaya. Namja mungil yang sedang duduk sambil menangis sesegukan didepan lelaki berbaju putih itu menatapnya nanar.
.
"A-apa maksudmu Yesung?" Lelaki berbaju putih berjongkok didepan namja yang dia panggil Yesung, keterkejutan di wajahnya tidak juga hilang sedari tadi. "Kau sudah menciumku, kau harus menikahiku!" Dia berseru dengan suara serak, kedua tangan mungilnya memeluk erat kakinya sendiri sambil pandangannya tak juga lepas dari si lelaki berbaju putih.
.
"Aku tidak sengaja, ini semua juga salahmu!" Si lelaki yang sama berusia 10 tahun itu menghapus airmata dipipi si manis Yesung. "Aku tidak mau tahu! Mana bisa aku menikah dengan orang lain sementara kau adalah orang pertama yang menyentuh bibirku,"
.
"Yesung, aku tidak bermaksud. Siapa suruh kau membuatku khawatir?" Si lelaki melirik jam dipergelangan tangan kirinya, dia terlihat sangat resah menemukan jarum pendek mengarah pada angka 8 sedangkan jarum panjangnya ke angka 10.
.
Dia harus segera pergi menemui keluarganya sekarang, namun namja kecil nan manis teman barunya ini tidak mau mengerti. Dia harus pulang ke Seoul, liburan sekolahnya sudah berakhir hari ini dan dia akan kembali bersekolah esok hari.
.
Tiga hari yang lalu dia dan keluarganya menginap di rumah kakek si lelaki berbaju putih, dipedesaan Daejon, dari sana juga dia bertemu namja manis bernama Kim Yesung yang berusia sama dengannya, sekitar dua jam yang lalu mereka bermain kejar-kejaran, Yesung berlari menghindari kejaran si lelaki berbaju putih, namun dia terjatuh karena tersandung batu, Yesung pingsan membuat si lelaki khawatir, apalagi mereka berada ditengah hutan.
.
Si lelaki memutuskan menunggu sampai Yesung sadar, lama dia menunggu akhirnya si manis membuka matanya, si lelaki refleks mencium bibir Yesung sekaligus memeluknya karena senang. Dan kembali ke saat ini, Yesung justru marah dan menyuruh si lelaki menikahinya karena dirasa mencuri ciuman pertamanya.
.
"Yesung, aku sungguh tidak sengaja. Jadi maafkan aku okay!?" Si lelaki mengusap kepala Yesung. "Dan sekarang aku harus pergi, keluargaku sudah menunggu." Si lelaki berdiri dari jongkoknya, tapi belum sempat dia berdiri Yesung sudah menahan pergelangan tangan kanannya.
.
"Kau harus menikahiku! Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau mau," Yesung berucap dengan malu-malu, meski kepalanya menunduk ditambah minimnya penerangan dihutan itu, namun si lelaki masih bisa melihat rona merah dikedua pipi si manis.
.
"Baik, baik!" Si lelaki berjongkok membelakangi Yesung. "Naiklah, aku akan mengantarmu kerumah." Walau sedikit malu tapi Yesung tetap melingkarkan tangannya keleher si lelaki, menaiki punggung besar namja yang bertubuh lebih besar darinya itu.
.
"Janji?" Yesung bertanya mencoba meyakinkan lelaki yang mengambil ciuman pertamanya ini akan memegang kata-katanya. "Ya, aku berjanji Kim Yesung."
.
Mereka berdua keluar dari hutan yang syukurnya si lelaki masih mengingat arah jalan. "Tapi kau pasti akan melupakanku setelah kembali ke Seoul," Yesung berucap lirih, matanya kembali berkaca-kaca.
.
"Tidak! Aku akan mengingatmu, Kim Yesung." Si lelaki merendahkan tubuhnya menyuruh Yesung turun, sesudah lelaki kecil itu menjauh dari punggungnya mereka berhadapan. Si lelaki berbaju putih menunduk untuk melihat mata si manis.
.
"Ini, simpanlah. Kelak ketika kita dewasa kau harus memakainya agar aku mudah mengenalimu," Si lelaki memasangkan jam tangan hitam-mewahnya pada tangan kanan Yesung."Ne, gomawo. Aku akan memegang janjimu," Yesung tersenyum senang, si lelaki ikut tersenyum melihat binar dikedua mata sipit Yesung.
.
Kepalanya semakin merendah mengecup dahi, kedua kelopak mata, sampai terakhir dibibir merah si namja manis. "Ingat, bibir ini milikku! Jangan berciuman dengan siapapun," Si lelaki menunjuk-nunjuk bibir manis yang baru saja dia rasakan.
.
"Ne, kau juga jangan mencium orang lain sampai kita besar nanti," Senyuman dibibir Yesung semakin mengembang setelah mengucapkan kalimat itu. "Arra, sekarang aku kembali ke Seoul dulu ne." Si lelaki mengusap kepala Yesung sebelum berlari menuju rumah kakeknya meninggalkan Yesung yang terus tersenyum sambil memandang jam tangan pemberian si lelaki yang dia sayangi.
.
.
~ All My Heart~
.
.
"Kau mau rumah seperti apa?" Dua orang lelaki duduk saling berhadapan disebuah kafetaria rumah sakit, seorang namja berkacamata bertanya antusias pada laki-laki manis didepannya yang hanya memandang keluar lewat jendela, sesekali tangan mungil si manis mengaduk-aduk minuman panas yang dia pesan tanpa mau melihat orang didepannya meski orang itu selalu mengajaknya berbicara.
.
"Yesung, apa yang ada difikiranmu?" Si lelaki manis menengok mendapati wajah cemas dari orang didepannya, dia tersenyum sambil menggeleng, menjawab tanpa suara.
.
Lelaki berkacamata itu menunduk sambil melepaskan kacamata bacanya, ditatapnya lekat wajah si manis. Ini memang bukan kali pertama dia diacuhkan, sudah ribuan kali, tapi dia tetap berusaha membuat Yesung –sang tunangan mau berbicara bersamanya.
.
Cincin yang bertengger dijari manis masing-masing menandakan mereka saling terikat, itu sangat membuat si lelaki berkacamata senang, namun berbanding terbalik dengan si manis yang nampaknya tidak peduli arti dari cincin pasangan itu.
.
Beberapa bulan lagi mereka akan menikah. Ya, Yesung akan menikah dengan seorang Dokter muda bernama Cho Kyuhyun. Mereka berkenalan disaat Ayah Yesung masuk rumah sakit, Ibu Yesung menyarankan agar Yesung mencoba memulai hubungan dengan Kyuhyun, Yesung akhirnya mau dan bertungan bersama Kyuhyun dengan harapan bisa melupakan seseorang yang sangat dia cintai disaat dia kecil, seseorang yang berjanji akan menikahinya ketika mereka bertemu saat dewasa nanti.
.
Entah bodoh atau apa Yesung masih mengharapkan bertemu dengan orang yang sekarang tidak diketahui keberadaannya, jam yang diberikan lelaki itupun masih dia simpan baik. Seharusnya dia fokus pada pernikahannya dengan Kyuhyun, Kyuhyun adalah orang yang baik dan penyayang, Kyuhyun juga sangat mencintainya, namun kata hatinya tidak bisa menerima itu semua, sebaik apapun Kyuhyun jika dia tidak cinta ya tidak bisa dipaksakan.
.
Kyuhyun selalu berlaku baik padanya, tapi yang Kyuhyun dapat adalah sikapnya yang terkadang dingin dan acuh tak acuh. Tapi Kyuhyun tetap sabar menghadapi Yesung, dia berharap suatu saat nanti sikap Yesung padanya akan berubah. Kepercayaannya itu yang membuatnya mempertahankan Yesung.
.
.
~All My Heart~
.
.
Yesung duduk termenung diberanda rumah, pikirannya berlarian pada kejadian 10 Tahun lalu dimana dengan bodohnya dia menyuruh seorang lelaki yang berusia sama dengannya untuk menikahinya, dan dirinya semakin bertambah bodoh karena berpikiran lelaki itu akan sungguh menjemputnya.
.
Kini dia bukan lagi tinggal dipedesaan Daejon, melainkan pindah ke Ibu Kota Korea Selatan, sebenarnya dia tidak mau karena dia percaya seseorang itu akan menemuinya, dan bagaimana jika lelaki itu datang sementara dia tidak ada? Tapi dia mau juga disaat kepercayannya mulai meluntur dan harapan si lelaki menemuinya semakin menipis, dia sudah pernah bertanya pada kakek lelaki itu, dan si kakek mengatakan seseorang yang dia tunggu berada di Seoul untuk menuntut ilmu, dan mungkin akan kembali ke Daejon untuk berlibur.
.
Yesung meletakkan kembali jam tangan pemberian si lelaki ketas meja dan lanjut meminum teh hangatnya. Tiba-tiba dia teringat Kyuhyun, bukan maksudnya dia bersikap dingin, hanya saja dia masih belum bisa menerimanya karena poisi cinta pertamanya masih berada dihatinya dan mungkin selamanya tidak akan ada yang bisa menggantikan.
.
.
~All My Heart~
.
.
Angin musim semi berhembus, cuaca terasa dingin dipagi hari, disebuah kafe yang tidak terlalu ramai duduk seorang lelaki sambil meminum cokelat panasnya, matanya menatap keluar lewat jendela, yang dia lihat hanya orang-orang yang lalu-lalang kesana-kemari, mobil juga nampak memenuhi jalanan menambah kemacetan.
.
Tiba-tiba kedua matanya membulat melihat seseorang yang dia yakin adalah orang yang dia cari berjalan santai saat lampu jalan berubah merah, segera dia mengambil uang tanpa melihat jumlahnya lalu meletakkan dimeja untuk membayar minuman yang dia pesan.
.
Kedua kakinya melangkah cepat, beberapa kali bahunya bertabrakan dengan orang-orang yang dia lalui tapi itu tidak bisa membuat langkahnya terhenti, malah dia mempercepatnya merasa kehilangan sosok tersebut.
.
Sampai dia berhenti merasa orang yang dia cari tidak ada dimanapun sejauh dia memandang, salah satu tangannya mengacak rambutnya yang tadi tertata rapi hingga berantakan. "Aku yakin itu kau, Yesung-ah!" Nada bicaranya memelan saat menyebutkan nama itu.
.
Lelaki itu –Choi Siwon melanjutkan langkahnya mengikuti kemana kata hati membimbingnya, berjalan tanpa arah mencoba mencari keberadaan cinta kecilnya, Kim Yesung. Selama 5 Tahun terakhir dia terus mencari keberadaan Yesung, yang dia ketahui lelaki itu sudah pindah dari Daejon, bahkan kakeknya tidak mengetahui kemana cintanya itu pindah, tapi dia percaya jika Yesung juga menunggunya.
.
Siwon berharap orang yang dia lihat tadi adalah Yesung, dia kenal meski sudah berpisah lebih dari 10 Tahun, postur tubuh Yesung kecil, juga tangan lelaki itu sangat mungil dan dia tidak mungkin salah. Firasatnya juga mengatakan itu adalah Yesung. Dan dia harus menemukan Yesung segera.
.
Siwon berhenti lalu melihat sekelilingnya, pandangannya tertuju pada toko bunga, disana keluar namja membawa bunga Lily putih, Siwon berlari menghampiri lelaki itu. Tapi belum sempat dia menyentuh orang yang dia yakini Yesung, kepalanya terasa berdenyut saat sebuah mobil muncul tiba-tiba dan membuat pandangannya hilang. Darah keluar deras dari kedua hidungnya.
.
Terdengar teriakan orang-orang lalu menghampiri Siwon yang sudah terbaring bermandi darah ditengah jalan.
.
Rupanya teriakan terdengar sampai pada seorang namja manis yang baru saja keluar membeli bunga kesukaannya untuk diletakkan diruang tengah rumahnya nanti, dia ikut menghampiri kerumunan orang-orang, setelah sampai dia menutup mulutnya tidak tahan melihat darah.
.
"Eum! Kyuhyun, kau tahu toko bunga tempat aku biasa membeli bunga?" Yesung malah refleks menelpon sang tunangan.
.
"Ya, aku tahu. Memang kenapa?" Jawab Kyuhyun penasaran sekaligus takut kalau ada kabar buruk dari namja tercintanya. "Ada kecelakaan disini. Panggil ambulan!"
.
"Apa? Ye, tunggu disana." Telpon dimatikan, Yesung menyuruh orang-orang disana untuk memindahkan lelaki yang tidak dia kenal kepinggir jalan, dia melirik kesekelilingnya mencari si penabrak, namun orang itu sudah tidak ada.
.
.
~All My Heart~
.
.
"Ya Ampun Yesung! Kau mengagetkanku saja," Kyuhyun memandang sedikit kesal pada Yesung, sedangkan Yesung hanya memasang wajah datar. "Dia harus ditolong," Jawab Yesung lalu ikut duduk disebelah Kyuhyun setelah sang tunangan berhasil menyelamatkan nyawa seseorang.
.
"Ya aku tahu, tapi kau tidak apa-apa, kan?" Yesung mengangguk. "Kau sudah menghubungi keluarganya?" Kyuhyun menggeleng. "Ponselnya hancur, mungkin karena terlindas ban mobil saat dia tertabrak. Mungkin didompetnya ada kartu tanda pengenal,"
.
Yesung hanya bergumam pelan sambil berdiri. "Sebaiknya beri keluarganya kabar, Kyuhyun-ah. Aku pulang dulu," Kyuhyuk ikut berdiri dan menatap Yesung.
.
"Kemana?" Tanyanya, Yesung menghela napas lalu tersenyum. "Rumah orang tuaku, mana lagi?" Senyuman itu tetap menghiasi bibir Yesung meski hatinya terasa lelah dan memaksa tidak ingin tersenyum. Namun dia juga tahu perasaan Kyuhyun jika terus-terusan dia memasang wajah datar.
.
"Tidak bisakah keapartemenku saja? Setidaknya sekali kau menginap disana, tidur bersamaku." Kyuhyun menundukkan kepalanya, terlihat raut wajah kecewa –takut Yesung menolaknya. Yesung diam sebentar, ditelitinya paras tampan si lelaki. Dia kembali menghela napas sebelum mengangguk.
.
"A.. Hey! Jangan menekuk wajahmu. Ahm.. Tentu aku mau," Yesung menepuk bahu Kyuhyun. "Jika kau terpaksa sebaiknya tidak usah," Dia mencoba tersenyum walau terlihat jelas senyumannya dipaksakan.
.
"Aniya.. Aku sungguh mau," Yesung tersenyum lebar berhasil meyakinkan Kyuhyun, lelaki yang sedang kesenangan itu segera memeluk Yesung, lalu mengecup puncak kepalanya beberapa kali. "Terima kasih Yesung-ah,"
.
Entah apa yang dia rasakan, Yesung diam merasakan kehangatan pelukan Kyuhyun, baru kali ini dia merasa senyaman ini, bisanya dia merasa jengah saat berduaan dengan Kyuhyun dan merasa sangat ingin pergi. Tapi sekarang, dia ingin berlama-lama berada diposisi seperti ini.
.
Apa hatinya sudah sadar dengan kebaikan Kyuhyun? Apa dia sudah merasa nyaman dan jatuh pada tunangannya sendiri? Lalu bagaimana dengan Siwon? Cinta masa kecil yang sampai sekarang masih dia tunggu?
To Be Continue
AN : Ada yang pernah baca Novel 'All My Love' By Nurul Fatimah? Nah, Fic ini entah terinspirasi atau mengadaptasi dari Novel itu 'w'. Aku ambil bagian terpenting *?* dari novel itu aja..
Padahal fic ini mau aku publish di fb buat ikut event dan dijadiin oneshot, tapi gak PD, mian ficku yang lain belum dilanjut. Moodku, aku benci sama moodku yang kadang-kadang tinggi banget bikin aku jd kaya orang gila, kadang-kadang down banget sampe aku nangis-nangis gak jelas TmT, kadang gak ngerasain apa-apa sampai aku merasa mati hati *?* saking gak ada perasaan apapun XD *Okeh.. Its weird!* abaikan curhatanku..
So, mau Lanjut atau End disini saja?
